Part 5 Serbuk Kopi

Pagi itu Nando sama Lina terbang ke Pontianak, hanya berdua karena Lina sebagai sekretaris Nando pasti kemana-mana bareng.

Terkadang untuk mewakili agenda Nando yang terlalu padat.

Jam 11.00 keduanya sampai di Pontianak, mereka menuju Hotel untuk beristirahat dulu, jam 14.00 mereka baru di jadwalkan menuju proyek.

Jam makan siang Nando bersama klien lainnya tidak lupa pula Lina yang selalu ada di sampingnya.

" Pak Bian, Lina...mau makan apa, silahkan pilih sendiri menunya..." Nando menyerahkan buku menu ke hadapan Pak Bian.

Setelah makan siang mereka berbincang sebentar," jangan lupa jam 2 siang jemput kami di Hotel Pak.

Nando segera beranjak pergi meninggalkan resto menuju Hotel tempat dia istirahat.

Sesampainya di Hotel Nando masuk ke kamar, Lina pun demikian.

Mereka istirahat sebentar sebelum meninjau lokasi proyek.

" Hampir jam 2, pasti Pak Bian sebentar lagi datang," Lina, kamu udah siap?" sebentar lagi Pak Bian nyampai sini.

" Iya Pak," sahut Lina dari ujung telepon.

Mereka keluar kamar menuju halaman parkir, di sana terlihat Pak Bian sudah menunggu mereka.

Nando duduk bersebelahan dengan Lina, Nando melirik ke arah Lina yang sedang menatap keluar jendela.

" Dia memang cantik seksi...liar dan mendominasi saat di ranjang.

" Nando...kenapa kamu, di sini bukan untuk senang-senang tapi untuk meninjau proyek," Nando menghela nafas.

" Sudah sampa lokasi Pak, kita dari arah sana saja," ajak Pak Bian.

Mereka bertiga berjalan ke arah yang di tunjuk Pak Bian, Nando mengecek matrial yang di butuhkan dan mengecek segala kelengkapannya.

Semoga saja bisa memenuhi target Pak, dalam waktu satu tahun proyek selesai sempurna, kita punya banyak pekerja untuk mengejar waktu," Pak Bian memberikan laporan.

" Ok, baiklah...kalau begitu kita balik lagi ke Hotel," Nando mengakhiri peninjauan hari ini.

" Lina...agenda besok sama Bu Dian jam berapa?" tanya Nando.

" Jam 10.00 pagi Pak," jawab Lina.

Hari sudah sore, mereka bertiga pergi meninggalkan lokasi proyek.

" Pak Nando ngga ingin keluar, ya mumpung lagi di sini jalan menghirup udara kota Pontianak," ajak Lina.

" Pengin sih tapi cape, kalau Kamu mau bisa ajak Pak Bian," Nando melirik ke arah Lina yang terlihat sangat seksi.

Kenapa aku deg-degan begini ya, ada desir aneh menguasai tubuhku.

Lekuk tubuhnya begitu jelas terlihat, apa dia sengaja mengenakan pakaian seperti itu depanku.

" Pak Nando kenapa, ada yang salah dengan pakaianku?"

" Tidak...Kamu terlihat cantik sekali malam ini," puji Nando.

" Kamu belum ngantuk,?" atau mau duduk di sini sampai malam,?"

" Aku mau masuk ke kamar," ucap Nando

" Aku juga," Lina berjalan di belakang Nando, tiba-tiba kaki kiri Lina terkilir, aduh.! kakiku..."

" Kenapa Lin, " Nando membalikan badannya melihat Lina meringis kesakitan.

" Aku di gendong Nando masuk ke kamarku, kamu itu polos sekali Nando,"

" Brughh..! tubuh Lina jatuh ke kasur.

" Pak Nando tolong ambilin air anget di kamar mandi buat ngompres, Nando langsung ke kamar mandi ngambil air anget.

Nando mengompres kali Lina, Nando mengusap betis lina sampai ke mata kaki, Lina menyipitkan ekor matanya melihat Nando.

Udah enakan, makasih Pak Nando, ini Pak minum dulu...aku mau ke kamar mandi.

Nando menatap terus ke arah Lina, Nando mengambil cangkir berisi minuman yang sudah di campur serbuk mirip bubuk kopi sama Lina.

