20. Sayang

🍁🍁hal yang kutakutkan adalah saat aku sendiri tidak mengenal diriku sendiri 🍁🍁

   Pelanggan terus saja berdatangan hingga seisi cafe dipenuhi dengan pelanggan dan masih banyak lagi pelanggan yang belum aku tanyai pesanan nya. Karena saat sedang bertanya pada pelanggan lain mereka bertanya Banyak hal dan sebagai seorang pelayan di cafe aku harus menjawab nya satu persatu.

"Mau pesan apa pelanggan? " Aku tersenyum bertanya tentang pesanan pada pelanggan laki-laki yang sejak tadi menunduk itu. Ia sendiri tidak seperti pelanggan lain yang datang dengan teman juga pasangan mereka.

"Mau pesan hatinya mbak? Siapa tau bisa diberikan kepada saya. Saya janji akan menjaganya dengan sepenuh hati."

Aku hampir tertawa mendengar itu, sekian banyak nya gombalan yang diberikan oleh pelanggan kepadaku baru kali ini sebegitu terang-terangan nya dan bahkan menggunakan bahasa yang sangat asing menurutku.

"Maaf yah, hati saya saat ini sedang tidak ingin kemana-mana apalagi untuk diberikan kepada orang lain. " Dengan ramah ku ucapkan itu hingga ia mulai mengangkat kepalanya kearahku.

"Masa sih? Sama siapa yah hatinya kira-kira? Kalau gua yang pesen kira-kira masih nolak ngk yah? "

Aku terkejut saat ini ragil lah yg menjadi pelanggan dengan kata-kata alay tadi. Aku tersenyum lalu memukul pelan bahunya itu.

"Ihh kamu mah ada-ada aja. Kenapa bisa tau aku disini? " Aku tersenyum sembari berbincang bincang kearah ragil.

Ia tersenyum lalu mengisyaratkan untuk aku duduk. Namun aku tak mungkin duduk disini itu sama saja akan bersikap tidak sopan sebagai pegawai disini.

"Tadi gua mau ke warnet terus heran liat nih cafe tumbenan rame banget mana pelanggan nya kebanyakan cowok lagu. Gua intipin eh ternyata lu ada disini. " Ia tersenyum.

"Yah gitulah gil,semoga suka dengan hidangan yang kami hidangkan nantinya. " Aku tersenyum.

"Lu kenapa kerja? Lu lagi butuh duit yah? " Ia terlihat penasaran.memang ragil itu sangat perhatian orang nya.

Aku dengan cepat menggeleng dan tersenyum"ngk sih, cuma lagi pengen kerja aja hehehe biar mandiri. "

Ia tiba-tiba berdiri lalu mengusap pelan rambut ku "Wahh udah dewasa yah. "

Seketika seluruh pasang mata dari penggemar ku melihat geram ke arah ragil"Waduhh pawang lu banyak juga, bisa bogem gua. "Ia duduk kembali dengan tertawa pelan dan aku juga ikut tertawa.

Aku merasa lucu saat mereka begitu menjaga ku, padahal kan ragil itu adalah temanku bukan siapa-siapa juga.

Aku kembali ke meja yang lain dan mencatat satu persatu pesanan mereka setelah mencatat pesanan ragil tadi.

Sekilas saat aku lewat aku melihat sosok tidak asing dari meja yang belum aku datangi dan kutanya apa yang akan mereka pesan.

Aku pun kembali kearah koki khusus kami untuk memberikan selembar berisi pesanan mereka dan dengan senyuman ia menganggukkan kepala nya.

"Semangat yah Kak. " Aku mencoba untuk memberikan semangat.

Cafe yang ramai dan didatangi banyak pelanggan memang impian semua pemilik cafe tapi kalian tidak akan tau bagaimana rasanya saat tubuh kalian sudah lelah namun masih banyak yang harus kalian layani, tapi untuk konsep ini kak lila adalah yang paling lelah disini karena ia harus memasak banyak makanan dengan kecepatan kilat tapi hasilnya sangat luar biasa.

