13. Berusaha

🍁🍁kehidupan ku dan kamu sudah menentukan bahwa bersatu itu adalah hak yang mustahil 🍁🍁

   Aku perlahan membuka mata tepat pukul 04.45Am.terlalu dini untuk bangkit hingga aku masih saja terdiam diatas sofa melihat sekeliling kamar mas Albar dan mataku berhenti tepat kearah tempat tidur, disana mas Albar berbaring dengan lelap dan menghadap kearah lain hingga aku tidak bisa untuk sekedar melihat wajahnya itu.

Aku kembali menatap langit-langit kamar memikirkan bagaimana hidup ku ini kedepan nya? Apakah aku akan tetap seperti ini? Dalam kendali mas Albar dan tak bisa terbang bebas.

Air mataku tiba-tiba mengalir mengingat kehidupan ku yang tak jelas ini, dulu saat ibu dan bapak hidup aku memang miskin dan tak punya apa-apa tapi kenapa hatiku sangat damai? Aku merasa akulah manusia paling bahagia di dunia padahal kami sangat apa adanya dan bahkan hanya makan seadanya saja.

Kini, aku memiliki tempat tinggal yang lebih layak meskipun bukan rumahku. Aku bisa makan enak saatas Albar membeli makanan. Aku bisa bersekolah disekolah yang cantik dan juga memiliki banyak teman bahkan kini aku sudah menikah meskipun tidak bisa disebut sebagai pernikahan karena ini sudah berbeda konsep dari kebanyakan orang. Aku hanya sebuah alat yang ia butuhkan dan aku akan dibuang sewaktu-waktu ia lelah dan bosan dengan ku.

"Ibu, bapak maafkan aku yang menjalani hidup dengan cara seperti ini hiks,, aku juga lelah sebenarnya. " Aku menahan tangisanku. Sebenarnya aku bukanlah gadis yang cengeng tapi entah kenapa akhir akhir ini aku merasa sangat emosional dan mudah menangis apalagi mengingat hidup ku yaang mulai membaik itu tapi tiba-tiba aku kembali jatuh pada titik dimana aku tak bisa berbuat apa-apa selain pasrah. Aku merasa dunia tak pernah berpihak pada ku, dunia seolah ingin aku menderita sampai akhir nafasku.

Aku menghapus air mataku dengan cepat dan bangkit dari sofa. Untuk tidur sudah tidak mungkin lagi bagiku, aku lebih baik mulai mengerjakan tugasku agar tidak terlambat kesekolah seperti kemarin. Aku tak mau berhadapan lagi dengan pak saepudin dan melihat wajahnya saja aku tak sanggup sama sekali.

Kubuka pintu kamar perlahan dan berjalan menuruni tangga dengan hati-hati takut mas Albar terbangun lalu marah karena aku mengganggu tidur nyenyak nya itu.

Aku mulai memasak nasi dengan beras yang kami beli tadi malam, karena sehabis makan dari kaki lima kami mampir bentar di swalayan untuk membeli beberapa perbelanjaan untuk kami dirumah ini.

Selagi menunggu nasinya matang aku mulai membersihkan rumah mulai dari menyeka debu debu dan menyapu hingga mengepel lantai. Aku merasa sangat lelah dan berkeringat padahal masih pagi sekali.

Aku pun berjalan kearah kulkas setelah selesai dengan urusan membersihkan rumah. Aku mulai mengeluarkan beberapa bahan makanan dari kulkas dan mulai mengerjakan ritual memasak ku itu.

Benar-benar lelah saat aku harus bangun di jam segini, aku merasa ingin demam saja tapi aku tetap menahannya. Mungkin karena aku masuk angin tidur tanpa selimut. Aku tak berani meminta selimut dan mas Albar juga tak mau menawari hingga aku harus tidur tanpa selimut. Mungkin itu penyebabnya aku merasa pegal kini.

