Part 9 Minta Pertanggung Jawaban

Paagi itu Nando langsung ke kantor, dia tidak bisa fokus hari itu, Lina minta pertanggung jawaban atas bayi yang di kandungnya, sementara Nara ngambek, dia udah mulai curiga bahwa aku ada perempuan lain.

Kerjaan masih numpuk dia menyambar konci mobil langsung bergegas pergi.

Ternyata dia janjian sama temennya, Doni sama Endro di sebuah Cafe.

Nando menunggu lumayan lama," lama banget sih...muter kemana dulu kalian haa!! 

" Maaf Bos, tadi mampir dulu ke bengkel," jawab Doni.

" Aku lagi banyak masalah Don, tolong bantu aku cari solusi," Nara ngambek dia udah curiga kalau aku deket sama perempuan lain. Sementara Lina hamil dan minta pertanggung jawabanku," 

" Apaa...!! Doni sama Endro kompak melotot kaget.

" Itu salahmu, kamu sudah punya keluarga yang bahagia kenapa masih main-main dengan perempuan lain, ini sangat membahayakan reputasimu sebagai pemilik sebuah Perusahaan besar.

Nando menghela nafas, dengan tatapan kosong.

Ini sudah terlanjur, sekarang cari solusi terbaik, kalau Nara tau yang sebenarnya dia pasti bakalan ngamuk datang ke rumah Lina.

" Bos...kasih uang aja suruh gugurin kandungannya beres kan," ucap Doni.

" Kalau kamu sayang mereka semua, pindahkan Lina dari kota ini," Endro memberikan saran.

Nando manggut-manggut, " benar juga kamu Ndro.

" Thanks semuanya, aku cabut dulu...kamu mau makan apa tinggal pesen nanti aku tinggalin uang di kasir, ok..." Nando pergi dengan semangat meninggalkan mereka.

Aku harus mindahin Lina dari kota ini, aku harus cari rumah buat Lina sama ibunya.

Aku akan bertanggung jawab atas bayi yang Lina kandung.

****

Siang itu Lina nampak emosi, mukanya di tekut tandanya dia marah akut.

Dari pagi nunggu Nando mampir ke rumahnya sampai siang ini belum juga nongol batang hidungnya.

" Kemana sih dia...apa dia ngga ngantor, tapi kenapa ponselnya ngga aktif, hhhh..." Lina menjatuhkan tubuhnya dengan kasar di sofa.

" Kalau Nando ngga mau bertanggung jawab, gagal deh aku jadi nyonya Fernando."

Mungkin itu Mas Nando," Lina mengintip dari balik gorden.

Ternyata benar, itu Mas Nando.

Lina langsung membukakan pintu buat Nando, dia langsung memeluk Nando.

" Dari pagi aku nungguin Mas tapi ngga dateng-dateng, Mas kenapa sih," Lina melepaskan pelukannya.

Mas mau kan bertanggung jawab, bayi ini anak kita Mas," Lina terisak sambil memegangi perutnya.

" Lin, kamu akan aku pindahkan dari rumah ini, nanti ajak ibu bareng sama kamu, biar kamu ada temen.

Mobil besok dateng langsung ke rumah yang baru, sekarang kamu siap-siap untuk pindahan, kalau udah beres kabari aku.

Lina masih pura-pura nangis, padahal hatinya sangat bahagia," permainan Lina sangat cantik, tidak terlihat kalau dia mau menguasai harta Nando.

Nando membelikan Lina rumah yang megah di daerah Bandung, dengan mobil yang mewah pula.

Sejauh ini Nando masih percaya kalau Lina itu wanita baik-baik.

Besok Lina menempati rumah baru bersama Ibunya, mobilpun bakalan langsung menuju rumah baru.

****

Nafsu makanku berkurang, yang penting Bara tetep sehat, di mana dia sekarang.

Mataku masih terlihat sembab, Ibu sama Mba Aura sedang berada di ruang tengah.

" Bu, Bara mana? Udah makan apa belum ya," dari tadi aku gak melihatnya.

" Nara...sini duduk, Bara udah makan tadi Aura yang nyuapin, sekarang lagi main sama Bi Ijah," Ibu mertuaku mengajakku duduk bersamanya.

" Bu, aku gak tahan dengan sikap Mas Nando sekarang, kalau dia mengkhianati dan mengotori pernikahan ini lebih baik aku pergi dari kehidupannya Bu, aku akan tinggal bersama Bara di Bogor."

