12. Alasan

🍁🍁Kau tau apa tentang sakitnya saat kita mencoba berjuang tapi tak ada yang berubah sama sekali 🍁🍁

   Aku turun dari mobil setelah mas Albar juga turun, kulihatvia masih saja berdiri didepan mobil, kenapa sih dia? Apa yang membuat ia seragu itu untuk datang kesana.

"Tuan kenapa masih berdiri saja disini? Ayo kita ambil kursi yang masih kosong itu. " Aku berjalan dengan menarik tangan mas Albar. Aku tak tau kenapa aku begitu berani seperti ini menariknya apa karena aku terlalu bersemangat atau karena mas Albar juga diam saja saat ku tarik seperti itu?.

Kami duduk dikursi yang sedang kosong itu saat kami hendak duduk tadi kurasakan banyak pasang mata yang melirik kearah kami, kenapa mereka menatap kami sampai segitunya sih?.

"Kita pesan apa tuan? " Aku dengan semangat menanyakan itu.

Ia hanya terlihat acuh tak acuh dan fokus pada hpnya sampai tak mendengar apa yang kutanya tadi.

"Tuan, " Ucapku agak keras hingga barulah ia sadar dan melirik kearahku.

"Kita pesan apa tuan? " Tanyaku lagi dan lagi.

Ia terdengar sangat malas bahkan untuk mengeluarkan suaranya itu"Apa saja, segera pesan dan selesai kan dengan cepat. "Ia benar-benar tak nyaman saat disini. Kenapa dengan nya?.

Aku pun berjalan kearah penjual itu dengan semangat.

" Mang, baksonya dua porsi dan teh manisnya juga yah mang. Ditunggu dimeja sana. "Ucapku menunjukkan meja yang saat ini mas Albar sedang duduk disana.

" Siap neng. "Bapak itu tersenyum lalu kembali bekerja dengan semangat. Sangat ramah sekali, bagaimana pelanggan tidak senang datang kesini jika penjualnya seramah itu?.

Aku hendak kembali kemeja kami namun kulihat banyak sekali orang orang yang melihat kearah mas Albar dan ada juga yang sempat menunjukkan kearahnya. Apa karena itu yah mas Albar merasa tak nyaman? Lagian kenapa mereka melihat nya seperti sedang melihat artis saja. Aku sendiri yang mantan model ngk ada yg sadar tuh.

Aku berjalan kearah mas Albar dan duduk didepan nya sembari menunggu pesanan datang.

Kulihat mas Albar yang mencoba untuk santai dengan memainkan hpnya itu, aku hanya melihat lihat sekeliling saja.

Namun, pandangan ku teralih pada mas Albar yang terlihat senyum saat melihat ke layar ponselnya itu. Lagi-lagi ia terlihat sangat tampan saat ia tersenyum seperti itu. Adem liatnya.

" Kenapa lama sekali sih? "Ku lihat ma Albar kembali merasa tidak nyaman dan kulihat mereka masih saja melihat kearah mas Albar sembari berbisik bisik.

" Kamu yakin itu dia? "Kudengar seseorang berbicara dari arah belakang ku.

" Iya itu dia pengusaha muda yang punya perusahaan diujung kota, dia kaya tapi sampai kini belum juga menikah. Mungkin karena terlalu kaya dan sombong tidak ada yg mau padanya. "Aku melirik kearah mas Albar yang berpura-pura tidak mendengar itu dan fokus pada hpnya.

" Pernah sih diberitakan kalau ia hampir menikah tapi perempuan itu masih belum mau menikah karena masih ingin melanjutkan karier nya. "Lagi-lagi mereka berbincang bincang tentang mas Albar hingga membuat ku ingin melabrak nya saja.

Enak saja belum menikah, istrinya ada disini huh, dasar mulut lambeh membuat orang tidak nyaman saja.

Apa karena itu mas Albar tidak ingin datang kesini? Aku sudah salah faham tadi, kukira ia tidak mau makan karena merasa tidak selevel dengan tempat ini. Ternyata ia hanya tidak ingin jadi bahan olok-olok an orang orang.

" Tuan, apa tuan tidak mau kesini karena ini? "Tanyaku bingung dan ia melihat kearah ku.

Ia tersenyum dan menggeleng" Tau apa kamu? Sudah cepat makan saja makanan mu katanya kamu lapar. "Aku seketika sedikit berdebar saat ia tersenyum sambil mengatakan itu.

Buru-buru kujauhkan pandangan ku darinya dan melahap makanan ku dengan lahap, aku tidak tau kenapa nafsu makan ku sebesar ini apa karena rasa lapar ku atau karena suatu hal yang lain?.

" Ck, saya memang menyuruhmu untuk makan cepat tapi tidak usah marathon begitu sampai belepotan, seperti anak kecil saja. "Ia mengusap bibirku pelan dengan tisu yang disediakan disana hingga aku langsung tersedak sedemikian keras. Mati aku. Kenapa mas Albar mendadak seperti ini hingga aku tak bisa lagi bahkan untuk makan saja.