Aku mengantarkan kembali pesanan mereka satu per satu begitu juga dengan ragil yang dengan senang hati menerima nya dari tanganku.

"Silahkan dinikmati. " Aku tersenyum.

"Sini gabung bareng gua, sengaja gua pesanin dua buat lu satu. " Ia tersenyum.

"Yah aku sih mau banget gil, tapi kamu liat kan masih banyak yang harus aku layanin. " Aku cemberut dengan sedikit menekuk wajahku.

"Yahh semangat dong katanya mau mandiri. " Ia menepuk bahuku dengan pelan dan lagi-lagi yang lain melihat geram ke arahnya.

"Waduhh lagi lagi digertak pawang lu nih. " Ia pun pokus makan saja. Sebenarnya ragil adalah orang yang tak mau kalah ia hanya tak ingin menyebabkan masalah untuk ku ditempat kerjaku ini.

Aku mulai mendekat kearah sosok familiar menurutku tadi dan jantung ku berdetak dengan kencang karena sosok itu adalah mas Albar yang sedang fokus berbincang dengan seorang gadis dihadapan nya. Mereka terlihat sangat mesra sekali.

Aku buru-buru berbalik dan bingung harus bagaimana cara menanyakan pesanan mereka. Aku tak mau mas Albar tau aku bekerja disini, bisa gawat kalau ia tau.

Kulihat kearah mbak nana yg memberikan isyarat agar aku dengan cepat menanyakan pesanan setiap pelanggan. Bagaimana ini? Hanya aku yang bertugas menanyakan pesanan pelanggan disini.

Segera kuraih topi juga masker dari meja seseorang disamping ku"Boleh minjem? "Aku ragu sebenarnya bersikap lancang seperti ini.

Namun, siapa sangka ia dengan semangat mengangguk. Ah iya aku lupa dia kan salah satu fans ku.

" Permisi mas mbak, boleh saya tau ingin pesan apa? "Aku bertanya dengan mengubah sedikit suaraku hingga ia tak curiga sama sekali meskipun tadi ia sempat curiga ke arahku karena melihat baju yang kupakai ini. Untung saja ku balut dengan celemek hingga tidak terlalu terlihat.

" Mau pesan apa sayang?"

Deg.

Sa,, sayang? Apa aku salah dengar? Mas Albar memanggilnya dengan sebutan sayang?.

Aku masih saja bersikap seolah tidak mengenal nya"Hmm pesan apa yah sayang? Aku ngikutin kamu aja deh. "Gadis itu juga memanggilnya dengan sebutan yang sama dan nadanya juga terdengar manja.

Apa mereka pacaran yah? Disaat mas Albar punya istri? Apa ini benar-benar terjadi? Wahh zhia kenapa kamu malah memikirkan itu sih? Biarkan saja mas Albar dengan kehidupan nya sendiri.

" Yasudah biar aku aja yang pesan yah sayang. "Nada mas Albar saat berbicara dengan nya juga sangat lembut. Sangat berbeda dengan saat ia berbicara dengan ku.

"Kami akan pesan.... " Mas Albar menyebutkan semua pesanan yang mereka pesan. Dam mereka memesan banyak sekali makanan enak dan termahal di tempat ini.

"Terima kasih dan akan kami hidangkan dengan secepatnya. "Aku berbalik meninggalkan meja mereka, kenapa aku sedikit kecewa padahal kan harusnya aku senang saat mas Albar bisa bersama dengan orang lain dan aku akan dengan mudah ia bebaskan karena sudah tidak ia butuhkan lagi.

Aku kembali bertanya kepada pelanggan lain tentang pesanan mereka dengan hati yang aku sendiri tidak tau mengapa merasa tidak nyaman tanpa sebab dan mood ku juga mulai berubah menjadi tidak se semangat tadi. Aku hanya ingin pulang saat ini.

