18. Fakta

Osas menarik nafas panjang dan menghelanya dengan panjang juga. Kemudian memasang wajah murung yang membuat Vero tidak sabar untuk segera mendengar penuturan pria itu.

Osas mulai menuturkan hal yang diketahuinya tentang kecelakaan pesawat 9 bulan yang lalu.

Ketiga pria lokal yang turut bersama Osas ikut terdiam menyimak setiap perkataan leader-nya.

Vero mengedarkan pandangannya kepada keempat orang lain yang memandang Osas dengan wajah antusias dan ngeri sekaligus.

Osas menyampaikan bahwa pesawat yang membawa ratusan penumpang itu diketahui jatuh ketika sesaat lagi akan mendarat.

Tak jelas berapa jumlah penumpang yang selamat pada saat itu, karena hampir seminggu kemudian para tim pencari hanya menemukan beberapa orang yang keluar dengan selamat.

Bangkai pesawat yang sudah tersisa setengah itu tidak menyisakan jasad penumpang sama sekali.

Seluruh penumpang raib. Hal itu dipercaya berkaitan erat dengan urban legend yang telah terjadi berpuluh tahun di daerah itu.

Hutan tempat jatuhnya pesawat itu, diketahui tinggal beberapa orang makhluk aneh pemakan manusia.

Ya. Makhluk itu kanibal. Osas menuturkan saat tim evakuasi memasuki hutan dan memeriksa bangkai pesawat, tak ada satu pun mayat penumpang yang ditemukan di dalam pesawat itu.

Vero melirik ke arah Saddam saat Osas mengatakan hal itu. Saddam tampak menggigit gigir bawahnya dan wajahnya berubah sangat murung.

Mungkin pria itu sedang mengingat Ibunya.

Osas kembali melanjutkan ceritanya setelah menghirup nafas dan menelan ludah dengan kentara sekali.

Pemerintah setempat tidak terkejut mendapatkan kenyataan bahwa mereka tidak berhasil menemukan mayat dalam bangkai pesawat.

Dengan kondisi yang nyaris putus asa saat itu, Tim Pencari tetap meneruskan pencarian dengan mengerahkan banyak orang.

Harapan Tim Pencari berbuah manis, beberapa hari kemudian setelah mereka menyusuri daerah tepian sungai di hutan mereka menemukan sepasang suami-istri yang terluka sedang berlindung di balik ceruk sebuah batu.

Sedangkan beberapa orang lainnya mereka temukan di depan sebuah bangunan yang telah habis terbakar dan rata dengan tanah.

Seorang pria yang merupakan salah satu penumpang selamat, kritis dengan luka tertusuk benda tajam di dada kanannya.

Para Tim Pencari saat itu sudah bisa mengambil kesimpulan bahwa beberapa penumpang yang berhasil selamat keluar dari hutan saat itu telah bertarung hidup mati melawan makhluk asli penghuni hutan  itu.

Mereka semua lemas karena kelaparan dan babak belur terluka di sana-sini karena sesuatu di dalam hutan.

Pemerintah Lokal tidak menanyakan apa pun kepada para penumpang itu. Pemerintah memberi uang santunan yang jumlahnya terbilang fantastis dalam upaya tutup mulut kepada para penumpang yang selamat agar tidak membahas kejadian itu kepada siapa pun.

Lagi pula, siapa yang akan mempercayai mereka bukan? Osas mengedarkan pandangannya kepada mereka semua saat menanyakan hal itu.

"So where did these creatures come from?" Tiba-tiba pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulut Vero.

Dia benar-benar penasaran dari mana asal makhluk-makhluk itu.

Osas kembali menarik nafas. Mungkin keempat pemandu mereka saat itu mengira bahwa mereka semua belum pernah mendengar soal keberadaan makhluk-makhluk itu.

Osas menarik nafas dan meneruskan ceritanya.

Makhluk itu dipercaya sudah berada si hutan itu berpuluh tahun lamanya.

