Mencintai Rabbnya.

Namun hal itu sudah dia lupakan, karena tidak baik juga mengingat segala hal yang tidak mengenakkan selama hidup sebagai istri seorang ustadz. Dan itu juga hanya dia simpan di dalam hatinya, sebagai sebuah pengingat, jika cinta tulus untuk wanita mandul seperti dirinya tidak akan pernah ada, kecuali cinta dari Rabbnya.

"Tante?" Debby mengusap air mata bibinya yang tanpa sadar menetes.

"Ya Allah..." Tertawa lagi.

"Jangan di paksa untuk terlihat baik-baik saja Tante. Kalau Tante merasa sedih, dan terluka sampaikan saja pada Debby. Aku masih menganggap Tante itu kerabat kok, Debby sayang sama Tante."

Maryam tersenyum. "Aku sudah tidak sedih Deb... Karena aku tidak sendirian, aku punya Tuhan yang tidak pernah meninggalkan ku sendiri dalam kondisi apapun. Yaitu Allah... Itu kenapa aku merasa beruntung, sudah berpindah keyakinan. Jika tidak? Mungkin aku sudah bunuh diri."

"Allah?" Tanya Debora.

"Iya, saat itu... Seperti sebuah hembusan angin di kala Tante merasa terpuruk satu hari setelah ketukan palu dari pengadilan. Tante menangis sejadi-jadinya di atas alas sujud di waktu duha. Dan Tante ingat surat Ad duha. Yang bunyinya seperti ini, Tante kasih tahu artinya dari sebagian potongan ayatnya saja ya?" Ucap Maryam, Debby pun mengangguk.

"Begini 'Tuhanmu tidak akan meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu, dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan. Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.' surat itu turun saat Nabi Muhammad baru kehilangan istri dan pamannya, lalu dia di usir dari tempat tinggalnya oleh para penduduk di sana. Di lempari batu hingga berdarah-darah, serta dalam posisi menggigil karena kedinginan, dengan posisi miring dan meringkuk di bawah Ka'bah sembari menangis, setelah masuk ke kawasan itu secara diam-diam. Ayat itu tidak hanya diperuntukkan untuk Rosulullah Saw saja. Tapi untuk kita semua, hambaNya yang merasa sendirian dan sebatang kara, karena Allah tidak akan pernah meninggalkan kita dalam kondisi apapun. Dari sanalah Tante merasakan ketenangan, ketika Islam sudah benar-benar masuk di hati ini."

"Ya Allah." Gumam Debby merasa takjub. Bibi Maryam pun tersenyum.

"Kemarin kamu chat Tante bilang ingin belajar Agama Islam?" Tanya Maryam. Debby mengangguk cepat. "Demi siapa kamu belajar itu?" Tanyanya kemudian.

"Demi?"

"Jika demi seorang pria lebih baik kau urungkan niat itu, karena cinta untuk makhluk itu akan menzolimi diri kita sendiri. Berbeda jika kau mencintai sang Penciptanya, dia akan abadi, dan kau tidak akan pernah merasa kecewa mau seperti apapun akhirnya."

Deg...! Debby segera meraih tangan bibinya.

"Tante...? Tolong ajarkan Debby ikhlas mencintai Allah... Debby benar-benar ingin masuk Islam seperti Tante."

Maryam tersenyum "Rayu lah Tuhannya.... Mintalah agar Allah mengizinkan mu untuk mencintai Zat yang maha Agung itu. Karena Hidayah, serta hati yang ikhlas semua bergantung dengan izinNya. Dan Allah adalah sebaik-baiknya tempat mu menaruh hati. Kau boleh mencintai ciptaan-Nya, namun tetap kau harus letakkan tujuh puluh persen cinta mu pada Tuhan mu lebih dulu, baru ke yang lainnya. Dan jika kau sudah meresapi keimanan mu, maka dunialah yang akan mengikuti mu." Ucap Maryam.

Debby pun mematung, dia sekilas mengingat Rumi. Pria itu sangat susah untuk di dekati, hingga muncul satu tekad untuk menjauh saja. Lalu fokus memperdalam ilmu agama, setelahnya dia pun akan benar-benar bersyahadat. Air mata Debora menetes, dia tersenyum.

"Tante, bentar lagi? Debby lulus. Kalau Allah mengizinkan, Debby akan bersyahadat. Namun bukan karena mahluk. Debby akan belajar Agama demi kesempurnaan iman dan agar Allah yakin dengan kesungguhan hati ku masuk Islam."

