ISTRI SUAMIKU
18+
"Kamu kenapa Ra," sambil memegangi perut Nara, Nando memapahnya masuk ke kamar.
"Mas...Kita harus segera ke RS sekarang, HPL besok tapi kata dokter bisa mundur atau maju, cepat Mas...semua perlengkapan sudah siap, tolong ambilin di lemari kamar," Nara menyeringai kesakitan sambil memegangi pinggangnya.
Nara kesakitan, Nando pun jadi panik di tambah jalanan macet.
Thin...thin...thiinnnn," Nando menekan klakson beharap mobil di depannya mengalah.
Melihat kondisi Nara yang meringis kesakitan Nando ga tega.
Nando membuka kaca mobil dan berteriak," maaf Pak, istri saya mau melahirkan tolong kasih saya jalan.
Usaha Nando ngga sia-sia mobil di depannya mundur kasih jalan buat mobil Nando.
Nando meluncur cepat ke RS, sesampainya di RS langsung Nara di bawa pakai roda oleh suster-suster yang siaga di situ.
"Maaf, Pak...Istri Anda harus operasi caesar, karena terlilit tali pusar," lakukan yang terbaik untuk istri saya.
Hari ini adalah hari bahagia Nando dan Nara, mereka di karuniai seorang bayi tampan, Nara melahirkan secara caesar karena bayi terlilit tali pusar.
Nara adalah istri kedua Nando, mereka menikah atas persetujuan istri pertama Aura.
Aura sakit sudah cukup lama dan tidak bisa mengandung anak Nando.
Salah satu alasan yang membuat Aura ikhlas berbagi, rumah mereka berjauhan Aura di Jakarta sementara Nara di Bogor.
Nando menikahi Nara setahun yang lalu, dan di hari ultah pernikahannya dengan Nara Allah memberikan hadiah yang sangat istimewa, pasalnya anak yang di tunggu-tunggu selama ini lahir pas di hari ultah pernikahannya.
"Nara sudah melahirkan, bayinya laki-laki, kamu mau kesini kapan biar nanti aku jemput atau di anter Mang Ujang ke Bogor," suara Nando telepon Aura istri pertamanya.
"Iya Mas, syykurlah aku ikut bahagia mendengar mereka sehat semua, ya udah besok aku sana sama Mang Ujang aja, kamu temenin Nara di RS."
Nando mengakhiri panggilan teleponnya, dan bergegas masuk ke ruang perawatan, di ruangan ada dokter yang sedang memeriksa Nara dan bayinya.
"Bara Fernando...ini adalah namamu sayang, kita akan segera pulang ke rumah, liat tuh Mamah juga udah sehat, udah waktunya kita pulang," raut bahagia terpancar dari wajah Nando.
Sambutan meriah dari Ibu Yulia ( Mertua Nara ) dan Aura, banyak balon dan pernak-pernik hiasan yang indah.
"Selamat datang cucu eyang yang tampan...kamu mirip sekali sama ayah kamu, hidungnya...rambutnya...semuanya," puji bu Yulia.
Aura ikut bahagia menyaksikan kebahagian mereka,walau di sudut hatinya ada kesedihan yang sangat mendalam.
"Kenapa aku tidak seberuntung Nara, dia bisa memberikan kebahagiaan, Bara Fernando adalah buah cinta mereka, sementara aku hanya wanita yang tak berguna, yang hanya merepotkan suami saja,"
"Aura...sini liat, hidungnya mirip Nando banget ya...coba kamu gendong." Bu Yulia mendekatkan Bara ke Aura.
Air mata Aura jatuh saat dia menatap wajah Bara dalam gendongannya, sebagai seorang wanita ngga ada yang mau di madu, hatinya meronta...walau terlihat ikut bahagia.
Ibu Yulia yang sibuk ngurus cucunya seakan enggan berpisah saat mereka mau pulang ke Jakrta, Aura bersama Ibu Mertua pulang bersama Mang Ujang, sedangkan Nando masih libur.
Nando rela bolak-balik Jakarta - Bogor supaya adil menjadi Imam, seminggu sekali Nando mengunjungi Nara sama Bara, pertumbuhan Bara pun sangat pesat, anaknya aktif.
Untuk nafkah batin mungkin Nara lah yang setiap saat ada dan bisa, karena Aura kondisinya lemah harus rutin kontrol ke dokter.
Dua tahun kemuadian Nando mengajak Nara beserta Bara main ke rumah Aura, merekapun terlihat bahagia.
Sepanjang jalan Bara cerewet banget, segala apa yang di lihatnya pasti di tanyakan...Bara memang gemesin, lucu, anaknya juga cerdas.
Aura mendengar suara mobil," Apa itu Mas Nando.
