Akhirnya setelah melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diduga sebagai pelaku penyebaran berita maupun informal terkait Perusahaan Han. Sein pun menuju blok yang mengarahkannya langsung ke sebuah bangunan yang di sedang renovasi. Di tengah perjalanannya Sein di hadang oleh lima orang, dalam situasi tersebut terjadi perbincangan di antara mereka.
"Sekarang kamu dalam genggaman kami nak, menyerahlah haha," ucap salah satu anggota yang menghadang Sein.
"Benar, suruh siapa kau mengikuti anggota kami sampai kesini, kau pasti orang yang sudah tau akan hal yang terjadi kan?" ucap salah satu anggota yang menghadang Sein, terlihat sebuah belati yang dibawanya.
Diantara lima orang itu ada satu yang terkuat diantara yang lainnya, namun Sein sendiri belum mengetahuinya. Dalam kondisi sekarang Sein tidak membuang waktu dan langsung menghajar lima orang yang berusaha menghadangnya dan sebelum itu ia berkata.
"Aku tidak punya waktu!" ucap Sein sembari melesat maju ke depan.
Bak...bug,bug,bug
suara perkelahian yang sudah tak terelakkan.
Sein menghindari serangan dari salah satu lima orang yang membawa belati, serangannya itu mengarah ke langsung dada Sein tapi, karena Sein jago dalam beladiri dia berhasil menghindari serangan tersebut yang hampir saja menusuk ke dadanya. Keberuntungan seperti berada di pihak Sein sesaat ia sudah berhasil membuat dua dari lima orang itu ambruk.
"Mereka kemungkinan orang yang berasal dari sebuah organisasi mafia, terlihat jelas dari tato dan gaya bertarungnya. pantas saja mereka tidak tanggung-tanggung untuk berusaha membunuhku," ucap Sein dalam hatinya.
Tidak berlangsung lama, sebagian dari mereka berhasil di lumpuhkan oleh Sein. Sampai menyisakan dua orang diantaranya, yang masih bersiap untuk bertarung lagi. Karena ada si petarung membuat Sein sangat sulit menyelesaikannya, entah apa alasan dia bisa ikut dalam penghadangan tersebut yang pasti mereka sudah memprediksi bahwa Sein adalah orang yang kuat dan ahli dalam beladiri.
"Dalam hati Sein berkata "Sial akan sulit menghadapi si petarung jika aku sudah kehabisan tenaga, bahkan dia bisa menghindari serangan demi serangan dariku. Sepertinya aku harus mengulur waktu supaya timku sampai pada saat yang tepat atau bila perlu aku lawan saja dia," sembari mengontrol nafasnya yang tersengal, Sein masih berkata dalam hatinya.
Si petarung menyuruh rekannya pergi untuk memberi kabar kepada bosnya, sementara ia tinggal untuk melawan Sein.
"Kau, pergi saja elf aku akan mengurus dia beritahu boss tentang ini cepat?" tegas si petarung memerintah rekannya.
"Cih, apa hanya dengan keahliahmu saja kau masih berpikir akan menang, jika otakmu bermasalah kau harus membawanya pergi ke dokter?" ucap Sein sambil memancing emosi si petarung.
"Meremehkanku, hmm..kau akan tau akibatnya!" ucap si petarung Dengan raut wajah yang marah dan siap untuk menghajar Sein.
"Sama halnya dengan mereka kau pasti sangat lemah," gumam Sein sambil menyeringai.
"Tsk.. kau akan tau apa konsekuensi ketika membuatku marah. iaaagh." melangkah ke arah Sein.
"Sepertinya aku harus bersiap menerima serangan darinya," ucap Sein dalam hatinya sembari memasang kuda-kuda.
Pertarungan duel pun di mulai, Sein melawan si petarung dengan sengitnya. Dalam duel mereka terlihat sangat lincah bagaikan pertarungan antar senjata.
Buk....
Sein rupanya terkena serangan beruntun dari si petarung yang membuatnya agak jatuh ke samping. Dalam kondisi jatuhnya Sein melihat titik lemah dari si petarung, yang rupanya pukulan tadi adalah taktik darinya, untuk mengincar kelemahan si petarung. Di momen itu Sein menyerang leher si petarung dengan serangan dari kakinya, yang tepat mengarah langsung hingga membuat si petarung ambruk dan tidak berdaya untuk bangun.