"MashaAllah... Ku doakan, semoga semuanya lancar. Namun kamu juga harus siap dengan segala halangan dan rintangan yang akan kamu hadapi setelah ini."

Debby terdiam sejenak, namun setelahnya dia mengangguk seraya tersenyum. Bersamaan dengan itu, Maryam memeluk tubuh keponakannya itu, merasa terharu sekaligus senang, dan berharap, gadis dalam dekapannya itu bisa istiqomahnya dalam keyakinannya untuk mengejar cinta Rabb dan RosulNya.

Bersambung...

🌸🌸🌸🌸

Assalamualaikum warahmatullahi wabbarokatuh teman-teman...

Maaf ya, aku nggak konsekuen sekali updatenya. Nggak seperti novel2 sebelumnya, tiap hari dengan jam yang tepat pukul 3 dini hari. haruskah aku jelaskan?

Iya, belum lama ini aku kehilangan ibu mertua ku. Jadi aku harus stay sementara di rumah mertua, nungguin bapak sampai masa berkabungnya selesai. Sampai beliau benar-benar tegar, jadi aku agak jarang pegang hp apalagi laptop ya.

Jadi harap di maklumi jika kadang aku nggak up, atau mungkin up sedikit, kadang pagi, kadang siang, kadang sore.

Belum lagi dengan kondisi tubuh yang kadang kaya kecapean, ngurus ini dan itu hahaha... (Maaf ya curcol)

Aku nggak tahu penting atau nggak sih ngasih tahu ini hehehe tapi aku ngerasa penting aja, gitu. karena aku tuh bukan tipe penulis yang suka ngilang gitu aja. Kecuali jika novel itu ada something yang bikin aku males buat lanjutin hehe... Walaupun tetap entah kapan akan aku lanjutkan.

Pokoknya makasih buat kalian yang masih setia. Siapapun kamu, semuanya lah, baik yang pembaca lama, baru, buat yang hanya nyimak, lebih2 yang selalu komentar. Intinya aku berterimakasih sekali... Kalian selalu buat aku semangat nulis. 😘😘😘

Segitu aja ya, wassalamualaikum warahmatullahi wabbarokatuh ❤️

Terpopuler

Comments

adning iza

adning iza

terima kasih thoorrr atas pencerahany dlm mnjalani cobaan pnjelasan dr surat ad dhuha ngena bget thoorr smoga mnjd pengingat dn penguat iman kita