Lina keluar dengan hanya mengenakan lingerie yang sangat transparan, dada Nando berdegup kencang melihat pemandangan indah di depannya, apalagi minuman itu sudah mulai bereaksi.

Aku berjalan mendekati Nando yang masih terperangah melihat kemolekan tubuhku.

"Pak Nando kenapa...? tangan Lina memegang pundak Nando.

"Kamu terlihat sangat seksi Lin, Nando bangkit dari duduknya langsung mengecup bibir Lina.

"Pak Nando, jangan begini..." Lina pura-pura menolak.

"Serbuk itu benar-benar sempurna," batin Lina

"Akhirnya kita menikmatinya sampai pagi, " Lina bebisik lirih di telinga Nando.

Mereka berdua tertidur lelap.

Nando membuka mata perlahan-lahan, Nando kaget mendapati dirinya ada di kamar Lina.

Nando mengerjapkan matanya dan masih tidak percaya dengan apa yang dia liat sekarang.

Nando membangunkan Lina bahwa hari sudah pagi.

" Apa yang kita lakukan semalam, kenapa aku bisa tidur di sini," ucap Nando.

" Semalam kau begitu menggodaku, darah laki-lakiku berontak untuk melakukannya, tapi aneh kenapa semalem kita bisa melakukannya berulang-ulang.

" Aku sangat menikmatinya," bisik Lina semakin berani.

Nanti sore kita sudh terbang lagi ke Jakarta, setelah urusan sama Bu Dian selesai.

****

Akhir-akhir ini Mas Nando terlihat beda, dia jarang menelponku dan Bara.

Dia kenapa?

" Bara...kita besok ke Jakarta yuk, ke rumah Mamah Aura.

" Holee..." Bara kegirangan.

" Besok ayah sudah pulang dari Kalimantan, biar Mamah nyetir sendiri aja ngga usah panggil Mang Ujang.

Keesokan harinya mereka berangkat ke Jakarta.

Aku merasakan hal yang aneh, tidak seperti biasanya Mas Nando seperti itu kepadaku, hampir tiao jam dia selalu kasih kabar, kenapa sekarang jadi jarang sekali, bahkan seolah lupa sama Aku dan Bara.

Akan aku cari tay penyebab semua itu.

Setelah 4 jam perjalanan akhirnya sampai juga ke rumah Aura, istri pertama Nando.

Tok...tok...

" Assalamu'alaikum," aku mencoba mengulangi mengetuknya.

" Wa'alaikumussalaam, sebentar..." jawab Mba Aura dari dalam.

" Ehh Bara...kok ga ngabarin mau kesini, ayah baru saja sampai rumah, ayo masuk," ajak Mba Aura.

Aku sama Bara mengikuti Mba Aura masuk, di sudut ruang tengah masih ada koper Mas Nando berati bener-bener baru pulang.

" Nara...Bara...kalian mau minum apa, udah makan apa belum?" biar Mamah Aura siapin.

Mba Aura orangnya baik banget, salut aku sama kebesaran hatinya, ikhlas berbagi demi kebahagiaan Mas Nando.

" Santai aja Mba, kami sudah makan tadi mampir di Rumah Makan.

" Apa Mas Nando lagi istirahat Mba,?" Nara penasaran.

" Lagi mandi Ra, sebentar lagi dia turun kok."

Nara sama Bara duduk di ruang tengah," Bara terlihat anteng nonton tv.

" Ra...kalian pakai kamar biasa, kopernya bisa langsung kamu bawa aja ke kamar, ajak Bara sekalian mandi nanti kalau udah beres kalian turun makan malam bareng.

" Mamah Aula...Bara kangen ayah," rengek Bara.

Aura tidak tau maksud kedatanganku kesini, aku hanya ingin menyelidiki Nando kenapa akhir-akhir ini dia jarang kasih kabar.

" Mungkin kami di sini lama Mba...Bara minta liburan yang lama di rumah Mamah Aura.

Mba Aura terlalu baik, dia tidak bakalan berfikir negatif ataupun curiga terhadap Nando.

Tapi kalau aku beda, akan aku cari penyebab Nando jarang kontak.

" Bara...yuk naik ke kamar dulu," Mamah mau mandi dulu.

" Iya Mah," Bara anaknya penurut, biarpun Dia super aktif tapi ngga susah di atur.

Nara sama Bara naik ke kamar atas.

Tidak lama setelah itu Nando turun," ada siapa Aura kok ada air minum,"

" Nara sama Bara tuh di atas," Aura nunjuk ke arah kamar mereka.