"Kenapa, kenapa kau bisa tau kelemahan ku?, bahkan ketika aku di ring belum ada yang bisa mengalahkan-ku," ucap kesal si petarung karena berhasil di kalahkan oleh Sein.
"Ada kalanya bertarung menggunakan otak, bukan hanya skil dan kekuatan saja!" ucap Sein melihat langsung si petarung yang terkapar di tanah.
"Itu berarti, kau tadi sengaja membuatku marah agar aku tidak menghiraukan titik lemahku. sial aku mala melupakan hal itu, kalau saja kita bisa bertemu lagi bolehkah kita berduel lagi secara adil?" ucap si petarung yang berusaha untuk bangkit.
"Tentu saja, tapi kau harus membantuku terlebih dahulu!" ucap Sein.
Duel itu pun di menangkan oleh Sein dengan kecerdikannya dalam mencari peluang demi mengalahkan si petarung. Setelah itu Sein melanjutkan misinya, bersama dengan partner barunya.
Sementara Evan dan kawan-kawannya masih mencari bukti dan petunjuk mengenai pelaku pembocoran aset Perusahaan. Ken yang ahli dalam pemrograman berusaha menghack balik CCTV yang sebelumnya di hack oleh seseorang yang berhubungan dengan pembocoran aset.
Evan juga mengatakan kepadanya bahwa pembocoran aset dilakukan dengan rencana yang sangat matang, sampai satu hari saja bisa menghancurkan reputasi Perusahaan dengan sangat cepat.
Hyouga juga berpendapat dalang di balik semua ini pasti berkerjasama dengan mafia sehingga polisi sulit untuk melacak keberadaan mereka, di bantu dari hasil catatan si detektif.
Di satu sisi para pemegang saham yang masih aktif dan penaset serta yang lainnya, berunding untuk membahas lebih lanjut tentang masalah yang dihadapi oleh Perusahaan sekarang. Mereka berkumpul bersama para ahli berharap dapat membantunya.
Melalui serangkaian analisa rupanya pihak Perusahaan memiliki banyak desakan dari luar. Seperti para investor yang mencabut sahamnya dari Perusahaan dan masyarakat yang menilai jika Perusahaan Han adalah kedok untuk menjalankan bisnis haram. Semua itu akibat ulah si pelaku sehingga mencoreng nama baik Perusahaan dan membuatnya bangkrut.
Alhasil beberapa langkah yang di ambil oleh Perusahaan adalah pengurangan terhadap karyawannya.
...----------------...
Evan mencoba memahami apa yang Hyouga barusan sampaikan.
Hyouga barusan berkata.
"Catat ini Ev, 'pelaku mungkin saja adalah orang dalam Perusahaan, dia memiliki tangan untuk membantunya, bukan hanya itu dia bisa saja bekerjasama dengan para wartawan, polisi, dan stasiun berita," kata Hyouga ketika menjelaskan tentang si pelaku.
Di satu sisi, Ken sedang asyiknya berselancar di dunia maya. Mencoba untuk menunggu berita perkembangan Perusahaan muncul, terkait dengan isu-isu yang menyelimutinya.
Ken berharap ada berita yang spesifik mengarah ke langsung aktivitas Perusahaan saat ini.
Karena Ken berandai jika saja ada berita yang muncul dan membeberkan rahasia tentang Perusahaan atau lebih tepatnya mengarah ke arah perkembangannya, maka Ken akan bertindak. Alasannya karena Ken sudah curiga dengan salah satu stasiun berita yang menyampaikan berita terkini terkait Perusahaan Han.
"Blallalala..."
"Blalllalall..."
Suara yang didengar Ken selepas dirinya sedang menunggu berita terbaru, sambil mendengarkan musik menggunakan headset.
"Sepertinya Ken sedang sibuk sekarang, dia terlihat fokus membaca berita dan melacak beberapa alamat IMEI. aku berharap ada informasi yang menarik untuk menyatukan teka-teki si pelaku," ucap Evan dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
April
Ngintip
2022-04-27
1
Leli Leli
Sein mending deh kamu kabur aja daripada ketangkep,semg Evan dapat kabar
2022-02-23
0
Isma Aji
Semangat 🌹
2021-12-27
1