Aku kembali kearah kak lila dan memberikan kertas mengenai pesanan pelanggan.

"Wahh siapa nih yang mesen menu mahal kita? Sudah lama tak ada yang memesannya. "

Aku hanya diam saja tanpa menjawab.

🍁🍁bersambung 🍁🍁

Jangan lupa yah like, komen dan vote❤

Pai pai say💋

Terpopuler

Comments

Ida Blado

Ida Blado

lgi2 wanita duluan yg baper,,, miris! request thor bikin cerita yg tokoh ceweknya cuek bebek gk baperan

2021-04-03

1

Jeng Woro

Jeng Woro

Zhia jgn baper yaaaa....cuekin az Albar fokus sm urusan masing2💪

2021-03-16

1

lihat semua
Episodes
1 1. ngeselin.
2 2. awal kisah
3 3. Catat baik-baik
4 4. Hari sial
5 5. Ragil?
6 6. Tidak sarapan
7 7. Punya teman
8 8. lupa menyambut
9 9. Jangan gitu juga
10 10. makan/tidak
11 11. Makan diluar
12 12. Alasan
13 13. Berusaha
14 14. ngantuk
15 15. cari kerja
16 16. mas Albar kenapa?
17 17. HAH?
18 18. Ragu
19 19. kerja
20 20. Sayang
21 21. kenapa?
22 22. menemani ragil
23 23. melihat sesuatu
24 24. mas Albar tidak pulang
25 25. Sekolah
26 26. ada apa?
27 27. kantin
28 28. apa?
29 29. aku mengerti
30 30. Kamu dan dia
31 31. kamu dan dia#2
32 32. peduli
33 33. ragil datang
34 cast #pemain
35 34. ceritaku
36 35. bukan begitu
37 36. penuh kepalsuan
38 37. Traffic
39 38. Masalahmu
40 39. Tarikan
41 40. Pelukan
42 41. Bosan
43 42. Teringat
44 43. Ghibah time
45 44. Pengakuan
46 45. Gadis rubah
47 46. Mulai ragu
48 47. Bingung
49 48. Suka
50 49. Bagaimana ini?
51 50. Kenapa dengan mas Albar?
52 51. Kenapa sih?
53 52. Berubah
54 53. Jumpa mertua
55 54. Duhh gimana dong
56 55. Jangan macam-macam
57 56. one ranjang
58 57. menemani ragil
59 58. Apa lagi kali ini
60 59. Kecupan tiba-tiba
61 60. Aku bukan gadis murahan
62 61. Kepikiran
63 62. Aku bisa jelaskan
64 63. Cobalah mengerti
65 64. Lebih dari egoku
66 65. Mimpi buruk yg jadi nyata
67 66. prahara buatan
68 67. Mulai perhatian
69 68. Aku tidak macam-macam
70 69. Kesempatan
71 70. Panggil aku sayang
72 71. Berpura-pura mesra
73 72. Senang tanpa sadar
74 73. Luka dan pilu
75 74. Kau menambah luka ku
76 75. tumben sekali?
77 76. Pencuri kecupan
78 77. Aku tak sanggup lagi
79 78. Kamu adalah obat ku
80 79. Kamu bukan kamu
81 80. Albar sakit.
82 81. Perhatian Albar
83 82. Terbongkar segala perih
84 83. Kamu bukan suami yang Baik
85 84. Penyesalan
86 85. Maafkan aku
87 86. Perlahan luluh
88 87. Kamu ternyata sangat mencintai ku
89 88. Saling cinta
90 89. Memberikan obat
91 90. Masuk gawang
92 91. Kang cemburu
93 92. Dia masih temanku
94 93. Ngambek ada maunya
95 94. Bucin parah
96 95. Semakin jatuh cinta
97 96. Kepergok
98 97. Janji
99 98. Jumpa lea
100 99. kek bocah
101 100. Mual
102 101. Dia adalah suamiku
103 102. Resah dan gelisah
104 103. Manjah mania
105 104. Zhia yang mau
106 105. Semakin lengkap
107 106. Patroli ceritanya
108 107. Paman adil?
109 108. Jumpa tante lea
110 109. Ragil datang
111 110. Epilog
112 mampir yukkk
113 mampir
114 mampir yukk
Episodes