2023-04-29

0

Tamnu Qoshdy

Tamnu Qoshdy

subhaanallooh wa bi hamdih🤗

2022-04-15

1

Nazzalla Kinan

Nazzalla Kinan

😭

2021-12-24

0

lihat semua
Episodes
1 prolog
2 pria Alim pujaan gadis non muslim.
3 harapan
4 keseruan di Kost pemuda fisabilillah.
5 ingin mengenal Islam lebih dalam
6 debaran hati Shafa
7 keraguan
8 sebuah rasa lain
9 jadikan aku santri mu
10 kehangatan keluarga Ulum
11 Ikhwan yang di kagumi Shafa
12 antara dua hati
13 ketakutan Debby
14 kesedihan Umma Rahma
15 cinta sesurga ku.
16 tawaran A' Faqih.
17 ketulusan Abi Irsyad
18 mengunjungi bibi Maryam
19 Mencintai Rabbnya.
20 sepenggal kisah Merry
21 sambungan kisah Merry
22 pilihan Abi
23 sang mualaf
24 Pertemuan
25 bimbang
26 keputusan yang di ambil
27 rahasia Debby yang di ketahui Gallen
28 ujian awal seorang Mualaf
29 pengakuan Rumi pada Abi Irsyad
30 beratnya hidup
31 luka masa lalu yang kembali terbuka
32 rasa bersalah
33 pertikaian
34 ketaatan yang di uji
35 sang calon pelindung
36 niat tulus Rumi
37 hati yang bimbang
38 kekecewaan yang besar
39 cinta yang masih ada
40 H-1
41 menjemput hikmah di balik kesedihan.
42 persimpangan yang berbeda
43 aku sudah baik-baik saja
44 pria aneh
45 Hari-H
46 bahagia ku
47 embun di sepertiga malam
48 janji Rumi
49 keluarga baru, Debby.
50 tingkah Abi tengilnya Ziya.
51 guru cintanya Debby
52 (pengumuman) klarifikasi bab 47 kemarin.
53 tetaplah sehat untuk ku.
54 tambatan hati
55 Firasat Nuha
56 kekhawatiran
57 melepas mu
58 duka yang menyelimuti
59 jiwa yang menjadi sepi
60 masih berkabung
61 perubahan sikap
62 diam mu
63 kosongnya hati Rumi
64 dimana salahnya diri ku?
65 hari yang kelam
66 teguran Abi
67 sebuah kekecewaan
68 hal baik setelah adanya pertengkaran
69 kekasih hati
70 tausiyah ustadz Irsyad
71 kerinduan hati ustadz Irsyad
72 jalan-jalan
73 obrolan
74 ya Zaujatti
75 masih adanya rasa kecewa
76 jangan putus asa dari Rahmat Allah
77 bertemu pria Chinese
78 mengunjungi Papa lagi
79 kasih sayang Mama
80 Ejekan mereka
81 Cerita yang manis
82 mengawali hari lagi
83 Dia seperti Umma.
84 mendapatkan Surga.
85 rahasia A' Faqih
86 kau hanya milik ku seorang
87 menantu baik hati
88 romansa pesan chat
89 sang habib dan sang penulis Novel
90 pertemuan tak di harapkan.
91 Rindu Umma
92 Debby ngambek
93 gara-gara kue bulan
94 berbicara empat mata dengan Abi
95 berbicara empat mata dengan Abi (2)
96 Imami aku.
97 mengaji bersama ustadz Rumi.
98 ngambek lagi
99 ke masjid bersama
100 jalan-jalan
101 bertemu lagi.
102 tidak pulang
103 tidak pulang 2
104 turunnya iman
105 dering rindu
106 hanya pengumuman.
107 pertemuan tak terarah.
108 kenangan luka
109 tanda tangan Maryam.
110 sebuah pesan singkat
111 Ustadz Harun
112 bertemu Papa
113 bertemu Papa 2
114 anggota baru keluaga Faqih
115 cilok cinta
116 kabar gembira dari Nuha dan Faqih
117 ijin keluar
118 sebuah ikhtiar
119 Rasa Gundah
120 bertemu wanita Tua
121 mengatur janji
122 pergi bersama Tante
123 Shafa
124 mengunjungi panti
125 sayur pare dan kenangan
126 Rindu dalam relung hati
127 ceramah Rumi
128 makan malam di rumah Meida
129 guncangan Hati Rumi
130 hal yang di utarakan Jimmy
131 curahan hati Rumi pada Abi Irsyad.
132 hal yang tak terduga
133 keinginan Debby
134 Tamu spesial 1
135 Tamu spesial 2
136 situasi yang lebih hangat
137 minta es durian
138 usulan pak Huda.
139 kopi buatan Isti
140 bertemu Bilal
141 dilema
142 jawaban Isti
143 memikirkan sebuah keputusan
144 pemikiran yang menggangu
145 keputusan Abi Irsyad
146 beratnya hati
147 lagi-lagi ngambek
148 menghadiri pernikahan Kak Gallen
149 hal baik yang tak terduga
150 pindahnya Ustadz Irsyad
151 akhir kisah
152 ekstra part (bagian 1)
153 ekstra part (bagian 2)
154 ekstra part (bagian 3)
155 ekstra part (bagian 4)
156 ekstra part (bagian 5)
157 terimakasih ^-^
158 info novel baru
159 promosi novel baru
160 promosi Novel Baru
161 Info Novel baru
Episodes

