5. Ragil?

🍁🍁Setelah semua yang kuperjuangkan, ternyata semua sia-sia karena aku hanya bisa kembali ke posisi semula🍁🍁

   Biasanya saat seorang murid baru terlambat kesekolah nya mereka akan diberikan sebuah peringatan saja. Namun, sekolah ku yang baru ini menjadi satu pengecualian karena aku malah diceramahi habis-habisan dan bahkan dikatakan murid yang bermasalah.

"Bagaimana bisa kamu terlambat dihari pertama mu sekolah?" Aku hanya menunduk takut. Aku benar-benar takut dengan yang namanya guru, karena saat disekolah ku dahulu di kampung jika murid berbuat kesalahan disana kami masih menggunakan alat untuk menghukumnya. Terkadang aku juga sering dipukul pakai rotan karena dijebak oleh teman sekelas ku saat SMP dulu. Aku memang sering jadi bahan olok-olokan mereka dahulu. Mungkin karena aku anak yang kurang mampu dan juga tak ada dari pihak keluarga ku yang bisa dipandang.

"Maaf Pak, saya tidak tau jam berapa jelasnya kelas akan dimulai. " Aku memang tidak tau, mas Albar sih tidak memberitahu ku.

"Banyak sekali alasanmu, sejak pertama melihat mu saja saya sudah tau kamu itu murid yang bermasalah. "Aku hanya diam menunduk meremas ujung rok ku karena merasa gugup.

Aku jadi teringat pesan mas Albar tadi malam, jangan sampai aku membuat masalah disekolah dan jika aku terkena masalah aku harus mengurus nya sendiri karena ia tak mau ikut campur dan itu bisa merusak reputasi nya sebagai seorang CEO dari perusahaan entertainment yang tentunya akan mudah menjadi sorotan publik.

" Waduh Pak, jangan galak-galak dong pantes sampai kini bapak lajang begitu, mana ada cewek yang mau sama cowok galak kayak bapak. "Tiba-tiba kudengar suara seseorang seolah sedang mengejek bapak yg sedang mendisiplinkan ku itu.

Aku menoleh kebelakang terlihat seorang siswa yang datang dengan tas ransel yang ia bawa dengan gaya keren nya. Kulitnya putih bersih dan ia juga sangat tinggi. Apa ia juga terlambat yah?.

Aku kaget dengan nya yang masuk dengan santai itu dan juga ia sangat berani berkata seperti itu kepada guru yang saat ini terlihat sangat kesal.

" Kamu satu lagi, sudah terlambat masih saja berani berkata tidak sopan pada gurumu. "Bapak itu semakin murka saja.

" Lah, kenapa tidak sopan Pak? Memang saya berkata yang sebetulnya kok. Bapak sampai kini masih saja lajang kan? Makanya Pak lembut lembutlah saat berbicara khusus nya pada para gadis. "Ia tersenyum meledek bapak itu. Aku sekilas tersenyum juga karena ia begitu lucu dan tak mengenal takut sama sekali.

" Kurangajar sekali kamu ini, sejak tahun kamu masuk kamu memang terlihat bermasalah. Dan kamu juga, khususnya kalian berdua. Kalian saya hukum membersihkan lapangan ini jangan sampai ada yang tersisa sama sekali. "Bapak itu berlalu dengan wajah merah padam karena menahan emosi.

Kulihat laki-laki tadi tertawa dan hampir terbahak karena merasa berhasil membuat bapak itu kesal.

" Wahh kamu berani sekali yah? Saya sudah gemeteran tadi. "Aku memulai percakapan dan ia langsung berhenti tertawa kemudian melihat kearahku.

" Namanya Pak saepudin, dia memang begitu sifatnya. Kalau lu berhasil buat dia kesal yakin deh mood lu bakal naik lagi, ngk usah takut sama dia cuma banyak omong doang skillnya ngk ada mah. "Ia berbicara sangat keren sekali. Dan terlihat ramah juga, apa aku bisa yah berteman dengan nya? Ah maksudnya apakah orang orang disini akan bersedia berteman dengan orang seperti ku ini?.

