antara dua hati

"harus lah. Kalau kamu jatuh cinta berlebih, padanya? Dan dia bukan jodoh mu. Itu bisa di bilang kau zolim pada diri mu sendiri. Jadi sekarang lupakan. Atau mau pade datengin laki-laki itu, tak lamar sekalian buat mu?" Ucap Ustadz Irsyad, dan ucapan itu sukses membuat Shafa terdesak, dia batuk-batuk.

"Nggak... Nggak... Pade."

"Loh kenapa? Nggak papa, wanita boleh loh melamar laki-laki yang dia sukai. Serius...! Islam tidak melarang apabila seorang wanita ingin meminang laki-laki. Islam tidak mensyariatkan bahwa yang boleh mengajukan lamaran hanya laki-laki."

"Ya Allah Pade... Masa iya Shafa ngelamar laki-laki duluan." Tutur Shafa. 'apa lagi laki-laki itu anak mu, sendiri.' sambungnya di dalam hati.

"Kenapa? Gengsi?" Tanya Ustadz Irsyad. Sementara Shafa hanya diam saja. "kamu tahu Khadijah? Beliau dulu loh yang pertama melamar Nabi Muhammad SAW. Khadijah mengutus seorang perantara untuk menyampaikan niatnya kepada Nabi. Seriusan, kalau kamu mau. Pade siap datangin pria itu."

"Duh... Tapi bukankah, wanita harus punya rasa malu ya? Hehehe." Shafa Garuk-garuk kepala.

"Kamu benar. Sebagai wanita shalehah, rasa malu memang perlu dijaga. Namun untuk hal kebaikan dan demi terwujudnya fitrah atau amal ibadah, maka hal seperti itu perlu disegerakan. Dalam QS Al Maidah disebutkan, 'Dan bersegeralah kamu dalam kebaikan.' asal pria itu ahlaknya baik, bisa menjadi imam kamu, bisa bimbing kamu dalam hal kebaikan inshaAllah boleh. Coba kasih Pade, orang mana dia?"

'duh nyesel deh tanya ke pade, malah di tanya orang mana lagi. Dia itu kan, anak mu sendiri Pade, anak mu, hiks.'

"Shafa?"

"Iya pade, sudah lah. Shafa mending menguburnya saja..."

"Loh kenapa? Katanya kamu sudah merasa tidak nyaman dengan gejolak di hati mu."

"Tapi masih bisa di kendalikan kok pade." Shafa terkekeh. Sama halnya dengan ustadz Irsyad yang hanya geleng-geleng kepala, gemas melihat tingkah Shafa.

Mereka masih mengobrol singkat di sana, membahas soal pekerjaan dan sebagainya. Hingga sebuah motor pun memasuki pelataran rumah itu. Sontak mata Shafa membulat, ia menyesali berlama-lama di rumah ini. Sehingga ia harus bertemu Rumi yang baru saja tiba.

'Allahu rabbi.' batin Shafa yang langsung menunduk. Terlebih saat Rumi melepas helmnya dan tersenyum.

"Shafa, sudah dari tadi?" Tanya Rumi.

"I...iya." dia menjawab dengan gugup. Kedua tangannya saling meremas kuat. Bahkan bibirnya pun kini bergumam istighfar berkali-kali. Ustadz Irsyad menoleh. Beliau seperti menangkap sebuah bahasa tubuh yang tak biasa, lantas tersenyum dan berdeham setelahnya sembari kembali menatap Rumi.

"Assalamualaikum, Bi." Rumi menghampiri.

"Walaikumsalam warahmatullah." Jawab Ustadz Irsyad mengusap kepala anak sulungnya yang tengah mencium punggung tangannya sebanyak tiga kali. Lalu beliau raih wajah putranya itu, dan mencium pipi kanan dan kirinya.

"Assalamualaikum Shafa." Sapa Rumi Kemudian sembari menelungkupkan kedua tangannya di depan dada.

"Wa... walaikumsalam warahmatullah." Jawabnya semakin gugup. Mungkin karena habis membahasnya, dan itu membuat Shafa semakin tak bisa mengontrol dirinya. 'astagfirullah al'azim.' batin Shafa. Dia pun beranjak. "Pade, Shafa pamit ya?"

"Loh buru-buru?" Tanya Rumi.

"Aku, sudah dari tadi kok." Tertunduk.

"Ya sudah hati-hati ya." Ucap Rumi.

