19. kerja

🍁🍁hidup senang dan bergelimang harta, seperti nya kalian belum pernah merasakan bagaimana rasanya berjuang untuk bertahan hidup seperti ku ini🍁🍁

    Ku lihat mas Albar sedang tidak ada dikamar lagi, kemana yah dia? Hari sudah siang tepat pukul 13.45pm.saat aku hendak menuju kamar mandi untuk membersihkan diriku lagi karena jam 14 lebih aku akan berangkat untuk kerja di cafe itu.

Namun, langkahku juga terhenti saat kudengar suara gemercik air dari dalam tanda bahwa mas Albar sedang mandi di dalam. Aku buru-buru mundur agak jauh dari sana, bayangan kejadian tadi pagi terputar lagi di otakku bagaimana ini? Mas Albar hampir Saja melihat seluruh tubuhku untung saja aku masih mengenakan pakaian dalam juga tanktop. Aku tak ingin kejadian tadi terulang lagi dan buru-buru duduk di sofa sembari melihat ponselku apakah ada hal yang baru yang disampaikan lea juga ragil. Dan ternyata tidak ada, notifikasi HP ku kosong kecuali layar situs penggemar ku saat jadi model dulu. Mereka selalu bertanya kapan aku akan kembali menjadi seorang model, aku tak akan pernah jadi seorang model lagi. Sungguh miris hidup ku ini.

"Huh." Aku Mendengus pasrah dengan jalan takdir ku ini. Mau protes juga tak akan berpengaruh sama sekali.

"Clek." Pintu terbuka dan mas Albar keluar dari sana seperti biasa dengan handuk yang melilit di pinggang nya itu. Kenapa ia mandi di jam segini yah? Aku tak mengerti sama sekali.

Aku menjauh kan sedikit pandangan ku darinya yang mulai memakai celananya hingga baju. Aku tidak bisa pergi karena takut ia akan marah saat ia selesai mandi aku tidak ada didalam kamar. Nanti malah semkin marah aku bisa mati saat itu juga karena nya.

"Tunggu apa lagi? Cepat pakaikan saya dasi? Kamu pikir kamu tinggal disini hanya untuk duduk seperti itu? " Ia terlihat mencibir ku karena hanya duduk di sofa melihat kearahnya.

Bukannya aku ingin duduk saja, tapi ia sudah pernah berkata tak ingin aku ikatkan dasi dan sekarang ia marah karena aku tak mengikat dasinya? Tolong katakan siapa yang salah disini? Aku atau mas Albar?.

Aku buru-buru bangkit dari sofa lalu mulai mengikatkan dasinya. Kemana yah dia siang-siang begini? Tidak mungkin ke kantor. Kalau pun ke kantor ia pasti sudah berangkat sejak pagi tadi. Aku tak akan seberani itu untuk bertanya padanya takutnya malah disembur sama kawah panas dari mulutnya itu.

"Sudah tuan. " Aku tersenyum dan membenarkan dasinya itu namun ia tepis dengan kasar"saya tau. "Lalu ia meraih kunci juga dompet nya kemudian pergi begitu saja.

Yatuhan kenapa sih dia? Seperti anak yang sedang ngambek saja. Aku salah apa sebenarnya?.

Aku langsung menggeleng dengan cepat mencoba untuk membuang rasa penasaran ku padanya, karena hanya akan membuang waktu ku saja nanti. Lebih baik aku bersiap untuk berangkat bekerja ke cafe. Belum lagi kesana juga harus menghabiskan banyak waktu.

Aku memasuki kamar mandi dengan pakaian yang akan kupakai untuk bekerja nanti, setelah itu ku kunci pintu kamar mandi untuk berjaga-jaga siapa tau mas Albar ada urusan lagi disini dan tak sengaja membuka nya seperti tadi pagi. Duhh mengingat nya saja sudah membuat ku ingin hilang dari tempat ini saat ini juga.

Aku segera menyelesaikan acara mandi juga berkemas ku lalu mulai mengunci rumah dan meletakkan nya ketempat yang mas Albar suruh setelah itu aku berangkat menuju tempat kerjaku.

Aku menaiki ojek kesana, kalau saja aku bersekolah hari ini aku pasti tidak akan menghabiskan ongkos banyak kesana, karena pagi aku akan naik bus untuk menghemat uang dan karena tadi aku tidak sekolah tidak akan ada bisa pada siang hari. Hanya ada pada pagi juga sore. Tapi tak apa karena hanya sesekali seperti ini.

" Makasih yah bang. "Ucapku tersenyum dan supir ojeknya juga ikut tersenyum.

Aku berjalan kearah cafe dan memasukinya" Saya tidak terlambat kan mbak. "Aku tersenyum dan ia dengan cepat tersenyum juga.

" Terlambat juga tidak apa-apa. Hanya saja aku akan kasihan melihat para penggemarmu menunggu mu sejak tadi pagi disini. "Ia menunjuk kearah kursi dan meja yang sudah dipenuhi oleh pelanggan yang sejak tadi menunggu ku disana.