" Hati-hati kalau makan. "Ia memberiku minum dan aku langsung minum dari gelas yang ia berikan itu.

" Tuan kenapa tidak makan? "Aku bertanya pelan saat kulihat ia tak sedikitpun memakan baksonya. Padahal rasanya sangat enak.

Ia menggeleng" Saya tidak lapar. "Tadi keluar katanya karena lapar tapi sekarang kenapa ia berkata ia tak lapar?.

Apa dia keluar karena ingin memberiku makan yah? Ahh rasanya tidak mungkin sekali. Jangan geer dulu zhia, itu akan merugikan untuk mu nanti.

" Kalau tuan tidak ingin biar saya saja yang makan. "Aku meraih Mangkuk berisi bakso yang sama sekali belum ia sentuh itu.

Ia terlihat heran saat melihat ku yang melahap baksonya dengan penuh semangat. Mungkin aku sedang menuntaskan rasa lapar ku yang hebat tadi.

" Apa kamu sebegitu kelaparan nya hingga makan seperti orang yang sudah tidak makan selama satu tahun saja. Baiklah saya ralat ucapan saya, pelan-pelan saja makannya nanti malah keselek lagi. "Ia lagi-lagi berbicara lembut seperti itu hingga aku benar-benar tidak bisa untuk menyendok satu sendok saja.

" Saya sudah kenyang tuan, mari kita pulang. "Aku bangkit karena merasa tak nyaman lama-lama berhadapan dengan nya.

Ia juga terlihat heran saat aku berdiri dan pergi lebih dulu. Ahh kenapa sih zhia? Jangan bilang kamu salah tingkah hanya karena sikapnya itu?.

Setelah mas Albar selesai membayarnya kami pun naik kembali ke dalam mobil dan aku hanya diam saja sejak tadi.

" Wahh berpengaruh juga yah makanan untuk mu, apa saya harus menyogok mu setiap hari agar kamu bisa setenang ini? "Ia pasti sedang mengejek ku.

Aku hanya diam saja sembari menjauhkan pandangan ku dari arah mas Albar. Banyak hal yang ingin kupikirkan sekarang.

Aku baru sadar kalau mas Albar memang tidak suka ditempat ramai seperti itu.

Mengingat ucapan mereka tadi membuat ku terus saja kepikiran. Ahh bukan urusanku juga, aku hanya perlu menuritunya agar aku bisa hidup dengan tenang dan juga bisa bersekolah seperti biasanya. Itu saja sudah cukup jangan terlalu jauh melangkah karena akan membuat ku terjebak dengan sendirinya saja. Cukup aku bisa hidup tenang saja sudah cukup jangan terlalu ikut campur dengan urusan mas Albar. Biarkan saja seperti ini tidak usah saling mengusik kehidupan satu sama lain.

Aku hanya diam saja bahkan setelah kami sampai dirumah.

🍁🍁bersambung 🍁🍁

Jangan lupa yah like, komen dan vote❤

Pai pai say💋

Terpopuler

Comments

Jeng Woro

Jeng Woro

jgn sampe zhia bucin duluan 🙏

2021-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 1. ngeselin.
2 2. awal kisah
3 3. Catat baik-baik
4 4. Hari sial
5 5. Ragil?
6 6. Tidak sarapan
7 7. Punya teman
8 8. lupa menyambut
9 9. Jangan gitu juga
10 10. makan/tidak
11 11. Makan diluar
12 12. Alasan
13 13. Berusaha
14 14. ngantuk
15 15. cari kerja
16 16. mas Albar kenapa?
17 17. HAH?
18 18. Ragu
19 19. kerja
20 20. Sayang
21 21. kenapa?
22 22. menemani ragil
23 23. melihat sesuatu
24 24. mas Albar tidak pulang
25 25. Sekolah
26 26. ada apa?
27 27. kantin
28 28. apa?
29 29. aku mengerti
30 30. Kamu dan dia
31 31. kamu dan dia#2
32 32. peduli
33 33. ragil datang
34 cast #pemain
35 34. ceritaku
36 35. bukan begitu
37 36. penuh kepalsuan
38 37. Traffic
39 38. Masalahmu
40 39. Tarikan
41 40. Pelukan
42 41. Bosan
43 42. Teringat
44 43. Ghibah time
45 44. Pengakuan
46 45. Gadis rubah
47 46. Mulai ragu
48 47. Bingung
49 48. Suka
50 49. Bagaimana ini?
51 50. Kenapa dengan mas Albar?
52 51. Kenapa sih?
53 52. Berubah
54 53. Jumpa mertua
55 54. Duhh gimana dong
56 55. Jangan macam-macam
57 56. one ranjang
58 57. menemani ragil
59 58. Apa lagi kali ini
60 59. Kecupan tiba-tiba
61 60. Aku bukan gadis murahan
62 61. Kepikiran
63 62. Aku bisa jelaskan
64 63. Cobalah mengerti
65 64. Lebih dari egoku
66 65. Mimpi buruk yg jadi nyata
67 66. prahara buatan
68 67. Mulai perhatian
69 68. Aku tidak macam-macam
70 69. Kesempatan
71 70. Panggil aku sayang
72 71. Berpura-pura mesra
73 72. Senang tanpa sadar
74 73. Luka dan pilu
75 74. Kau menambah luka ku
76 75. tumben sekali?
77 76. Pencuri kecupan
78 77. Aku tak sanggup lagi
79 78. Kamu adalah obat ku
80 79. Kamu bukan kamu
81 80. Albar sakit.
82 81. Perhatian Albar
83 82. Terbongkar segala perih
84 83. Kamu bukan suami yang Baik
85 84. Penyesalan
86 85. Maafkan aku
87 86. Perlahan luluh
88 87. Kamu ternyata sangat mencintai ku
89 88. Saling cinta
90 89. Memberikan obat
91 90. Masuk gawang
92 91. Kang cemburu
93 92. Dia masih temanku
94 93. Ngambek ada maunya
95 94. Bucin parah
96 95. Semakin jatuh cinta
97 96. Kepergok
98 97. Janji
99 98. Jumpa lea
100 99. kek bocah
101 100. Mual
102 101. Dia adalah suamiku
103 102. Resah dan gelisah
104 103. Manjah mania
105 104. Zhia yang mau
106 105. Semakin lengkap
107 106. Patroli ceritanya
108 107. Paman adil?
109 108. Jumpa tante lea
110 109. Ragil datang
111 110. Epilog
112 mampir yukkk
113 mampir
114 mampir yukk
Episodes

