Part 2 Liburan

Nando tidur di kamar Aura, sementara Nara tidur sama Bara.

Keesokan harinya, Bara bangun lebih dulu, dia menanyakan ayahnya.

" Mamah...mana ayah kok ngga ada, ayah bobo di kamal Mamah Aula ya."

" Iya sayang, semalem ayah cape takut ngganggu Bara, cup...," Nara mengecup kening Bara dan menggendongnya.

Mereka ke kamar mandi untuk membersihkan badan, selesai mandi keduanya turun ke bawah, nampak Nando dan Aura sudah duduk menunggu di meja makan untuk sarapan bersama.

"Hallo...sayangku...jagoanku...selamat pagi..." Nando membentangkan tangannya siap memeluk Bara.

" Huupp...cup...emmuah,"beberapa ciuman Nando mendarat di pipi gembul milik Bara.

"Sini duduk deket ayah kita sarapan bareng-bareng, Bara mau mam pakai apa,?" tanya Nando.

"Mamah Bala cuapin pakai itan ya," celoteh Bara membuat mereka semua tertawa.

Hadirnya Bara memang mampu mengobati kesepian yang Nando dan Aura rasakan, rumah ini hidup dengan kehadiran Bara.

Rumah berantakan penuh dengan mainan berserakan, tapi ini adalah hal yang di tunggu.

Suara teriakan Ibu sama anak ribut mainan mampu msnghangatkan rumah ini.

"Emm...Bagaimana kalo weekend besok kita liburan, ngga usah jauh-jauh kita ke Bandung aja. Kalau kalian mau nanti siap-siap, kita berangkat nanti sore, nanti ayah pesen Hotel dulu."

"Hollee...asyik...kita liburan Ayah," Bara dengan girangnya menjawab pertanyaan sang ayah, Aura dan Nara saling senyum melihat kelakuan Bara.

Nando berangkat ke kantor sebentar hanya untuk menandatangani berkas-berkas yang sudah menumpuk di meja kerjanya.

"Selamat pagi Pak," Lina menyapa.

"Pagi...Lina...kamu ke ruangan saya sebentar."

"Baik Pak," Lina mengikuti Nando masuk ke dalam ruangan Nando.

"Hari ini cuma tanda tangan berkas aja kan, nanti saya mau pulang lebih awal dan tolong kamu bantu kalau ada kerjaan yang mendadak, weekend besok saya ada acara keluarga, kalau hari senin belum pulang tolong cancel dulu jadwal yang sudah ada."

"Baik, Pak..." Jawab Lina sambil mencuri pandang ke arah Nando.

"Andaikan saja dia bisa ku taklukan, tampan kaya lagi," ucap Lina dalam hati.

"Lina...kenapa bengong, sekarang kamu keluar nanti saya panggil kalau ada yang saya butuhkan."

Nando sengaja acuh, dia takut kalau melihat Lina jadi kacau.

Nando mulai sibuk dengan pekerjaannya, sesekali istirahat untuk melemaskan otot dengan bersandar.

" Lina kamu cantik sekali pagi ini, bau parfumu masih membekas di hidungku saat mendekat tadi."

" Huuffffttt..." Nando mengusap wajahnya dengan kasar, menarik nafas dan melepaskan nafasnya pelan.

" Aku sudah punya Aura dan Nara apa yang kurang dari mereka, keduanya sudah saling melengkapi, aku bersyukur memiliki mereka, kamu jangan macam-macam Nando" batin Nando perang dengan pertanyaan sendiri.

Siang itu Nando pulang cepat, dia sudah janji ngajak liburan Bara ke Bandung.

Sesampainya di rumah koper dan keperluan lain sudah siap, Aura sedang duduk sambil nonton tv di ruang tamu, sementara Nara sedang memandikan Bara.

" Udah pulang Mas," sapa Aura sambil mencium tangan Suaminya, mau makan dulu apa mandi dulu Mas, biar aku siapkan.

" Ngga usah...kita siap-siap aja biar ngga kesorean, takut macet nanti Bara rewel di jalan."

" Pakaian udah siap semua,tinggal mandi ganti baju,udah deh..." Aura tersenyum.

Nara sama Bara sudah selesai mandi dan berpakaian, Nara terlihat cantik dan anggun, gaun santai yang dia kenakan sedikit melihatkan bentuk lekuk tubuhnya yang seksi.

Bara pun tak kalah modis, dia terlihat tampan di tambah tatanan rambutnya yang dibikin agak jambul menambah Keren dan sedikit macho.

" Mamah...Bala sudah ganteng apa belum nih," sambil bergaya miring ke kanan ke kiri tangan di pinggang.

" Aduh gantengnya anak mamah, emuahh...cup...cup..." ayo kita turun pasti Ayah sama mamah Aura sudah nunggu kita di bawah.