Aku terus saja mengaduk tumisan ku itu dan tersenyum saat mencoba rasanya "Wahh memang masakan zhia adalah yang terbaik. " Aku tersenyum setelah memuji diriku sendiri.

Setelah selesai dengan masakan aku mengaturnya diatas meja makan dengan rapi diikuti dengan beberapa peralatan seperti tisu dan juga buah yang kami beli kemarin. Aku harap mas Albar mau menghargai nya. Aku sudah susah payah membuat nya.

Setelah itu aku berjalan kearah mesin cuci dan mulai membersihkan semua pakaian kotor yang ada didalam ember itu. Sembari menunggu aku bahkan sempat ketiduran karena masih mersa tidur ku kurang.

"Akhh zhia ada apa dengan mu? Sadarlah, sekarang sudah pukul 06 lebih." Setelah selesai mencuci dan menjemur pakaian aku pun berjalan ke kamar dengan keringat di tubuhku. Ah tak apa lagian kan aku juga hendak mandi.

Aku mulai mandi terlebih dahulu karena mas Albar berangkat kerja pukul 08-an lah, kemarin ia buru-buru karena sedang melakukan sesuatu yang penting.

Aku keluar dari kamar mandi dan buru-buru memakai seragam sekolah ku dan merapikan penampilan ku agar nanti tidak perlu terburu-buru saat aku harus berangkat jenis sekolah.

"Tuan, bangunlah sudah pagi tuan. " Aku perlahan membangunkan mas Albar yang masih terlelap itu, kulihat ia sedikit terusik dengan suaraku namun ia masih belum juga membuka matanya.

Aku takut ia akan marah jika kubangun kan, tapi aku lebih lanjut ia juga marah karena terlambat masuk kantor nanti.

"Tuan, bangunlah tuan, saya takut tuan akan terlambat masuk kantor nanti. " Ia pun mulai membuka matanya dengan pelan lalu melihat kearah ku dengan wajah bingung.

"Jam berapa sekarang? Kenapa sudah rapi begitu? " Ia terlihat bingung dengan ku yang sudah rapi itu.

Aku melirik jam di dinding "pukul 06.45 pagi tuan, saya terbangun jam 04 tadi tuan dan sudah mengerjakan pekerjaan rumah termasuk memasak dan mencuci, saya takut tuan akan berangkat seperti kemarin tanpa sarapan dulu. " Aku pun mulai melipat selimut mas Albar yang sudah mulai bangkit itu.

"Wahh, kenapa dengan nya? Peningkatan sekali, jam 04 dia Bangun dan sudah menyelesaikan semua tugasnya? Baguslah pagi ini aku tak perlu emosi padanya. " Albar membatin.

Kulihat sekilas mas Albar yang melakukan peregangan itu, aku masih fokus untuk mengerjakan pekerjaan ku membersihkan kamar ini, karena hanya kamar ini yang belum ku bersihkan.

Mas Albar terus saja melirik ponselnya berkali-kali seperti sedang menunggu pesan dari seseorang. Dan seketika senyumnya terbit karena sebuah notifikasi masuk.

Ia tersenyum senang saat membaca pesan itu, kenapa yah ia begitu bahagia hanya karena sebuah pesan? Apa itu dari pacarnya yah? Ahh sudahlah zhia bukankah kamu sendiri yang mengatakan untuk tidak usah mengurusi masalah pribadi orang lain.

Aku pun langsung berbalik kaget saat mas Albar lagi-lagi melakukan aksi lepas busananya live didepan mataku oh Tuhan apa ia tak malu yah? Aku bahkan tak bisa bergerak kini.

"Hei, dungu kali ini tolong siapkan setelan saya yang berwarna dongker yah. "

Aku dengan cepat mengangguk "baik tuan. " Tanpa melihat kearahnya sama sekali. Aku tak akan melihat kesana.

