19.Undangan

Esoknya,Adit,Mona,mamah Lita dan Daffa adik nya Adit berkumpul di ruang keluarga.Mereka membahas kapan Adit dan Mona akan melaksanakan pernikahan.

"Adit kapan kalian akan melaksanakan pernikahan."tanya mamah Lita.

"Kalo bisa secepatnya kenapa tidak mah."jawab Adit.

"Wah wah sebentar lagi kau akan melepas masa bujang mu."sambung Daffa.

Adit tersenyum mendengar perkataan adik nya,Mona juga ikut tersenyum mendengar nya.

" seminggu lagi mah,Aku akan menyewa gedung untuk merayakan hari indah nanti,aku akan buat meriah dan aku akan mengundang semua rekan kerja ku agar mereka tahu betapa bahagia nya aku mendapatkan wanita seperti Mona."guman Adit.

"Mamah juga sudah membuat kan gaun pernikahan untuk Mona."lirih mamah Lita.

"Nanti Adit akan menyuruh Andre menyiapkan dan mencari dekor yang paling bagus nanti."tutur Adit yang akan memerintahkan Andre asisten pribadi nya.

"Mon...setelah menikah kamu gak perlu lagi mengontrak."ucap Mamah Lita.

"Iya tante,semoga minggu depan berjalan dengan lancar."ujar Mona dengan nada lembut.

"Mona juga mah,setelah menikah dia gak perlu untuk kerja lagi.Biarkan dia di rumah menjadi ratu ku."ucap Adit dengan genit.

"Eh apaan sih dit..."ucap Mona sambil tersenyum.

Sudah berapa hari berlalu,dua hari sebelum menjelang pernikahan. Agra yang duduk di kursi kantor nya mendengar suara karyawan mengetok pintu ruangan nya.

" Tok...tok..tok Selamat siang pak Agra."ucap karyawan nya.

"Ada apa."ujar Agra.

"Ini tadi ada undangan untuk bapak."jawab karyawan nya.

"letakan disitu."ucap Agra sambil duduk dengan sorot mata melihat berkas-berkas.

Karyawan itu pun langsung meletakan undangan tersebut di meja dan langsung pergi.Agra mengambil undangan tersebut dan melihat ada foto prawed Adit dan Mona tercantum di sertai nama meraka dan tanggal pernikahan nya.

"Apa-apaan ini,ini gak mungkin,gak mungkin."teriak Agra sambil meremas kertas undangan itu.

Bagaimana mungkin Mona melakukan ini pada ku.Disaat aku mulai mencintai nya dia malah memilih untuk pergi.Aku tahu ini semua salah ku aku yang bodoh telah membuat nya seperti itu,andai kan waktu bisa di putar kembali,pasti banyak yang akan ku perbaiki bersama nya.

Kini Agra menyesali semua perbuatannya ke Mona dulu.Agra adalah manusia yang bersifat dingin dan agresif.Pria itu tidak pernah menangis tapi kali ini hidung nya memerah dan meneteskan air mata di pipi nya.

Adit sengaja mengundang Agra agar pria itu bisa meluapakan Mona.Adit akan menunjukan betapa bahagia nya Mona esok lusa.Waktu semakin berjalan,tinggal menunggu satu hari lagi pernikahan akan segera di mulai.Malam ini Agra memutuskan untuk pergi ke Bar seorang diri entah kenapa pria yang lama sudah tidak ke Bar itu malah memilih minum untuk melegakan pikiran nya.

Siapa sangka di Bar tersebut ada Bella mantan nya yang tidak ia sadari.Bella yang duduk melayani om-om menyadari kedatangan Agra dan langsung berjalan melangkah ke Agra.

"Agra..."panggil Bella.

"Bella ngapain kamu di sini?"tanya Agra.

Sambil menarik kursi disebelah Agra, Bella bercerita kepada Agra kenapa diri nya ada di sini.

"Iya aku kerja di sini,semenjak karir ku hilang aku gak tau mau kerja apa lagi.Aku di usir dari rumah, papahku marah besar,mamah ku gak bisa berkata apa-apa dan aku diusir gak dapat fasilitas apa pun sekarang"ucap Bella sambil menopang dagu nya.

Bella terlihat menyimpan dendam kepada Agra.Namun Bella tidak menunjukan bahwa diri nya dendam terhadap Agra.Wanita itu menutupi dendam nya dengan bersikap baik dan seolah-olah menyesali perbuatan nya sewaktu masih dengan Agra.