15. cari kerja

🍁🍁Dunia dewasa itu menakutkan, tidak seindah yang terlihat 🍁🍁

    Bel tanda pelajaran hari ini berakhir seperti biasa murid-murid pun bersorak gembirakan karena akan bebas dari kelas, aku masih saja duduk di kursi ku sembari menyiapkan kembali semua peralatan ku didalam tas. Ku lirik jam di dinding kini menunjukkan pukul 13.25pm.terlalu dini untuk pulang kerumah, disana sangat membosankan.

"Kenapa hmm? " Ku lihat ragi datang dari belakang ku dan mungkin ia melihat saat ini aku masih saja misuh diatas kursi.

"Kuy pulang. " Lea yang datang dari arah kamar mandi, seperti biasa mereka berdua akan pergi les privat dan Lea akan memperbaiki penampilan nya dahulu, ia sangat memperdulikan penampilan nya padahal ia sudah sangat good looking sekali.

Kami berjalan pelan menuju gerbang, ku lihat mereka seperti nya sangat terbebani dengan les privat itu apalagi ragil. Wajahnya tak bersemangat sama sekali, padahal kalau aku jadi mereka aku akan sangat senang merasakan yang namanya les privat.

"Gimana kalau kita karaoke sebentar dan balik les nanti saja telat dikit kan ngk masalah tuh. " Ragil dan langsung dijitak oleh Lea

"Ini aja lu udah telat bego, kuy cepet. " Lea narik tangan ragil dan aku bersamaan.

"E,, eh aku masih ada urusan disekitar sini, kalian duluan aja yah. " Aku berhenti kemudian Lea melepaskan tangan nya.

"Urusan apa? " Ragil terlihat kepo.

"Udahlah gil, ngk ada waktu lagi nih. Kita pergi yah zha. " Aku dengan cepat mengangguk saja mengiyakan nya.

Setelah mereka pergi aku mendengus pelan karena tak tau harus ke mana mencari pekerjaan? Kenapa dunia dewasa itu sangat mengerikan wih? Kalau tidak berusaha dan bekerja kamu tidak akan makan tidak seperti saat kita kecil dahulu.

Aku mengambil nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya berkali-kali seolah sedang membersihkan saluran pernapasan saja.

"Kamu pasti bisa zhia, ayo kita cari kerja untuk bertahan hidup. " Aku berjalan menuju kearah berlawanan dengan rumah mas Albar kalau tidak salah sih ini jalan menuju kantor mas Albar karena kulihat mas Albar tadi pagi lewat jalur ini. Semoga saja kami tidak bertemu disini, lagian tidak mungkin ia akan serabut itu untuk keluar dari kantor. Disana pasti disediakan semua yang dia inginkan.

Aku masih saja berjalan pelan menyusuri jalan raya itu dengan sesekali tersenyum melihat sesuatu yang menarik perhatian ku dan terlihat Indah.

Aku melihat sebuah cafe ditepi jalan dan kulihat tulisan saat ini mereka sedang membutuhkan seorang karyawan.

Aku tersenyum dan langsung berjalan kearah cafe itu, terlihat cafe nya sangat cantik dan juga terlihat rapi dan bersih sekali.

Aku pulang kerumah dengan senang hati karena sudah mendapatkan pekerjaan untuk mencari uang yang kubutuhkan itu.

Aku memasuki rumah dengan pelan dan kulihat rumah masih terasa sepi pertanda mas Albar belum juga pulang. Ia memang belum pulang di jam ini, ia akan pulang pukul 18 an, pasti sangat lelah yah bagi mas Albar karena seharian ia harus bekerja di kantor nya.

Aku pun mulai membersihkan rumah lagi dan lagi, padahal tidak ada yg mengotori rumah tetap saja aku takut mas Albar terganggu jika menemukan sebuah kotoran di rumah ini. Ia akan marah jika aku lalai lagi, kalian belum tau rasanya saat kalian diancam untuk berhenti sekolah kan? Wah damage nya ngk main-main bisa bikin serangan jantung tau ngk.

Setelah selesai membersihkan rumah akupun mulai mengambil jemuran dan menyetrika satu persatu pakai mas Albar dengan sesekali bersenandung riang.

Aku tidak tau kenapa hari ini aku merasa seolah sedang dalam suasana hati yang baik, apa karena aku mendapatkan pekerjaan yah? Wahh aku bersyukur sekali karena diterima ditempat kerja itu dengan senang hati aku akan mengabdikan diriku disana, aku akan bekerja dengan sungguh-sungguh dan tak akan mengecewakan mereka.

🍁🍁

Aku sudah menunggu sejak tadi mas Albar belum juga datang, semua pekerjaan sudah kulakukan. Air juga sudah kusiapkan. Pakaian nya saat selesai mandi juga sudah selesai kusiapkan, makanan juga sudah ku masak takutnya akan semakin dingin jika mas Albar belum juga pulang sekarang.

Aku terus saja menunggu dan tersenyum sembari berdiri saat kulihat sebuah mobil memasuki pekarangan rumah.

