Menikah Cepat!!!
...WARNING🔥🔥...
...CERITA INI MASIH BANYAK KEKURANGAN BAIK DARI EYD,TULISAN,KATA,DAN JUGA PENERANGAN LATAR....
...MOHON DIMAKLUMI KARENA AUTHOR MASIH PEMULA 🙏...
...APABILA TYPO BERTEBARAN DIMANA MANA,SAYA SELAKU AUTHOR MEMINTA MAAF YAH...
...SAYA BERNIAT MEREVISINYA JIKA SUDAH TAMAT📕...
...🍁MOHON KEBIJAKANNYA YAH 🍁...
...🍁🍁Karena aku hanya seorang gadis yang apa adanya. Bisakah aku mendapatkan laki-laki yang menerima setiap kekurangan ku? 🍁🍁...
"Gadis dungu. Cepat kemari! " Aku mendengar teriakan dari atas saat aku sedang membersihkan ruang depan saat ini.
Dengan gerakan kilat aku mulai membersihkan nya. Sebenarnya aku bisa saja langsung kesana, tapi setelah kesana ia akan turun ke bawah dan memeriksa setiap pekerjaan ku apakah sudah becus atau tidak.
"Gadis dungu, punya telinga kan? " Ia semakin berteriak murka karena aku belum juga datang kesana.
"Iya pak, tunggu! " Aku langsung mengembalikan perlatan bersih-bersih itu ketempat dimana mereka biasa diletakkan dan aku langsung berlari kearah suara tadi.
"Ada apa pak? " Aku sampai disana dengan nafas yang terengah-engah karena panik.
Ia memasang wajah tak suka ke arahku. "Kenapa setiap saya panggil kamu tidak pernah langsung datang? Masih ingin hidup kan? " Ia dengan wajah khas miliknya dan saat melihat itu seluruh bulu kuduk ku langsung stand up tanpa sisa.
"Maaf pak, saya sedang kebersihan tadi. " Aku membela diri agar ia tidak terlalu murka.
"Ooh lebih mementingkan kebersihan daripada saya yah? Bagaimana kalau suara saya habis hanya karena memanggil mu berkali-kali? Kamu bisa tanggung jawab? " Tanya nya dengan nada mengintimidasi ku.
"Yang nyuruh kamu teriak juga siapa? Yah tanggung sendiri kalau suaranya beneran ilang. " Aku berdumal dalam hati karena aku tak seberani itu untuk mengatakan nya secara langsung.
"Kenapa diam? Pasti kamu sedang menyumpahi saya kan dalam hati? " Ia terlihat curiga dengan ku dan terlihat sebelah matanya memicing mencari tahu.
Aku dengan cepat menggeleng padahal ia mengatakan yang sebenarnya"Hahaha tidak pak, mana berani saya. "Aku langsung takut.
" Awas saja kalau kamu berani mengatai saya bahkan dalam hati sekali pun kamu akan Terima akibatnya nanti. "Ia berjalan pelan kearah sofa dan duduk disana.
Lalu apa gunanya ia memanggilku tadi dengan suara selantang itu? Aku semakin bingung saja dibuatnya.
" Ah satu lagi, kamu seperti nya tidak Setua itu untuk lupa kan dengan apa yang saya katakan sebelum nya?. "Banyak kata yang sudah ia katakan sebelum nya hingga aku tak tau kata yang mana yang ia maksud itu?.
" Kata yang mana pak? "Ia terlihat kesal karena aku sama sekali tidak tau kata yang mana yg ia maksud.
" Berarti setiap saya memberitahu sesuatu kamu tidak pernah peduli yah? Dasar dungu. "Aku sebenarnya sangat kesal saat ia mengataiku dengan sebutan itu.
Sudah tau dungu masih saja ia katai seperti itu bagaimana aku tidak makin dungu sih?.
" Maaf Pak, banyak kata yang sudah bapak sebutkan jadi saya tidak tau yang mana tepatnya pak. "Aku menunduk bingung.
" Huh, baiklah dengarkan ini baik-baik dengan telinga mu itu. Saya tidak peduli bahkan jika telinga mu itu memang bermasalah atau otakmu. Tapi untuk yang satu ini tolong ingat dengan jelas. Saya paling benci dengan panggilan mu itu, pak pak, kamu pikir saya bapak kamu apa? Berhenti memanggil saya dengan sebutan itu. "Ia benar-benar terlihat kesal dengan ku.
Lantas? Ia ingin aku memanggilnya apa? Suami? Sayang? Atau hany? Ahhh pusing aku kalau gini mah.
" Jadi saya harus memanggil bapak dengan sebutan apa? "Aku benar-benar bingung bukan main. Ini lebih sulit daripada ujian essay disekolah ku.
Ia lagi-lagi menatap tajam kearahku" Langsung saja bertanya yah mulut mu itu? Punya otak kan untuk berpikir? Kalau tak berguna sama sekali lebih baik kamu tidak usah sekolah saja. "Ia dengan mudahnya menyuruhku berhenti sekolah.