" Ssssttt, jangan bicara seperti itu nduk...ora ilok, cari kebenarannya dulu jangan su'udzon," Ibu Yulia menutup bibir Nara dengan satu jarinya.

" Kamu boleh menyelidikinya diam-diam, sampai kamu menemukan bukti-buktinya.

" Bu, dia ada main sama sekretaris barunya! aku melihatnya sendiri Mas Nando mengantar perempuan itu ke rumahnya. Waktu itu aku membuntuti Mas Nando, saat mau aku labrak aku belum cukup bukti, tapi aku yakin dia adalah perempuan yang telah merubah Mas Nando," Nara berbicara agak tinggi dan akhirnya menangis di pangkuan Ibu mertuanya.

" Bu...aku pasrah dengan situasi dan keadaan sekarang, aku tidak berdaya," timpal Aura yang juga ikut menangis.

" Itu Mas Nando pulang Bu," ucap Aura.

Aku berhenti menangis, meraih tissue yang ada di hadapanku.

Berusaha menutupi apa yang barusan terjadi, aku duduk manis, pandanganku tertuju pada tayangan televisi, tapi pikiranku jalan-jalan ingin tau banyak tentang perempuan bin*l itu.

Nara menyipitkan ekor matanya ke arah Nando yang duduk di samping Ibunya, tumben dia gak langsung naik kamar.

Ibu, Aura, Nara...aku minta maaf, atas kelakuanku akhir-akhir ini. Kemarin memang sibuk, jadi gak ada waktu buat kita kumpul seperti ini, tapi percayalah aku gak kenapa-napa.

Nando masih terus berbohong, apalagi sekarang dia merasa nyaman, karena Lina udah di pindah jauh dan udah gak kerja di Perusahaannya lagi.

" Tuhh...dengerin penjelasan Nando, dia gak kenapa-napa, dia itu sibuk Ra karena harus ngurusi Perusahaan itu sendiri, nanti kalau Dino udah lulus dia akan bantu Perusahaan itu supaya tumbuh semakin besar," sang Ibu membela Nando, karena dia taunya Nando sibuk, coba kalau tau yang sebenarnya.

" Lusa aku harus ke Bandung, ada proyek baru di sana Bu, tapi belum selesai berkasnya, mau ninjau lokasi dulu, mungkin sendirian," ucap Nando

" Emang sekretaris baru mu kemana Mas," Nara bertanya dengan nada ketus, karena hanya Nara yang tidak percaya dengan penjelasan Nando.

" Emm...dia resign Ra, mulai tadi siang aku cuma di bantu Gunawan, karena belum dapet sekretaris yang baru," jawab Nando setengah menghindar dari tatapan Nara.

" Dulu Mba Ika resign karena harus ngikutin suaminya ke Batam, sekarang Lina mendadak resign entah apa alasannya kita gak di kasih tau," nada Nara semakin menusuk jantung Nando.

" Kamu apa-apa an Ra, udah aku jelaskan tapi kamu tetep tidak percaya sama aku, mau kamu apa Ra," Nando bangkit dari duduknya menjawab pertanyaan Nara dengan nada tinggi.

" Lho, aku kan cuma pengin tau aja alasannya, ada yang salah dengan ucapanku Mas, wajar dong pengin tau alasannya, kenapa Mas Nando jadi sensi gini, gampang marah gak seperti dulu," Nara ikut bangun dan bergegas pergi meninggalkan ruang tengah.

Nando pun ikut pergi meninggalkn ruang tengah menuju kamar Aura.

Aura mengikutinya dari belakang.

****

Lina dan Ibunya sedang membahas hari pernikahannya, biarpun secara siri tapi Lina ingin ada teman dan kerabat yang ikut menyaksikan.

Mereka sudah menempati rumah mewah yang Nando belikan, mobil mewah pun sudah menghuni garasi rumah mereka.

Hari ini Lina sangat bahagia, begitu juga dengan Ibunya yang juga matre.

"Hahaa...kamu akan jatuh miskin Nando, semua hartamu perlahan akan pindah ke tanganku, dasar laki-laki bod*h.

" Kamu membawa keberuntungan, untung saja tidak aku gugurin," Lina mengelus perutnya.

****

Besok aku akan menikah dengan Lina, kenapa aku bisa seperti ini, sedangkan Nara sudah memberiku banyak kebahagiaan.

Wajar saja dia marah, hatinya sangat peka.