"I..ya." jawabnya lirih sembari meraih tangan Ustadz Irsyad, menjabatnya.

Ustadz Irsyad saat itu merasakan tangan Shafa gemetaran, sehingga membuatnya ingin tertawa. "Nduk, Jadi nggak?"

"E...Eh? Apanya?"

"Ngomong ke dia?"

"Pa... Pade, ngomong apaan sih." Shafa semakin keringat dingin, sementara si Rumi hanya diam saja karena dia tidak mengerti.

"Hahaha... Ya sudah sana. Hati-hati ya."

"Iya Pade, assalamualaikum."

"Walaikumsalam warahmatullah." Jawab dua orang yang di sana. Sementara Shafa langsung berjalan cepat menuju motornya, dan pergi dari sana.

***

Di hari raya.

Hari ini di Bandung, keluaga besar Debby sedang merayakan sebuah acara besar yang jatuhnya bertepatan dengan hari raya idul Fitri.

Sungguh spesial, dimana dua Agama merayakan hari besar mereka di hari yang sama.

Saat ini, Debby baru saja pulang dari gereja. Dia pun menatap layar ponselnya, tidak ada satupun pesan chat dari Rumi. Sehingga membuatnya sedikit mendengus.

Namun tak lama, seseorang datang. Dia mengantarkan sesuatu, sebuah paket yang entah apa isinya. Sang ibu yang sudah menerima bungkusan yang di tutup kertas berwarna coklat pun langsung menyerahkan itu pada anaknya.

"Ini apa, Mah?" Tanya Debby.

"Entahlah, buka saja."

"Emmm, nanti deh." Ucap Debby, dia pun hanya meletakkan paket itu begitu saja. Dan kembali berfokus pada ponselnya.

'dia kalau tidak di chat duluan nggak akan mau chat aku duluan. Tapi bahas apa ya, biar Kak Rumi mau menjawabnya?' batin Debby berfikir keras.

"Ucapin selamat hari raya saja kali ya?" Debby mengangguk sekali, menghela nafas dan mulai membuka ponselnya. Baru saja dia membuka aplikasi chat, dan menekan nomor Rumi di kolom atas sudah nampak tulisan berwarna hijau, yang bertuliskan 'mengetik...'

Mata Debby melebar.

"Sumpah, dia nulis? Kak Rumi mau japri aku kah?" Gadis itu menampar pipinya sendiri. "Aaaa... Sakit. Berarti nggak mimpi." Senyum semangat langsung merekah di bibirnya. Debby menunggu pesan itu terkirim.

Satu, dua, tiga detik. Tulisan itu masih mengetik saja. Hingga hilang tulisan mengetiknya, namun sepertinya pesan chat itu belum masuk.

"Sinyalnya susah kali ya?" Gumam Debby masih berfikir positif, seraya mengangkat ponsel itu tinggi-tinggi. Hingga dia kembali menunggu. Tak lama kolom di atas kembali tertulis mengetik.

"Lagi...? Kayanya dia nulis panjang deh. Duh, siapkan hati ku. Kali saja ungkapan perasaan." Debby terkekeh. Bukan karena dia percaya, tapi hanya membayangkan seperti itu saja sudah lumayan lucu baginya.

Dan tulisan mengetiknya kembali hilang.

Debby mendengus. "Niat nggak sih mau ngirim pesan? Ampun! Ampun!" Debby geleng-geleng kepala, karena sudah tiga kali dia mendapatkan tulisan itu namun tak ada satu pun pesan chat yang sampai. Hingga dia pun gemas sendiri, dan mulai mengetik sesuatu.

(Dari tadi mengetik Mulu... Mau ngirim apa? Ungkapan perasaan ya? Hahaha) kirim.

Debby terkekeh, sudah pasti yang di sana sedang salah tingkah. Tak lama pesan balasan masuk.

(Jangan pernah bilang tentang perasaan pada lawan jenis mu. Haram!) Balas Rumi.

"Weleh... Weleh... Di bales dong. Hahaha." Debby kembali mengetik sesuatu.

(Iya... Iya pak ustadz. Emmm, kapan balik ke Bandung? Aku sudah menunggu buku yang kau janji kan loh.) Balas Debby.

Rumi, mengetik...

(Aku agak lama.) Balas Rumi, singkat.

(Terus, kapan aku dapat buku ku?) Tanya Debby.

