Sangat cantik Mona malam ini, dengan menggunakan dress berwarna navy di tambah riasan tipis juga rambut yang di biarkan tergerai. Adit bahkan tidak mengedipkan mata nya ketika melihat Mona yang baru saja keluar dari rumah nya.
"Adit...." tegur Mona membuyarkan lamunan Adit. "Kau kenapa?" tanya nya ketika Adit mulai menguasai diri nya.
"Kau sangat cantik!" puji Adit.
"Terimakasih." ucap Mona.
"Apa kau sudah siap?" tanya Adit memastikan.
"Aku sudah siap. Apa pun yang terjadi, malam ini aku harus menyelesaikan semua nya." jawab Mona mencoba tegar.
"Ayo kita berangkat." ajak Adit.
Butuh waktu tiga puluh menit untuk mereka tiba di tempat acara pertunangan Agra dan Bella. Tatapan Mona tajam, wanita itu sedang menata hati dan mencoba menguatkan untuk apa yang akan dia saksikan nanti nya.
"Jika kau ragu, kita tidak akan masuk." ujar Adit.
"Tidak, aku ingin melihat suami ku mengikat wanita yang dia cintai." jawab tegas Mona.
Mereka akhir nya masuk, ternyata acara baru saja di mulai. Cukup ramai tamu undangan malam ini bahkan Mona dan Adit sedikit berdesakan untuk menuju tempat yang paling depan.
Tiba-tiba, mata dan telinga Mona melihat dan mendengar suara yang sangat ia kenali sedang menyatakan cinta pada seorang wanita sambil berlutut. Agra belum menyadari kehadiran istri nya. Mata nya mulai berkaca-kaca, sekuat mungkin Mona menahan diri agar tidak menangis di depan umum.
Ketika Agra menyematkan cincin ke jari manis Bella, tiba-tiba sorot mata nya menangkap sosok yang sangat ia kenali. Sejenak mereka saling beradu pandang, namun dengan cepat Mona mengalihkan pandangan nya ke lain.
"Adit, aku ingin pulang." ujar Mona kemudian pergi begitu saja.
Sepanjang perjalanan Mona hanya diam menatap kosong ke luar jendela mobil. Tidak ada harapan untuk mempertahankan rumah tangga nya. Wanita itu sudah membuat keputusan bulat untuk malam ini.
"Kau baik-baik saja?" tanya Adit ketika mobil mereka tiba di depan rumah Agra.
"Aku baik-baik saja." bohong Mona. Dasar bodoh Adit ini. Mana ada wanita yang baik-baik saja ketika melihat suami nya menyatakan cinta untuk wanita lain.
"Kalau begitu aku pulang dulu. Kalau ada apa-apa hubungi aku." ujar Adit kemudian pergi.
Dengan langkah berat Mona memasuki rumah, wanita itu menjatuhkan bobot tubuh nya di atas tempat tidur nya. Air mata nya jatuh begitu saja. Mona kemudian membersihkan riasan nya lalu berganti pakaian. Wanita itu memilih duduk di sofa ruang tengah untuk menunggu kepulangan suami nya.
Pukul satu malam, deru mesin mobil Agra baru saja berhenti di depan rumah. Agra memasuki rumah nya, ia mendapati istri nya sedang duduk seperti menunggu nya.
"Selamat atas pertunangan mu mas." lirih Mona tanpa menatap wajah suami nya. Agra terdiam, langkah nya terhenti. "Aku sudah memutuskan untuk segera bercerai dari mu. Jika kau menolak perceraian ini sekali lagi, sungguh kau adalah jenis lelaki egois."
"Jangan berlaga seolah kau adalah wanita yang tersakiti." ujar Agra membuka suara.
Mona bangkit dari duduk nya, "Jika aku merasa seperti itu bagaimana? Tuan Agra, meski pernikahan kita hanya di dasari dari sebuah kesalahan, tapi tidak ada satu orang istri pun yang rela di dua kan ketika mereka masih sah menjadi istri pria itu." ucap Mona dengan mata yang berkaca-kaca. "Talak Aku!" pinta Mona dengan tatapan tajam nya.
"Apa maksud mu?" tanya Agra bodoh.
"Talak aku sekarang ku. Jika kau bisa mencari kebahagiaan mu, kenapa aku tidak bisa." ujar Mona. "Talak aku....!" bentak nya.
"Mulai sekarang kau bukan istri ku lagi. Detik ini juga aku mentalak mu!" ucap Agra lantang.
"Terimakasih. Kalau begitu aku pergi dulu." ujar Mona lalu mengambil koper dan barang-barang nya yang sudah ia kemasi.
"Kau mau kemana? ini sudah malam?" yanya Agra terlihat khawatir.
"Kita bukan suami istri lagi, jadi haram hukum nya untuk kita tinggal bersama." jawab Mona "Jika kau sudah mengurus surat perceraian kita, hubungi saja aku."
Tanpa pamit dan menatap wajah Agra, Mona pergi begitu saja. Jam masih menunjukan pukul dua dini hari, dengan melajukan motor nya Mona menembus jalanan gelap dan dingin. Air mata nya yang ia tahan sejak tadi kini tumpah ruah. Belum ada tujuan, Mona hanya berhenti di sebuah taman dan duduk di gazebo untuk menenangkan hati nya yang sedang kacau.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Epi Pratiwi
semoga anamendapat Kam ke bahagian nya dengan berpisah dari suami nya
2023-07-22
0
Jek Gemoy
masih aja di tunggu
2022-10-16
0
Kar Genjreng
ampun sumpah hancur perasaan Mona saat ini....tapi biarlah Mona akan lebih ringan langkah Mu kedepannya..👍👍👍💪💪💪 jangan di tangisi pria macam Agra
2022-10-16
0