🍁🍁Setelah semua yang kuperjuangkan, ternyata semua sia-sia karena aku hanya bisa kembali ke posisi semula🍁🍁
Biasanya saat seorang murid baru terlambat kesekolah nya mereka akan diberikan sebuah peringatan saja. Namun, sekolah ku yang baru ini menjadi satu pengecualian karena aku malah diceramahi habis-habisan dan bahkan dikatakan murid yang bermasalah.
"Bagaimana bisa kamu terlambat dihari pertama mu sekolah?" Aku hanya menunduk takut. Aku benar-benar takut dengan yang namanya guru, karena saat disekolah ku dahulu di kampung jika murid berbuat kesalahan disana kami masih menggunakan alat untuk menghukumnya. Terkadang aku juga sering dipukul pakai rotan karena dijebak oleh teman sekelas ku saat SMP dulu. Aku memang sering jadi bahan olok-olokan mereka dahulu. Mungkin karena aku anak yang kurang mampu dan juga tak ada dari pihak keluarga ku yang bisa dipandang.
"Maaf Pak, saya tidak tau jam berapa jelasnya kelas akan dimulai. " Aku memang tidak tau, mas Albar sih tidak memberitahu ku.
"Banyak sekali alasanmu, sejak pertama melihat mu saja saya sudah tau kamu itu murid yang bermasalah. "Aku hanya diam menunduk meremas ujung rok ku karena merasa gugup.
Aku jadi teringat pesan mas Albar tadi malam, jangan sampai aku membuat masalah disekolah dan jika aku terkena masalah aku harus mengurus nya sendiri karena ia tak mau ikut campur dan itu bisa merusak reputasi nya sebagai seorang CEO dari perusahaan entertainment yang tentunya akan mudah menjadi sorotan publik.
" Waduh Pak, jangan galak-galak dong pantes sampai kini bapak lajang begitu, mana ada cewek yang mau sama cowok galak kayak bapak. "Tiba-tiba kudengar suara seseorang seolah sedang mengejek bapak yg sedang mendisiplinkan ku itu.
Aku menoleh kebelakang terlihat seorang siswa yang datang dengan tas ransel yang ia bawa dengan gaya keren nya. Kulitnya putih bersih dan ia juga sangat tinggi. Apa ia juga terlambat yah?.
Aku kaget dengan nya yang masuk dengan santai itu dan juga ia sangat berani berkata seperti itu kepada guru yang saat ini terlihat sangat kesal.
" Kamu satu lagi, sudah terlambat masih saja berani berkata tidak sopan pada gurumu. "Bapak itu semakin murka saja.
" Lah, kenapa tidak sopan Pak? Memang saya berkata yang sebetulnya kok. Bapak sampai kini masih saja lajang kan? Makanya Pak lembut lembutlah saat berbicara khusus nya pada para gadis. "Ia tersenyum meledek bapak itu. Aku sekilas tersenyum juga karena ia begitu lucu dan tak mengenal takut sama sekali.
" Kurangajar sekali kamu ini, sejak tahun kamu masuk kamu memang terlihat bermasalah. Dan kamu juga, khususnya kalian berdua. Kalian saya hukum membersihkan lapangan ini jangan sampai ada yang tersisa sama sekali. "Bapak itu berlalu dengan wajah merah padam karena menahan emosi.
Kulihat laki-laki tadi tertawa dan hampir terbahak karena merasa berhasil membuat bapak itu kesal.
" Wahh kamu berani sekali yah? Saya sudah gemeteran tadi. "Aku memulai percakapan dan ia langsung berhenti tertawa kemudian melihat kearahku.
" Namanya Pak saepudin, dia memang begitu sifatnya. Kalau lu berhasil buat dia kesal yakin deh mood lu bakal naik lagi, ngk usah takut sama dia cuma banyak omong doang skillnya ngk ada mah. "Ia berbicara sangat keren sekali. Dan terlihat ramah juga, apa aku bisa yah berteman dengan nya? Ah maksudnya apakah orang orang disini akan bersedia berteman dengan orang seperti ku ini?.
" Murid baru yah? "Ia bertanya sambil memungut sampah yang berserakan dilapangan itu dan aku pun mengikuti nya sembari mengangguk tersenyum.
" Iya, saya murid baru. Pindah kemarin. "Ia mengangguk faham.
" Kenalin nama gua Ragil sanjaya panggil aja Ragil. "Gigi putih miliknya terlihat saat ia menyunggingkan senyum.
Aku dengan ragu menjabat tangannya itu" Nama saya Azhia liananda, panggil saja Zhia. "Aku tersenyum juga.
Setelah perkenalan itu aku dan dia mulai membersihkan lapangan hingga bersih.