Aku menyambut mas Albar sembari tersenyum dan meraih tas nya itu, dengan sombong ia berjalan begitu saja melewatiku seolah tak melihatku, kenapa ia menyuruhku melakukan ini saat ia bersikap seperti itu? Dasar laki-laki menyebalkan.

Aku mencoba untuk membuang pikiran ku yang mulai kesal itu. Mau bagaimana pun ia adalah suamiku eh maksudnya majikan ku.

"Air sudah saya siapkan tuan begitu juga dengan pakaian. " Aku tersenyum Kearahnya.

"Hmmm saya sudah liat tadi." Ia berlaku cuek saja sembari membuka satu persatu kancing kemeja nya lalu ia membuangnya asal dilantai.

Kenapa dengan nya? Apa aku berbuat salah yah? Perasaan akun sudah mulai mengerjakan sesuatu dengan baik kok. Bahkan aku juga sudah selesai memasak makan malam untuk nya. Kenapa ia terlihat kesal seperti itu.

"Tuan kenapa? Apa saya berbuat salah? " Ia melihat sekilas kearahku dan membuang wajahnya.

"Bukan urusanmu, berhenti bertanya bisa kan? " Ia memasuki kamar mandi begitu saja setelah mengatakan itu.

"Apa-apaan sih dia? Aku juga terpaksa tau bertanya begitu. " Aku kesal sekali dengan sikapnya itu hingga berdumal sambil memungut satu persatu pakai nya yang ia lempar asal itu.

Aku memilih berjalan kearah balkon saja sembari menikmati semilir angin malam yang meneduhkan hatiku. Aku tak ingin merusak suasana hatiku hanya karena mas Albar bersikap seperti itu. Biarkan saja ia, mungkin ia sedang memiliki masalah pribadi baik di kantor atau semacamnya. Aku tak berhak ikut campur dengan itu dan lebih baik kami tidak usah saling mengusik urusan satu sama lain, begini saja sudah cukup agar suatu saat aku bisa pergi dengan tenang saat ia sudah bosan dengan ku.

"Wahh bintang nya cantik sekali, apa ia bisa yah melihat ku dari kejauhan? " Aku tersenyum sembari mengangkat tanganku kearah langit seolah aku sedang menyentuh bintang yang bertabur indah itu.

Aku pernah hampir menjadi bintang yang bersinar juga walaupun akhirnya menjadi sebuah bintang yang tak berarti lagi, tapi tak apa namanya juga hidup memiliki roda yang bisa memutar balikkan keadaan, sebagai manusia harusnya bisa menerima saja tanpa harus mengeluh.

Aku menatap sekeliling daerah rumah mas Albar ini, sangat indah dikelilingi kerlap-kerlip lampu yang memiliki ragam warna.

"Wahh cantik sekali yah, kenapa aku tidak kepikiran untuk melihat itu selama aku disini?" Aku lagi-lagi Memandangi sekeliling dengan tersenyum.

🍁🍁bersambung 🍁🍁

Jangan lupa yah like komen dan vote❤

Pai pai say💋

Episodes
1 1. ngeselin.
2 2. awal kisah
3 3. Catat baik-baik
4 4. Hari sial
5 5. Ragil?
6 6. Tidak sarapan
7 7. Punya teman
8 8. lupa menyambut
9 9. Jangan gitu juga
10 10. makan/tidak
11 11. Makan diluar
12 12. Alasan
13 13. Berusaha
14 14. ngantuk
15 15. cari kerja
16 16. mas Albar kenapa?
17 17. HAH?
18 18. Ragu
19 19. kerja
20 20. Sayang
21 21. kenapa?
22 22. menemani ragil
23 23. melihat sesuatu
24 24. mas Albar tidak pulang
25 25. Sekolah
26 26. ada apa?
27 27. kantin
28 28. apa?
29 29. aku mengerti
30 30. Kamu dan dia
31 31. kamu dan dia#2
32 32. peduli
33 33. ragil datang
34 cast #pemain
35 34. ceritaku
36 35. bukan begitu
37 36. penuh kepalsuan
38 37. Traffic
39 38. Masalahmu
40 39. Tarikan
41 40. Pelukan
42 41. Bosan
43 42. Teringat
44 43. Ghibah time
45 44. Pengakuan
46 45. Gadis rubah
47 46. Mulai ragu
48 47. Bingung
49 48. Suka
50 49. Bagaimana ini?
51 50. Kenapa dengan mas Albar?
52 51. Kenapa sih?
53 52. Berubah
54 53. Jumpa mertua
55 54. Duhh gimana dong
56 55. Jangan macam-macam
57 56. one ranjang
58 57. menemani ragil
59 58. Apa lagi kali ini
60 59. Kecupan tiba-tiba
61 60. Aku bukan gadis murahan
62 61. Kepikiran
63 62. Aku bisa jelaskan
64 63. Cobalah mengerti
65 64. Lebih dari egoku
66 65. Mimpi buruk yg jadi nyata
67 66. prahara buatan
68 67. Mulai perhatian
69 68. Aku tidak macam-macam
70 69. Kesempatan
71 70. Panggil aku sayang
72 71. Berpura-pura mesra
73 72. Senang tanpa sadar
74 73. Luka dan pilu
75 74. Kau menambah luka ku
76 75. tumben sekali?
77 76. Pencuri kecupan
78 77. Aku tak sanggup lagi
79 78. Kamu adalah obat ku
80 79. Kamu bukan kamu
81 80. Albar sakit.
82 81. Perhatian Albar
83 82. Terbongkar segala perih
84 83. Kamu bukan suami yang Baik
85 84. Penyesalan
86 85. Maafkan aku
87 86. Perlahan luluh
88 87. Kamu ternyata sangat mencintai ku
89 88. Saling cinta
90 89. Memberikan obat
91 90. Masuk gawang
92 91. Kang cemburu
93 92. Dia masih temanku
94 93. Ngambek ada maunya
95 94. Bucin parah
96 95. Semakin jatuh cinta
97 96. Kepergok
98 97. Janji
99 98. Jumpa lea
100 99. kek bocah
101 100. Mual
102 101. Dia adalah suamiku
103 102. Resah dan gelisah
104 103. Manjah mania
105 104. Zhia yang mau
106 105. Semakin lengkap
107 106. Patroli ceritanya
108 107. Paman adil?
109 108. Jumpa tante lea
110 109. Ragil datang
111 110. Epilog
112 mampir yukkk
113 mampir
114 mampir yukk
Episodes