Sebagian penduduk mengatakan bahwa mereka adalah makhluk berevolusi yang berkembang biak.

Sebagian lagi mempercayai bahwa mereka adalah makhluk asing yang berasal dari luar angkasa karena penampilan aneh mereka.

Bahkan sebagian lagi mengatakan bahwa para makhluk itu masih keturunan Pemimpin Daerah yang telah sepuh dan sudah pensiun sejak lama.

Karena pengaruhnya yang sangat besar hingga sekarang, mantan Pemimpin Daerah itu memerintahkan agar orang-orang menjauhi hutan agar keturunannya dapat berkembang biak dengan bebas.

Tidak ada yang pernah tahu cerita mana yang benar. Karena tidak ada yang pernah melihat penampilan makhluk itu dengan jelas.

Dahulu kala sempat ada yang pernah melihat salah satu makhluk itu melintas di tepi hutan saat makhluk itu berburu makhluk buas.

Para orang tua mulai menciptakan cerita-cerita seram kepada anak-anak mereka agar menjauhi hutan.

Hal itu bukan tanpa alasan karena mengingat beberapa orang yang terlihat masuk ke dalam hutan tidak pernah kembali keluar.

Dan sekarang, faktanya adalah beberapa penumpang yang selamat keluar dari hutan hampir setahun yang lalu tampaknya telah berhasil membunuh semua makhluk buas itu.

Bangunan yang hangus terbakar di dalam hutan dan telah rata dengan tanah itu dipercaya adalah tempat tinggal para makhluk.

Besar kemungkinan semua jasad penumpang yang menghilang dari dalam pesawat pasti berakhir di sana.

Setelah kejadian itu, Pemerintah Lokal merasa tidak perlu menempatkan Penjaga Hutan untuk mencegah orang-orang masuk ke dalam sana.

Makhluk-makhluk itu dipercaya telah punah. Setidaknya itulah yang dipercaya oleh masyarakat sekitar sini dan Pemerintah Lokal.

Selama Osas menuturkan cerita yang dinilai Vero sangat mengerikan dan membuat bulu kuduknya berdiri pandangannya tak lepas dari Saddam.

Vero mengamati tiap reaksi pria itu.

Tatapan mata pria itu berarti antara sedih dan marah yang menjadi satu.

Sekarang Vero bisa mengerti apa yang dirasakan oleh Saddam.

Jika memiliki uang dan kuasa seperti pria itu, mungkin dirinya juga akan mengambil tindakan yang sama dengan Saddam.

Pemerintah Lokal berhutang penjelasan kepada keluarga ratusan penumpang yang jasadnya tidak dapat ditemukan.

"What do you think? Do you still want to enter this forest?" Tiba-tiba suara Osas memecah keheningan yang menggantung di antara mereka.

"Of Course they will. All of the creatures are dead. What are they afraid of?" Tiba-tiba Ndaka yang juga mahir berbahasa Inggris menjawab pertanyaan Osas.

Ndaka menekankan bahwa mereka tetap akan masuk ke hutan karena semua makhluk itu diyakini sudah punah.

"No one can confirm whether all the creatures have died" Osas sedikit membentak Ndaka yang tampaknya begitu ngotot bahwa mereka semua telah siap masuk ke dalam hutan meski telah mendengarkan penuturan Osas.

Osas mengatakan tidak ada yang bisa memastikan apakah makhluk itu telah tewas semuanya.

Osas juga menambahkan bahwa dia hanya berniat memberi gambaran situasi yang sesungguhnya kepada para pendatang yang dipandunya.

Dia merasa bertanggungjawab akan keselamatan mereka semua karena masuk ke hutan itu bukan sebuah tamasya akhir minggu.

Ndaka yang mendengar perkataan Osas terdiam dan membuat ekspresi rasa bersalah karena telah menyela pemimpinnya di tengah percakapan.

Sedangkan Salim dan Makalo yang tidak bisa berbahasa Inggris namun sepertinya mengetahui situasi yang sedang berlangsung tampak berbisik-bisik.