" Gleekkk," suara pintu di buka dari luar.

" Ayah...gendong Bala turun ke bawah Yah," pinta Bara.

" I...iya sini ayah gendong."

" Nara terlihat cantik sekali dengan gaun biru yang Ia kenakan," Nando bengong melihat Nara.

" Ada yang salah dengan diriku, kenapa Mas menatapku seperti itu," Nara berdiri memantaskan diri di depan cermin.

" Ngga...ngga ada yang salah kok kamu terlihat cantik sekali," puji Nando.

Nara tersenyum, "makasih Mas."

"Ayo kita turun, Aura sudah menunggu di bawah, ada yang ketinggalan apa ngga nih mainannya."

Nando turun bersama ke ruang tamu, memasukan koper-koper bawaannya ke dalam mobil, Bara di pangku Mamah Aura di depan, sementara Nara duduk di belakang.

" Bismillah...semoga kita selamat sampai tujuan...Aamiin."

Perlahan mobil pergi meninggalkan rumah, dan di rumah hanya ada Mang Ujang dan Bi Ijah.

****

Di lain tempat Lina sedang kumpul sama teman-temannya di sebuah cafe, ada Elsa dan juga Dela.

" Del...Sa...Bosku yang sekarang ganteng banget lho, istrinya udah 2 tapi matanya masih larak-lirik cewek, buktinya kalau ngliatin aku kaya mau melahapnya."

" Ah masa sih, coba kamu gaet aja siapa tau dia bisa jatuh ke pelukanmu...kan lumayan,dapet gantengnya juga uangnya," ledek Dela sambil tertawa.

" Emm...apa iya ya...aku deketin aja dia," batin Lina mulai berandai-andai.

Sekarang kan mereka sedang liburan ke Bandung, kita liburan juga ke sana ya, pura-pura tidak tau aja.

Kita cari moment yang pas biar bisa ketemu.

" Jangan, ini ide gila...!" Sergah Elsa

Kita tunggu dia pulang saja, kalau ada agenda ke luar kota aja kamu deketin dia, kalau ada sinyal hijau kamu boleh lanjut, tapi hati-hati.

Mereka bertiga kalau udah ketemu ga inget waktu, hampir seharian mereka ngerumpi di cafe.

Tidak terasa malam semakin larut, akhirnya mereka bertiga pulang...Lina di anter paling duluan, lanjut nganter Dela.

****

Dalam perjalanam Bara tertidur, perjalanan terasa sepi ga ada ocehan Bara yang biasanya cerewet dalam perjalanan.

Akhirnya sampai di Hotel tempat mereka nginap, Bara di gendong Nando, mereka masuk menemui resepsionis untuk menanyakan kamar yang mereka sewa.

Nampak Nando berbincang sebentar dengan resepsionis dan mengambil 2 konci.

"Ayo, kita naik ke atas...kamar kita ada di lantai 11 ," ajak Nando.

Mereka berjalan menuju lift, setelah mereka sampai di kamar mereka Bara terbangun.

Nara satu kamar dengan Bara sedangkan Nando se kamar dengan Aura.

"Kamu istirahat dulu aja biar aku yang beresin pakaian kamu, Nando melihat Aura yang kecapaian dia takut Aura kenapa-napa.

"Obat-obatan kamu di bawa kan..." tanya Nando.

"Di bawa semua Mas, ya udah kamu mandi dulu aja nanti aku belakangan," Aura menyuruh Nando untuk membersihkan badannya.

Aura merebahkan tubuhnya yang nampak letih setelah 4 jam lebih menempuh perjalanan Jakarta-Bandung.

Nando terlihat masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya. Setelah selesai mandi dan berpakaian Nando mendekati ranjang tempat Aura tertidur.

Nando menyelimuti tubuh mungil istrinya, tak lupa pula satu kecupan mendarat di kening Aura.

Nando mengusap rambut Aura," aku ke kamar Nara dulu ya...Nando berpamitan lirih, biarpun Aura tidak mendengarnya tapi Nando tau Aura memberinya ijin.

Nando pergi meninggalkan kamar Aura menuju kamar Nara, di dalam kamar Nara masih terjaga.

"Mba Aura udah tidur Mas, mungkin dia cape duduk lama dalam perjalanan."

"Udah...dia lama ga pergi jauh karena kondisinya yang tidak memungkinkan tapi kemarin dia pengin ikut bareng sama Bara, makanya aku biarkan dia istirahat.

"Bara masih bobo," tanya Nando.

"Dari tadi ngga bangun, pules banget kayanya," jawab Nara.

" Nara...aku pengin...aku kan udah seminggu lebih ga dapet jatah dari kamu," manja Nando.

"Hmm...kan baru seminggu lebih belum satu bulan, udah ga kuat nih," ledek Nara.