Nando langsung naik ke kamar yang di tunjuk," tok...tok...Nara..." panggil Nando.

" Jeklek," suara pintu di buka.

" Ayah...Bala kangen ayah," Bara melompat ke arah Nando langsung nemplok dalam gendongan Nando.

" Mana Mamah," kok ngga ada.

" Mamah lagi mandi yah, yuk main perang-perangan di kasur," ajak Bara.

Bara terlihat bahagia, main kuda-kudaan di kasur, Nando pasrah di uwel-uwel sama Bara.

" Udah selesai mandi Mas," ternyata suaraku mengagetkan Mas Nando.

" Ehh kamu, ngagetin aja ujug-ujug muncul," udah...mau turun sekarang apa nanti, Aura udah masakin buat kita di bawah.

" Aku ingin sekali tau banyak kenapa sekarang dia berubah, tapi ada Bara...aku ngga mau Bara mendengar percakapan kami.

" Bara sama ayah turun dulu Mamah nanti nyusul, Mamah beresin baju dulu.

" Ok Mamah, ciaapp...

Keduanya turun tidak lama setelah itu Nara pun mengikutinya dari belakang, mereka sarapan bareng, tapi kali ini Nara agak banyak diam.

Dia masih penasaran penyebab Nando berubah, setelah selesai makan malam Nando bermain sebentar sama Bara, sebelum akhirnya Bara mengantuk dan Nando pun sibuk di ruang kerja.

Jam 22.00 Nando tidak juga menyambangi kamarku, aku pura-pura turun untuk mengambil air minum ke dapur, terlihat lampu ruang kerjanya masih menyala," apa sesibuk itukah Mas Nando yang sekarang," gumamku.

Aku sengaja menyalakan tv dengan volume yang agak keras, dengan harapan Mas Nando merasa terganggu.

" Jeklek," suara pintu terbuka dari ruang kerja Mas Nando.

" He em," aku berdehem padahal ngga ada dahak.

" Kenapa jam segini kamu belum tidur, udah malam Ra kasian Bara sendirian.

" Belum ngantuk Mas,"jawabku singkat, kamu itu ngga peka banget sih Mas, istri baru datang masa di cuekin, atau udah ada yang lain dalam hati kamu Mas," batin Nara, masih pura-pura cuek.

" Ya udah, aku tidur duluan ya...malam ini aku tidur di kamar Aura," Nando melangkahkan kaki menaiki tangga.

" (Kasian banget Nara, padahal dia udah kangen pengin tidur bareng, sabar ya Ra)"

" Mas Nando bener-bener beda, pasti ada yang tidak beres, aku yakin. Biasanya kalau baru dateng dia langsung minta jatah sama aku, karena Mba Aura sendiri tidak bisa melayani Mas Nando, sangat jarang sekali.

" Aku bergegas menaiki tangga menuju kamar tidurku, aku melirik ke kamar Mba Aura yang terlihat gelap, mungkin mereka sudah tidur.

" Tidak seperti biasanya aku seperti ini, kenapa aku gelisah...aku takut kehilangan Mas Nando.

****

Lina bersama teman-temannya sedang berpesta, Lina merasa menang telah menaklukan Nando, Elsa sama Dela pesta miras di rumah Lina, karena Lina memang yang mengundangnya.

" Bagi duitnya dong Lin, kamu tinggal minta ke bos kamu itu...heeggh," Dela merancau tidak karuan botol tak lepas dari tangan mereka.

Beruntung Lina hamil muda tapi tidak mengalami gejala hamil.

Sampai dini hari mereka baru tertidur, rumah kontrakannya sangat berantakan denga botol minuman dan kulit kacang berserakan di mana-mana.

Lina yang awalnya terlihat lugu, polos ternyata hatinya sangat busuk.

Jangan lupa bantu subscribe dan jangan lupa like vote love nya ya.

Terpopuler

Comments

karim Ok

karim Ok

katanya hamil ..kok pesta miras???