Tampak tangan Salim menepuk-nepuk pundak Osas yang berarti sebuah hiburan kepada pemimpin mereka agar lebih bersabar.

"Gimana Rul? Elu dan tim lu tetap ikut masuk? Atau kalian semua sekarang udah berubah pikiran?" Saddam menatap tajam ke arah Rully.

"Dari awal, kita semua punya tujuan yang beda-beda. Gua tetap masuk. Gua ngerasa tertantang. Tapi gua ga maksa kalo Vero dan Rizky mundur" Rully menatap Vero dan Rizky bergantian.

"Gimana?" Desak Rully pada Vero agar segera memberi jawaban.

Sebelum menjawab, Vero merasakan Saddam seperti sedang menanti jawabannya dengan tidak sabar.

Dan dia tidak ingin terlihat seperti seorang wanita yang tidak konsisten.

"Gua ikut. Tujuan gua dan elu semua juga beda." Vero menghindari tatapan Saddam saat memberikan jawabannya.

"Elu Riz??" Tanya Rully pada pria muda yang sedang berjongkok dan merokok dengan santai.

"Gua pacarnya Vero, gua juga ikut ke sini karna dia. Kalo dia masuk, gua masuk." Rizky menjawab dengan santai.

"Jangan ngaco!! Gua ga mau jadi alesan kalo elu kenapa-napa di dalem." Vero memotong cepat.

"Bisa jadi elu yang kenapa-napa di dalem kalo ga ada gua!" Rizky berdiri mencampakkan rokoknya ke rumput dan menginjaknya.

"Bukan urusan elu juga! Ga usah sembarangan kalo mengklaim sesuatu. Elu bukan siapa-siapa gua. Elu bebas mau kemana." Nada suara Vero mulai meninggi.

"Jadi selama ini elu nganggap gua apa?!?" Rizky maju mendekati Vero.

Vero yang sudah mulai muak dengan pengakuan-pengakuan Rizky yang dinilainya selalu sepihak dan tidak menerima penolakan mengangkat dagunya tinggi-tinggi seolah menantang pria tampan itu.

"Yang jelas elu bukan siapa-siapa gua Riz! Harusnya sebelum berangkat ke sini lu udah cukup jelas. Udah ah, gua ga mau ribut!" Vero berbalik hendak menuju mobil yang tak jauh dari mereka untuk mengambil ranselnya.

Rizky yang tersulut emosi mencengkeram lengan kanan Vero dan menariknya.

Sebelum langkah Vero tertahan karena cengkeraman Rizky di tangannya, Saddam sudah mengunci lengan Rizky di belakang tubuh pria yang baru saja ditolak mentah-mentah itu.

Setengah berbisik Saddam berkata di telinga Rizky,

"Gua rasa hubungan itu bisa terjadi kalo ada persetujuan kedua belah pihak. Kalo salah satunya udah ga setuju, harusnya lu tau harus ngapain. Jangan rusak acara gua"

Vero panik melihat Rizky kesakitan karena salah satu lengannya terlipat di belakang tubuhnya karena kuncian tangan Saddam.

Vero menarik lengan jaket yang dikenakan Saddam hingga wajahnya berada dekat sekali dengan tubuh pria itu.

Nafas mereka mengeluarkan asap karena suhu di hutan lebih dingin ketimbamg mereka berada di kota tadi.

Mata Vero bertemu dengan bola mata coklat muda milik Saddam. Bulu mata pria itu dinilainya sangat lentik.

Sebenarnya kondisi mereka saat itu sangat tidak memungkinkan untuk membuat Vero berpikiran macam-macam.

Tapi saat bisa berada sedekat itu dengan Saddam, Vero bisa melihat pipi Saddam yang terlihat merona merah menggemaskan karena cuaca dingin.

Vero takjub dengan raut dan garis wajah pria itu. Dia merasakan pandangannya melembut sekejab ketika menatap Saddam.

