9. Jangan gitu juga

🍁🍁kehidupan kadang membuat kita lelah dengan sendirinya 🍁🍁

    Aku masih saja bingung apa maksud mas Albar itu. Seluruh pekerjaan rumah sudah ku kerjakan dengan teliti, mulai dari membersihkan semua ruang depan bahkan kamar dan pakaian juga sudah ku cuci, untuk memasak sih belum karena tadi mas Albar menolaknya.

"Maaf tuan, saya tidak faham. Seluruh pekerjaan rumah sudah selesai saya kerjakan. "Ia terlihat kesal karena itu. Kenapa sih? Apa dia punya masalah di kantor yah? Kalau pun punya kenapa malah kesalnya kesini sih?.

Ia membuka kemejanya dengan kesal, lalu membuang nya asal hingga kini ia hanya mengenakan celana tanpa baju.

" Saya sedang kesal sekarang, kamu berhati-hati lah dengan saya kalau sedang kesal. Jadi cepatlah ingat kesalahan mu sebelum saya benar-benar marah. Saya paling tidak suka dengan orang pelupa apalagi ia bahkan tak tau apa salahnya. "Ia meraih handuk dari tempat nya.

Aku langsung menghadap ke arah lain saat ia dengan mudahnya melepaskan celananya dihadapanku. Yatuhan punya masalah apa sih dia? Bagaimana aku bisa berpikir apa salahku saat ia dengan mudahnya membuka bajunya dihadapanku, aku mana bisa berpikir jernih sih.

Aku terus saja berpikir kenapa dengan nya kenapa tiba-tiba marah? Apa karena aku belum menyiapkan air untuk nya mandi yah? Pantas saja ia kesal.

" Maaf tuan, apa karena saya belum siapkan air untuk tuan mandi yah? "Ia berjalan kesal kearahku hingga aku bingung dan takut juga.

Kenapa ia mendekat sih? Belum lagi ia hanya mengenakan handuk saja seluruh pakaian nya kini sudah berserakan di lantai lengkap dengan segitiga pelindung alat nya itu kapan ia melepaskan nya?.

" Maaf tuan, akan segera saya siapkan. "Aku hendak pergi tapi dengan satu tarikan ia menarik tubuhku hingga jatuh diatas tempat tidur Empuk miliknya itu.

" A,, ada apa tuan? Maafkan saya karena lupa menyiapkan air untuk tuan mandi, akan segera saya siapkan. "Aku berniat bangkit namun ia sama sekali tak bergerak hingga aku tak bisa bangkit dari tindihannya itu.

" Wahh kamu bahkan tidak tau apa kesalahan mu kan? Apa saya terlalu gampangan yah dimatamu hingga kamu sama sekali tidak takut, kamu juga bahkan belum menyiapkan air untuk saya mandi. Mau membangkang yah? "Ia lagi-lagi mendekat hingga aku merasa tubuh kami sangat rapat kini. Aduhh kenapa sih dengan nya? Kenapa harus menindih ku begini?.

" Ma,, maaf tuan, saya tidak bermaksud begitu. Saya sungguh tidak tau apa yang membuat tuan begitu kesal kini. Apa karena saya belum memasak untuk makan malam tuan yah? "Aku lagi-lagi menebaknya hingga ia terlihat semakin kesal saja.

" Apa? Kamu bahkan belum memasak juga? Wahh seperti nya kamu memang sedang berusaha membangkang yah? Apa kamu mau sekolah mu dicabut hah? Baru sehari sekolah saja sudah membuat mu lalai begitu, apa perlu kamu berhenti sekolah agar kamu bisa fokus dengan pekerjaan mu? "Mas Albar dengan mudahnya ingin membuat ku berhenti sekolah.

Padahal kan perjanjian nya dulu aku mau menikah dengan nya tapi aku masih harus tetap sekolah.