" Murid baru yah? "Ia bertanya sambil memungut sampah yang berserakan dilapangan itu dan aku pun mengikuti nya sembari mengangguk tersenyum.

" Iya, saya murid baru. Pindah kemarin. "Ia mengangguk faham.

" Kenalin nama gua Ragil sanjaya panggil aja Ragil. "Gigi putih miliknya terlihat saat ia menyunggingkan senyum.

Aku dengan ragu menjabat tangannya itu" Nama saya Azhia liananda, panggil saja Zhia. "Aku tersenyum juga.

Setelah perkenalan itu aku dan dia mulai membersihkan lapangan hingga bersih.

" Akhh, sst. "Aku menahan sakit saat perut ku terasa nyeri sekali.

" Hei kenapa masih disini? Sudah melapor ke kantor guru? "Ragil datang dari belakang dengan keranjang sampahnya itu.

Aku buru-buru mengubah air muka ku menjadi biasa saja dengan menahan sakit yang semakin menjadi di perutku itu" Aah belum, kalau boleh saya tau dimana yah kantor guru? "Aku membuang sampah itu pada tempatnya.

" Ikuti gua. "Ia berjalan Lebuh dulu di depanku dan aku mengikutinya dari belakang.

Aku berkali-kali menahan sakit diperut ku dan memasuki ruangan yang ia sebut kantor guru itu, saat masuk kulihat beberapa guru sedang sibuk dengan pekerjaan mereka dan mataku bersitatap dengan Pak saepudin yang menghukum kami tadi. Langsung saja darahku berdesir hebat seakan aku akan mati ditempat.

Setelah ia membuang wajah aku barulah bernafas lega.

" Siapa nama guru rujukan yang mau lu temuin? "Ragil lagi-lagi bertanya seolah peduli dengan ku.

" Aah kalau tidak salah sih, ibu Rahmita. "

Ia tersenyum "Wah apa ini takdir yah? Lu pindah jadi kelas dua kan? " Aku langsung mengangguk dengan cepat.

"Ayo ikut gua. " Ia menarik tangan ku menuju sebuah meja. Disana terlihat seorang guru berjenis kelamin wanita dengan rambut hitam sebahu dan kaca mata yang sangat cocok untuk ia kenakan.

"Ragil? Ada apa kesini? Eh ini Zhia yah? " Dengan senyuman yang sangat hangat ia melihat kearah ku.

"Ini Zhia buk murid baru, ia bertanya dimana meja ibu makannya ragil bawa kesini. " Mereka berbincang sebentar lalu ibu itu melihat kearah ku lagi.

"Hmm kamu yah, jangan sering-sering terlambat. Ngk bosan yah dihukum sama Pak saepudin? " Ibu itu tersenyum saat memperingati ragil dan ragil hanya tersenyum mengangguk.

Seperti nya mereka sangat dekat atau memang ibu Rahmita yang berjiwa supel sehingga setiap orang nyaman berada di dekatnya. Aku sendiri saat pertama melihat nya sudah sangat senang.

"Baiklah ayo ikut ibu ke kelas sekarang, Zhia kamu juga yah. " Ibu itu tersenyum dan ragil langsung menarik tanganku untuk ikut dengan nya. Kenapa dia begitu blak-blakan yah? Kami masih pertama bertemu hari ini dia bersikap kami sudah sangat dekat.

Ibu Rahmi memasuki kelas dan kelas yang tadinya sangat berisik langsung terdiam dan tenang. Ragil juga masuk ke kelas dan duduk di tempat nya. Ternyata ia juga berada dikelasnya ibu Rahmi. Pantas saja tadi ia berkata kalau ini takdir.

"Baiklah anak-anak tenang dulu, ibu bawa teman baru buat kalian. Semoga kalian bisa dekat dan jangan dijahili yah temennya. " Ku lihat ibu itu tersenyum dan yang lain bersorak.

Apa mereka bersorak untuk ku yah? Apa mereka masih bisa seperti itu saat melihat ku? Aku takut tak bisa memiliki teman disekolah ini. Saat aku disekolah lamaku(SMA) aku sangat percaya diri karena kehidupan ku saat itu sudah membaik tapi karena saat ini aku kembali lagi pada posisi tanpa apa-apa membuat ku jadi gugup tanpa sebab.