Updated 114 Episodes

1
1. ngeselin.
2
2. awal kisah
3
3. Catat baik-baik
4
4. Hari sial
5
5. Ragil?
6
6. Tidak sarapan
7
7. Punya teman
8
8. lupa menyambut
9
9. Jangan gitu juga
10
10. makan/tidak
11
11. Makan diluar
12
12. Alasan
13
13. Berusaha
14
14. ngantuk
15
15. cari kerja
16
16. mas Albar kenapa?
17
17. HAH?
18
18. Ragu
19
19. kerja
20
20. Sayang
21
21. kenapa?
22
22. menemani ragil
23
23. melihat sesuatu
24
24. mas Albar tidak pulang
25
25. Sekolah
26
26. ada apa?
27
27. kantin
28
28. apa?
29
29. aku mengerti
30
30. Kamu dan dia
31
31. kamu dan dia#2
32
32. peduli
33
33. ragil datang
34
cast #pemain
35
34. ceritaku
36
35. bukan begitu
37
36. penuh kepalsuan
38
37. Traffic
39
38. Masalahmu
40
39. Tarikan
41
40. Pelukan
42
41. Bosan
43
42. Teringat
44
43. Ghibah time
45
44. Pengakuan
46
45. Gadis rubah
47
46. Mulai ragu
48
47. Bingung
49
48. Suka
50
49. Bagaimana ini?
51
50. Kenapa dengan mas Albar?
52
51. Kenapa sih?
53
52. Berubah
54
53. Jumpa mertua
55
54. Duhh gimana dong
56
55. Jangan macam-macam
57
56. one ranjang
58
57. menemani ragil
59
58. Apa lagi kali ini
60
59. Kecupan tiba-tiba
61
60. Aku bukan gadis murahan
62
61. Kepikiran
63
62. Aku bisa jelaskan
64
63. Cobalah mengerti
65
64. Lebih dari egoku
66
65. Mimpi buruk yg jadi nyata
67
66. prahara buatan
68
67. Mulai perhatian
69
68. Aku tidak macam-macam
70
69. Kesempatan
71
70. Panggil aku sayang
72
71. Berpura-pura mesra
73
72. Senang tanpa sadar
74
73. Luka dan pilu
75
74. Kau menambah luka ku
76
75. tumben sekali?
77
76. Pencuri kecupan
78
77. Aku tak sanggup lagi
79
78. Kamu adalah obat ku
80
79. Kamu bukan kamu
81
80. Albar sakit.
82
81. Perhatian Albar
83
82. Terbongkar segala perih
84
83. Kamu bukan suami yang Baik
85
84. Penyesalan
86
85. Maafkan aku
87
86. Perlahan luluh
88
87. Kamu ternyata sangat mencintai ku
89
88. Saling cinta
90
89. Memberikan obat
91
90. Masuk gawang
92
91. Kang cemburu
93
92. Dia masih temanku
94
93. Ngambek ada maunya
95
94. Bucin parah
96
95. Semakin jatuh cinta
97
96. Kepergok
98
97. Janji
99
98. Jumpa lea
100
99. kek bocah
101
100. Mual
102
101. Dia adalah suamiku
103
102. Resah dan gelisah
104
103. Manjah mania
105
104. Zhia yang mau
106
105. Semakin lengkap
107
106. Patroli ceritanya
108
107. Paman adil?
109
108. Jumpa tante lea
110
109. Ragil datang
111
110. Epilog
112
mampir yukkk
113
mampir
114
mampir yukk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!