Nando memeluk Nara...mencium bibir Nara," nanti Bara bangun kalau kita berisik Mas.

"Kita jangan berisik diem aja yang penting kita bisa berbagi dan saling menikmati," bisik Nando.

Mereka melakukannya sangat tepat, karena setelah itu Bara terbangun, mungkin bobonya udah kenyang dari sore dalam perjalanan.

"Ayah bobo sama kita Mah, Mamah Aula sama siapa Yah..." tanya Bara.

"Mamah Aura udah bobo, kamu juga bobo lagi ya...ayah minta di pijitin sama Mamah malah Bara bangun, jadi batal dehh."

"Hhhh...Nara mencubit perut Nando," Nando balik menyikut Nara.

"Celananya udah di pakai belum, buruan nanti keburu Bara lompat ke ranjang kita," bisik Nara.

"Belum, aku ngga bisa pakainya ada Bara masa suruh telanjang di depannya," mereka saling berbisik tapi senyam-senyum berdua, membuat Bara curiga lompat ke ranjang mereka.

"Brugghhh, " Bara menjatuhkan badannya ke kasur, Nando sama Nara menghindar.

" Awas ada kecoa di sana," Nando teriak sambil menyelinap lari ke kamar mandi, huufft untung Bara ga liat aku lari telanjang.

Bara masuk ke pelukan Naura ketakutan, padahal ini hanya akal-akalan Nando saja supaya bisa ke kamar mandi makai baju yang belum sempet di pakai keburu Bara bangun.

Malam ini mereka tidur bertiga, Aura tidur sendiri di kamar sebelah.

Ke esokan harinya Nando bangun terlebih dahulu pindah ke kamar Aura, Bara masih tidur begitu juga dengan Nara.

"Yang...bangun, aku ke kamar Aura dulu..." Nando membangunkan Nara.

"Iya Mas...nanti siang kita jalan ke mana Mas," tanya Nara.

"Pokoknya kamu siap-siap aja yang penting jalan dan Bara suka.

Ya udah aku ke Kamar Aura dulu."

Jam 07.00 Mereka turun ke lantai bawah untuk breakfast setelah mereka selesai sarapan pagi kemudian bergegas keluar hotel.

"Enaknya kita jalan kemana ya..."tanya Nando

"Ayah, Bala pengin liat jerapah yang tinggi sekali," ucap Bara yang cadel.

"Ya udah kita ke kebon binatang saja,Ok..."

Ok...tos Yah...prok...prok...

Mereka berangkat menuju Kebon Binatang di jln Tamansari Bandung. Kurang lebih 30 menit perjalanan,mereka baru sampai.

Aura dan Nara duduk di bawah pohon yang rindang, sedangkan Nando ngajak Bara berkeliling, Mereka terlihat bahagia.

"Nara...kamu beruntung memiliki Bara, dia pintar,cerdas dan aktif," Aura menatap kosong ke depan.

"Mas Nando sangat menyayangi Bara, kamu adalah wanita sempurna yang mampu memberikan kebahagiaan pada Mas Nando.

Nara menggenggam tangan Aura," Mba Aura jangan berfikir macam-macam yang penting mba semangat supaya cepet sehat, Mas Nando juga menyayangi Mba Aura...sayang kita semua, jangan bersedih ada kita yang selalu ada buat Mba Aura."

Bara berlarian menuju Nara dan Aura dengan menggenggam balon warna-warni di tangannya.

"Bala udah tape Mah, pengin duduk cama Mamah duyu." ucap Bara yang ngos-ngosan kecapean.

Mereka istirahat sambil menikmati jajanan khas daerah Bandung, Bara sangat menikmati liburan kali ini.

Mereka berhenti di sebuah resto untuk makan siang dan lanjut lagi ke Mall untuk shoping, ada banyak mainan di sana Bara lari menuju mainan yang terpampang di stand mainan.

Dapet deh mobil-mobilan bombom car katanya.

"Mobil udah penuh tuh kita kembali ke hotel dulu besok kita jalan lagi," ajak Nando.

Mereka pulang ke Hotel untuk isirahat, hari sudah malam...kali ini Nando tidur di kamar Aura, mereka berbincang sebentar bahas Bara yang anaknya sangat aktif, mereka tertawa setiap ingat kejadian lucu tadi siang.

"Aku ngantuk Mas, tidur duluan ya," Aura menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

" Kamu ngga pengin sayang " kita udah lama ngga melakukannya.

" Ngga Mas, badanku kurang fit...lain kali saja ya," Aura menolak halus.

" Ya udah kamu tidur duluan, aku masih buka inbox an masuk nih," Nando mengecup kening Aura.

Tidak lama setelah itu Nando pun menyusul tidur di samping tubuh istrinya.

Pagi itu mereka sibuk siap-siap menyiapkan barang bawaan mereka, karena nanti siang mereka harus sudah chek out dari hotel.