(Buka saja paket mu. Dan lihat apa isinya.) Balas Rumi Kemudian.

"Paket?" Dia langsung beranjak dari posisinya yang tadi sedang rebahan, lalu meraih paket yang tadi di serahkan oleh ibunya itu, dan segera membukanya.

Sebuah buku yang berjudul (perjalanan hidup seorang mualaf yang taat di jalan Allah.)

"Buku ini?" Mata Debby berkaca-kaca dia segera mengirim pesan chat lagi kepada Rumi.

(Sungguh kau itu penuh kejutan. Kak Rumi, kenapa harus di paketin, sih? Kenapa nggak ngasih langsung saja?) Tulisnya. Debby menunggu beberapa saat.

Ting... Satu pesan masuk.

(Kamu yang bilang nggak mau nunggu kan? Sekarang, sudah ada di tangan mu. Jadi tolong di baca ya.)

"Huwaaaaaaa.... Demi apa ini orang gemesin sekali sih." Debby menciumi layar ponselnya. Dia pun mengirimkan satu pesan balasan ucap terimakasih, namun tidak di balas lagi oleh Rumi.

Hari itu Debby benar-benar bahagia. Dia bahkan langsung membacanya, mempelajarinya dan berharap dia benar-benar bisa menjadi seorang muslimah seutuhnya.

Bersambung...

🌸🌸🌸

Epilog...

Rumi yang sedang berbalas pesan chat itu hanya tersenyum namun ia segera menahannya, karena ia menyadari itu tidak baik.

Lebih-lebih saat ini sedang ada keluarga Shafa yang sedang bersilaturahmi.

(detail cerita part-nya Rumi yang sedang di kunjungi keluarga Ulum saat hari raya ada di novel Ikrar cinta sang Hafizh Qur'an ya... 😁, Terimakasih sudah membaca)

Terpopuler

Comments

Irawati Haryanto

Irawati Haryanto

oohhh ini toh isi chatnya dgn Debby yg bikin shafa cemburu thor ... gemesh yaa 😁

2022-06-17

0

Cah Dangsambuh

Cah Dangsambuh

aku sangat menyesal kenapa baru baca kisah rumi yg amat sangat bagus padahal baca ikrar cinta sang hafiz qur'an udah lama bgt ahirnya ku baca lagi karna memang aku sukaaaaaaa bgt makasih ya thor udah ngasih banyak ilmu yg sangat bermanfaat

2022-06-07

0

emak @l ahsan

emak @l ahsan

kaka tersayang...ini aku baru nemu dan baca novel kaka...banyak banget pelajaran yg aku ambil....

eemmmm....ini aku mau ngasih kopi sama bunga,sebaiknya tak tatuh d sini apa d novel kaka terbaru.....