" Mas, kamu belum tidur? Apa mau tidur di kamar Nara? Aura menggugah lamunan Nando.

" Gak...aku belum ngantuk, aku tidur sama kamu aja, kalau kamu udah ngantuk tidur aja dulu.

Nando mengelus kepala Aura dengan lembut, mengecup keningnya dan mendekapnya.

Nando ingin Aura bisa melayaninya malam ini.

" Apa kondisi kamu lagi sehat? Aku pengin malam ini kau melayaniku Aura," pinta Nando.

" Aku akan berusaha Mas, sayangi dan cintai aku sampai kapanpun Mas," lirih Aura.

Aura memejamkan matanya menikmati setiap kecupan yang Nando berikan, dengan lembut Nando mencium wajah, leher dan dada Aura.

" Bener kamu merasa nyaman,? Nando tak percaya, aku gak mau kamu sakit lagi," Nando menghentikan permainannya dan bebisik lirih di telinga Aura.

" Aku gak papa Mas, lanjut aja...aku menikmati kok," jawab Aura dengan sedikit mendesah.

Dengan hati-hati dan penuh kasih sayang, akhirnya Nando bisa menunaikan tugasnya buat Aura, dan Aura merasa bahagia bisa melayani Nando. Setelah sekian lama mereka tak pernah melakukannya.

Keduanya pun tertidur setelah hak dan kewajiban mereka tunaikan dan dapatkan.

Besok Nando ke Depok untuk survey lahan, begitu kata Nando berpamitan. Padahal yang sebenarnya adalah dia mau menikah dengan Lina di rumah yang baru dia beli untuk Lina.

**** 

Sementara Lina sibuk menelpon teman dekat dan kerabatnya untuk menghadiri acara pernikahannya.

Ada sekitar 15 orang yang akan hadir besok, tidak ada satupun orang kantor yang ia undang karena bisa membahayakan Nando.

" Del...kamu besok dateng ya, mau berangkat bareng sama Elsa atau sama Dika?" Tanya Lina.

" Mungkin sama Dika Lin, soalnya Elsa juga bareng Haikal jadi, kita berangktnya gak bareng.

" Sukses ya Lin, kamu udah mendapatkan apa yang kamu inginkan, hati-hati dengan bayi yang kamu kandung jangan sampai ketauan," ucap Dela.

" Iya...iya...aku pasti hati-hati Del, makasih ya udah mengingatkanku. Kamu memang sahabatku yang setia.

Lina mengakhiri sambungan teleponnya. Tinggal Elsa yang belum ia telepon.

Lina terihat mencet tombol berulang-ulang tapu tidak ada juga sahutan.

" Kamu kemana sih El, aku cuma memastikan aja soal kedatanganmu besok," gumam Lina.

 " Lin, kamu belum tidur, udah larut malam lho..." suara Ibunya dari dalam dapur, yang masih sibuk dengan kue-kue nya.

" Iya Bu, bentar lagi...Ibu juga harus tidur biar yang lain aja yang ngerjain," ajak Lina.

" Anak Ibu yang hebat, yukk kita tidur udah hampir jam 1 nih," keduanya beranjak ke kamar masing-masing.

Hingga dini hari Lina baru bisa tertidur, menunggu hari bahagia besok.

****

Dika adalah mantan pacar Nara yang sampai sekarang belum menikah, dia orang yang baik jangan sampai dia menikah sama Dela.

Dela gak jauh beda dengan Lina yang licik seperti ular.

Nando sama Dika tidak saling kenal, Nando tidak tau kalau Dika adalah mantan pacar istrinya Nara.

Sedangkan Haikal adalah anak Om Hermawan adik dari ayah Nara. Saat Nando menikah sama Nara Haikal masih kuliah di Australia, jadi antara Haikal dan Nando juga belum saling kenal.

****

Makin seru nih...like dan komentarnya di tunggu ya biar aku tambah semangat nulisnya.

Terpopuler

Comments

Iche Rahmania

Iche Rahmania

yah...nggak ketauan donk nando nikah sama lina🤦‍♀️🤦‍♀️

2021-12-23

0

Rahma Ryanto

Rahma Ryanto

pingin bejek bejek muka si pelakor

2021-08-21

0

Linda Z

Linda Z

Dih segitu senangx Mak lampir mau dinikah siri...
dasar pelakor, penipu, jalang ga tau malu.