" Kali ini kita ke Lembang, di sana banyak sapi-sapi yang punya banyak susu, apa kamu pernah liat sapi di tv." tanya Nando pada Bara.

" Dengan lantang Bara menjawab, siaap Yah...!

kapan kita belangkat.

Sekarang, sekalian chek out saja biar nanti langsung pulang, soalnya besok ayah banyak banget kerjaan.

Mereka pun berangkat menuju Lembang, di peternakan sapi Bara banyak belajar tentang alam dan lingkungan, Bara terlihat bahagia.

Sore itu mereka pulang, Bara yang nampak kelelahan langsung tertidur.

" Ra...kamu pulang ke Bogornya lusa aja ya, soalnya aku sibuk banget, hari kamis lusa ada urusan ke luar kota, mungkin aku sama Lina yang akan mengwal proyek besar itu.

" Di anter Mang Ujang ga papa," jawab Nara.

Ya udah besok Mang Ujang suruh anter kamu sama Bara.

" Ngga papa, untuk sementara waktu kita bareng dulu toh Bara masih betah di Jakarta," Aura menyela obrolan Nando sama Nara.

" Ya udah kita bahas nanti aja di rumah.

****

Sementara Lina sedang gelisah karena bulan ini dia udah telat, sedangkan pacarnya di hubungi tak juga menjawabnya.

Hmm...ternyata diem-diem dia udah punya pacar, apakah pacar Lina mau bertanggung jawab, kalau tidak mau, kepada siapa dia minta pertanggung jawaban itu.

Tunggu kelanjutannya ya, jangan lupa vote love sama komentarnya.