Updated 114 Episodes

1
1. ngeselin.
2
2. awal kisah
3
3. Catat baik-baik
4
4. Hari sial
5
5. Ragil?
6
6. Tidak sarapan
7
7. Punya teman
8
8. lupa menyambut
9
9. Jangan gitu juga
10
10. makan/tidak
11
11. Makan diluar
12
12. Alasan
13
13. Berusaha
14
14. ngantuk
15
15. cari kerja
16
16. mas Albar kenapa?
17
17. HAH?
18
18. Ragu
19
19. kerja
20
20. Sayang
21
21. kenapa?
22
22. menemani ragil
23
23. melihat sesuatu
24
24. mas Albar tidak pulang
25
25. Sekolah
26
26. ada apa?
27
27. kantin
28
28. apa?
29
29. aku mengerti
30
30. Kamu dan dia
31
31. kamu dan dia#2
32
32. peduli
33
33. ragil datang
34
cast #pemain
35
34. ceritaku
36
35. bukan begitu
37
36. penuh kepalsuan
38
37. Traffic
39
38. Masalahmu
40
39. Tarikan
41
40. Pelukan
42
41. Bosan
43
42. Teringat
44
43. Ghibah time
45
44. Pengakuan
46
45. Gadis rubah
47
46. Mulai ragu
48
47. Bingung
49
48. Suka
50
49. Bagaimana ini?
51
50. Kenapa dengan mas Albar?
52
51. Kenapa sih?
53
52. Berubah
54
53. Jumpa mertua
55
54. Duhh gimana dong
56
55. Jangan macam-macam
57
56. one ranjang
58
57. menemani ragil
59
58. Apa lagi kali ini
60
59. Kecupan tiba-tiba
61
60. Aku bukan gadis murahan
62
61. Kepikiran
63
62. Aku bisa jelaskan
64
63. Cobalah mengerti
65
64. Lebih dari egoku
66
65. Mimpi buruk yg jadi nyata
67
66. prahara buatan
68
67. Mulai perhatian
69
68. Aku tidak macam-macam
70
69. Kesempatan
71
70. Panggil aku sayang
72
71. Berpura-pura mesra
73
72. Senang tanpa sadar
74
73. Luka dan pilu
75
74. Kau menambah luka ku
76
75. tumben sekali?
77
76. Pencuri kecupan
78
77. Aku tak sanggup lagi
79
78. Kamu adalah obat ku
80
79. Kamu bukan kamu
81
80. Albar sakit.
82
81. Perhatian Albar
83
82. Terbongkar segala perih
84
83. Kamu bukan suami yang Baik
85
84. Penyesalan
86
85. Maafkan aku
87
86. Perlahan luluh
88
87. Kamu ternyata sangat mencintai ku
89
88. Saling cinta
90
89. Memberikan obat
91
90. Masuk gawang
92
91. Kang cemburu
93
92. Dia masih temanku
94
93. Ngambek ada maunya
95
94. Bucin parah
96
95. Semakin jatuh cinta
97
96. Kepergok
98
97. Janji
99
98. Jumpa lea
100
99. kek bocah
101
100. Mual
102
101. Dia adalah suamiku
103
102. Resah dan gelisah
104
103. Manjah mania
105
104. Zhia yang mau
106
105. Semakin lengkap
107
106. Patroli ceritanya
108
107. Paman adil?
109
108. Jumpa tante lea
110
109. Ragil datang
111
110. Epilog
112
mampir yukkk
113
mampir
114
mampir yukk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!