18. Ragu

🍁🍁Aku takut saat diriku sendiri mulai menyerah untuk terus berjuang saat hatiku masih saja menggebu🍁🍁

    Aku masih saja merasa ragu apakah aku harus pulang kerumah saat ini? Aku sangat takut untuk berhadapan dengan mas Albar saat ini, ia benar-benar bukan seperti ia biasanya. Tapi berlama-lama berkeliaran seperti ini juga membuat ku takut ia akan tambah murka padaku.

Aku bangkit dengan dengan perlahan dan berjalan menuju rumah dengan kaki yang masih dibalut oleh sebuah Flaster yang diberikan oleh ragil tadi.

Aku terus saja berpikir bagaimana aku harus menghadapi mas Albar yang sejak beberapa bulan lalu merasa tidak enak perasaan, ia selalu badmood tanpa sebab. Menatap sinis apa saja yang ia lihat bahkan tukang sayur yang lewat di depan rumah saja ia koleksi habis-habisan. Apa sih masalahnya hingga seperti itu? Membuatku bingung saja.

Saat masih berjalan saja perutku sudah berdemo minta diisi, memang sih aku belum sarapan gara-gara Mas Albar. Ia marah-marah tadi sangat menyuruhku pergi. Aku takut dan malah pergi sejauh ini hingga aku sendiri yang kesusahan harus berjalan lagi menuju rumah.

Aku memegangi perutku yang terus-menerus kubiarkan kelaparan itu.

"Maafkan aku yah, aku juga ngk bermaksud buat kamu kelaparan mulu. " Aku merasa bersalah pada diriku sendiri karena tidak bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Saat kubuka pagar rumah mas Albar aku dikejutkan dengan mas Albar yang terus saja berdiri didepan pintu sembari menatap kearah ku. Apa ia sedang menunggu ku yah? Pasti ia sudah sadar dan khawatir karena tak melihat ku. Aku tau ia juga manusia yang masih punya nurani untuk khawatir padaku.

Aku berjalan dengan cepat kearahnya dan berbicara untuk membuat ia lebih baik lagi.

"Tuan, ap. " Belum juga selesai lisanku ini berucap ia sudah memotong lebih dulu dengan suara kerasnya itu.

"Dari mana saja kamu?. " Kenapa marah begitu? Kan dia yg menyuruh ku untuk pergi.

Aku merasa takut kembali dan meremas rok seragam ku dengan keras"sa,, saya,, "

"Saya apa? Kamu ini memang tidak punya otak yah? Saya tidak habis pikir dengan mu. Selalu saja membuat kesal, tolong jangan menambahi masalah saya, saya bisa semakin marah dan melampiasin semua nya padamu. Oleh karena itu saat saya sedang menahan diri untuk tetap diam jangan berulah dulu agar kamu tetap hidup dengan tenang. " Dia berbicara dengan nada mengintimidasi seolah akulah yang membuat nya seperti ini. Aku sendiri tidak mengerti dengan nya. Kenapa ia begitu marah? Aku tak tau apa yang membuat ia seperti ini.

"Maaf tuan,sa,, saya. " Aku tidak tau harus berbicara apa sekarang.

"Minta maaf saja bisanya. Ck, dasar gadis kampung. " Ia masuk dan menutup pintu dengan kasar pula.

Yatuhan bagaimana ini? Aku tak tau harus bagaimana setelah ini. Kenapa ia begitu kasar dan tidak punya perasaan.

Aku pun membuka pintu dengan pelan dan melihat meja makan masih saja seperti tadi, belum disentuh sama sekali oleh mas Albar. Apa ia tak kelaparan yah? Semalam juga ia tak makan sama sekali.

Aku perlahan mendekat kearah meja makan dan bingung apa aku makan saja tanpa memperdulikan mas Albar? Atau aku kesana lagi menanyakan apa ia makan atu tidak. Akhh kenapa sulit sekali sih untuk berhadapan dengan orang seperti nya.

Aku pun memilih untuk makan saja, katanya tadi kalau tidak mau jangan dipaksa. Aku tak akan memaksa saat ia tak mau makan, aku saja yang makan. Orang yang lemah harus tetap mencoba bertahan hidup ditengah kejamnya dunia ini.

Aku makan dengan perlahan lalu mengakhiri nya dan segera membersihkan meja makan juga mencuci piring kotor yg taman seberapa itu. Karena hanya aku yang makan dirumah ini, mas Albar tak makan karena alasan yang tidak ku ketahui. Yasudah aku mulai memikirkan ini"Terserah mas Albar saja. "

Aku pun berjalan dengan pelan menuju kamar mas Albar untuk mengganti baju seragam ku karena sudah tak bisa bersekolah pagi ini. Apa aku yang terlalu bodoh yah sampai berlari seperti orang kesetanan tadi.

Kubuka pintu kamar dan melihat mas Albar yang berkali-kali terlihat sedang menelpon seseorang dan ia juga terlihat kesal tanpa sebab. Apa sih yang membuat ia begitu kesal?.