Terpopuler

Comments

Mutiara Simangunsong

Mutiara Simangunsong

mantap

2021-07-11

0

Sarmi Kibar

Sarmi Kibar

jangan sampai thorrrrr Nando ma Lina duhhhh males banget dehhhh

2021-07-09

0

Gass Keunn

Gass Keunn

njiirrr pelakor gila

2021-07-04

0

lihat semua
Episodes
1 part 1 Melahirkan
2 Part 2 Liburan
3 Part 3 Tidak sadar melakukannya
4 Part 4 Berbohong
5 Part 5 Serbuk Kopi
6 Part 6 Membuntuti
7 Part 7 Ibu Mertua
8 Part 8 Hamil
9 Part 9 Minta Pertanggung Jawaban
10 Part 10 Menikah Secara Siri
11 Bab 11 Kegaduhan Nara dan Nando di Pesta
12 Bab 12 Aura masuk Rumah Sakit
13 Part 13 Aura Meninggal Dunia
14 Part 14 Gugatan Cerai Nara
15 Part 15 Test DNA
16 Bab 16 Terbongkar
17 Part 17 Batal Cerai
18 Part 18 Penculikan Bara
19 Part 19 Amputasi
20 Part 20 Cemburu
21 Part 21 Nando Gelisah
22 Part 22 Cerita Masa Lalu
23 Part 23 Perasaan Aneh
24 Part 24 Lulusan
25 Part 25 Bara, Icha dan Clara
26 Part 26 Preman Suruhan Pak Arga
27 Part 27 Emosi Icha
28 Part 28 Karma
29 Part 29 Bakti Sosial
30 Part 30 Berkunjung ke Jogja
31 Part 31 Mencari Anak yang Hilang
32 Part 32 Dijodohkan
33 Part 33 Lina berkunjung ke Panti Asuhan
34 Part 34 Lina, Mengingatkan Masa Lalu
35 Part 35 Bara ke Luar Negeri
36 Part 36 Mulai Kerja
37 Part 37 Ada Titik Terang
38 Part 38 Harapan Nyata
39 Part 39 Kamu adalah Anakku
40 Part 40 Awal Bara masuk Kantor
41 Part 41 Sekretaris buat Bara
42 Part 42 Makan Siang
43 Part 43 Reuni Eyang
44 Part 44 Melunasi Hutang
45 Part 45 Calon Istri Bara
46 Part 46 Hubungan Serius
47 Part 47 Icha masih Menunggu
48 Part 48 Jalan ke Mall
49 Part 49 Menerima Kenyataan
50 Part 50 Icha masuk Rumah Sakit
51 Part 51 Yang Pertama Kali
52 Part 52 Menjenguk Icha
53 Part 53 Derita Lina Tiada Henti
54 Part 54 Merestui
55 Part 55 Bertamu
56 Part 56 Alex Kecelakaan
57 Part 57 Pesan Terakhir Alex
58 Part 58 Lina datang di Pemakaman Alex
59 Part 59 Menjelang Hari Pernikahan
60 Part 60 Semua Keluarga Kumpul Bahagia
61 Part 61 Undangan Pernikahan
62 Part 62 Hari Pernikahan
63 Part 63 Gagal Malam Pertama
64 Part 64 Wisnu Siap Melamar
65 Part 65 Rencana Pernikahan
66 Part 66 Lakukan Malam Ini
67 Part 67 Rencana Bulan Madu
68 Part 68 Kencan Pertama Elvin dengan Clara
69 Part 69 Rencana Jamuan Makan Malam Keluarga Hadiwinata
70 Part 70 Ibu Tiri Elvin
71 Part 71 Makan Malam Bersama Keluarga Besar Elvin
72 Part 72 Bulan Madu di Pulau Dewata
73 Part 73 Nara sama Eyang Kecelakaan
74 Part 74 Nara Kritis
75 Part 75 Operasi berjalan lancar
76 Part 76 Menjenguk Nara
77 Part 77 Nando makan siang bersama Hena
78 Part 78 Rencana Nando
79 Part 79 Bara Mulai Curiga
80 Part 80 Wisnu dan Nando di Bandara
81 Part 81 Bara Mengatur Siasat
82 Part 82 Kepergok
83 Part 83 Mimpi Buruk Nara
84 Part 84 Salah Kirim
85 Part 85 Ambil Ayahku Jangan sakiti Mamahku
86 Part 86 Watak Aslinya
87 Part 87 Terpaksa Menderita
88 Part 88 Pergi dari Rumah
89 Part 89 Nara Move On
90 Part 90 Tidak Sengaja Bertemu
91 Part 91 Di Jual Mantan Suaminya
92 Part 92 Sedih dengan Kondisi Nando
93 Part 93 Malam Menjelang Pernikahan
94 Part 94 Perkenalan di Pesta Pernikahan
95 Part 95 Nando Masih Berharap
96 Part 96 Virus HIV AIDS
97 Part 97 Hilda Hamil
98 Part 98 Ngidam
99 Part 99 Semua Bahagia
100 Part 100 Sama-sama Insyaf
101 Part 101 Di Panti Asuhan Mereka Bertemu
102 Part 102 Calon Adik Ipar
103 103 Wisnu Ngidam
104 Part 104 Nando Galau
105 Part 105 Hena Meminta Maaf
106 Part 106 Kesempatan tak Datang Dua Kali
107 Part 107 Mak Comblang
108 Part 108 Dinner
109 Part 109 Ada Bahagia dan Cemburu
110 Part 110 Nando Terbakar Emosi
111 Part 111 Nando di Apartemen Alvaro
112 Part 112 Belajar dari Pengalaman
113 Part 113 Varo ke Boutique Nara
114 Part 114 Bu Yulia Mulai Ikhlas
115 Part 115 Varo mengantar Nara
116 Part 116 Ijab Qobul Elvin dan Clara