" Jangan tuan, maafkan saya. "Karena terlalu panik aku tak sengaja mengangkat kepala ku hingga menubruk dahinya.

"Akhh, " Ia pun langsung bangkit karena merasa kesakitan.

Aku semakin panik saja. Bagaimana jika ia mengira aku sengaja melakukan nya untuk melepaskan diriku? Mas Albar kan suka mikir yang enggak enggak dan kadang jauh dari nalar ku.

"Tuan, maafkan saya. Saya tidak sengaja. " Aku mendekat kearahnya dan mencoba untuk melihat kondisi dahinya namun  dengan cepat ia tepiskan.

"Kamu pasti sengaja kan melakukannya? Wahh kamu semakin hebat saja yah. " Benar kan? Aku sudah bisa menebaknya. Ia pasti akan mengatakan kalau aku sengaja melakukan nya padahal kan bukan begitu.

"Tidak tuan, saya hanya panik tadi saat tuan mengatakan untuk saya berhenti bersekolah."

"Makanya apa-apa itu diperhatikan dengan teliti, kalau masih ingin sekolah perhatikan dan perbaiki performa kerjamu itu. Sangat tidak pantas sekali. " Ia terlihat kesal dan aku hanya mengangguk namun beberapa saat kemudian aku teringat kalau ia sangat kesal jika aku hanya mengangguk saja"I, iya tuan. "

"Kalau sampai saya selesai mandi kamu masih belum tau juga salahmu apa awas saja. " Ia berjalan masuk ke kamar mandi.

"Apa masih perlu saya siapkan air tuan? " Aku bertanya dengan pelan dan ia balas dengan tatapan kesalnya.

"Sudah terlambat dan saya juga punya tangan. " Aku kaget dengan jawaban nya itu. Kalau tau punya tangan kenapa membuat orang melakukan nya sih?.

Setelah mas Albar memasuki kamar mandi aku bingung alam sebenarnya salahku? Setauku aku sudah menyiapkan semua keperluan yg ia ingin kan dan juga aku sudah membersihkan rumah hingga debu halus pun sudah empas. Apa lagi yah salahku hingga ia semarah itu?.

Aku melihat sekeliling dan melihat baju mas Albar yang berserak itu"Ck, dia bahkan seperti anak-anak untuk meletakkan baju kotornya saja ia tak bisa ke tempat nya. "Aku kesal namun tanganku berhenti terulur saat hendak mengambil celana dalamnya itu.

Pipiku tiba-tiba memerah tanpa sebab, kenapa ia dengan mudahnya meletakkan ini disini sih. Mau bagaimana pun aku ini adalah gadis yang sudah dewasa. Isss tak tau malu sekali sih.

Setelah kamar sudah bersih dan pakaian yang akan ia pakai nanti pun sudah aku siapkan, aku takut ia akan marah jika keluar dari kamar mandi aku belum menyiapkan pakaian ia akan marah karena itu.

Sudah sepersekian detik aku berpikir Tapi masih belum menemukan jawaban dari kesalahan ku hingga aku pun memilih untuk membuka catatan yang kutulis semalam.

Aku sudah membacanya berkali-kali namun kurasa aku sudah melakukan semua yang ada disini, mulai dari membangun kan nya pagi, memakaikan nya dasi walaupun tadi aku tidak bisa tapi apa lagi yah?.

Aku melihat sekilas tulisan bahwa aku juga harus menyambut nya pulang. Apa karena itu yah? Ah tidak mungkin sekali karena itu. Lantas apa lagi yah?.

Pintu kamar mandi terbuka memperlihatkan mas Albar yang keluar dengan beberapa air yang masih berjatuhan ditubuh indah miliknya dan bahkan rambut basah itu semakin menambah kesan keren untuk nya.

" Bagaimana? Masih belum tau juga? "Ia berjalan dengan selow kearah tempat tidur.