Ck, yasudah dikasih taulah kalau tidak ingin kesal. Sudah tau orang bodoh masih saja diberikan teka teki seperti itu.
" Saya benar tidak tau bagaimana harus memanggil bapak. Bagaimana kalau suami? "Tanyaku dengan ragu dan ia yang sedang minum langsung menyemburkan nya ke lantai hingga lantai yang sudah kusapu bersih tadi kembali kotor.
" Apa saya sedekat itu dengan mu? Ingat inu juga baik-baik. Walaupun saya sudah menikah dengan mu, bukan berarti kita adalah suami istri. Ingat itu. Kamu hanya seorang yang saya beli dari seorang agen karena saat ini saya sedang butuh kamu ingat itu. Nanti juga akan saya buang kok. "Ia dengan entengnya berkata seperti itu.
Aku langsung terdiam setelah mendengar itu, sakit sekali mendengar itu. Aku seperti barang saja diperjual belikan dan lebih parahnya hingga kini ia telah sah menjadi suamiku tetap saja ia mengataiku seseorang yang telah ia beli.
" Baiklah tuan, saya minta maaf karena sudah bersikap tidak tau diri."aku menunduk karena merasa tak sanggup untuk sekedar melihat wajahnya itu. Aku merasa sangat rendah kini.
"Tuan? Baiklah tidak terlalu buruk juga panggilan itu. " Ia tersenyum sedang aku saat ini setengah mati menahan sakit hati.
Benar-benar terasa sakitnya kini. Aku selalu meyakinkan hatiku agar kuat tapi tetap saja aku tak tahan saat mendengar ia berkata seperti itu.
"Apa masih ada lagi yang ingin tuan inginkan? " Aku bertanya lagi.
Ia sedikit memandang heran ke arahku lalu kemudian berpikir lagi.
"Kenapa tiba-tiba ia terlihat murung begitu? Ah siapa peduli juga. " Albar membatin.
"Saya hanya ingin menekankan setiap tugas yang harus kamu lakukan dirumah ini saat saya sedang dirumah dan saat saya sedang tidak dirumah, ingat ini baik-baik agar kamu tidak salah. Karena jika kamu salah juga ingat kan setiap perbuatan ada balasnya?. "
Aku dengan cepat menganggukkan kepalaku menunggu setiap kata yang keluar dari bibirnya itu.
"Kerjakan semua tugas yang dilakukan oleh semua asisten rumah tangga, saya malas menyebutkan nya satu persatu jadi coba cari tau sendiri. Kalau kamu susah berpikir dengan otakmu yang seperempat itu pergilah kerumah mantan asisten rumah tangga saya dan bertanya padanya kalau perlu catat agar kamu tidak lupa. Soalnya kamu kan pelupa dasar pikun. " Dasar yah masih saja sempat sempat nya mendzolimi ku. Langsung intinya saja kenapa rupanya?.
"Mengerti tidak? " Ia berteriak didepanku padahal kan aku dekat dengan nya kenapa berteriak begitu?.
"Me,, mengerti tuan. " Aku langsung kaget bukan main.
"Makanya kalau orang lagi ngomong di dengerin bukan melamun seperti itu, kapan majunya jika kamu terus seperti itu? " Aku langsung iya iya kan saja bosen denger omelan nya mulu.
"Terus satu lagi yang paling penting, apapun yang saya katakan kamu harus menurut bagaimana pun itu dan dalam bentuk apapun itu. "
Apa-apa dia? Kalau nanti dia nyuruh aku makan tai gimana? Harus nurut juga dong? Ihh kok malah gitu sih?.
Aku hendak protes ia sudah bersuara keras terlebih dahulu"Faham tidak? "Aku sampai terlontar kaget.
" Fa,, faham tuan. "Ia tersenyum dengan bangga karena sudah berhasil membuat ku takut.
" Bagus kalau faham. "
Iss kenapa sih ngeselin banget?
🍁🍁Bersambung 🍁🍁
Start:
(05 februari 2021)
Heyyo watsapp gaes? Aku punya cerita baru lagi ini.
Semoga kalian suka yah dengan cerita ku yang satu ini.
Dan berikan banyak cinta yah untuk cerita ini❤💋.
Pai pai say🍁💋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Ganuwa Gunawan
ya klu s tuan nyuruh makan ...
ya bagi atuh sm rata sm s tuan biar enak bareng bareng
2023-02-02
0
Arina rien
nyimak
2021-06-01
0
Ida Blado
sejujurnya paling gk suka baca kalimmat yg mana ada huruf P tapi di ganti dgn F,,, seperti paham jdi faham,,, mungkin bgi sebagian readers gk masalah atau bgi authornya keren,,, tpi gk enak bacanya, jadi mohon kebijakannya thor gunakan huruf2 dgn benar,,, maaf ya kalau komenku menyinggung
2021-04-03
3