2022-05-20

0

lihat semua
Episodes
1 prolog
2 pria Alim pujaan gadis non muslim.
3 harapan
4 keseruan di Kost pemuda fisabilillah.
5 ingin mengenal Islam lebih dalam
6 debaran hati Shafa
7 keraguan
8 sebuah rasa lain
9 jadikan aku santri mu
10 kehangatan keluarga Ulum
11 Ikhwan yang di kagumi Shafa
12 antara dua hati
13 ketakutan Debby
14 kesedihan Umma Rahma
15 cinta sesurga ku.
16 tawaran A' Faqih.
17 ketulusan Abi Irsyad
18 mengunjungi bibi Maryam
19 Mencintai Rabbnya.
20 sepenggal kisah Merry
21 sambungan kisah Merry
22 pilihan Abi
23 sang mualaf
24 Pertemuan
25 bimbang
26 keputusan yang di ambil
27 rahasia Debby yang di ketahui Gallen
28 ujian awal seorang Mualaf
29 pengakuan Rumi pada Abi Irsyad
30 beratnya hidup
31 luka masa lalu yang kembali terbuka
32 rasa bersalah
33 pertikaian
34 ketaatan yang di uji
35 sang calon pelindung
36 niat tulus Rumi
37 hati yang bimbang
38 kekecewaan yang besar
39 cinta yang masih ada
40 H-1
41 menjemput hikmah di balik kesedihan.
42 persimpangan yang berbeda
43 aku sudah baik-baik saja
44 pria aneh
45 Hari-H
46 bahagia ku
47 embun di sepertiga malam
48 janji Rumi
49 keluarga baru, Debby.
50 tingkah Abi tengilnya Ziya.
51 guru cintanya Debby
52 (pengumuman) klarifikasi bab 47 kemarin.
53 tetaplah sehat untuk ku.
54 tambatan hati
55 Firasat Nuha
56 kekhawatiran
57 melepas mu
58 duka yang menyelimuti
59 jiwa yang menjadi sepi
60 masih berkabung
61 perubahan sikap
62 diam mu
63 kosongnya hati Rumi
64 dimana salahnya diri ku?
65 hari yang kelam
66 teguran Abi
67 sebuah kekecewaan
68 hal baik setelah adanya pertengkaran
69 kekasih hati
70 tausiyah ustadz Irsyad
71 kerinduan hati ustadz Irsyad
72 jalan-jalan
73 obrolan
74 ya Zaujatti
75 masih adanya rasa kecewa
76 jangan putus asa dari Rahmat Allah
77 bertemu pria Chinese
78 mengunjungi Papa lagi
79 kasih sayang Mama
80 Ejekan mereka
81 Cerita yang manis
82 mengawali hari lagi
83 Dia seperti Umma.
84 mendapatkan Surga.
85 rahasia A' Faqih
86 kau hanya milik ku seorang
87 menantu baik hati
88 romansa pesan chat
89 sang habib dan sang penulis Novel
90 pertemuan tak di harapkan.
91 Rindu Umma
92 Debby ngambek
93 gara-gara kue bulan
94 berbicara empat mata dengan Abi
95 berbicara empat mata dengan Abi (2)
96 Imami aku.
97 mengaji bersama ustadz Rumi.
98 ngambek lagi
99 ke masjid bersama
100 jalan-jalan
101 bertemu lagi.
102 tidak pulang
103 tidak pulang 2
104 turunnya iman
105 dering rindu
106 hanya pengumuman.
107 pertemuan tak terarah.
108 kenangan luka
109 tanda tangan Maryam.
110 sebuah pesan singkat
111 Ustadz Harun
112 bertemu Papa
113 bertemu Papa 2
114 anggota baru keluaga Faqih
115 cilok cinta
116 kabar gembira dari Nuha dan Faqih
117 ijin keluar
118 sebuah ikhtiar
119 Rasa Gundah
120 bertemu wanita Tua
121 mengatur janji
122 pergi bersama Tante
123 Shafa
124 mengunjungi panti
125 sayur pare dan kenangan
126 Rindu dalam relung hati
127 ceramah Rumi
128 makan malam di rumah Meida
129 guncangan Hati Rumi
130 hal yang di utarakan Jimmy
131 curahan hati Rumi pada Abi Irsyad.
132 hal yang tak terduga
133 keinginan Debby
134 Tamu spesial 1
135 Tamu spesial 2
136 situasi yang lebih hangat
137 minta es durian
138 usulan pak Huda.
139 kopi buatan Isti
140 bertemu Bilal
141 dilema
142 jawaban Isti
143 memikirkan sebuah keputusan
144 pemikiran yang menggangu
145 keputusan Abi Irsyad
146 beratnya hati
147 lagi-lagi ngambek
148 menghadiri pernikahan Kak Gallen
149 hal baik yang tak terduga
150 pindahnya Ustadz Irsyad
151 akhir kisah
152 ekstra part (bagian 1)
153 ekstra part (bagian 2)
154 ekstra part (bagian 3)
155 ekstra part (bagian 4)
156 ekstra part (bagian 5)
157 terimakasih ^-^
158 info novel baru
159 promosi novel baru
160 promosi Novel Baru
161 Info Novel baru
Episodes