2021-09-20

0

Fitria opit

Fitria opit

🤔🤔🤔🤔🤔

2021-06-07

0

Meri Trie

Meri Trie

aduh Thor kok jd MLS bacannya

2021-04-28

0

lihat semua
Episodes
1 part 1 Melahirkan
2 Part 2 Liburan
3 Part 3 Tidak sadar melakukannya
4 Part 4 Berbohong
5 Part 5 Serbuk Kopi
6 Part 6 Membuntuti
7 Part 7 Ibu Mertua
8 Part 8 Hamil
9 Part 9 Minta Pertanggung Jawaban
10 Part 10 Menikah Secara Siri
11 Bab 11 Kegaduhan Nara dan Nando di Pesta
12 Bab 12 Aura masuk Rumah Sakit
13 Part 13 Aura Meninggal Dunia
14 Part 14 Gugatan Cerai Nara
15 Part 15 Test DNA
16 Bab 16 Terbongkar
17 Part 17 Batal Cerai
18 Part 18 Penculikan Bara
19 Part 19 Amputasi
20 Part 20 Cemburu
21 Part 21 Nando Gelisah
22 Part 22 Cerita Masa Lalu
23 Part 23 Perasaan Aneh
24 Part 24 Lulusan
25 Part 25 Bara, Icha dan Clara
26 Part 26 Preman Suruhan Pak Arga
27 Part 27 Emosi Icha
28 Part 28 Karma
29 Part 29 Bakti Sosial
30 Part 30 Berkunjung ke Jogja
31 Part 31 Mencari Anak yang Hilang
32 Part 32 Dijodohkan
33 Part 33 Lina berkunjung ke Panti Asuhan
34 Part 34 Lina, Mengingatkan Masa Lalu
35 Part 35 Bara ke Luar Negeri
36 Part 36 Mulai Kerja
37 Part 37 Ada Titik Terang
38 Part 38 Harapan Nyata
39 Part 39 Kamu adalah Anakku
40 Part 40 Awal Bara masuk Kantor
41 Part 41 Sekretaris buat Bara
42 Part 42 Makan Siang
43 Part 43 Reuni Eyang
44 Part 44 Melunasi Hutang
45 Part 45 Calon Istri Bara
46 Part 46 Hubungan Serius
47 Part 47 Icha masih Menunggu
48 Part 48 Jalan ke Mall
49 Part 49 Menerima Kenyataan
50 Part 50 Icha masuk Rumah Sakit
51 Part 51 Yang Pertama Kali
52 Part 52 Menjenguk Icha
53 Part 53 Derita Lina Tiada Henti
54 Part 54 Merestui
55 Part 55 Bertamu
56 Part 56 Alex Kecelakaan
57 Part 57 Pesan Terakhir Alex
58 Part 58 Lina datang di Pemakaman Alex
59 Part 59 Menjelang Hari Pernikahan
60 Part 60 Semua Keluarga Kumpul Bahagia
61 Part 61 Undangan Pernikahan
62 Part 62 Hari Pernikahan
63 Part 63 Gagal Malam Pertama
64 Part 64 Wisnu Siap Melamar
65 Part 65 Rencana Pernikahan
66 Part 66 Lakukan Malam Ini
67 Part 67 Rencana Bulan Madu
68 Part 68 Kencan Pertama Elvin dengan Clara
69 Part 69 Rencana Jamuan Makan Malam Keluarga Hadiwinata
70 Part 70 Ibu Tiri Elvin
71 Part 71 Makan Malam Bersama Keluarga Besar Elvin
72 Part 72 Bulan Madu di Pulau Dewata
73 Part 73 Nara sama Eyang Kecelakaan
74 Part 74 Nara Kritis
75 Part 75 Operasi berjalan lancar
76 Part 76 Menjenguk Nara
77 Part 77 Nando makan siang bersama Hena
78 Part 78 Rencana Nando
79 Part 79 Bara Mulai Curiga