" Eugh,, tu, tuan apa karena saya lupa untuk menyambut tuan pulang? "Aku terlihat heran dengan wajah nya yang tersenyum smirk itu.

" Berguna juga yah otakmu itu, apa karena sempat kuancam tadi yah? "Ia memaki kaos nya dan ia melihat sekilas celana itu.

" Ah saya lupa memberitahumu kalau saat dirumah saya ingin kamu menyiapkan boxer saja untuk saya pakai. Terlalu merepotkan memakai celana seperti ini dirumah.

Aku kaget namun mengiyakan nya saja dan mengambil boxer dari lemari dengan pipiku yang memanas tanpa sebab.

Kenapa sih dengan ku?.

🍁🍁bersambung 🍁🍁

Jangan lupa yah like, komen dan vote❤.

Pai pai say💋

Episodes
1 1. ngeselin.
2 2. awal kisah
3 3. Catat baik-baik
4 4. Hari sial
5 5. Ragil?
6 6. Tidak sarapan
7 7. Punya teman
8 8. lupa menyambut
9 9. Jangan gitu juga
10 10. makan/tidak
11 11. Makan diluar
12 12. Alasan
13 13. Berusaha
14 14. ngantuk
15 15. cari kerja
16 16. mas Albar kenapa?
17 17. HAH?
18 18. Ragu
19 19. kerja
20 20. Sayang
21 21. kenapa?
22 22. menemani ragil
23 23. melihat sesuatu
24 24. mas Albar tidak pulang
25 25. Sekolah
26 26. ada apa?
27 27. kantin
28 28. apa?
29 29. aku mengerti
30 30. Kamu dan dia
31 31. kamu dan dia#2
32 32. peduli
33 33. ragil datang
34 cast #pemain
35 34. ceritaku
36 35. bukan begitu
37 36. penuh kepalsuan
38 37. Traffic
39 38. Masalahmu
40 39. Tarikan
41 40. Pelukan
42 41. Bosan
43 42. Teringat
44 43. Ghibah time
45 44. Pengakuan
46 45. Gadis rubah
47 46. Mulai ragu
48 47. Bingung
49 48. Suka
50 49. Bagaimana ini?
51 50. Kenapa dengan mas Albar?
52 51. Kenapa sih?
53 52. Berubah
54 53. Jumpa mertua
55 54. Duhh gimana dong
56 55. Jangan macam-macam
57 56. one ranjang
58 57. menemani ragil
59 58. Apa lagi kali ini
60 59. Kecupan tiba-tiba
61 60. Aku bukan gadis murahan
62 61. Kepikiran
63 62. Aku bisa jelaskan
64 63. Cobalah mengerti
65 64. Lebih dari egoku
66 65. Mimpi buruk yg jadi nyata
67 66. prahara buatan
68 67. Mulai perhatian
69 68. Aku tidak macam-macam
70 69. Kesempatan
71 70. Panggil aku sayang
72 71. Berpura-pura mesra
73 72. Senang tanpa sadar
74 73. Luka dan pilu
75 74. Kau menambah luka ku
76 75. tumben sekali?
77 76. Pencuri kecupan
78 77. Aku tak sanggup lagi
79 78. Kamu adalah obat ku
80 79. Kamu bukan kamu
81 80. Albar sakit.
82 81. Perhatian Albar
83 82. Terbongkar segala perih
84 83. Kamu bukan suami yang Baik
85 84. Penyesalan
86 85. Maafkan aku
87 86. Perlahan luluh
88 87. Kamu ternyata sangat mencintai ku
89 88. Saling cinta
90 89. Memberikan obat
91 90. Masuk gawang
92 91. Kang cemburu
93 92. Dia masih temanku
94 93. Ngambek ada maunya
95 94. Bucin parah
96 95. Semakin jatuh cinta
97 96. Kepergok
98 97. Janji
99 98. Jumpa lea
100 99. kek bocah
101 100. Mual
102 101. Dia adalah suamiku
103 102. Resah dan gelisah
104 103. Manjah mania
105 104. Zhia yang mau
106 105. Semakin lengkap
107 106. Patroli ceritanya
108 107. Paman adil?
109 108. Jumpa tante lea
110 109. Ragil datang
111 110. Epilog
112 mampir yukkk
113 mampir
114 mampir yukk
Episodes