Bukan pertama kalinya sih begitu, kata mbak punya cafe aku adalah hoki untuk nya karena sejak aku bekerja disini ia mulai memiliki banyak pelanggan khusus nya pelanggan pria.

Aku langsung menunduk meminta maaf karena sudah membuat mereka menunggu dan seketika mereka semua menggeleng tak mau aku meminta maaf.

" Jangankan setengah hari, setahun saja pun kami sanggup untuk menunggu. "Ujar sesekali hingga aku tersenyum senang mendengar itu. Bisa saja dia berbicara begitu. Mana ada orang yang rela nunggu ini setahun lamanya.

" Baiklah mau pesan apa? "Aku tersenyum menanyai satu persatu mereka yang langsung bersemangat mengatakan pesanan mereka meskipun salah satu dari mereka menyempatkan diri untuk menggodaku. Aku tak terganggu dengan itu selama mereka tidak kelewatan saat berbicara padaku.

Dan syukur nya mereka memang menghargai ku, mereka hanya mengeluarkan kata-kata manis saja tanpa bersikap kelewatan seolah mereka sedang menjaga ku. Aku bersyukur sekali karena itu, aku tak pernah menyangka sampai kini aku masih setenar itu dikalangan laki-laki dan juga sebagian perempuan. Padahal aku sudah lama berhenti menjadi seorang model.

" Dua jus jeruk beserta dessert kak dimeja 12."aku tersenyum menyebutkan pesanan para pelanggan pada koki khusus kami.

Aku merasakan tepukan dibahuku dan kulihat kearah orang yang menepuk itu dan ternyata ia adalah mbak nana pemilik cafe ini.

"Wahh saya tidak akan menyesal memiliki pegawai seperti mu? Saya bahkan sudah lupa kapan terakhir kalinya saya punya pelanggan sebanyak ini. " Ia tersenyum

Aku hanya ikut tersenyum sembari menggeleng "mbak bisa saja, ini karena makanan disini enak dan terjangkau mbak, tidak mungkin karena saya. "

"Selalu saja merendah padahal buktinya sudah nyata, saat hari libur mu kerja tidak akan banyak pelanggan yang datang. " Aku hanya diam saja merasa tidak mungkin.

"Terima kasih sudah datang kesini dan mau bekerja untuk mbak. " Ia tersenyum memegang tangan ku.

Aku menggeleng "Aku yang harus berterima kasih mbak, Karena sudah diterima bekerja disini padahal mbak belum tau apakah saya berpengalaman atau tidak. Terima kasih banyak mbak. " Kami sama-sama mengucapkan terimakasih karena merasa di untungkan itu.

Aku pun kembali bekerja mulai dengan membersihkan setiap peralatan yang dibutuhkan cafe hingga kembali mencatat keinginan para tamu yang datang lagi dan lagi.

🍁🍁bersambung 🍁🍁

Jangan lupa yah like, komen dan vote❤

Pai pai say 💋

Episodes
1 1. ngeselin.
2 2. awal kisah
3 3. Catat baik-baik
4 4. Hari sial
5 5. Ragil?
6 6. Tidak sarapan
7 7. Punya teman
8 8. lupa menyambut
9 9. Jangan gitu juga
10 10. makan/tidak
11 11. Makan diluar
12 12. Alasan
13 13. Berusaha
14 14. ngantuk
15 15. cari kerja
16 16. mas Albar kenapa?
17 17. HAH?
18 18. Ragu
19 19. kerja
20 20. Sayang
21 21. kenapa?
22 22. menemani ragil
23 23. melihat sesuatu
24 24. mas Albar tidak pulang
25 25. Sekolah
26 26. ada apa?
27 27. kantin
28 28. apa?
29 29. aku mengerti
30 30. Kamu dan dia
31 31. kamu dan dia#2
32 32. peduli
33 33. ragil datang
34 cast #pemain
35 34. ceritaku
36 35. bukan begitu
37 36. penuh kepalsuan
38 37. Traffic
39 38. Masalahmu
40 39. Tarikan
41 40. Pelukan
42 41. Bosan
43 42. Teringat
44 43. Ghibah time
45 44. Pengakuan
46 45. Gadis rubah
47 46. Mulai ragu
48 47. Bingung
49 48. Suka
50 49. Bagaimana ini?
51 50. Kenapa dengan mas Albar?
52 51. Kenapa sih?
53 52. Berubah
54 53. Jumpa mertua
55 54. Duhh gimana dong
56 55. Jangan macam-macam
57 56. one ranjang
58 57. menemani ragil
59 58. Apa lagi kali ini
60 59. Kecupan tiba-tiba
61 60. Aku bukan gadis murahan
62 61. Kepikiran
63 62. Aku bisa jelaskan
64 63. Cobalah mengerti
65 64. Lebih dari egoku
66 65. Mimpi buruk yg jadi nyata
67 66. prahara buatan
68 67. Mulai perhatian
69 68. Aku tidak macam-macam
70 69. Kesempatan
71 70. Panggil aku sayang
72 71. Berpura-pura mesra
73 72. Senang tanpa sadar
74 73. Luka dan pilu
75 74. Kau menambah luka ku
76 75. tumben sekali?
77 76. Pencuri kecupan
78 77. Aku tak sanggup lagi
79 78. Kamu adalah obat ku
80 79. Kamu bukan kamu
81 80. Albar sakit.
82 81. Perhatian Albar
83 82. Terbongkar segala perih
84 83. Kamu bukan suami yang Baik
85 84. Penyesalan
86 85. Maafkan aku
87 86. Perlahan luluh
88 87. Kamu ternyata sangat mencintai ku
89 88. Saling cinta
90 89. Memberikan obat
91 90. Masuk gawang
92 91. Kang cemburu
93 92. Dia masih temanku
94 93. Ngambek ada maunya
95 94. Bucin parah
96 95. Semakin jatuh cinta
97 96. Kepergok
98 97. Janji
99 98. Jumpa lea
100 99. kek bocah
101 100. Mual
102 101. Dia adalah suamiku
103 102. Resah dan gelisah
104 103. Manjah mania
105 104. Zhia yang mau
106 105. Semakin lengkap
107 106. Patroli ceritanya
108 107. Paman adil?
109 108. Jumpa tante lea
110 109. Ragil datang
111 110. Epilog
112 mampir yukkk
113 mampir
114 mampir yukk
Episodes