80 Part 80 Wisnu dan Nando di Bandara
81 Part 81 Bara Mengatur Siasat
82 Part 82 Kepergok
83 Part 83 Mimpi Buruk Nara
84 Part 84 Salah Kirim
85 Part 85 Ambil Ayahku Jangan sakiti Mamahku
86 Part 86 Watak Aslinya
87 Part 87 Terpaksa Menderita
88 Part 88 Pergi dari Rumah
89 Part 89 Nara Move On
90 Part 90 Tidak Sengaja Bertemu
91 Part 91 Di Jual Mantan Suaminya
92 Part 92 Sedih dengan Kondisi Nando
93 Part 93 Malam Menjelang Pernikahan
94 Part 94 Perkenalan di Pesta Pernikahan
95 Part 95 Nando Masih Berharap
96 Part 96 Virus HIV AIDS
97 Part 97 Hilda Hamil
98 Part 98 Ngidam
99 Part 99 Semua Bahagia
100 Part 100 Sama-sama Insyaf
101 Part 101 Di Panti Asuhan Mereka Bertemu
102 Part 102 Calon Adik Ipar
103 103 Wisnu Ngidam
104 Part 104 Nando Galau
105 Part 105 Hena Meminta Maaf
106 Part 106 Kesempatan tak Datang Dua Kali
107 Part 107 Mak Comblang
108 Part 108 Dinner
109 Part 109 Ada Bahagia dan Cemburu
110 Part 110 Nando Terbakar Emosi
111 Part 111 Nando di Apartemen Alvaro
112 Part 112 Belajar dari Pengalaman
113 Part 113 Varo ke Boutique Nara
114 Part 114 Bu Yulia Mulai Ikhlas
115 Part 115 Varo mengantar Nara
116 Part 116 Ijab Qobul Elvin dan Clara
117 Part 117 Nara Yakin dengan Keputusannya
118 Part 118 Surat dari Pengadilan Agama
119 Part 119 Menghindar dalam Satu Rumah
120 Part 120 Angelica Hadir Kembali
121 part 121 Angelica di Sergap Polisi
122 Part 122 Merasa Tenang
123 Part 123 Akta Cerai
124 Part 124 Sepakat di Jodohkan
125 Part 125 Bayi Kembar
126 Part 126 Menikah dan Pindahan
127 Part 127 Varo Mengajak Nikah
128 Part 128 Nando ke Jakarta
129 Part 129 Silvi Pulang Larut Malam
130 Part 130 Nando Menemukan Sesuatu Milik Silvi
131 Part 131 Tidak mau Mengakui
132 Part 132 Chat Mesum
133 Part 133 Nara Menikah
134 Part 134 Nara Bahagia bersama Varo
135 Part 135 Menyerahkan Silvi ke Ibunya
136 Part 136 Silvi Ngidam
137 Part 137 Silvi Hamil Anak Bram
138 Part 138 Nando Menyeret Bram
139 Part 139 Kontraksi Hebat
140 Part 140 Hilda Melahirkan Bayi Kembar
141 Part 141 Icha Pendarahan
142 Part 142 Satu Rumah Sakit
143 Part 143 Ngemong Cucu Bareng
144 Part 144 Varo Pengin Punya Dede Bayi
145 Part 145 Hilda Pulang dari Rumah Sakit
146 Part 146 Aqiqah Bikin Nama
147 Part 147 Nando Bertemu Lina
148 Part 148 Ririn Segera Menikah
149 Part 149 Persembunyian Angelica
150 Part 150 Angelica di Suap Cek
151 Part 151 Cucunya ke Jogja, Nara Sakit
152 Part 152 Nara Beneran Hamil
153 Part 153 Semuanya Sudah Tahu
154 Part 154 Prematur
