Setelah perjalanan yang lumayan jauh dari rumah ke Perusahaan, Evan dan Sein bergegas menuju ruang pribadi tempat Presdir bekerja untuk membicarakan soal hubungan kerja sama antar Perusahaan.
Di tengah jalan Evan melihat orang dari Perusahaan Han. Sontak Evan agak terkejut, apakah mereka sudah terpikirkan untuk menjalin kerja sama antar Perusahaan atau ada maksud lain. Disaat itu juga Sein melihat sekelompok wartawan dari atas Perusahaan yang berombongan tengah membicarakan sesuatu.
Dalam batinnya Evan bertanya-tanya sebenernya siapa dalang di balik pembocoran aset Perusahaan Han. Apa orang tersebut ada hubungannya dengan Perusahaan itu sendiri.
Langkah Evan selanjutnya adalah mencari petunjuk dalang pembocoran aset, agar masalah dapat cepat terselesaikan dan tidak berdampak lebih bagi Perusahaan.
Sesampainya di ruang pribadi atau kantor tempat Ayahnya bekerja, Evan langsung masuk ke dalam, sembari menyapa beberapa bodyguard di luar pintu. Alasan para bodyguard mengizinkan Evan masuk karena mengenal Evan yang akan menjadi calon pengurus Perusahaan mendatang. Ia lalu membicarakan sedikit kedatangannya ke Perusahaan yang dinilai datang sepagi ini, dan untuk yang kedua kalinya kedatangan Evan ke Perusahaan.
Memasuki ruangan Evan melihat beberapa orang yang keluar dari kantor Ayahnya, mungkin mereka datang dengan urusan pribadi atau menawarkan bisnis kepada Perusahaan. Dan Evan mengenal betul mereka dari stelan jas yang di kenakannya.
Terlihat Ayahnya yang kini membereskan beberapa dokumen yang ada di depan mejanya.
Evan menyapa Ayahnya lalu duduk di sebuah kursi khusus tamu. Ayahnya juga menyuruhnya untuk duduk sembari menunggunya membereskan buku-buku yang ada di mejanya.
Jemari Evan berkutik perlahan menunggu Ayahnya selesai.
Sein duduk di sebelah Evan dia juga ikut dalam pembicaraan Evan dengan Ayahnya. pembicaraan itu memfokuskan tujuan kedatangannya kemari supaya lebih jelas di mengerti oleh Presdir. Evan pun langsung ke inti pembicaraan.
"Maaf atas kedatanganku yah, bahkan sepagi ini. Itu karena ada sesuatu yang ingin aku sampaikan kepada Ayah!"sambil menatap ke arahnya.
Lalu Ayah Evan langsung menjawabnya "Tidak apa Evan, Ayah senang kamu datang toh kelak kamu akan menjadi penerus Ayah selanjutnya!"
Ucap Ayah Evan sambil tersenyum.
"Aku serius yah, Perusahaan Ayah temanku sedang membutuhkan bantuan sekarang!" ucap Evan yang terlihat serius dan agak kaget.
Sein yang duduk disebelah Evan terlihat sedang memikirkan sesuatu di dalam pikirannya, karena Sein adalah orang yang suka dalam berhipotesis maka dari awal Evan memberikan waktu untuknya.
Di dalam pembicaraan mereka Evan meminta agar Ayahnya secepat mungkin membantu Perusahaan Han terlebih dahulu, Ayah Evan lalu berkata.
"Nak, Perusahaan Han memang Perusahaan yang baik tapi, karena pembocoran aset dan penyalahgunaan dari sih pelaku maka Perusahaan Han menjadi runtuh dalam sekejap. serta banyak rumor yang mengaitkan Perusahaan Han selama ini hanya berkedok belaka!" ujar ayah Evan.
Dengan tatapan serius Evan berkata.
"Yang aku tahu mereka seperti sengaja menyebar rumor di tengah permasalahan Perusahaan. jika benar, mungkin di antara mereka ada yang menyebarkan isu secara diam-diam kepada khalayak yang akhirnya menyebar luas!"sembari menghela nafas dan kembali tenang.
Saat itu Sein juga menyampaikan hal yang di temukannya melalui pembicaraan mereka dan hipotesisnya. Dengan nada yang lugas Sein berkata.
"Dugaanmu memang benar Tuan, bahwa diantara para wartawan ada yang memang sengaja menyebar rumor terkait bocornya aset Perusahaan. yang pasti tujuannya untuk menyudutkan Perusahaan supaya staf karyawan lebih fokus untuk menanggapi para isu, ketimbang mengarah ke pelaku pembocoran aset!" ucap Sein.