2021-08-04

1

lihat semua
Episodes
1 part 1 Melahirkan
2 Part 2 Liburan
3 Part 3 Tidak sadar melakukannya
4 Part 4 Berbohong
5 Part 5 Serbuk Kopi
6 Part 6 Membuntuti
7 Part 7 Ibu Mertua
8 Part 8 Hamil
9 Part 9 Minta Pertanggung Jawaban
10 Part 10 Menikah Secara Siri
11 Bab 11 Kegaduhan Nara dan Nando di Pesta
12 Bab 12 Aura masuk Rumah Sakit
13 Part 13 Aura Meninggal Dunia
14 Part 14 Gugatan Cerai Nara
15 Part 15 Test DNA
16 Bab 16 Terbongkar
17 Part 17 Batal Cerai
18 Part 18 Penculikan Bara
19 Part 19 Amputasi
20 Part 20 Cemburu
21 Part 21 Nando Gelisah
22 Part 22 Cerita Masa Lalu
23 Part 23 Perasaan Aneh
24 Part 24 Lulusan
25 Part 25 Bara, Icha dan Clara
26 Part 26 Preman Suruhan Pak Arga
27 Part 27 Emosi Icha
28 Part 28 Karma
29 Part 29 Bakti Sosial
30 Part 30 Berkunjung ke Jogja
31 Part 31 Mencari Anak yang Hilang
32 Part 32 Dijodohkan
33 Part 33 Lina berkunjung ke Panti Asuhan
34 Part 34 Lina, Mengingatkan Masa Lalu
35 Part 35 Bara ke Luar Negeri
36 Part 36 Mulai Kerja
37 Part 37 Ada Titik Terang
38 Part 38 Harapan Nyata
39 Part 39 Kamu adalah Anakku
40 Part 40 Awal Bara masuk Kantor
41 Part 41 Sekretaris buat Bara
42 Part 42 Makan Siang
43 Part 43 Reuni Eyang
44 Part 44 Melunasi Hutang
45 Part 45 Calon Istri Bara
46 Part 46 Hubungan Serius
47 Part 47 Icha masih Menunggu
48 Part 48 Jalan ke Mall
49 Part 49 Menerima Kenyataan
50 Part 50 Icha masuk Rumah Sakit
51 Part 51 Yang Pertama Kali
52 Part 52 Menjenguk Icha
53 Part 53 Derita Lina Tiada Henti
54 Part 54 Merestui
55 Part 55 Bertamu
56 Part 56 Alex Kecelakaan
57 Part 57 Pesan Terakhir Alex
58 Part 58 Lina datang di Pemakaman Alex
59 Part 59 Menjelang Hari Pernikahan
60 Part 60 Semua Keluarga Kumpul Bahagia
61 Part 61 Undangan Pernikahan
62 Part 62 Hari Pernikahan
63 Part 63 Gagal Malam Pertama
64 Part 64 Wisnu Siap Melamar
65 Part 65 Rencana Pernikahan
66 Part 66 Lakukan Malam Ini
67 Part 67 Rencana Bulan Madu
68 Part 68 Kencan Pertama Elvin dengan Clara
69 Part 69 Rencana Jamuan Makan Malam Keluarga Hadiwinata
70 Part 70 Ibu Tiri Elvin
71 Part 71 Makan Malam Bersama Keluarga Besar Elvin
72 Part 72 Bulan Madu di Pulau Dewata
73 Part 73 Nara sama Eyang Kecelakaan
74 Part 74 Nara Kritis
75 Part 75 Operasi berjalan lancar
76 Part 76 Menjenguk Nara
77 Part 77 Nando makan siang bersama Hena
78 Part 78 Rencana Nando
79 Part 79 Bara Mulai Curiga
80 Part 80 Wisnu dan Nando di Bandara
81 Part 81 Bara Mengatur Siasat