Aku memilih untuk bersikap bodo amat lalu meraih baju ku kemudian memasuki kamar mandi untuk aku tukar kan. Aku perlahan mengganti baju seragam ku dan saat aku sudah selesai membuka baju seragam ku pintu tiba-tiba terbuka memperlihatkan mas Albar yang juga berdiri bingung melihat kearahku.

"Aaaa." Aku kaget dan berteriak saat mas Albar masih saja berdiri didepan pintu kamar mandi dengan keadaan ku yang sangat tidak pantas dilihat itu. Bagaimana tidak? Saat ini aku hanya mengenakan tanktop saja dan dalaman. Ia juga masih saja berdiri disana tanpa berniat pergi.

"Tu,, tuan? " Ia baru sadar dan menutup kembali pintu kamar mandi itu. Aduhh bodohnya aku karena lupa untuk mengunci pintu kamar mandi ini, bagaimana mungkin suasana dirumah ini masih berjalan sesuai dengan keinginan ku. Malah akan semakin canggung saja gara-gara insiden ini. Akhhh bisa gila aku.

Aku buru-buru memakai pakaian ku dan melihat keluar apa mas Albar masih disana. Ku lihat tak ada lalu aku keluar namun aku dikagetkan dengan mas Albar yang memasuki kamar lagi dari arah luar hingga kami langsung merasa canggung lagi.

Aku pun berjalan menuju tempat dimana aku akan menggantung seragam sekolah ku itu lalu memikirkan apa lagi yang harus kulakukan setelah ini. Aku merasa bingung tanpa sebab.

Dan akhirnya aku pun memilih untuk turun kebawah, aku tak ingin berlama-lama disini karena akan semakin canggung saja nantinya.

Kututup pintu perlahan dan aku menuruni anak tangga mencoba untuk berpikir apa yang harus ku kerjakan agar tidak merasa bosan dipagi menjelang siang ini. Semua pekerjaan rumah sudah selesai ku kerjakan.

"Hmm saat ini lagi ngapain yah disekolah? Istirahat kayaknya. Pasti lea bakal sendiri karena aku dengan ragil tidak masuk sekolah. " Aku berbicara sendiri kemudian membuka pintu rumah dan kelur menuju taman untuk sekedar mencari kesibukan agar aku tidak bosan.

Untuk berangkat kerja menuju cafe juga masih terlalu pagi, Karena aku masuk sehabis jam sekolah yaitu jam 14.23 lalu pulang jam 16.30.jadi percuma saja kalau aku akan tetap kesana masih terlalu dini untuk pergi.

"Akhh kenapa sih hidup ku ini sangat tidak jelas? " Aku berteriak sedikit keras namun buru-buru menutup mulut ku karena takut mas Albar mendengar dan merasa terganggu.

🍁🍁bersambung🍁🍁

Jangan lupa like,komen dan vote yah❤

Pai pai say💋

Terpopuler

Comments

Neng Sulastri

Neng Sulastri

thor,kok cm monolog cewek nya doank,

2021-05-28

0

Kania Zahra

Kania Zahra

👍👍👍

2021-03-11

2

lihat semua
Episodes
1 1. ngeselin.
2 2. awal kisah
3 3. Catat baik-baik
4 4. Hari sial
5 5. Ragil?
6 6. Tidak sarapan
7 7. Punya teman
8 8. lupa menyambut
9 9. Jangan gitu juga
10 10. makan/tidak
11 11. Makan diluar
12 12. Alasan
13 13. Berusaha
14 14. ngantuk
15 15. cari kerja
16 16. mas Albar kenapa?
17 17. HAH?
18 18. Ragu
19 19. kerja
20 20. Sayang
21 21. kenapa?
22 22. menemani ragil
23 23. melihat sesuatu
24 24. mas Albar tidak pulang
25 25. Sekolah
26 26. ada apa?
27 27. kantin
28 28. apa?
29 29. aku mengerti
30 30. Kamu dan dia
31 31. kamu dan dia#2
32 32. peduli
33 33. ragil datang
34 cast #pemain
35 34. ceritaku
36 35. bukan begitu
37 36. penuh kepalsuan
38 37. Traffic
39 38. Masalahmu
40 39. Tarikan
41 40. Pelukan
42 41. Bosan
43 42. Teringat
44 43. Ghibah time
45 44. Pengakuan
46 45. Gadis rubah
47 46. Mulai ragu
48 47. Bingung
49 48. Suka
50 49. Bagaimana ini?
51 50. Kenapa dengan mas Albar?
52 51. Kenapa sih?
53 52. Berubah
54 53. Jumpa mertua
55 54. Duhh gimana dong
56 55. Jangan macam-macam
57 56. one ranjang
58 57. menemani ragil
59 58. Apa lagi kali ini
60 59. Kecupan tiba-tiba
61 60. Aku bukan gadis murahan
62 61. Kepikiran
63 62. Aku bisa jelaskan
64 63. Cobalah mengerti
65 64. Lebih dari egoku
66 65. Mimpi buruk yg jadi nyata
67 66. prahara buatan
68 67. Mulai perhatian
69 68. Aku tidak macam-macam
70 69. Kesempatan
71 70. Panggil aku sayang
72 71. Berpura-pura mesra
73 72. Senang tanpa sadar
74 73. Luka dan pilu
75 74. Kau menambah luka ku
76 75. tumben sekali?
77 76. Pencuri kecupan
78 77. Aku tak sanggup lagi
79 78. Kamu adalah obat ku
80 79. Kamu bukan kamu
81 80. Albar sakit.
82 81. Perhatian Albar
83 82. Terbongkar segala perih
84 83. Kamu bukan suami yang Baik
85 84. Penyesalan
86 85. Maafkan aku
87 86. Perlahan luluh
88 87. Kamu ternyata sangat mencintai ku
89 88. Saling cinta
90 89. Memberikan obat
91 90. Masuk gawang
92 91. Kang cemburu
93 92. Dia masih temanku
94 93. Ngambek ada maunya
95 94. Bucin parah
96 95. Semakin jatuh cinta
97 96. Kepergok
98 97. Janji
99 98. Jumpa lea
100 99. kek bocah
101 100. Mual
102 101. Dia adalah suamiku
103 102. Resah dan gelisah
104 103. Manjah mania
105 104. Zhia yang mau
106 105. Semakin lengkap
107 106. Patroli ceritanya
108 107. Paman adil?
109 108. Jumpa tante lea
110 109. Ragil datang
111 110. Epilog
112 mampir yukkk
113 mampir
114 mampir yukk
Episodes

