12.Terbongkar

Satu minggu kemudian, semua nya berjalan biasa saja termasuk kehidupan Agra. Namun tidak untuk hari ini, emosi nya sudah mendidih ketika Dimas asistennya memberikan beberapa bukti perselingkuhan Bella.

Pyaaarr....secangkir kopi hitam telah tumpah begitu juga dengan gelas nya yang pecah berserakan. Agra mengeraskan rahang, di remas nya beberapa lembar foto Bella yang sedang di tindih oleh pria lain.

"Di mana mereka melakukan nya?" tanya Agra dengan wajah dingin nya.

"Di negara S. Bahkan Bella adalah wanita simpan dari beberapa konglomerat dari luar maupun luar negara." jelas Dimaa semakin membuat Agra emosi.

"Wanita itu sudah berani bermain dengan ku rupanya! Dimas, cabut semua fasilitas nya termasuk card yang aku berikan pada nya." perintah Agra.

"Baik." ucap Dimas kemudian lelaki itu undur diri.

Tak butuh waktu lama bagi Dimas, pria itu sangat cepat dalam bekerja. Bella yang mengetahui semua fasilitas nya di tarik langsung datang ke kantor Agra untuk meminta penjelasan dari pria itu.

"Aku sudah tahu jika kau akan datang!" gumam Agra dengan seringai senyum nya.

"Sayang, kenapa kau tiba-tiba menarik semua fasilitas ku?" tanya wanita itu dengan suara manja nya.

"Berhenti di situ Bella." perintah Agra ketika Bella akan menghampiri nya.

"Kenapa?" tanya Bella tidak mengerti.

Tiba-tiba Agra melemparkan beberapa lembar foto sebagai barang bukti. Seketika wajah Bella berubah merah dan ketakutan. "Ini bukan aku!" kilah nya "Seseorang sudah memfitnah ku." seloroh nya.

Gelegar tawa Agra menyeruak dalam ruangan itu, "Bella...Bella...sudah berapa banyak pria yang kau tiduri? aku saja tidak pernah menyentuh mu! dasar wanita murahan!" ucap Agra geram.

"Agra...ini tidak seperti yang kau bayangkan!" seloroh wanita itu mencoba meyakinkan.

"Sudahlah Bella. Aku muak dan jijik melihat mu!" ujar Agra tiba-tiba Bella meringkuk di bawah kaki pria itu.

"Lepas...!" bentak Agra dengan menggoyang kan kaki nya. "Aku jijik di sentuh oleh mu. Keluar kau.....!" ujar Agra lalu menyeret wanita itu keluar dari ruangan nya. Agra mendorong tubuh Bella hingga wanita itu terjungkal menghantam lantai. "Ingat Bella, kau sudah mempermainkan ku. Aku akan menghancurkan mu!" ancam Agra lalu menutup pintu ruangan nya dengan kasar.

Agra membuang nafas kasar dan mengacak rambut nya frustasi. Pernikahan impian yang ia khayalkan selama ini hancur dengan sekejap mata. Belum ada lima menit Agra mengeluarkan ancaman nya kepada Bella, foto dan video syur milik wanita itu sudah tersebar luas.

Bella yang gelagapan mencoba menepis semua berita tentang diri nya. Lebih parah lagi ketika foto nya bersama dengan beberapa pengusaha beredar luas. Siang itu juga semua agensi yang menaungi Bella langsung memutuskan kerja sama mereka secara sepihak.

Tak ada uang, hanya handphone yang ada di dalam tas. Semua kartu juga sudah di blok, bahkan apartemen yang di belikan Agra pun sudah berpindah tangan bahkan Bella tidak bisa mengambil barang-barang nya. Wanita itu mencoba menghubungi beberapa kenalan nya namun tak satu pun yang mau berurusan dengan nya.

Sedangkan Adit dan Mona yang mendengar kabar itu hanya bergeleng kepala tidak percaya.

"Ini nama nya karma. Mereka yang menyakiti mu sudah mendapatkan balasan nya." ucap mamah Lita lalu mematikan televisi.

"Aku tidak percaya jika wanita sekelas Bella ternyata bisa serendah itu." gumam Mona.

"Agra saja yang bodoh! dua tahun pacaran masa tidak bisa melihat kelakuan bejat Bella." seloroh Adit.

"Udah, gak usah di pikirin. Itu urusan mereka. Sekarang pikirkan urusan kalian berdua." ucap mamah Lita.

"Urusan apa mah?" tanya Adit.

"Kapan kalian akan menikah?" tanya mamah Lita tiba-tiba.

"Menikah?" ucap Mona ambigu.

"Kenapa? kalian kan sudah sangat dekat. Jadi mamah harap kalian akan menikah dalam waktu dekat." ujar mamah Lita membuat Mona terpaku sedangkan Adit hanya tersenyum-Senyum sendiri.