Updated 114 Episodes

1
1. ngeselin.
2
2. awal kisah
3
3. Catat baik-baik
4
4. Hari sial
5
5. Ragil?
6
6. Tidak sarapan
7
7. Punya teman
8
8. lupa menyambut
9
9. Jangan gitu juga
10
10. makan/tidak
11
11. Makan diluar
12
12. Alasan
13
13. Berusaha
14
14. ngantuk
15
15. cari kerja
16
16. mas Albar kenapa?
17
17. HAH?
18
18. Ragu
19
19. kerja
20
20. Sayang
21
21. kenapa?
22
22. menemani ragil
23
23. melihat sesuatu
24
24. mas Albar tidak pulang
25
25. Sekolah
26
26. ada apa?
27
27. kantin
28
28. apa?
29
29. aku mengerti
30
30. Kamu dan dia
31
31. kamu dan dia#2
32
32. peduli
33
33. ragil datang
34
cast #pemain
35
34. ceritaku
36
35. bukan begitu
37
36. penuh kepalsuan
38
37. Traffic
39
38. Masalahmu
40
39. Tarikan
41
40. Pelukan
42
41. Bosan
43
42. Teringat
44
43. Ghibah time
45
44. Pengakuan
46
45. Gadis rubah
47
46. Mulai ragu
48
47. Bingung
49
48. Suka
50
49. Bagaimana ini?
51
50. Kenapa dengan mas Albar?
52
51. Kenapa sih?
53
52. Berubah
54
53. Jumpa mertua
55
54. Duhh gimana dong
56
55. Jangan macam-macam
57
56. one ranjang
58
57. menemani ragil
59
58. Apa lagi kali ini
60
59. Kecupan tiba-tiba
61
60. Aku bukan gadis murahan
62
61. Kepikiran
63
62. Aku bisa jelaskan
64
63. Cobalah mengerti
65
64. Lebih dari egoku
66
65. Mimpi buruk yg jadi nyata
67
66. prahara buatan
68
67. Mulai perhatian
69
68. Aku tidak macam-macam
70
69. Kesempatan
71
70. Panggil aku sayang
72
71. Berpura-pura mesra
73
72. Senang tanpa sadar
74
73. Luka dan pilu
75
74. Kau menambah luka ku
76
75. tumben sekali?
77
76. Pencuri kecupan
78
77. Aku tak sanggup lagi
79
78. Kamu adalah obat ku
80
79. Kamu bukan kamu
81
80. Albar sakit.
82
81. Perhatian Albar
83
82. Terbongkar segala perih
84
83. Kamu bukan suami yang Baik
85
84. Penyesalan
86
85. Maafkan aku
87
86. Perlahan luluh
88
87. Kamu ternyata sangat mencintai ku
89
88. Saling cinta
90
89. Memberikan obat
91
90. Masuk gawang
92
91. Kang cemburu
93
92. Dia masih temanku
94
93. Ngambek ada maunya
95
94. Bucin parah
96
95. Semakin jatuh cinta
97
96. Kepergok
98
97. Janji
99
98. Jumpa lea
100
99. kek bocah
101
100. Mual
102
101. Dia adalah suamiku
103
102. Resah dan gelisah
104
103. Manjah mania
105
104. Zhia yang mau
106
105. Semakin lengkap
107
106. Patroli ceritanya
108
107. Paman adil?
109
108. Jumpa tante lea
110
109. Ragil datang
111
110. Epilog
112
mampir yukkk
113
mampir
114
mampir yukk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!