Lima bulan pernikahan mereka, masih tetap sama. Tak ada ranjang yang hangat dan rumah yang nyaman. Meja makan yang selalu kosong menambah buruk pernikahan Mona dan Agra.
Sebagai seorang wanita bohong jika Mona tidak memiliki rasa pada suami nya sendiri. Ikatan suci itu sudah menumbuhkan rasa cinta di hati Mona. Namun rasa cinta itu ia kubur dalam-dalam ketika ia selalu melihat suami nya bergandengan mesra dengan wanita lain.
"Apa yang kau lihat Mona?" tanya Anna.
"Tidak ada!" jawab Mona singkat kemudian pergi.
Anna mulai merasakan ada hal yang di sembunyikan oleh Mona. Sikap Mona yang semakin dingin kepada nya dan teman-teman nya bahkan Mona lebih memilih sendiri jika restoran itu sepi.
"Di mana Mona?" tanya Adit membuyarkan lamunan Anna.
"Eh...anu pak...ada di dapur." jawab Anna kaget.
"Bilang pada nya aku menunggu dia di depan." ujar Adit lalu Anna pergi memanggil Mona.
Adit duduk di ruangan sudut sedikit jauh dari pengunjung. Tak berapa lama Mona datang menghampiri pria itu.
"Ada apa?" tanya Mona.
"Kau terlihat kurus!" tegur Adit.
"Aku sudah lelah Dit." ujar Mona dengan mata berkaca-kaca.
"Apa alasan mu masih mempertahankan rumah tangga mu?" tanya Adit.
"Agra tidak mau menceraikan ku. Dia terlalu egois!"
"Bukan nya aku mau mengompori rumah tangga mu Mon, tapi kau berhak menentukan kebahagiaan mu sendiri. Lihat diri mu, Agra saja tidak pernah menafkahi mu apa lagi menjalankan kewajiban nya sebagai suami."
"Aku tahu, entahlah. Aku sudah lelah sekarang." keluh Mona.
"Kau mencintai Agra?" tanta Adit.
Mona mendongakkan wajah nya, "Untuk apa mencintai seseorang yang tidak pernah mencintai kita bahkan tidak pernah menganggap kita ada?" kilah Mona.
"Bulan depan Agra akan melaksanakan pertunangan nya dengan Bella." ucap Adit memberi tahu.
"Jangan bohong Adit?" tanya Mona terkejut.
"Aku serius Mona!" jawab Adit.
Luluh lantah sudah hati Mona, tidak adakah secuil harapan untuk mempertahankan rumah tangga nya. Mona menghela nafas dalam, pikirkan nya kacau dan bingung.
Adit pergi, sedangkan Mona kembali melanjutkan pekerjaan nya. Cukup malas untuk pulang kerumah Mona meminta lembur pada bos nya. Pukul sembilan malam wanita itu baru menjejakkan kaki di rumah nya.
"Kemana saja kau? kenapa baru pulang?" tanya Agra yang berdiri di atas tangga.
Mona menoleh ke arah suami nya, "Kau khawatir pada ku?" tanya Mona dengan suara datar nya.
Arga mendecih, "Jangan pernah bermimpi jika aku peduli apa lagi khawatir pada mu!" jawab Agra.
Mona tertawa garing, "Lalu untuk apa kau bertanya?" tanya Mona kembali.
"Aku hanya tidak ingin rumah ku di tinggali oleh manusia kotor. Itu bisa membuat sial!" ujar Agra.
"Apa maksud mu mas? kau mengatakan jika aku wanita yang tidak benar?" tanya Mona tidak terima.
"Menurut mu bagaimana?" tanya balik Agra.
"Jika kau menafkahi ku sedikit saja, tidak mungkin aku pulang selarut ini." singgung Mona kemudian masuk ke dalam kamar nya begitu saja. Tangis wanita itu pecah, sebegitu rendahkah diri nya di mata Agra?
Bukan tak mendengar, Agra sangat mendengar dengan jelas tangis istri nya. Tanpa merasa bersalah Agra kembali ke kamar nya.Pria itu menghembuskan nafas kasar. Tak bisa kah Agra mengerti sedikit saja rasa lelah Mona? Sungguh tak punya hati pria itu!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
emak gue
Agra benar 2 manusia tak punya hati
2024-06-15
0
Tiwik Firdaus
pergi saja dsri rumah itu jangan jadi wanita bodoh
2023-01-31
0
Kar Genjreng
bener bener ni Author bikin ceritanya bagus tapi bikin hati trenyuh nelangsa...ampun ojo di gae soro mengko gelo titenono 😮😮
2022-10-16
0