"Kamu yah, apa saat sekolah gurumu mengajar kalau berbicara dengan orang lain itu harus membelakangi yah? Saya sedang berbicara dan kamu malah membelakangi saya? Apa sekolah mu itu tak berguna yah? " Tuh kan salah lagi, aku kan cuma ngk mau liat ia bertelanjang dada begitu. Dia pikir itu mudah yah buat aku.

Aku dengan terpaksa berbalik dan pipiku langsung memerah karena ia lagi-lagi hanya mengenakan handuk saja.

"Ma,, maaf tuan. " Aku menunduk.

"Akhh sudahlah saya sedang bahagia dan tak ingin badmood hanya karena meladeni mu. " Ia memasuki kamar mandi dengan senyuman yg aku sendiri tidak tau apa penyebab nya.

Aku pun kembali membersihkan semua pakaian yang berserakan itu.

🍁🍁bersambung 🍁🍁

Jangan lupa yah like, komen dan vote❤

Pai pai say💋.

Terpopuler

Comments

Jeng Woro

Jeng Woro

Kasian Zhia😭

2021-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 1. ngeselin.
2 2. awal kisah
3 3. Catat baik-baik
4 4. Hari sial
5 5. Ragil?
6 6. Tidak sarapan
7 7. Punya teman
8 8. lupa menyambut
9 9. Jangan gitu juga
10 10. makan/tidak
11 11. Makan diluar
12 12. Alasan
13 13. Berusaha
14 14. ngantuk
15 15. cari kerja
16 16. mas Albar kenapa?
17 17. HAH?
18 18. Ragu
19 19. kerja
20 20. Sayang
21 21. kenapa?
22 22. menemani ragil
23 23. melihat sesuatu
24 24. mas Albar tidak pulang
25 25. Sekolah
26 26. ada apa?
27 27. kantin
28 28. apa?
29 29. aku mengerti
30 30. Kamu dan dia
31 31. kamu dan dia#2
32 32. peduli
33 33. ragil datang
34 cast #pemain
35 34. ceritaku
36 35. bukan begitu
37 36. penuh kepalsuan
38 37. Traffic
39 38. Masalahmu
40 39. Tarikan
41 40. Pelukan
42 41. Bosan
43 42. Teringat
44 43. Ghibah time
45 44. Pengakuan
46 45. Gadis rubah
47 46. Mulai ragu
48 47. Bingung
49 48. Suka
50 49. Bagaimana ini?
51 50. Kenapa dengan mas Albar?
52 51. Kenapa sih?
53 52. Berubah
54 53. Jumpa mertua
55 54. Duhh gimana dong
56 55. Jangan macam-macam
57 56. one ranjang
58 57. menemani ragil
59 58. Apa lagi kali ini
60 59. Kecupan tiba-tiba
61 60. Aku bukan gadis murahan
62 61. Kepikiran
63 62. Aku bisa jelaskan
64 63. Cobalah mengerti
65 64. Lebih dari egoku
66 65. Mimpi buruk yg jadi nyata
67 66. prahara buatan
68 67. Mulai perhatian
69 68. Aku tidak macam-macam
70 69. Kesempatan
71 70. Panggil aku sayang
72 71. Berpura-pura mesra
73 72. Senang tanpa sadar
74 73. Luka dan pilu
75 74. Kau menambah luka ku
76 75. tumben sekali?
77 76. Pencuri kecupan
78 77. Aku tak sanggup lagi
79 78. Kamu adalah obat ku
80 79. Kamu bukan kamu
81 80. Albar sakit.
82 81. Perhatian Albar
83 82. Terbongkar segala perih
84 83. Kamu bukan suami yang Baik
85 84. Penyesalan
86 85. Maafkan aku
87 86. Perlahan luluh
88 87. Kamu ternyata sangat mencintai ku
89 88. Saling cinta
90 89. Memberikan obat
91 90. Masuk gawang
92 91. Kang cemburu
93 92. Dia masih temanku
94 93. Ngambek ada maunya
95 94. Bucin parah
96 95. Semakin jatuh cinta
97 96. Kepergok
98 97. Janji
99 98. Jumpa lea
100 99. kek bocah
101 100. Mual
102 101. Dia adalah suamiku
103 102. Resah dan gelisah
104 103. Manjah mania
105 104. Zhia yang mau
106 105. Semakin lengkap
107 106. Patroli ceritanya
108 107. Paman adil?
109 108. Jumpa tante lea
110 109. Ragil datang
111 110. Epilog
112 mampir yukkk
113 mampir
114 mampir yukk
Episodes