82 Part 82 Kepergok
83 Part 83 Mimpi Buruk Nara
84 Part 84 Salah Kirim
85 Part 85 Ambil Ayahku Jangan sakiti Mamahku
86 Part 86 Watak Aslinya
87 Part 87 Terpaksa Menderita
88 Part 88 Pergi dari Rumah
89 Part 89 Nara Move On
90 Part 90 Tidak Sengaja Bertemu
91 Part 91 Di Jual Mantan Suaminya
92 Part 92 Sedih dengan Kondisi Nando
93 Part 93 Malam Menjelang Pernikahan
94 Part 94 Perkenalan di Pesta Pernikahan
95 Part 95 Nando Masih Berharap
96 Part 96 Virus HIV AIDS
97 Part 97 Hilda Hamil
98 Part 98 Ngidam
99 Part 99 Semua Bahagia
100 Part 100 Sama-sama Insyaf
101 Part 101 Di Panti Asuhan Mereka Bertemu
102 Part 102 Calon Adik Ipar
103 103 Wisnu Ngidam
104 Part 104 Nando Galau
105 Part 105 Hena Meminta Maaf
106 Part 106 Kesempatan tak Datang Dua Kali
107 Part 107 Mak Comblang
108 Part 108 Dinner
109 Part 109 Ada Bahagia dan Cemburu
110 Part 110 Nando Terbakar Emosi
111 Part 111 Nando di Apartemen Alvaro
112 Part 112 Belajar dari Pengalaman
113 Part 113 Varo ke Boutique Nara
114 Part 114 Bu Yulia Mulai Ikhlas
115 Part 115 Varo mengantar Nara
116 Part 116 Ijab Qobul Elvin dan Clara
117 Part 117 Nara Yakin dengan Keputusannya
118 Part 118 Surat dari Pengadilan Agama
119 Part 119 Menghindar dalam Satu Rumah
120 Part 120 Angelica Hadir Kembali
121 part 121 Angelica di Sergap Polisi
122 Part 122 Merasa Tenang
123 Part 123 Akta Cerai
124 Part 124 Sepakat di Jodohkan
125 Part 125 Bayi Kembar
126 Part 126 Menikah dan Pindahan
127 Part 127 Varo Mengajak Nikah
128 Part 128 Nando ke Jakarta
129 Part 129 Silvi Pulang Larut Malam
130 Part 130 Nando Menemukan Sesuatu Milik Silvi
131 Part 131 Tidak mau Mengakui
132 Part 132 Chat Mesum
133 Part 133 Nara Menikah
134 Part 134 Nara Bahagia bersama Varo
135 Part 135 Menyerahkan Silvi ke Ibunya
136 Part 136 Silvi Ngidam
137 Part 137 Silvi Hamil Anak Bram
138 Part 138 Nando Menyeret Bram
139 Part 139 Kontraksi Hebat
140 Part 140 Hilda Melahirkan Bayi Kembar
141 Part 141 Icha Pendarahan
142 Part 142 Satu Rumah Sakit
143 Part 143 Ngemong Cucu Bareng
144 Part 144 Varo Pengin Punya Dede Bayi
145 Part 145 Hilda Pulang dari Rumah Sakit
146 Part 146 Aqiqah Bikin Nama
147 Part 147 Nando Bertemu Lina
148 Part 148 Ririn Segera Menikah
149 Part 149 Persembunyian Angelica
150 Part 150 Angelica di Suap Cek
151 Part 151 Cucunya ke Jogja, Nara Sakit
152 Part 152 Nara Beneran Hamil
153 Part 153 Semuanya Sudah Tahu
154 Part 154 Prematur
155 Part 155 Clara Masuk ICU