Updated 114 Episodes

1
1. ngeselin.
2
2. awal kisah
3
3. Catat baik-baik
4
4. Hari sial
5
5. Ragil?
6
6. Tidak sarapan
7
7. Punya teman
8
8. lupa menyambut
9
9. Jangan gitu juga
10
10. makan/tidak
11
11. Makan diluar
12
12. Alasan
13
13. Berusaha
14
14. ngantuk
15
15. cari kerja
16
16. mas Albar kenapa?
17
17. HAH?
18
18. Ragu
19
19. kerja
20
20. Sayang
21
21. kenapa?
22
22. menemani ragil
23
23. melihat sesuatu
24
24. mas Albar tidak pulang
25
25. Sekolah
26
26. ada apa?
27
27. kantin
28
28. apa?
29
29. aku mengerti
30
30. Kamu dan dia
31
31. kamu dan dia#2
32
32. peduli
33
33. ragil datang
34
cast #pemain
35
34. ceritaku
36
35. bukan begitu
37
36. penuh kepalsuan
38
37. Traffic
39
38. Masalahmu
40
39. Tarikan
41
40. Pelukan
42
41. Bosan
43
42. Teringat
44
43. Ghibah time
45
44. Pengakuan
46
45. Gadis rubah
47
46. Mulai ragu
48
47. Bingung
49
48. Suka
50
49. Bagaimana ini?
51
50. Kenapa dengan mas Albar?
52
51. Kenapa sih?
53
52. Berubah
54
53. Jumpa mertua
55
54. Duhh gimana dong
56
55. Jangan macam-macam
57
56. one ranjang
58
57. menemani ragil
59
58. Apa lagi kali ini
60
59. Kecupan tiba-tiba
61
60. Aku bukan gadis murahan
62
61. Kepikiran
63
62. Aku bisa jelaskan
64
63. Cobalah mengerti
65
64. Lebih dari egoku
66
65. Mimpi buruk yg jadi nyata
67
66. prahara buatan
68
67. Mulai perhatian
69
68. Aku tidak macam-macam
70
69. Kesempatan
71
70. Panggil aku sayang
72
71. Berpura-pura mesra
73
72. Senang tanpa sadar
74
73. Luka dan pilu
75
74. Kau menambah luka ku
76
75. tumben sekali?
77
76. Pencuri kecupan
78
77. Aku tak sanggup lagi
79
78. Kamu adalah obat ku
80
79. Kamu bukan kamu
81
80. Albar sakit.
82
81. Perhatian Albar
83
82. Terbongkar segala perih
84
83. Kamu bukan suami yang Baik
85
84. Penyesalan
86
85. Maafkan aku
87
86. Perlahan luluh
88
87. Kamu ternyata sangat mencintai ku
89
88. Saling cinta
90
89. Memberikan obat
91
90. Masuk gawang
92
91. Kang cemburu
93
92. Dia masih temanku
94
93. Ngambek ada maunya
95
94. Bucin parah
96
95. Semakin jatuh cinta
97
96. Kepergok
98
97. Janji
99
98. Jumpa lea
100
99. kek bocah
101
100. Mual
102
101. Dia adalah suamiku
103
102. Resah dan gelisah
104
103. Manjah mania
105
104. Zhia yang mau
106
105. Semakin lengkap
107
106. Patroli ceritanya
108
107. Paman adil?
109
108. Jumpa tante lea
110
109. Ragil datang
111
110. Epilog
112
mampir yukkk
113
mampir
114
mampir yukk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!