Updated 114 Episodes

1
1. ngeselin.
2
2. awal kisah
3
3. Catat baik-baik
4
4. Hari sial
5
5. Ragil?
6
6. Tidak sarapan
7
7. Punya teman
8
8. lupa menyambut
9
9. Jangan gitu juga
10
10. makan/tidak
11
11. Makan diluar
12
12. Alasan
13
13. Berusaha
14
14. ngantuk
15
15. cari kerja
16
16. mas Albar kenapa?
17
17. HAH?
18
18. Ragu
19
19. kerja
20
20. Sayang
21
21. kenapa?
22
22. menemani ragil
23
23. melihat sesuatu
24
24. mas Albar tidak pulang
25
25. Sekolah
26
26. ada apa?
27
27. kantin
28
28. apa?
29
29. aku mengerti
30
30. Kamu dan dia
31
31. kamu dan dia#2
32
32. peduli
33
33. ragil datang
34
cast #pemain
35
34. ceritaku
36
35. bukan begitu
37
36. penuh kepalsuan
38
37. Traffic
39
38. Masalahmu
40
39. Tarikan
41
40. Pelukan
42
41. Bosan
43
42. Teringat
44
43. Ghibah time
45
44. Pengakuan
46
45. Gadis rubah
47
46. Mulai ragu
48
47. Bingung
49
48. Suka
50
49. Bagaimana ini?
51
50. Kenapa dengan mas Albar?
52
51. Kenapa sih?
53
52. Berubah
54
53. Jumpa mertua
55
54. Duhh gimana dong
56
55. Jangan macam-macam
57
56. one ranjang
58
57. menemani ragil
59
58. Apa lagi kali ini
60
59. Kecupan tiba-tiba
61
60. Aku bukan gadis murahan
62
61. Kepikiran
63
62. Aku bisa jelaskan
64
63. Cobalah mengerti
65
64. Lebih dari egoku
66
65. Mimpi buruk yg jadi nyata
67
66. prahara buatan
68
67. Mulai perhatian
69
68. Aku tidak macam-macam
70
69. Kesempatan
71
70. Panggil aku sayang
72
71. Berpura-pura mesra
73
72. Senang tanpa sadar
74
73. Luka dan pilu
75
74. Kau menambah luka ku
76
75. tumben sekali?
77
76. Pencuri kecupan
78
77. Aku tak sanggup lagi
79
78. Kamu adalah obat ku
80
79. Kamu bukan kamu
81
80. Albar sakit.
82
81. Perhatian Albar
83
82. Terbongkar segala perih
84
83. Kamu bukan suami yang Baik
85
84. Penyesalan
86
85. Maafkan aku
87
86. Perlahan luluh
88
87. Kamu ternyata sangat mencintai ku
89
88. Saling cinta
90
89. Memberikan obat
91
90. Masuk gawang
92
91. Kang cemburu
93
92. Dia masih temanku
94
93. Ngambek ada maunya
95
94. Bucin parah
96
95. Semakin jatuh cinta
97
96. Kepergok
98
97. Janji
99
98. Jumpa lea
100
99. kek bocah
101
100. Mual
102
101. Dia adalah suamiku
103
102. Resah dan gelisah
104
103. Manjah mania
105
104. Zhia yang mau
106
105. Semakin lengkap
107
106. Patroli ceritanya
108
107. Paman adil?
109
108. Jumpa tante lea
110
109. Ragil datang
111
110. Epilog
112
mampir yukkk
113
mampir
114
mampir yukk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!