Belum sempet Aura keluar, Nando sudah masuk bersama Bara dan juga Nara.
Mamah Aula, Bala dateng nih," Bara berlari-lari kecil menghambur dalam pelukan Aura, bicaranya yang masih cadel bikin semuanya ketawa.
"Bara mau bobo di sini sama Mamah," tanya Aura.
Kedua nya sangat akrab seperti Ibu kandung sendiri, dalam hati kecilnya dia menjerit kenapa dia tidak bisa memiliki anak.
Tapi Bara mampu menghibur kesedihan yang Aura rasakan.
Sementara di kantor, Nando sibuk sekali banyak berkas yang harus di tanda tangani, sementara sekretaris yang lama resign.
Hari ini Nando akan pulang malam karena ada meeting, Nando menuju ruang meeting di ikuti oleh Lina sekretaris barunya.
Di dalam ruangan sudah ada tamu dari Perusahaan yang ingin mengajak kontrak dengan Perusahaan yang Nando pimpin.
Setelah meeting selesai, Nando bergegas ke ruangannya.
"Lina, kalau sudah beres semua kamu boleh pulang," besok ada jadwal meeting apa ngga Lin?
" Besok tidak ada meeting Pak, tapi ada banyak berkas yang harus di tanda tangani Pak," jawab Lina.
Lina gadis cantik, tubuhnya yang semampai dan kulit putih yang Ia miliki terlihat sempurna, walaupun seharian di kantor bau wanginya masih menusuk hidung Nando.
Lina menaruh setumpuk berkas yang besok harus di tanda tangani Nando.
"Saya mau pulang dulu Pak," Lina berpamitan.
"Ya udah, kamu bawa mobil atau naik taksi," tanya Nando
" Naik taksi Pak," jawabnya singkat, Lina beranjak keluar meninggalkan ruangan Nando.
"Ya udah nanti Kamu bareng aja, rumah kamu di mana," tanya Nando.
"Di jln Pelita no 2, saya kos di situ Pak."
Mereka turun menaiki lift bersama, tinggal mereka berdua yang belum pulang, aroma wangi Lina masih terasa, Nando melirik Lina yang berdiri di sebelahnya.
" Cantik juga nih cewek, pulang kerja saja masih terlihat cantik dan wangi.
Kamu sudah menikah, kamu tinggal sama siapa di rumah itu,?"
"Belum Pak," jawab Lina singkat.
Lift berhenti, dan mereka keluar, Lina mengikuti di belakang Nando.
Lina pulang bareng sama Nando, dalam perjalanan mereka sudah terlihat akrab, Lina merasa ada yang aneh melihat tingkah Nando.
"Dia kan sudah beristri bahkan dua tapi kelihatannya masih kurang, Pak Nando biarpun umur sudah hampir kepala 4 tapi masih terlihat tampan.
Siapa sih yang ngga mau dengan cowok setampan Pak Nando, tajir lagi," batin Lina terus memuji.
"Udah sampai Pak, terima kasih sudah menantarkan sampai rumah.
Lina turun dari mobil, Nando memperhatikan Lina yang turun dari mobil sampai akhirnya pintu mobil di tutup, Nando langsung meluncur pulang
"Tidak, aku sudah punya istri...bahkan ada jagoan kecilku yang menunggu di rumah," Nando menghela nafas membuang pikiran kotor yang melekat di otaknya.
Nando sampai rumah sudah larut malam, dia mencari jagoan kecilnya.
"Sssttt...jangan berisik Bara udah tidur, tadi nungguin kamu sampai tertidur di sofa depan," bisik Nara.
Nando mengintip jagoan kecilnya, seharian ngg liat Bara bermain.
" Di mana Aura, apa dia udah tidur..." tanya Nando.
" Ada di kamar Mas, barusan kita nonton tv bareng di bawah.
Antara Aura dan Nara saling memahami, jadi mereka tidak pernah bertengkar.
Tapi di hati Nando kayanya udah mulai muncul nama lain tuh, yaa Lina...apa Nando tidak cukup dengan dua istri, mungkinkah Lina akan masuk dalam biduk rumah tangga Nando?
****
Sabar ya...tunggu kelanjutannya, jangan lupa vote love nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 225 Episodes
Comments
nesya
dasar laki-laki serakah, sdh pny istri dua dan kedua nya jg baik, masih aja mata dan otak nya ngerasa Sm perempuan lain lg. semoga aja dia di tinggalin Sm istri dan anak nya, biar tahu rasa.
2022-08-31
0
Erni Kusumawati
Gila sih nando maruk bgt😤😤
2022-04-03
1
Sherlly 🌟
nyimak ☺️
2022-03-06
1