117 Part 117 Nara Yakin dengan Keputusannya
118 Part 118 Surat dari Pengadilan Agama
119 Part 119 Menghindar dalam Satu Rumah
120 Part 120 Angelica Hadir Kembali
121 part 121 Angelica di Sergap Polisi
122 Part 122 Merasa Tenang
123 Part 123 Akta Cerai
124 Part 124 Sepakat di Jodohkan
125 Part 125 Bayi Kembar
126 Part 126 Menikah dan Pindahan
127 Part 127 Varo Mengajak Nikah
128 Part 128 Nando ke Jakarta
129 Part 129 Silvi Pulang Larut Malam
130 Part 130 Nando Menemukan Sesuatu Milik Silvi
131 Part 131 Tidak mau Mengakui
132 Part 132 Chat Mesum
133 Part 133 Nara Menikah
134 Part 134 Nara Bahagia bersama Varo
135 Part 135 Menyerahkan Silvi ke Ibunya
136 Part 136 Silvi Ngidam
137 Part 137 Silvi Hamil Anak Bram
138 Part 138 Nando Menyeret Bram
139 Part 139 Kontraksi Hebat
140 Part 140 Hilda Melahirkan Bayi Kembar
141 Part 141 Icha Pendarahan
142 Part 142 Satu Rumah Sakit
143 Part 143 Ngemong Cucu Bareng
144 Part 144 Varo Pengin Punya Dede Bayi
145 Part 145 Hilda Pulang dari Rumah Sakit
146 Part 146 Aqiqah Bikin Nama
147 Part 147 Nando Bertemu Lina
148 Part 148 Ririn Segera Menikah
149 Part 149 Persembunyian Angelica
150 Part 150 Angelica di Suap Cek
151 Part 151 Cucunya ke Jogja, Nara Sakit
152 Part 152 Nara Beneran Hamil
153 Part 153 Semuanya Sudah Tahu
154 Part 154 Prematur
155 Part 155 Clara Masuk ICU
156 Part 156 Angelica Memeras Varo
157 Part 157 Nomer Rekening Siapa ini
158 Part 158 Varo Meminta Bantuan Wisnu
159 Part 159 Varo Berterus Terang
160 Part 160 Surat Perjanjian
161 Part 161 Kaki Nara Bengkak
162 Part 162 Melahirkan Secara Normal
163 Part 163 Varo Sibuk tapi Bahagia
164 Part 164 Bu Yulia Sakit
165 Part 165 Nando Menolak di Jodohkan
166 Part 166 Bu Yulia Pergi dari Rumah
167 Part 167 Varo Merasa Numpang
168 Part 168 Rencana Pindah ke Apartemen
169 Part 169 Pindahan
170 Part 170 Dendam dan Sakit Hati Hena
171 Part 171 Polisi Mencurigai Oda
172 Part 172 Akhirnya Tertangkap
173 Part 173 Varo Minta Jatah
174 Part 174 Khawatir Berlebihan
175 Part 175 Diikuti Orang Misterius
176 Part 176 Angelica dan Om Hendra
177 Part 177 Tidak Sesuai Rencana
178 Part 178 Pak Arga Melihat Om Hendra
179 Part 179 Notaris Varo
180 Part 180 Nara Membuat Bu Yulia Bahagia
181 Part 181 Butuh Bodyguard
182 Part 182 Nyali Hendra Mulai Ciut
183 Part 183 Tetap Waspada
184 Part 184 Angelica Akan Melindungi Varo
185 Part 185 Angelica Kabur
186 Part 186 Angelica Tertembak Demi Varo.
187 Part 187 Hendra Meninggal Dunia
188 Part 188 Nara Cemburu
189 Part 189 Curiga dan Berlebihan
190 Part 190 Rumit
191 Part 191 Salah Paham
192 Part 192 Semakin Rumit
193 Part 193 Angelica Pulang ke Apartemen Varo
194 Part 194 Pengajuan Cerai
195 Part 195 Varo Siap di Gugat Cerai
196 Part 196 Nara Pulang ke Bogor
197 Part 197 Varo Memfitnah Nara
198 Part 198 Nando ke Apartemen Varo
199 Part 199 Varo Menyesal dan Mencari Nara
200 Part 200 Varo Menemukan Alamat Nara
201 Part 201 Varo Tidak di Terima
202 Part 202 Varo Meminta Maaf
203 Part 203 Sepakat Cerai Damai
204 Part 204 Berita Duka
205 Part 205 Pesan Terakhir Bu Yulia
206 Part 206 Nando Ikut ke Jakarta
207 Part 207 Nando ke Gudang Sama Nara
208 Part 208 Mengenang Masa Lalu
209 Part 209 Tak Berani Mengatakan
210 part 210 Angelica Jujur
211 Part 211 Ada Harapan Rujuk
212 Part 212 Varo Kecelakaan
213 Part 213 Varo Meninggal Dunia
214 part 214 Terkenang Masa Lalu
215 Part 215 Rencana Surprise buat Ultah Nara
216 part 216 Album Foto Lama
217 Part 217 Kado Terindah
218 Part 218 Mendaftarkan Hari Pernikahan
219 Part 219 Rencana Icha Berkunjung ke Bogor
220 Part 220 Kumpul Bersama
221 221 Menikah
222 Part 222 Clara Bahagia bersama Keluarganya
223 Part 223 Sekolah Baru dan Perlombaan
224 Part 224 Malam Pertama yang Terlewatkan
225 Part 225 Berakhir dengan Bahagia
Episodes