156 Part 156 Angelica Memeras Varo
157 Part 157 Nomer Rekening Siapa ini
158 Part 158 Varo Meminta Bantuan Wisnu
159 Part 159 Varo Berterus Terang
160 Part 160 Surat Perjanjian
161 Part 161 Kaki Nara Bengkak
162 Part 162 Melahirkan Secara Normal
163 Part 163 Varo Sibuk tapi Bahagia
164 Part 164 Bu Yulia Sakit
165 Part 165 Nando Menolak di Jodohkan
166 Part 166 Bu Yulia Pergi dari Rumah
167 Part 167 Varo Merasa Numpang
168 Part 168 Rencana Pindah ke Apartemen
169 Part 169 Pindahan
170 Part 170 Dendam dan Sakit Hati Hena
171 Part 171 Polisi Mencurigai Oda
172 Part 172 Akhirnya Tertangkap
173 Part 173 Varo Minta Jatah
174 Part 174 Khawatir Berlebihan
175 Part 175 Diikuti Orang Misterius
176 Part 176 Angelica dan Om Hendra
177 Part 177 Tidak Sesuai Rencana
178 Part 178 Pak Arga Melihat Om Hendra
179 Part 179 Notaris Varo
180 Part 180 Nara Membuat Bu Yulia Bahagia
181 Part 181 Butuh Bodyguard
182 Part 182 Nyali Hendra Mulai Ciut
183 Part 183 Tetap Waspada
184 Part 184 Angelica Akan Melindungi Varo
185 Part 185 Angelica Kabur
186 Part 186 Angelica Tertembak Demi Varo.
187 Part 187 Hendra Meninggal Dunia
188 Part 188 Nara Cemburu
189 Part 189 Curiga dan Berlebihan
190 Part 190 Rumit
191 Part 191 Salah Paham
192 Part 192 Semakin Rumit
193 Part 193 Angelica Pulang ke Apartemen Varo
194 Part 194 Pengajuan Cerai
195 Part 195 Varo Siap di Gugat Cerai
196 Part 196 Nara Pulang ke Bogor
197 Part 197 Varo Memfitnah Nara
198 Part 198 Nando ke Apartemen Varo
199 Part 199 Varo Menyesal dan Mencari Nara
200 Part 200 Varo Menemukan Alamat Nara
201 Part 201 Varo Tidak di Terima
202 Part 202 Varo Meminta Maaf
203 Part 203 Sepakat Cerai Damai
204 Part 204 Berita Duka
205 Part 205 Pesan Terakhir Bu Yulia
206 Part 206 Nando Ikut ke Jakarta
207 Part 207 Nando ke Gudang Sama Nara
208 Part 208 Mengenang Masa Lalu
209 Part 209 Tak Berani Mengatakan
210 part 210 Angelica Jujur
211 Part 211 Ada Harapan Rujuk
212 Part 212 Varo Kecelakaan
213 Part 213 Varo Meninggal Dunia
214 part 214 Terkenang Masa Lalu
215 Part 215 Rencana Surprise buat Ultah Nara
216 part 216 Album Foto Lama
217 Part 217 Kado Terindah
218 Part 218 Mendaftarkan Hari Pernikahan
219 Part 219 Rencana Icha Berkunjung ke Bogor
220 Part 220 Kumpul Bersama
221 221 Menikah
222 Part 222 Clara Bahagia bersama Keluarganya
223 Part 223 Sekolah Baru dan Perlombaan
224 Part 224 Malam Pertama yang Terlewatkan
225 Part 225 Berakhir dengan Bahagia
Episodes