Aku memasuki kelas karena diperintahkan oleh ibu Rahmi dan aku dikagetkan dengan sorakan mereka yang lebih keras lagi setelah melihat ku.

"Wahh seorang dewi pindah ke kelas kita. " Dapat kudengar mereka berbicara seperti itu setelah melihat ku.

Apa mereka senang dengan ku? Aku sangat gugup sekali.

Ku lihat ragil yang duduk dibelakang tersenyum melambai padaku, aku hanya bisa terdiam. Sungguh gugup sekali rasanya.

Dan seketika penglihatan ku buram hingga aku tak bisa lagi mendengar apa-apa.

🍁🍁bersambung 🍁🍁

Wahh ragil sape nih? Ada koran baru nih🙂.

Jangan lupa yah like, komen dan vote❤.

Pai pai say💋.

Terpopuler

Comments

Maria Hindom Maria Hindom

Maria Hindom Maria Hindom

bagus dan menarik

2022-12-22

0

Astie Affany

Astie Affany

oke q masih seksama membaca thor.....

2021-03-29

0

ͷɪɴɗ⃞ɑ

ͷɪɴɗ⃞ɑ

^o^^o^^o^^o^^o^

2021-03-18

0

lihat semua
Episodes
1 1. ngeselin.
2 2. awal kisah
3 3. Catat baik-baik
4 4. Hari sial
5 5. Ragil?
6 6. Tidak sarapan
7 7. Punya teman
8 8. lupa menyambut
9 9. Jangan gitu juga
10 10. makan/tidak
11 11. Makan diluar
12 12. Alasan
13 13. Berusaha
14 14. ngantuk
15 15. cari kerja
16 16. mas Albar kenapa?
17 17. HAH?
18 18. Ragu
19 19. kerja
20 20. Sayang
21 21. kenapa?
22 22. menemani ragil
23 23. melihat sesuatu
24 24. mas Albar tidak pulang
25 25. Sekolah
26 26. ada apa?
27 27. kantin
28 28. apa?
29 29. aku mengerti
30 30. Kamu dan dia
31 31. kamu dan dia#2
32 32. peduli
33 33. ragil datang
34 cast #pemain
35 34. ceritaku
36 35. bukan begitu
37 36. penuh kepalsuan
38 37. Traffic
39 38. Masalahmu
40 39. Tarikan
41 40. Pelukan
42 41. Bosan
43 42. Teringat
44 43. Ghibah time
45 44. Pengakuan
46 45. Gadis rubah
47 46. Mulai ragu
48 47. Bingung
49 48. Suka
50 49. Bagaimana ini?
51 50. Kenapa dengan mas Albar?
52 51. Kenapa sih?
53 52. Berubah
54 53. Jumpa mertua
55 54. Duhh gimana dong
56 55. Jangan macam-macam
57 56. one ranjang
58 57. menemani ragil
59 58. Apa lagi kali ini
60 59. Kecupan tiba-tiba
61 60. Aku bukan gadis murahan
62 61. Kepikiran
63 62. Aku bisa jelaskan
64 63. Cobalah mengerti
65 64. Lebih dari egoku
66 65. Mimpi buruk yg jadi nyata
67 66. prahara buatan
68 67. Mulai perhatian
69 68. Aku tidak macam-macam
70 69. Kesempatan
71 70. Panggil aku sayang
72 71. Berpura-pura mesra
73 72. Senang tanpa sadar
74 73. Luka dan pilu
75 74. Kau menambah luka ku
76 75. tumben sekali?
77 76. Pencuri kecupan
78 77. Aku tak sanggup lagi
79 78. Kamu adalah obat ku
80 79. Kamu bukan kamu
81 80. Albar sakit.
82 81. Perhatian Albar
83 82. Terbongkar segala perih
84 83. Kamu bukan suami yang Baik
85 84. Penyesalan
86 85. Maafkan aku
87 86. Perlahan luluh
88 87. Kamu ternyata sangat mencintai ku
89 88. Saling cinta
90 89. Memberikan obat
91 90. Masuk gawang
92 91. Kang cemburu
93 92. Dia masih temanku
94 93. Ngambek ada maunya
95 94. Bucin parah
96 95. Semakin jatuh cinta
97 96. Kepergok
98 97. Janji
99 98. Jumpa lea
100 99. kek bocah
101 100. Mual
102 101. Dia adalah suamiku
103 102. Resah dan gelisah
104 103. Manjah mania
105 104. Zhia yang mau
106 105. Semakin lengkap
107 106. Patroli ceritanya
108 107. Paman adil?
109 108. Jumpa tante lea
110 109. Ragil datang
111 110. Epilog
112 mampir yukkk
113 mampir
114 mampir yukk
Episodes