"Benar sekali hipotesis mu Sein jika saja tujuan selanjutnya untuk mengalihkan perhatian para anggota, pasti sekarang mereka sedang menuju langkah selanjutnya!"
"Mereka' berarti bukan hanya 2 dua orang saja, melainkan lebih?" ujar Sein.
"Sepertinya pelaku pembocoran aset memiliki banyak tangan kanan dan kalian bisa lihat dari berita ini." sambil menunjukkan berita yang di bicarakan-nya.
Evan lalu melihat berita tersebut yang dikatakan jika pelaku pembocoran aset Perusahaan bersumber dari sebuah akun yang menyebarkan informasi dalam Perusahaan secara rahasia, dalam arti mereka menggunakan akun fake.
Berita lain mengatakan tentang bagaimana kondisi sekarang Perusahaan Han yang sedang di landa krisis keuangan.
"Berita ini terlihat mencurigakan. kurasa kita bisa mencari petunjuk dari sana." ucap Evan dalam hatinya.
Ayah Evan yang terlihat berpikir kembali, karena tak habis pikir dengan anaknya yang gigih dalam membaca berbagai berita seputar masalah Perusahaan Han, lalu ia berkata.
"Kemungkinannya seperti itu dan jika dilihat lagi rumornya sangat buruk cepat menyebar luas. benar jika si pelaku memiliki tangan kanan dan jika di biarkan bisa sangat merepotkan Perusahaan dan berdampak buruk yang signifikan, Hmm..kalau begitu Ayah akan membantu mereka, hanya saja akan sedikit rumit jika Ayah memikirkannya sendiri, Hahah mungkin Ayah akan menyewa para detektif!"tawa kecil Ayah Evan.
"Presdir bukanya para detektif sedang disibukkan dengan berbagai kasus pembunuhan saat ini, akan lebih sulit jika meminta bantuan mereka. apalagi di kota ini sangat sedikit jasa seorang detektif!"
"Aku baru ingat jika mereka memang sedang di sibukkan oleh beberapa kasus, tapi menurutku kita tidak sedang mencari benang di tumpukan jarum kan." gumam Ayah Evan.
Sein terlihat senyum mendengar apa yang barusan Ayah Evan katakan.
Evan yang fokus membaca tidak menunjukkan ekspresi apa-apa hanya melontarkan kata" ya ", itu terserah Ayah selagi mau membantu dan terimakasih untuk waktunya!" sembari menatap wajah Ayahnya.
Setelah meninggalkan Perusahaan Evan pun kembali ke rumah dan langsung menghubungi Rahel di perjalanan pulangnya. Serta melihat info terkini mengenai berita yang meliput atau membicarakan tentang Perusahaan Han.
Evan memberikan tugas kepada Sein untuk menjadi seorang wartawan guna mencari tahu si penyebar rumor yang sudah membuat para khalayak salah paham kepada Perusahaan Han.
Sesampainya di rumah Evan melanjutkan aktivitasnya di hari liburnya meski masalah membantu Perusahaan Ayah Rahel masih belum selesai, tapi melalui bantuan teman dan orang sewaan dari Ayahnya, membuat Evan bisa tenang karena sebelumnya Evan merasa sangat khawatir, walaupun itu bukan urusanya tapi jika menyangkut tentang Rahel baginya itu adalah urusanya juga.
Evan memiliki sifat yang ramah, mudah bergaul dengan teman sebaya maupun para senior, walaupun waktu itu Evan sempat di kucilkan akan tetapi Evan tetap berpegang teguh pada pendiriannya, sehingga hari demi hari Evan bisa melewati hari-hari itu dengan tenang dan optimis.
Evan juga memiliki teman yang memiliki kemampuannya sendiri seperti, ada yang ahli dalam pemrograman, menghack, serta pintar dalam menganalisa.
Ken
Dikenal sebagai pria acuh yang menyibukkan dirinya dengan jejaring sosial. Namun pintar dalam mengunakan komputer di Sekolah, ia bisa menghack, melacak, bahkan menanamkan sebuah virus ke suatu perangkat. Dan dia seorang Hikikimori.
Hyouga
Anak pertama di keluarganya yang lumayan handal dalam menganalisa. Ia juga ahli dalam beladiri karena sering berlatih di tempat kakeknya. Sayangnya memiliki pendirian yang berubah-ubah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Mara Rn
/Coffee/
2024-04-09
0
Restviani
semangat evan...
2022-03-16
1
Indah Nihayati
suka banget sama karya kakak
penulisannya rapi kakak idola 🥰🥰🥰🥰
2022-03-01
0