Untung dirinya segera menyadari keberadaan Rully dan Eko yang berdiri tak jauh dari mereka yang seperti sedang menonton konflik drama Korea.

Vero cuma sanggup mengatakan,

"Cukup. Gua ga suka orang kasar"

...***...

...Mohon dukungan atas karyaku dengan like, comment atau vote ...

Terpopuler

Comments

Nana Maryani

Nana Maryani

dengan kalimat ndaka apakah dia bagian dr keluarga kanibal ....
mau baca terus tapi takut ga dibaca malah pinisirin thor jangan serem" ya kejadiannya ngeri senut" jd ngebayanginnya

2024-03-14

0

Farni hana

Farni hana

karna Ndaka ingin mengantarkan kalian semua untuk jadi santapan saudara2nya... aduh... lebih menegangkan kan season 2 ni😬😬😬

2024-02-01

0

lisna

lisna

heran z sama s rulli ko diam z ya Vero digituin ma Rizki🤔

2023-12-04

0

lihat semua
Episodes
1 1. Percakapan Terakhir
2 2. Sekretaris
3 3. Ibu
4 4. Fotografer
5 5. Peneliti
6 6. Bola Mata Coklat Muda
7 7. Pecinta
8 8. Keberangkatan
9 9. Transit
10 10. Ketibaan
11 11. Johannesburg
12 12. Sudut Pandang
13 13. Keluarga
14 14. Another Strangers
15 15. Berkumpul
16 16. Hawa Dingin
17 17. Kokwane
18 18. Fakta
19 19. Follow Me
20 20. Shock Therapy
21 21. Kabut Tebal
22 22. Malam Dingin Pertama
23 23. Awal Mula
24 24. Dalam Sebuah Kastil
25 25. Bayi Pertama
26 26. Akhir Penantian
27 27. Suara Nafas
28 28. Guncangan
29 29. Cause of Me
30 30. Terpisah
31 31. Mulai Gelap
32 32. Hanyut
33 33. I Will Find You
34 34. Skin to Skin
35 35. Let's Get It On
36 36. Canggung
37 37. Penculikan
38 38. The Last Porter
39 39. Di Sepanjang Lembah
40 40. Asisten Ulung
41 41. Nasib Rizky
42 42. Di Dalam Gendongan
43 43. Pergumulan
44 44. Serum Terakhir
45 45. Before You Go
46 46. Petarung
47 47. Wait For Me
48 48. Pria di Kursi Roda
49 49. Tuan Rumah
50 50. The Laboratory
51 51. Cucu Bungsu
52 52. Bukan Teman Pilihan
53 53. Teman ??
54 54. Trespass
55 55. Save You
56 56. The Real Fight
57 57. Kecupan Di Pipi
58 58. Ledakan Terakhir
59 59. Tatoo
60 60. Kritis
61 61. Menunggu
62 62. Ketika Tuan Enzo Sadar
63 63. Istri ?
64 64. Mulai Janggal
65 65. Kembalinya Ingatan
66 66. So What?
67 67. The Conclusion
68 68. Mahasiswi Miskin
69 69. Rully Ngambek
70 70. Di Atas Parit
71 71. Masih Butuh Waktu
72 72. Menanggalkan Kenangan
73 73. Pesona Tuan Enzo
74 74. Pindahan
75 TERIMA KASIH PEMBACA
76 75. Basecamp Baru
77 76. Panas
78 77. Ya atau Tidak ?
79 78. Interview oleh Vero
80 79. Kastil Saddam
81 80. Pandangan Veronica
82 81. Canggung (lagi)
83 82. Kejutan
84 83. Kejutan (2)
85 84. I Want You to The Bone
86 85. Beautiful
87 86. Handsome
88 87. Singa Betina
89 88. Secret Villa
90 89. I Belong To You
91 90. Last Day
92 91. Ngambek
93 92. Curhat Saddam
94 93. Apologize
95 94. Early Morning