Updated 114 Episodes

1
1. ngeselin.
2
2. awal kisah
3
3. Catat baik-baik
4
4. Hari sial
5
5. Ragil?
6
6. Tidak sarapan
7
7. Punya teman
8
8. lupa menyambut
9
9. Jangan gitu juga
10
10. makan/tidak
11
11. Makan diluar
12
12. Alasan
13
13. Berusaha
14
14. ngantuk
15
15. cari kerja
16
16. mas Albar kenapa?
17
17. HAH?
18
18. Ragu
19
19. kerja
20
20. Sayang
21
21. kenapa?
22
22. menemani ragil
23
23. melihat sesuatu
24
24. mas Albar tidak pulang
25
25. Sekolah
26
26. ada apa?
27
27. kantin
28
28. apa?
29
29. aku mengerti
30
30. Kamu dan dia
31
31. kamu dan dia#2
32
32. peduli
33
33. ragil datang
34
cast #pemain
35
34. ceritaku
36
35. bukan begitu
37
36. penuh kepalsuan
38
37. Traffic
39
38. Masalahmu
40
39. Tarikan
41
40. Pelukan
42
41. Bosan
43
42. Teringat
44
43. Ghibah time
45
44. Pengakuan
46
45. Gadis rubah
47
46. Mulai ragu
48
47. Bingung
49
48. Suka
50
49. Bagaimana ini?
51
50. Kenapa dengan mas Albar?
52
51. Kenapa sih?
53
52. Berubah
54
53. Jumpa mertua
55
54. Duhh gimana dong
56
55. Jangan macam-macam
57
56. one ranjang
58
57. menemani ragil
59
58. Apa lagi kali ini
60
59. Kecupan tiba-tiba
61
60. Aku bukan gadis murahan
62
61. Kepikiran
63
62. Aku bisa jelaskan
64
63. Cobalah mengerti
65
64. Lebih dari egoku
66
65. Mimpi buruk yg jadi nyata
67
66. prahara buatan
68
67. Mulai perhatian
69
68. Aku tidak macam-macam
70
69. Kesempatan
71
70. Panggil aku sayang
72
71. Berpura-pura mesra
73
72. Senang tanpa sadar
74
73. Luka dan pilu
75
74. Kau menambah luka ku
76
75. tumben sekali?
77
76. Pencuri kecupan
78
77. Aku tak sanggup lagi
79
78. Kamu adalah obat ku
80
79. Kamu bukan kamu
81
80. Albar sakit.
82
81. Perhatian Albar
83
82. Terbongkar segala perih
84
83. Kamu bukan suami yang Baik
85
84. Penyesalan
86
85. Maafkan aku
87
86. Perlahan luluh
88
87. Kamu ternyata sangat mencintai ku
89
88. Saling cinta
90
89. Memberikan obat
91
90. Masuk gawang
92
91. Kang cemburu
93
92. Dia masih temanku
94
93. Ngambek ada maunya
95
94. Bucin parah
96
95. Semakin jatuh cinta
97
96. Kepergok
98
97. Janji
99
98. Jumpa lea
100
99. kek bocah
101
100. Mual
102
101. Dia adalah suamiku
103
102. Resah dan gelisah
104
103. Manjah mania
105
104. Zhia yang mau
106
105. Semakin lengkap
107
106. Patroli ceritanya
108
107. Paman adil?
109
108. Jumpa tante lea
110
109. Ragil datang
111
110. Epilog
112
mampir yukkk
113
mampir
114
mampir yukk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!