155 Part 155 Clara Masuk ICU
156 Part 156 Angelica Memeras Varo
157 Part 157 Nomer Rekening Siapa ini
158 Part 158 Varo Meminta Bantuan Wisnu
159 Part 159 Varo Berterus Terang
160 Part 160 Surat Perjanjian
161 Part 161 Kaki Nara Bengkak
162 Part 162 Melahirkan Secara Normal
163 Part 163 Varo Sibuk tapi Bahagia
164 Part 164 Bu Yulia Sakit
165 Part 165 Nando Menolak di Jodohkan
166 Part 166 Bu Yulia Pergi dari Rumah
167 Part 167 Varo Merasa Numpang
168 Part 168 Rencana Pindah ke Apartemen
169 Part 169 Pindahan
170 Part 170 Dendam dan Sakit Hati Hena
171 Part 171 Polisi Mencurigai Oda
172 Part 172 Akhirnya Tertangkap
173 Part 173 Varo Minta Jatah
174 Part 174 Khawatir Berlebihan
175 Part 175 Diikuti Orang Misterius
176 Part 176 Angelica dan Om Hendra
177 Part 177 Tidak Sesuai Rencana
178 Part 178 Pak Arga Melihat Om Hendra
179 Part 179 Notaris Varo
180 Part 180 Nara Membuat Bu Yulia Bahagia
181 Part 181 Butuh Bodyguard
182 Part 182 Nyali Hendra Mulai Ciut
183 Part 183 Tetap Waspada
184 Part 184 Angelica Akan Melindungi Varo
185 Part 185 Angelica Kabur
186 Part 186 Angelica Tertembak Demi Varo.
187 Part 187 Hendra Meninggal Dunia
188 Part 188 Nara Cemburu
189 Part 189 Curiga dan Berlebihan
190 Part 190 Rumit
191 Part 191 Salah Paham
192 Part 192 Semakin Rumit
193 Part 193 Angelica Pulang ke Apartemen Varo
194 Part 194 Pengajuan Cerai
195 Part 195 Varo Siap di Gugat Cerai
196 Part 196 Nara Pulang ke Bogor
197 Part 197 Varo Memfitnah Nara
198 Part 198 Nando ke Apartemen Varo
199 Part 199 Varo Menyesal dan Mencari Nara
200 Part 200 Varo Menemukan Alamat Nara
201 Part 201 Varo Tidak di Terima
202 Part 202 Varo Meminta Maaf
203 Part 203 Sepakat Cerai Damai
204 Part 204 Berita Duka
205 Part 205 Pesan Terakhir Bu Yulia
206 Part 206 Nando Ikut ke Jakarta
207 Part 207 Nando ke Gudang Sama Nara
208 Part 208 Mengenang Masa Lalu
209 Part 209 Tak Berani Mengatakan
210 part 210 Angelica Jujur
211 Part 211 Ada Harapan Rujuk
212 Part 212 Varo Kecelakaan
213 Part 213 Varo Meninggal Dunia
214 part 214 Terkenang Masa Lalu
215 Part 215 Rencana Surprise buat Ultah Nara
216 part 216 Album Foto Lama
217 Part 217 Kado Terindah
218 Part 218 Mendaftarkan Hari Pernikahan
219 Part 219 Rencana Icha Berkunjung ke Bogor
220 Part 220 Kumpul Bersama
221 221 Menikah
222 Part 222 Clara Bahagia bersama Keluarganya
223 Part 223 Sekolah Baru dan Perlombaan
224 Part 224 Malam Pertama yang Terlewatkan
225 Part 225 Berakhir dengan Bahagia
Episodes