" Akhh, sst. "Aku menahan sakit saat perut ku terasa nyeri sekali.
" Hei kenapa masih disini? Sudah melapor ke kantor guru? "Ragil datang dari belakang dengan keranjang sampahnya itu.
Aku buru-buru mengubah air muka ku menjadi biasa saja dengan menahan sakit yang semakin menjadi di perutku itu" Aah belum, kalau boleh saya tau dimana yah kantor guru? "Aku membuang sampah itu pada tempatnya.
" Ikuti gua. "Ia berjalan Lebuh dulu di depanku dan aku mengikutinya dari belakang.
Aku berkali-kali menahan sakit diperut ku dan memasuki ruangan yang ia sebut kantor guru itu, saat masuk kulihat beberapa guru sedang sibuk dengan pekerjaan mereka dan mataku bersitatap dengan Pak saepudin yang menghukum kami tadi. Langsung saja darahku berdesir hebat seakan aku akan mati ditempat.
Setelah ia membuang wajah aku barulah bernafas lega.
" Siapa nama guru rujukan yang mau lu temuin? "Ragil lagi-lagi bertanya seolah peduli dengan ku.
" Aah kalau tidak salah sih, ibu Rahmita. "
Ia tersenyum "Wah apa ini takdir yah? Lu pindah jadi kelas dua kan? " Aku langsung mengangguk dengan cepat.
"Ayo ikut gua. " Ia menarik tangan ku menuju sebuah meja. Disana terlihat seorang guru berjenis kelamin wanita dengan rambut hitam sebahu dan kaca mata yang sangat cocok untuk ia kenakan.
"Ragil? Ada apa kesini? Eh ini Zhia yah? " Dengan senyuman yang sangat hangat ia melihat kearah ku.
"Ini Zhia buk murid baru, ia bertanya dimana meja ibu makannya ragil bawa kesini. " Mereka berbincang sebentar lalu ibu itu melihat kearah ku lagi.
"Hmm kamu yah, jangan sering-sering terlambat. Ngk bosan yah dihukum sama Pak saepudin? " Ibu itu tersenyum saat memperingati ragil dan ragil hanya tersenyum mengangguk.
Seperti nya mereka sangat dekat atau memang ibu Rahmita yang berjiwa supel sehingga setiap orang nyaman berada di dekatnya. Aku sendiri saat pertama melihat nya sudah sangat senang.
"Baiklah ayo ikut ibu ke kelas sekarang, Zhia kamu juga yah. " Ibu itu tersenyum dan ragil langsung menarik tanganku untuk ikut dengan nya. Kenapa dia begitu blak-blakan yah? Kami masih pertama bertemu hari ini dia bersikap kami sudah sangat dekat.
Ibu Rahmi memasuki kelas dan kelas yang tadinya sangat berisik langsung terdiam dan tenang. Ragil juga masuk ke kelas dan duduk di tempat nya. Ternyata ia juga berada dikelasnya ibu Rahmi. Pantas saja tadi ia berkata kalau ini takdir.
"Baiklah anak-anak tenang dulu, ibu bawa teman baru buat kalian. Semoga kalian bisa dekat dan jangan dijahili yah temennya. " Ku lihat ibu itu tersenyum dan yang lain bersorak.
Apa mereka bersorak untuk ku yah? Apa mereka masih bisa seperti itu saat melihat ku? Aku takut tak bisa memiliki teman disekolah ini. Saat aku disekolah lamaku(SMA) aku sangat percaya diri karena kehidupan ku saat itu sudah membaik tapi karena saat ini aku kembali lagi pada posisi tanpa apa-apa membuat ku jadi gugup tanpa sebab.
Aku memasuki kelas karena diperintahkan oleh ibu Rahmi dan aku dikagetkan dengan sorakan mereka yang lebih keras lagi setelah melihat ku.
"Wahh seorang dewi pindah ke kelas kita. " Dapat kudengar mereka berbicara seperti itu setelah melihat ku.
Apa mereka senang dengan ku? Aku sangat gugup sekali.
Ku lihat ragil yang duduk dibelakang tersenyum melambai padaku, aku hanya bisa terdiam. Sungguh gugup sekali rasanya.
Dan seketika penglihatan ku buram hingga aku tak bisa lagi mendengar apa-apa.
🍁🍁bersambung 🍁🍁
Wahh ragil sape nih? Ada koran baru nih🙂.
Jangan lupa yah like, komen dan vote❤.
Pai pai say💋.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Maria Hindom Maria Hindom
bagus dan menarik
2022-12-22
0
Astie Affany
oke q masih seksama membaca thor.....
2021-03-29
0
ͷɪɴɗ⃞ɑ
^o^^o^^o^^o^^o^
2021-03-18
0