Updated 225 Episodes

1
part 1 Melahirkan
2
Part 2 Liburan
3
Part 3 Tidak sadar melakukannya
4
Part 4 Berbohong
5
Part 5 Serbuk Kopi
6
Part 6 Membuntuti
7
Part 7 Ibu Mertua
8
Part 8 Hamil
9
Part 9 Minta Pertanggung Jawaban
10
Part 10 Menikah Secara Siri
11
Bab 11 Kegaduhan Nara dan Nando di Pesta
12
Bab 12 Aura masuk Rumah Sakit
13
Part 13 Aura Meninggal Dunia
14
Part 14 Gugatan Cerai Nara
15
Part 15 Test DNA
16
Bab 16 Terbongkar
17
Part 17 Batal Cerai
18
Part 18 Penculikan Bara
19
Part 19 Amputasi
20
Part 20 Cemburu
21
Part 21 Nando Gelisah
22
Part 22 Cerita Masa Lalu
23
Part 23 Perasaan Aneh
24
Part 24 Lulusan
25
Part 25 Bara, Icha dan Clara
26
Part 26 Preman Suruhan Pak Arga
27
Part 27 Emosi Icha
28
Part 28 Karma
29
Part 29 Bakti Sosial
30
Part 30 Berkunjung ke Jogja
31
Part 31 Mencari Anak yang Hilang
32
Part 32 Dijodohkan
33
Part 33 Lina berkunjung ke Panti Asuhan
34
Part 34 Lina, Mengingatkan Masa Lalu
35
Part 35 Bara ke Luar Negeri
36
Part 36 Mulai Kerja
37
Part 37 Ada Titik Terang
38
Part 38 Harapan Nyata
39
Part 39 Kamu adalah Anakku
40
Part 40 Awal Bara masuk Kantor
41
Part 41 Sekretaris buat Bara
42
Part 42 Makan Siang
43
Part 43 Reuni Eyang
44
Part 44 Melunasi Hutang
45
Part 45 Calon Istri Bara
46
Part 46 Hubungan Serius
47
Part 47 Icha masih Menunggu
48
Part 48 Jalan ke Mall
49
Part 49 Menerima Kenyataan
50
Part 50 Icha masuk Rumah Sakit
51
Part 51 Yang Pertama Kali
52
Part 52 Menjenguk Icha
53
Part 53 Derita Lina Tiada Henti
54
Part 54 Merestui
55
Part 55 Bertamu
56
Part 56 Alex Kecelakaan
57
Part 57 Pesan Terakhir Alex
58
Part 58 Lina datang di Pemakaman Alex
59
Part 59 Menjelang Hari Pernikahan
60
Part 60 Semua Keluarga Kumpul Bahagia
61
Part 61 Undangan Pernikahan
62
Part 62 Hari Pernikahan
63
Part 63 Gagal Malam Pertama
64
Part 64 Wisnu Siap Melamar
65
Part 65 Rencana Pernikahan
66
Part 66 Lakukan Malam Ini
67
Part 67 Rencana Bulan Madu
68
Part 68 Kencan Pertama Elvin dengan Clara
69
Part 69 Rencana Jamuan Makan Malam Keluarga Hadiwinata
70
Part 70 Ibu Tiri Elvin
71
Part 71 Makan Malam Bersama Keluarga Besar Elvin
72
Part 72 Bulan Madu di Pulau Dewata
73
Part 73 Nara sama Eyang Kecelakaan
74
Part 74 Nara Kritis
75
Part 75 Operasi berjalan lancar
76
Part 76 Menjenguk Nara
77
Part 77 Nando makan siang bersama Hena
78
Part 78 Rencana Nando
79
Part 79 Bara Mulai Curiga
80
Part 80 Wisnu dan Nando di Bandara
81
Part 81 Bara Mengatur Siasat
82
Part 82 Kepergok
83
Part 83 Mimpi Buruk Nara
84
Part 84 Salah Kirim
85
Part 85 Ambil Ayahku Jangan sakiti Mamahku
86
Part 86 Watak Aslinya
87
Part 87 Terpaksa Menderita
88
Part 88 Pergi dari Rumah
89
Part 89 Nara Move On
90
Part 90 Tidak Sengaja Bertemu
91
Part 91 Di Jual Mantan Suaminya
92
Part 92 Sedih dengan Kondisi Nando
93
Part 93 Malam Menjelang Pernikahan
94
Part 94 Perkenalan di Pesta Pernikahan
95
Part 95 Nando Masih Berharap
96
Part 96 Virus HIV AIDS
97
Part 97 Hilda Hamil
98
Part 98 Ngidam
99
Part 99 Semua Bahagia
100
Part 100 Sama-sama Insyaf
101
Part 101 Di Panti Asuhan Mereka Bertemu
102
Part 102 Calon Adik Ipar
103
103 Wisnu Ngidam
104
Part 104 Nando Galau
105
Part 105 Hena Meminta Maaf
106
Part 106 Kesempatan tak Datang Dua Kali
107
Part 107 Mak Comblang
108
Part 108 Dinner
109
Part 109 Ada Bahagia dan Cemburu
110
Part 110 Nando Terbakar Emosi
111
Part 111 Nando di Apartemen Alvaro
112
Part 112 Belajar dari Pengalaman
113
Part 113 Varo ke Boutique Nara
114
Part 114 Bu Yulia Mulai Ikhlas
115
Part 115 Varo mengantar Nara
116
Part 116 Ijab Qobul Elvin dan Clara
117
Part 117 Nara Yakin dengan Keputusannya
118
Part 118 Surat dari Pengadilan Agama
119
Part 119 Menghindar dalam Satu Rumah
120