Updated 225 Episodes

1
part 1 Melahirkan
2
Part 2 Liburan
3
Part 3 Tidak sadar melakukannya
4
Part 4 Berbohong
5
Part 5 Serbuk Kopi
6
Part 6 Membuntuti
7
Part 7 Ibu Mertua
8
Part 8 Hamil
9
Part 9 Minta Pertanggung Jawaban
10
Part 10 Menikah Secara Siri
11
Bab 11 Kegaduhan Nara dan Nando di Pesta
12
Bab 12 Aura masuk Rumah Sakit
13
Part 13 Aura Meninggal Dunia
14
Part 14 Gugatan Cerai Nara
15
Part 15 Test DNA
16
Bab 16 Terbongkar
17
Part 17 Batal Cerai
18
Part 18 Penculikan Bara
19
Part 19 Amputasi
20
Part 20 Cemburu
21
Part 21 Nando Gelisah
22
Part 22 Cerita Masa Lalu
23
Part 23 Perasaan Aneh
24
Part 24 Lulusan
25
Part 25 Bara, Icha dan Clara
26
Part 26 Preman Suruhan Pak Arga
27
Part 27 Emosi Icha
28
Part 28 Karma
29
Part 29 Bakti Sosial
30
Part 30 Berkunjung ke Jogja
31
Part 31 Mencari Anak yang Hilang
32
Part 32 Dijodohkan
33
Part 33 Lina berkunjung ke Panti Asuhan
34
Part 34 Lina, Mengingatkan Masa Lalu
35
Part 35 Bara ke Luar Negeri
36
Part 36 Mulai Kerja
37
Part 37 Ada Titik Terang
38
Part 38 Harapan Nyata
39
Part 39 Kamu adalah Anakku
40
Part 40 Awal Bara masuk Kantor
41
Part 41 Sekretaris buat Bara
42
Part 42 Makan Siang
43
Part 43 Reuni Eyang
44
Part 44 Melunasi Hutang
45
Part 45 Calon Istri Bara
46
Part 46 Hubungan Serius
47
Part 47 Icha masih Menunggu
48
Part 48 Jalan ke Mall
49
Part 49 Menerima Kenyataan
50
Part 50 Icha masuk Rumah Sakit
51
Part 51 Yang Pertama Kali
52
Part 52 Menjenguk Icha
53
Part 53 Derita Lina Tiada Henti
54
Part 54 Merestui
55
Part 55 Bertamu
56
Part 56 Alex Kecelakaan
57
Part 57 Pesan Terakhir Alex
58
Part 58 Lina datang di Pemakaman Alex
59
Part 59 Menjelang Hari Pernikahan
60
Part 60 Semua Keluarga Kumpul Bahagia
61
Part 61 Undangan Pernikahan
62
Part 62 Hari Pernikahan
63
Part 63 Gagal Malam Pertama
64
Part 64 Wisnu Siap Melamar
65
Part 65 Rencana Pernikahan
66
Part 66 Lakukan Malam Ini
67
Part 67 Rencana Bulan Madu
68
Part 68 Kencan Pertama Elvin dengan Clara
69
Part 69 Rencana Jamuan Makan Malam Keluarga Hadiwinata
70
Part 70 Ibu Tiri Elvin
71
Part 71 Makan Malam Bersama Keluarga Besar Elvin
72
Part 72 Bulan Madu di Pulau Dewata
73
Part 73 Nara sama Eyang Kecelakaan
74
Part 74 Nara Kritis
75
Part 75 Operasi berjalan lancar
76
Part 76 Menjenguk Nara
77
Part 77 Nando makan siang bersama Hena
78
Part 78 Rencana Nando
79
Part 79 Bara Mulai Curiga
80
Part 80 Wisnu dan Nando di Bandara
81
Part 81 Bara Mengatur Siasat
82
Part 82 Kepergok
83
Part 83 Mimpi Buruk Nara
84
Part 84 Salah Kirim
85
Part 85 Ambil Ayahku Jangan sakiti Mamahku
86
Part 86 Watak Aslinya
87
Part 87 Terpaksa Menderita
88
Part 88 Pergi dari Rumah
89
Part 89 Nara Move On
90
Part 90 Tidak Sengaja Bertemu
91
Part 91 Di Jual Mantan Suaminya
92
Part 92 Sedih dengan Kondisi Nando
93
Part 93 Malam Menjelang Pernikahan
94
Part 94 Perkenalan di Pesta Pernikahan
95
Part 95 Nando Masih Berharap
96
Part 96 Virus HIV AIDS
97
Part 97 Hilda Hamil
98
Part 98 Ngidam
99
Part 99 Semua Bahagia
100
Part 100 Sama-sama Insyaf
101
Part 101 Di Panti Asuhan Mereka Bertemu
102
Part 102 Calon Adik Ipar
103
103 Wisnu Ngidam
104
Part 104 Nando Galau
105
Part 105 Hena Meminta Maaf
106
Part 106 Kesempatan tak Datang Dua Kali
107
Part 107 Mak Comblang
108
Part 108 Dinner
109
Part 109 Ada Bahagia dan Cemburu
110
Part 110 Nando Terbakar Emosi
111
Part 111 Nando di Apartemen Alvaro
112
Part 112 Belajar dari Pengalaman
113
Part 113 Varo ke Boutique Nara
114
Part 114 Bu Yulia Mulai Ikhlas
115
Part 115 Varo mengantar Nara
116
Part 116 Ijab Qobul Elvin dan Clara
117
Part 117 Nara Yakin dengan Keputusannya
118
Part 118 Surat dari Pengadilan Agama
119
Part 119 Menghindar dalam Satu Rumah
120
