16.Makan malam

Agra berhenti memikirkan siapa yang ditunggu oleh Adit dan mamah nya.Tak lama kemudian datanglah Mona dengan menggunakan gaun berwarna pink dusty.Pertama kali yang menyapa wanita itu adalah mamah Lita.

"Itu mona..."sambil melirik matanya ke Adit.

"Mana mona."Adit langsung memalingkan wajahnya.

Tak disangka nya Mona yang selama ini tampil biasa saja malah menjadi luar biasa dengan gaun cantik rambut terurai dan bibir berwarna merah jambu.Membuat Adit sangat pangling.Agra yang di situ juga melihat kedatangan wanita tersebut dan tercengang.

"Bagaimana bisa Mona berdandan seperti itu,sungguh baru aku sadari selama ini di sangat lah cantik."tukas Agra dalam hati.

"Mon..kamu sangat cantik malam ini,sampai-sampai aku tidak bisa mengenali mu."puji Adit.

Mona hanya senyum tersipu malu.Adit pun langsung Menarik kan kursi untuk wanita itu.Sedangkan Agra hanya bisa menatap dari kejauhan seolah-olah mata nya berbicara.

"Mona gak sia-sia tante rancang baju buat kamu,ternyata pas sekali dan cantik banget kamu."cuma mamah Lita.

"Ah tante terima kasih banyak,aku gak tau gimana cara bales nya."ujar Mona.

"Oh jadi mamah rancangin gaun buat Mona dan tadi ngajak Mona ke salon."sambung Adit.

"Iya,biar Mona terlihat cantik di malam spesial ini."tukas mamah Lita sambil menyenggol bahu Adit dengan sikut nya,seolah-olah menyuruh Adit berbicara kepada Mona.

Sejenak raut wajah Adit yang terbilang agak sedikit gugup dan hanya bisa menengukan air liur.Adit berfikir ini momen yang pas untuk mengajak Mona menikah.

"Sayang jika aku lewatkan kesempatan ini."ucap Adit dalam batin nya.

"Adit kok kamu malah diam."tegur Mona.

Adit memberanikan diri untuk memulai perkataannya.Pria itu dengan sigap langsung memegang tangan Mona.

"Mon,maukah kamu menjalin rumah tangga bersama ku,menikah denganku?"Aku janji Mon aku bakal bahagia kan kamu dan kamu gak akan pernah merasakan yang nama nya terluka lagi."seloroh Adit dengan keringat dingin.

"Aku...aku takut banget Dit,aku takut trauma lagi seperti dulu.Apa kamu gak malu jika kamu menikahi perempuan seperti ku,status ku janda dan kamu masih bujangan apa kamu gak malu. "jawab Mona dengan raut wajah sedih.

"Nak Mona,Adit bisa kok membahagiakan kamu,lagipula kamu sudah tante anggap anak sendiri.Ayolah Mon tante berharap banget di usia tante yang mulai tua ini Adit lekas menikah dengan orang yang pas seperti kamu."sahut Mamah Lita.

"Mon kamu tolong percaya aku.Ngapain aku malu,aku nerima kamu apa adanya.Masalalu kamu buang jauh-jauh,kita buka lembaran baru.Aku juga janji aku gak akan kaya Agra yang udah nyia-nyiain kamu."ucap Adit sambil mengelus rambut Mona.

Entah kenapa lirikan mata Agra selalu menuju ke arah mereka bertiga.Dimas temannya yang hanya tampak bingung dengan tingkah laku Agra yang terlihat gelisah sampai mengigit bibir bawahnya.Lagi-Lagi Agra hanya bisa menebak apa yang di bicarakan mereka bertiga kenapa tampak serius sekali sampai Adit memegang tangan Mona.Barulah Agra mulai sadar dan mengingat ucapan Adit kemarin yang memperingati dirinya bahwa pria itu tak lama lagi akan menikahi Mona dan membahagiakan wanita itu.