Updated 225 Episodes

1
part 1 Melahirkan
2
Part 2 Liburan
3
Part 3 Tidak sadar melakukannya
4
Part 4 Berbohong
5
Part 5 Serbuk Kopi
6
Part 6 Membuntuti
7
Part 7 Ibu Mertua
8
Part 8 Hamil
9
Part 9 Minta Pertanggung Jawaban
10
Part 10 Menikah Secara Siri
11
Bab 11 Kegaduhan Nara dan Nando di Pesta
12
Bab 12 Aura masuk Rumah Sakit
13
Part 13 Aura Meninggal Dunia
14
Part 14 Gugatan Cerai Nara
15
Part 15 Test DNA
16
Bab 16 Terbongkar
17
Part 17 Batal Cerai
18
Part 18 Penculikan Bara
19
Part 19 Amputasi
20
Part 20 Cemburu
21
Part 21 Nando Gelisah
22
Part 22 Cerita Masa Lalu
23
Part 23 Perasaan Aneh
24
Part 24 Lulusan
25
Part 25 Bara, Icha dan Clara
26
Part 26 Preman Suruhan Pak Arga
27
Part 27 Emosi Icha
28
Part 28 Karma
29
Part 29 Bakti Sosial
30
Part 30 Berkunjung ke Jogja
31
Part 31 Mencari Anak yang Hilang
32
Part 32 Dijodohkan
33
Part 33 Lina berkunjung ke Panti Asuhan
34
Part 34 Lina, Mengingatkan Masa Lalu
35
Part 35 Bara ke Luar Negeri
36
Part 36 Mulai Kerja
37
Part 37 Ada Titik Terang
38
Part 38 Harapan Nyata
39
Part 39 Kamu adalah Anakku
40
Part 40 Awal Bara masuk Kantor
41
Part 41 Sekretaris buat Bara
42
Part 42 Makan Siang
43
Part 43 Reuni Eyang
44
Part 44 Melunasi Hutang
45
Part 45 Calon Istri Bara
46
Part 46 Hubungan Serius
47
Part 47 Icha masih Menunggu
48
Part 48 Jalan ke Mall
49
Part 49 Menerima Kenyataan
50
Part 50 Icha masuk Rumah Sakit
51
Part 51 Yang Pertama Kali
52
Part 52 Menjenguk Icha
53
Part 53 Derita Lina Tiada Henti
54
Part 54 Merestui
55
Part 55 Bertamu
56
Part 56 Alex Kecelakaan
57
Part 57 Pesan Terakhir Alex
58
Part 58 Lina datang di Pemakaman Alex
59
Part 59 Menjelang Hari Pernikahan
60
Part 60 Semua Keluarga Kumpul Bahagia
61
Part 61 Undangan Pernikahan
62
Part 62 Hari Pernikahan
63
Part 63 Gagal Malam Pertama
64
Part 64 Wisnu Siap Melamar
65
Part 65 Rencana Pernikahan
66
Part 66 Lakukan Malam Ini
67
Part 67 Rencana Bulan Madu
68
Part 68 Kencan Pertama Elvin dengan Clara
69
Part 69 Rencana Jamuan Makan Malam Keluarga Hadiwinata
70
Part 70 Ibu Tiri Elvin
71
Part 71 Makan Malam Bersama Keluarga Besar Elvin
72
Part 72 Bulan Madu di Pulau Dewata
73
Part 73 Nara sama Eyang Kecelakaan
74
Part 74 Nara Kritis
75
Part 75 Operasi berjalan lancar
76
Part 76 Menjenguk Nara
77
Part 77 Nando makan siang bersama Hena
78
Part 78 Rencana Nando
79
Part 79 Bara Mulai Curiga
80
Part 80 Wisnu dan Nando di Bandara
81
Part 81 Bara Mengatur Siasat
82
Part 82 Kepergok
83
Part 83 Mimpi Buruk Nara
84
Part 84 Salah Kirim
85
Part 85 Ambil Ayahku Jangan sakiti Mamahku
86
Part 86 Watak Aslinya
87
Part 87 Terpaksa Menderita
88
Part 88 Pergi dari Rumah
89
Part 89 Nara Move On
90
Part 90 Tidak Sengaja Bertemu
91
Part 91 Di Jual Mantan Suaminya
92
Part 92 Sedih dengan Kondisi Nando
93
Part 93 Malam Menjelang Pernikahan
94
Part 94 Perkenalan di Pesta Pernikahan
95
Part 95 Nando Masih Berharap
96
Part 96 Virus HIV AIDS
97
Part 97 Hilda Hamil
98
Part 98 Ngidam
99
Part 99 Semua Bahagia
100
Part 100 Sama-sama Insyaf
101
Part 101 Di Panti Asuhan Mereka Bertemu
102
Part 102 Calon Adik Ipar
103
103 Wisnu Ngidam
104
Part 104 Nando Galau
105
Part 105 Hena Meminta Maaf
106
Part 106 Kesempatan tak Datang Dua Kali
107
Part 107 Mak Comblang
108
Part 108 Dinner
109
Part 109 Ada Bahagia dan Cemburu
110
Part 110 Nando Terbakar Emosi
111
Part 111 Nando di Apartemen Alvaro
112
Part 112 Belajar dari Pengalaman
113
Part 113 Varo ke Boutique Nara
114
Part 114 Bu Yulia Mulai Ikhlas
115
Part 115 Varo mengantar Nara
116
Part 116 Ijab Qobul Elvin dan Clara
117
Part 117 Nara Yakin dengan Keputusannya
118
Part 118 Surat dari Pengadilan Agama
119
Part 119 Menghindar dalam Satu Rumah
120