Updated 161 Episodes

1
prolog
2
pria Alim pujaan gadis non muslim.
3
harapan
4
keseruan di Kost pemuda fisabilillah.
5
ingin mengenal Islam lebih dalam
6
debaran hati Shafa
7
keraguan
8
sebuah rasa lain
9
jadikan aku santri mu
10
kehangatan keluarga Ulum
11
Ikhwan yang di kagumi Shafa
12
antara dua hati
13
ketakutan Debby
14
kesedihan Umma Rahma
15
cinta sesurga ku.
16
tawaran A' Faqih.
17
ketulusan Abi Irsyad
18
mengunjungi bibi Maryam
19
Mencintai Rabbnya.
20
sepenggal kisah Merry
21
sambungan kisah Merry
22
pilihan Abi
23
sang mualaf
24
Pertemuan
25
bimbang
26
keputusan yang di ambil
27
rahasia Debby yang di ketahui Gallen
28
ujian awal seorang Mualaf
29
pengakuan Rumi pada Abi Irsyad
30
beratnya hidup
31
luka masa lalu yang kembali terbuka
32
rasa bersalah
33
pertikaian
34
ketaatan yang di uji
35
sang calon pelindung
36
niat tulus Rumi
37
hati yang bimbang
38
kekecewaan yang besar
39
cinta yang masih ada
40
H-1
41
menjemput hikmah di balik kesedihan.
42
persimpangan yang berbeda
43
aku sudah baik-baik saja
44
pria aneh
45
Hari-H
46
bahagia ku
47
embun di sepertiga malam
48
janji Rumi
49
keluarga baru, Debby.
50
tingkah Abi tengilnya Ziya.
51
guru cintanya Debby
52
(pengumuman) klarifikasi bab 47 kemarin.
53
tetaplah sehat untuk ku.
54
tambatan hati
55
Firasat Nuha
56
kekhawatiran
57
melepas mu
58
duka yang menyelimuti
59
jiwa yang menjadi sepi
60
masih berkabung
61
perubahan sikap
62
diam mu
63
kosongnya hati Rumi
64
dimana salahnya diri ku?
65
hari yang kelam
66
teguran Abi
67
sebuah kekecewaan
68
hal baik setelah adanya pertengkaran
69
kekasih hati
70
tausiyah ustadz Irsyad
71
kerinduan hati ustadz Irsyad
72
jalan-jalan
73
obrolan
74
ya Zaujatti
75
masih adanya rasa kecewa
76
jangan putus asa dari Rahmat Allah
77
bertemu pria Chinese
78
mengunjungi Papa lagi
79
kasih sayang Mama
80
Ejekan mereka
81
Cerita yang manis
82
mengawali hari lagi
83
Dia seperti Umma.
84
mendapatkan Surga.
85
rahasia A' Faqih
86
kau hanya milik ku seorang
87
menantu baik hati
88
romansa pesan chat
89
sang habib dan sang penulis Novel
90
pertemuan tak di harapkan.
91
Rindu Umma
92
Debby ngambek
93
gara-gara kue bulan
94
berbicara empat mata dengan Abi
95
berbicara empat mata dengan Abi (2)
96
Imami aku.
97
mengaji bersama ustadz Rumi.
98
ngambek lagi
99
ke masjid bersama
100
jalan-jalan
101
bertemu lagi.
102
tidak pulang
103
tidak pulang 2
104
turunnya iman
105
dering rindu
106
hanya pengumuman.
107
pertemuan tak terarah.
108
kenangan luka
109
tanda tangan Maryam.
110
sebuah pesan singkat
111
Ustadz Harun
112
bertemu Papa
113
bertemu Papa 2
114
anggota baru keluaga Faqih
115
cilok cinta
116
kabar gembira dari Nuha dan Faqih
117
ijin keluar
118
sebuah ikhtiar
119
Rasa Gundah
120
bertemu wanita Tua
121
mengatur janji
122
pergi bersama Tante
123
Shafa
124
mengunjungi panti
125
sayur pare dan kenangan
126
Rindu dalam relung hati
127
ceramah Rumi
128
makan malam di rumah Meida
129
guncangan Hati Rumi
130
hal yang di utarakan Jimmy
131
curahan hati Rumi pada Abi Irsyad.
132
hal yang tak terduga
133
keinginan Debby
134
Tamu spesial 1
135
Tamu spesial 2
136
situasi yang lebih hangat
137
minta es durian
138
usulan pak Huda.
139
kopi buatan Isti
140
bertemu Bilal
141
dilema
142
jawaban Isti
143
memikirkan sebuah keputusan
144
pemikiran yang menggangu
145
keputusan Abi Irsyad
146
beratnya hati
147
lagi-lagi ngambek
148
menghadiri pernikahan Kak Gallen
149
hal baik yang tak terduga
150
pindahnya Ustadz Irsyad
151
akhir kisah
152
ekstra part (bagian 1)
153
ekstra part (bagian 2)
154
ekstra part (bagian 3)
155
ekstra part (bagian 4)
156
ekstra part (bagian 5)
157
terimakasih ^-^
158
info novel baru
159
promosi novel baru
160
promosi Novel Baru
161
Info Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!