Updated 114 Episodes

1
1. ngeselin.
2
2. awal kisah
3
3. Catat baik-baik
4
4. Hari sial
5
5. Ragil?
6
6. Tidak sarapan
7
7. Punya teman
8
8. lupa menyambut
9
9. Jangan gitu juga
10
10. makan/tidak
11
11. Makan diluar
12
12. Alasan
13
13. Berusaha
14
14. ngantuk
15
15. cari kerja
16
16. mas Albar kenapa?
17
17. HAH?
18
18. Ragu
19
19. kerja
20
20. Sayang
21
21. kenapa?
22
22. menemani ragil
23
23. melihat sesuatu
24
24. mas Albar tidak pulang
25
25. Sekolah
26
26. ada apa?
27
27. kantin
28
28. apa?
29
29. aku mengerti
30
30. Kamu dan dia
31
31. kamu dan dia#2
32
32. peduli
33
33. ragil datang
34
cast #pemain
35
34. ceritaku
36
35. bukan begitu
37
36. penuh kepalsuan
38
37. Traffic
39
38. Masalahmu
40
39. Tarikan
41
40. Pelukan
42
41. Bosan
43
42. Teringat
44
43. Ghibah time
45
44. Pengakuan
46
45. Gadis rubah
47
46. Mulai ragu
48
47. Bingung
49
48. Suka
50
49. Bagaimana ini?
51
50. Kenapa dengan mas Albar?
52
51. Kenapa sih?
53
52. Berubah
54
53. Jumpa mertua
55
54. Duhh gimana dong
56
55. Jangan macam-macam
57
56. one ranjang
58
57. menemani ragil
59
58. Apa lagi kali ini
60
59. Kecupan tiba-tiba
61
60. Aku bukan gadis murahan
62
61. Kepikiran
63
62. Aku bisa jelaskan
64
63. Cobalah mengerti
65
64. Lebih dari egoku
66
65. Mimpi buruk yg jadi nyata
67
66. prahara buatan
68
67. Mulai perhatian
69
68. Aku tidak macam-macam
70
69. Kesempatan
71
70. Panggil aku sayang
72
71. Berpura-pura mesra
73
72. Senang tanpa sadar
74
73. Luka dan pilu
75
74. Kau menambah luka ku
76
75. tumben sekali?
77
76. Pencuri kecupan
78
77. Aku tak sanggup lagi
79
78. Kamu adalah obat ku
80
79. Kamu bukan kamu
81
80. Albar sakit.
82
81. Perhatian Albar
83
82. Terbongkar segala perih
84
83. Kamu bukan suami yang Baik
85
84. Penyesalan
86
85. Maafkan aku
87
86. Perlahan luluh
88
87. Kamu ternyata sangat mencintai ku
89
88. Saling cinta
90
89. Memberikan obat
91
90. Masuk gawang
92
91. Kang cemburu
93
92. Dia masih temanku
94
93. Ngambek ada maunya
95
94. Bucin parah
96
95. Semakin jatuh cinta
97
96. Kepergok
98
97. Janji
99
98. Jumpa lea
100
99. kek bocah
101
100. Mual
102
101. Dia adalah suamiku
103
102. Resah dan gelisah
104
103. Manjah mania
105
104. Zhia yang mau
106
105. Semakin lengkap
107
106. Patroli ceritanya
108
107. Paman adil?
109
108. Jumpa tante lea
110
109. Ragil datang
111
110. Epilog
112
mampir yukkk
113
mampir
114
mampir yukk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!