Part 120 Angelica Hadir Kembali
121
part 121 Angelica di Sergap Polisi
122
Part 122 Merasa Tenang
123
Part 123 Akta Cerai
124
Part 124 Sepakat di Jodohkan
125
Part 125 Bayi Kembar
126
Part 126 Menikah dan Pindahan
127
Part 127 Varo Mengajak Nikah
128
Part 128 Nando ke Jakarta
129
Part 129 Silvi Pulang Larut Malam
130
Part 130 Nando Menemukan Sesuatu Milik Silvi
131
Part 131 Tidak mau Mengakui
132
Part 132 Chat Mesum
133
Part 133 Nara Menikah
134
Part 134 Nara Bahagia bersama Varo
135
Part 135 Menyerahkan Silvi ke Ibunya
136
Part 136 Silvi Ngidam
137
Part 137 Silvi Hamil Anak Bram
138
Part 138 Nando Menyeret Bram
139
Part 139 Kontraksi Hebat
140
Part 140 Hilda Melahirkan Bayi Kembar
141
Part 141 Icha Pendarahan
142
Part 142 Satu Rumah Sakit
143
Part 143 Ngemong Cucu Bareng
144
Part 144 Varo Pengin Punya Dede Bayi
145
Part 145 Hilda Pulang dari Rumah Sakit
146
Part 146 Aqiqah Bikin Nama
147
Part 147 Nando Bertemu Lina
148
Part 148 Ririn Segera Menikah
149
Part 149 Persembunyian Angelica
150
Part 150 Angelica di Suap Cek
151
Part 151 Cucunya ke Jogja, Nara Sakit
152
Part 152 Nara Beneran Hamil
153
Part 153 Semuanya Sudah Tahu
154
Part 154 Prematur
155
Part 155 Clara Masuk ICU
156
Part 156 Angelica Memeras Varo
157
Part 157 Nomer Rekening Siapa ini
158
Part 158 Varo Meminta Bantuan Wisnu
159
Part 159 Varo Berterus Terang
160
Part 160 Surat Perjanjian
161
Part 161 Kaki Nara Bengkak
162
Part 162 Melahirkan Secara Normal
163
Part 163 Varo Sibuk tapi Bahagia
164
Part 164 Bu Yulia Sakit
165
Part 165 Nando Menolak di Jodohkan
166
Part 166 Bu Yulia Pergi dari Rumah
167
Part 167 Varo Merasa Numpang
168
Part 168 Rencana Pindah ke Apartemen
169
Part 169 Pindahan
170
Part 170 Dendam dan Sakit Hati Hena
171
Part 171 Polisi Mencurigai Oda
172
Part 172 Akhirnya Tertangkap
173
Part 173 Varo Minta Jatah
174
Part 174 Khawatir Berlebihan
175
Part 175 Diikuti Orang Misterius
176
Part 176 Angelica dan Om Hendra
177
Part 177 Tidak Sesuai Rencana
178
Part 178 Pak Arga Melihat Om Hendra
179
Part 179 Notaris Varo
180
Part 180 Nara Membuat Bu Yulia Bahagia
181
Part 181 Butuh Bodyguard
182
Part 182 Nyali Hendra Mulai Ciut
183
Part 183 Tetap Waspada
184
Part 184 Angelica Akan Melindungi Varo
185
Part 185 Angelica Kabur
186
Part 186 Angelica Tertembak Demi Varo.
187
Part 187 Hendra Meninggal Dunia
188
Part 188 Nara Cemburu
189
Part 189 Curiga dan Berlebihan
190
Part 190 Rumit
191
Part 191 Salah Paham
192
Part 192 Semakin Rumit
193
Part 193 Angelica Pulang ke Apartemen Varo
194
Part 194 Pengajuan Cerai
195
Part 195 Varo Siap di Gugat Cerai
196
Part 196 Nara Pulang ke Bogor
197
Part 197 Varo Memfitnah Nara
198
Part 198 Nando ke Apartemen Varo
199
Part 199 Varo Menyesal dan Mencari Nara
200
Part 200 Varo Menemukan Alamat Nara
201
Part 201 Varo Tidak di Terima
202
Part 202 Varo Meminta Maaf
203
Part 203 Sepakat Cerai Damai
204
Part 204 Berita Duka
205
Part 205 Pesan Terakhir Bu Yulia
206
Part 206 Nando Ikut ke Jakarta
207
Part 207 Nando ke Gudang Sama Nara
208
Part 208 Mengenang Masa Lalu
209
Part 209 Tak Berani Mengatakan
210
part 210 Angelica Jujur
211
Part 211 Ada Harapan Rujuk
212
Part 212 Varo Kecelakaan
213
Part 213 Varo Meninggal Dunia
214
part 214 Terkenang Masa Lalu
215
Part 215 Rencana Surprise buat Ultah Nara
216
part 216 Album Foto Lama
217
Part 217 Kado Terindah
218
Part 218 Mendaftarkan Hari Pernikahan
219
Part 219 Rencana Icha Berkunjung ke Bogor
220
Part 220 Kumpul Bersama
221
221 Menikah
222
Part 222 Clara Bahagia bersama Keluarganya
223
Part 223 Sekolah Baru dan Perlombaan
224
Part 224 Malam Pertama yang Terlewatkan
225
Part 225 Berakhir dengan Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!