96 95. Untuk Sahabatku, Rully
97 96. Hadiah Wisuda
98 97. Menyambut Dunia Baru
99 98. Tetap Di Sampingku
100 99. Arriving at Moskwa
101 100. Pertemuan Bisnis
102 101. Menjadi Istrinya
103 102. Jangan Tidur
104 103. A Mother
105 104. Hai Zach!
106 105. Afrika Selatan ?
107 106. Tiba di Masa Depan
108 EXTRA PART 1
109 EXTRA PART 2
110 EXTRA PART 3 : IN THE END
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Percakapan Terakhir
2
2. Sekretaris
3
3. Ibu
4
4. Fotografer
5
5. Peneliti
6
6. Bola Mata Coklat Muda
7
7. Pecinta
8
8. Keberangkatan
9
9. Transit
10
10. Ketibaan
11
11. Johannesburg
12
12. Sudut Pandang
13
13. Keluarga
14
14. Another Strangers
15
15. Berkumpul
16
16. Hawa Dingin
17
17. Kokwane
18
18. Fakta
19
19. Follow Me
20
20. Shock Therapy
21
21. Kabut Tebal
22
22. Malam Dingin Pertama
23
23. Awal Mula
24
24. Dalam Sebuah Kastil
25
25. Bayi Pertama
26
26. Akhir Penantian
27
27. Suara Nafas
28
28. Guncangan
29
29. Cause of Me
30
30. Terpisah
31
31. Mulai Gelap
32
32. Hanyut
33
33. I Will Find You
34
34. Skin to Skin
35
35. Let's Get It On
36
36. Canggung
37
37. Penculikan
38
38. The Last Porter
39
39. Di Sepanjang Lembah
40
40. Asisten Ulung
41
41. Nasib Rizky
42
42. Di Dalam Gendongan
43
43. Pergumulan
44
44. Serum Terakhir
45
45. Before You Go
46
46. Petarung
47
47. Wait For Me
48
48. Pria di Kursi Roda
49
49. Tuan Rumah
50
50. The Laboratory
51
51. Cucu Bungsu
52
52. Bukan Teman Pilihan
53
53. Teman ??
54
54. Trespass
55
55. Save You
56
56. The Real Fight
57
57. Kecupan Di Pipi
58
58. Ledakan Terakhir
59
59. Tatoo
60
60. Kritis
61
61. Menunggu
62
62. Ketika Tuan Enzo Sadar
63
63. Istri ?
64
64. Mulai Janggal
65
65. Kembalinya Ingatan
66
66. So What?
67
67. The Conclusion
68
68. Mahasiswi Miskin
69
69. Rully Ngambek
70
70. Di Atas Parit
71
71. Masih Butuh Waktu
72
72. Menanggalkan Kenangan
73
73. Pesona Tuan Enzo
74
74. Pindahan
75
TERIMA KASIH PEMBACA
76
75. Basecamp Baru
77
76. Panas
78
77. Ya atau Tidak ?
79
78. Interview oleh Vero
80
79. Kastil Saddam
81
80. Pandangan Veronica
82
81. Canggung (lagi)
83
82. Kejutan
84
83. Kejutan (2)
85
84. I Want You to The Bone
86
85. Beautiful
87
86. Handsome
88
87. Singa Betina
89
88. Secret Villa
90
89. I Belong To You
91
90. Last Day
92
91. Ngambek
93
92. Curhat Saddam
94
93. Apologize
95
94. Early Morning
96
95. Untuk Sahabatku, Rully
97
96. Hadiah Wisuda
98
97. Menyambut Dunia Baru
99
98. Tetap Di Sampingku
100
99. Arriving at Moskwa
101
100. Pertemuan Bisnis
102
101. Menjadi Istrinya
103
102. Jangan Tidur
104
103. A Mother
105
104. Hai Zach!
106
105. Afrika Selatan ?
107
106. Tiba di Masa Depan
108
EXTRA PART 1
109
EXTRA PART 2
110
EXTRA PART 3 : IN THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!