Part 120 Angelica Hadir Kembali
121
part 121 Angelica di Sergap Polisi
122
Part 122 Merasa Tenang
123
Part 123 Akta Cerai
124
Part 124 Sepakat di Jodohkan
125
Part 125 Bayi Kembar
126
Part 126 Menikah dan Pindahan
127
Part 127 Varo Mengajak Nikah
128
Part 128 Nando ke Jakarta
129
Part 129 Silvi Pulang Larut Malam
130
Part 130 Nando Menemukan Sesuatu Milik Silvi
131
Part 131 Tidak mau Mengakui
132
Part 132 Chat Mesum
133
Part 133 Nara Menikah
134
Part 134 Nara Bahagia bersama Varo
135
Part 135 Menyerahkan Silvi ke Ibunya
136
Part 136 Silvi Ngidam
137
Part 137 Silvi Hamil Anak Bram
138
Part 138 Nando Menyeret Bram
139
Part 139 Kontraksi Hebat
140
Part 140 Hilda Melahirkan Bayi Kembar
141
Part 141 Icha Pendarahan
142
Part 142 Satu Rumah Sakit
143
Part 143 Ngemong Cucu Bareng
144
Part 144 Varo Pengin Punya Dede Bayi
145
Part 145 Hilda Pulang dari Rumah Sakit
146
Part 146 Aqiqah Bikin Nama
147
Part 147 Nando Bertemu Lina
148
Part 148 Ririn Segera Menikah
149
Part 149 Persembunyian Angelica
150
Part 150 Angelica di Suap Cek
151
Part 151 Cucunya ke Jogja, Nara Sakit
152
Part 152 Nara Beneran Hamil
153
Part 153 Semuanya Sudah Tahu
154
Part 154 Prematur
155
Part 155 Clara Masuk ICU
156
Part 156 Angelica Memeras Varo
157
Part 157 Nomer Rekening Siapa ini
158
Part 158 Varo Meminta Bantuan Wisnu
159
Part 159 Varo Berterus Terang
160
Part 160 Surat Perjanjian
161
Part 161 Kaki Nara Bengkak
162
Part 162 Melahirkan Secara Normal
163
Part 163 Varo Sibuk tapi Bahagia
164
Part 164 Bu Yulia Sakit
165
Part 165 Nando Menolak di Jodohkan
166
Part 166 Bu Yulia Pergi dari Rumah
167
Part 167 Varo Merasa Numpang
168
Part 168 Rencana Pindah ke Apartemen
169
Part 169 Pindahan
170
Part 170 Dendam dan Sakit Hati Hena
171
Part 171 Polisi Mencurigai Oda
172
Part 172 Akhirnya Tertangkap
173
Part 173 Varo Minta Jatah
174
Part 174 Khawatir Berlebihan
175
Part 175 Diikuti Orang Misterius
176
Part 176 Angelica dan Om Hendra
177
Part 177 Tidak Sesuai Rencana
178
Part 178 Pak Arga Melihat Om Hendra
179
Part 179 Notaris Varo
180
Part 180 Nara Membuat Bu Yulia Bahagia
181
Part 181 Butuh Bodyguard
182
Part 182 Nyali Hendra Mulai Ciut
183
Part 183 Tetap Waspada
184
Part 184 Angelica Akan Melindungi Varo
185
Part 185 Angelica Kabur
186
Part 186 Angelica Tertembak Demi Varo.
187
Part 187 Hendra Meninggal Dunia
188
Part 188 Nara Cemburu
189
Part 189 Curiga dan Berlebihan
190
Part 190 Rumit
191
Part 191 Salah Paham
192
Part 192 Semakin Rumit
193
Part 193 Angelica Pulang ke Apartemen Varo
194
Part 194 Pengajuan Cerai
195
Part 195 Varo Siap di Gugat Cerai
196
Part 196 Nara Pulang ke Bogor
197
Part 197 Varo Memfitnah Nara
198
Part 198 Nando ke Apartemen Varo
199
Part 199 Varo Menyesal dan Mencari Nara
200
Part 200 Varo Menemukan Alamat Nara
201
Part 201 Varo Tidak di Terima
202
Part 202 Varo Meminta Maaf
203
Part 203 Sepakat Cerai Damai
204
Part 204 Berita Duka
205
Part 205 Pesan Terakhir Bu Yulia
206
Part 206 Nando Ikut ke Jakarta
207
Part 207 Nando ke Gudang Sama Nara
208
Part 208 Mengenang Masa Lalu
209
Part 209 Tak Berani Mengatakan
210
part 210 Angelica Jujur
211
Part 211 Ada Harapan Rujuk
212
Part 212 Varo Kecelakaan
213
Part 213 Varo Meninggal Dunia
214
part 214 Terkenang Masa Lalu
215
Part 215 Rencana Surprise buat Ultah Nara
216
part 216 Album Foto Lama
217
Part 217 Kado Terindah
218
Part 218 Mendaftarkan Hari Pernikahan
219
Part 219 Rencana Icha Berkunjung ke Bogor
220
Part 220 Kumpul Bersama
221
221 Menikah
222
Part 222 Clara Bahagia bersama Keluarganya
223
Part 223 Sekolah Baru dan Perlombaan
224
Part 224 Malam Pertama yang Terlewatkan
225
Part 225 Berakhir dengan Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!