Updated 114 Episodes

1
1. ngeselin.
2
2. awal kisah
3
3. Catat baik-baik
4
4. Hari sial
5
5. Ragil?
6
6. Tidak sarapan
7
7. Punya teman
8
8. lupa menyambut
9
9. Jangan gitu juga
10
10. makan/tidak
11
11. Makan diluar
12
12. Alasan
13
13. Berusaha
14
14. ngantuk
15
15. cari kerja
16
16. mas Albar kenapa?
17
17. HAH?
18
18. Ragu
19
19. kerja
20
20. Sayang
21
21. kenapa?
22
22. menemani ragil
23
23. melihat sesuatu
24
24. mas Albar tidak pulang
25
25. Sekolah
26
26. ada apa?
27
27. kantin
28
28. apa?
29
29. aku mengerti
30
30. Kamu dan dia
31
31. kamu dan dia#2
32
32. peduli
33
33. ragil datang
34
cast #pemain
35
34. ceritaku
36
35. bukan begitu
37
36. penuh kepalsuan
38
37. Traffic
39
38. Masalahmu
40
39. Tarikan
41
40. Pelukan
42
41. Bosan
43
42. Teringat
44
43. Ghibah time
45
44. Pengakuan
46
45. Gadis rubah
47
46. Mulai ragu
48
47. Bingung
49
48. Suka
50
49. Bagaimana ini?
51
50. Kenapa dengan mas Albar?
52
51. Kenapa sih?
53
52. Berubah
54
53. Jumpa mertua
55
54. Duhh gimana dong
56
55. Jangan macam-macam
57
56. one ranjang
58
57. menemani ragil
59
58. Apa lagi kali ini
60
59. Kecupan tiba-tiba
61
60. Aku bukan gadis murahan
62
61. Kepikiran
63
62. Aku bisa jelaskan
64
63. Cobalah mengerti
65
64. Lebih dari egoku
66
65. Mimpi buruk yg jadi nyata
67
66. prahara buatan
68
67. Mulai perhatian
69
68. Aku tidak macam-macam
70
69. Kesempatan
71
70. Panggil aku sayang
72
71. Berpura-pura mesra
73
72. Senang tanpa sadar
74
73. Luka dan pilu
75
74. Kau menambah luka ku
76
75. tumben sekali?
77
76. Pencuri kecupan
78
77. Aku tak sanggup lagi
79
78. Kamu adalah obat ku
80
79. Kamu bukan kamu
81
80. Albar sakit.
82
81. Perhatian Albar
83
82. Terbongkar segala perih
84
83. Kamu bukan suami yang Baik
85
84. Penyesalan
86
85. Maafkan aku
87
86. Perlahan luluh
88
87. Kamu ternyata sangat mencintai ku
89
88. Saling cinta
90
89. Memberikan obat
91
90. Masuk gawang
92
91. Kang cemburu
93
92. Dia masih temanku
94
93. Ngambek ada maunya
95
94. Bucin parah
96
95. Semakin jatuh cinta
97
96. Kepergok
98
97. Janji
99
98. Jumpa lea
100
99. kek bocah
101
100. Mual
102
101. Dia adalah suamiku
103
102. Resah dan gelisah
104
103. Manjah mania
105
104. Zhia yang mau
106
105. Semakin lengkap
107
106. Patroli ceritanya
108
107. Paman adil?
109
108. Jumpa tante lea
110
109. Ragil datang
111
110. Epilog
112
mampir yukkk
113
mampir
114
mampir yukk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!