Updated 161 Episodes

1
prolog
2
pria Alim pujaan gadis non muslim.
3
harapan
4
keseruan di Kost pemuda fisabilillah.
5
ingin mengenal Islam lebih dalam
6
debaran hati Shafa
7
keraguan
8
sebuah rasa lain
9
jadikan aku santri mu
10
kehangatan keluarga Ulum
11
Ikhwan yang di kagumi Shafa
12
antara dua hati
13
ketakutan Debby
14
kesedihan Umma Rahma
15
cinta sesurga ku.
16
tawaran A' Faqih.
17
ketulusan Abi Irsyad
18
mengunjungi bibi Maryam
19
Mencintai Rabbnya.
20
sepenggal kisah Merry
21
sambungan kisah Merry
22
pilihan Abi
23
sang mualaf
24
Pertemuan
25
bimbang
26
keputusan yang di ambil
27
rahasia Debby yang di ketahui Gallen
28
ujian awal seorang Mualaf
29
pengakuan Rumi pada Abi Irsyad
30
beratnya hidup
31
luka masa lalu yang kembali terbuka
32
rasa bersalah
33
pertikaian
34
ketaatan yang di uji
35
sang calon pelindung
36
niat tulus Rumi
37
hati yang bimbang
38
kekecewaan yang besar
39
cinta yang masih ada
40
H-1
41
menjemput hikmah di balik kesedihan.
42
persimpangan yang berbeda
43
aku sudah baik-baik saja
44
pria aneh
45
Hari-H
46
bahagia ku
47
embun di sepertiga malam
48
janji Rumi
49
keluarga baru, Debby.
50
tingkah Abi tengilnya Ziya.
51
guru cintanya Debby
52
(pengumuman) klarifikasi bab 47 kemarin.
53
tetaplah sehat untuk ku.
54
tambatan hati
55
Firasat Nuha
56
kekhawatiran
57
melepas mu
58
duka yang menyelimuti
59
jiwa yang menjadi sepi
60
masih berkabung
61
perubahan sikap
62
diam mu
63
kosongnya hati Rumi
64
dimana salahnya diri ku?
65
hari yang kelam
66
teguran Abi
67
sebuah kekecewaan
68
hal baik setelah adanya pertengkaran
69
kekasih hati
70
tausiyah ustadz Irsyad
71
kerinduan hati ustadz Irsyad
72
jalan-jalan
73
obrolan
74
ya Zaujatti
75
masih adanya rasa kecewa
76
jangan putus asa dari Rahmat Allah
77
bertemu pria Chinese
78
mengunjungi Papa lagi
79
kasih sayang Mama
80
Ejekan mereka
81
Cerita yang manis
82
mengawali hari lagi
83
Dia seperti Umma.
84
mendapatkan Surga.
85
rahasia A' Faqih
86
kau hanya milik ku seorang
87
menantu baik hati
88
romansa pesan chat
89
sang habib dan sang penulis Novel
90
pertemuan tak di harapkan.
91
Rindu Umma
92
Debby ngambek
93
gara-gara kue bulan
94
berbicara empat mata dengan Abi
95
berbicara empat mata dengan Abi (2)
96
Imami aku.
97
mengaji bersama ustadz Rumi.
98
ngambek lagi
99
ke masjid bersama
100
jalan-jalan
101
bertemu lagi.
102
tidak pulang
103
tidak pulang 2
104
turunnya iman
105
dering rindu
106
hanya pengumuman.
107
pertemuan tak terarah.
108
kenangan luka
109
tanda tangan Maryam.
110
sebuah pesan singkat
111
Ustadz Harun
112
bertemu Papa
113
bertemu Papa 2
114
anggota baru keluaga Faqih
115
cilok cinta
116
kabar gembira dari Nuha dan Faqih
117
ijin keluar
118
sebuah ikhtiar
119
Rasa Gundah
120
bertemu wanita Tua
121
mengatur janji
122
pergi bersama Tante
123
Shafa
124
mengunjungi panti
125
sayur pare dan kenangan
126
Rindu dalam relung hati
127
ceramah Rumi
128
makan malam di rumah Meida
129
guncangan Hati Rumi
130
hal yang di utarakan Jimmy
131
curahan hati Rumi pada Abi Irsyad.
132
hal yang tak terduga
133
keinginan Debby
134
Tamu spesial 1
135
Tamu spesial 2
136
situasi yang lebih hangat
137
minta es durian
138
usulan pak Huda.
139
kopi buatan Isti
140
bertemu Bilal
141
dilema
142
jawaban Isti
143
memikirkan sebuah keputusan
144
pemikiran yang menggangu
145
keputusan Abi Irsyad
146
beratnya hati
147
lagi-lagi ngambek
148
menghadiri pernikahan Kak Gallen
149
hal baik yang tak terduga
150
pindahnya Ustadz Irsyad
151
akhir kisah
152
ekstra part (bagian 1)
153
ekstra part (bagian 2)
154
ekstra part (bagian 3)
155
ekstra part (bagian 4)
156
ekstra part (bagian 5)
157
terimakasih ^-^
158
info novel baru
159
promosi novel baru
160
promosi Novel Baru
161
Info Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!