Part 120 Angelica Hadir Kembali
121
part 121 Angelica di Sergap Polisi
122
Part 122 Merasa Tenang
123
Part 123 Akta Cerai
124
Part 124 Sepakat di Jodohkan
125
Part 125 Bayi Kembar
126
Part 126 Menikah dan Pindahan
127
Part 127 Varo Mengajak Nikah
128
Part 128 Nando ke Jakarta
129
Part 129 Silvi Pulang Larut Malam
130
Part 130 Nando Menemukan Sesuatu Milik Silvi
131
Part 131 Tidak mau Mengakui
132
Part 132 Chat Mesum
133
Part 133 Nara Menikah
134
Part 134 Nara Bahagia bersama Varo
135
Part 135 Menyerahkan Silvi ke Ibunya
136
Part 136 Silvi Ngidam
137
Part 137 Silvi Hamil Anak Bram
138
Part 138 Nando Menyeret Bram
139
Part 139 Kontraksi Hebat
140
Part 140 Hilda Melahirkan Bayi Kembar
141
Part 141 Icha Pendarahan
142
Part 142 Satu Rumah Sakit
143
Part 143 Ngemong Cucu Bareng
144
Part 144 Varo Pengin Punya Dede Bayi
145
Part 145 Hilda Pulang dari Rumah Sakit
146
Part 146 Aqiqah Bikin Nama
147
Part 147 Nando Bertemu Lina
148
Part 148 Ririn Segera Menikah
149
Part 149 Persembunyian Angelica
150
Part 150 Angelica di Suap Cek
151
Part 151 Cucunya ke Jogja, Nara Sakit
152
Part 152 Nara Beneran Hamil
153
Part 153 Semuanya Sudah Tahu
154
Part 154 Prematur
155
Part 155 Clara Masuk ICU
156
Part 156 Angelica Memeras Varo
157
Part 157 Nomer Rekening Siapa ini
158
Part 158 Varo Meminta Bantuan Wisnu
159
Part 159 Varo Berterus Terang
160
Part 160 Surat Perjanjian
161
Part 161 Kaki Nara Bengkak
162
Part 162 Melahirkan Secara Normal
163
Part 163 Varo Sibuk tapi Bahagia
164
Part 164 Bu Yulia Sakit
165
Part 165 Nando Menolak di Jodohkan
166
Part 166 Bu Yulia Pergi dari Rumah
167
Part 167 Varo Merasa Numpang
168
Part 168 Rencana Pindah ke Apartemen
169
Part 169 Pindahan
170
Part 170 Dendam dan Sakit Hati Hena
171
Part 171 Polisi Mencurigai Oda
172
Part 172 Akhirnya Tertangkap
173
Part 173 Varo Minta Jatah
174
Part 174 Khawatir Berlebihan
175
Part 175 Diikuti Orang Misterius
176
Part 176 Angelica dan Om Hendra
177
Part 177 Tidak Sesuai Rencana
178
Part 178 Pak Arga Melihat Om Hendra
179
Part 179 Notaris Varo
180
Part 180 Nara Membuat Bu Yulia Bahagia
181
Part 181 Butuh Bodyguard
182
Part 182 Nyali Hendra Mulai Ciut
183
Part 183 Tetap Waspada
184
Part 184 Angelica Akan Melindungi Varo
185
Part 185 Angelica Kabur
186
Part 186 Angelica Tertembak Demi Varo.
187
Part 187 Hendra Meninggal Dunia
188
Part 188 Nara Cemburu
189
Part 189 Curiga dan Berlebihan
190
Part 190 Rumit
191
Part 191 Salah Paham
192
Part 192 Semakin Rumit
193
Part 193 Angelica Pulang ke Apartemen Varo
194
Part 194 Pengajuan Cerai
195
Part 195 Varo Siap di Gugat Cerai
196
Part 196 Nara Pulang ke Bogor
197
Part 197 Varo Memfitnah Nara
198
Part 198 Nando ke Apartemen Varo
199
Part 199 Varo Menyesal dan Mencari Nara
200
Part 200 Varo Menemukan Alamat Nara
201
Part 201 Varo Tidak di Terima
202
Part 202 Varo Meminta Maaf
203
Part 203 Sepakat Cerai Damai
204
Part 204 Berita Duka
205
Part 205 Pesan Terakhir Bu Yulia
206
Part 206 Nando Ikut ke Jakarta
207
Part 207 Nando ke Gudang Sama Nara
208
Part 208 Mengenang Masa Lalu
209
Part 209 Tak Berani Mengatakan
210
part 210 Angelica Jujur
211
Part 211 Ada Harapan Rujuk
212
Part 212 Varo Kecelakaan
213
Part 213 Varo Meninggal Dunia
214
part 214 Terkenang Masa Lalu
215
Part 215 Rencana Surprise buat Ultah Nara
216
part 216 Album Foto Lama
217
Part 217 Kado Terindah
218
Part 218 Mendaftarkan Hari Pernikahan
219
Part 219 Rencana Icha Berkunjung ke Bogor
220
Part 220 Kumpul Bersama
221
221 Menikah
222
Part 222 Clara Bahagia bersama Keluarganya
223
Part 223 Sekolah Baru dan Perlombaan
224
Part 224 Malam Pertama yang Terlewatkan
225
Part 225 Berakhir dengan Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!