Osas menarik nafas panjang dan menghelanya dengan panjang juga. Kemudian memasang wajah murung yang membuat Vero tidak sabar untuk segera mendengar penuturan pria itu.
Osas mulai menuturkan hal yang diketahuinya tentang kecelakaan pesawat 9 bulan yang lalu.
Ketiga pria lokal yang turut bersama Osas ikut terdiam menyimak setiap perkataan leader-nya.
Vero mengedarkan pandangannya kepada keempat orang lain yang memandang Osas dengan wajah antusias dan ngeri sekaligus.
Osas menyampaikan bahwa pesawat yang membawa ratusan penumpang itu diketahui jatuh ketika sesaat lagi akan mendarat.
Tak jelas berapa jumlah penumpang yang selamat pada saat itu, karena hampir seminggu kemudian para tim pencari hanya menemukan beberapa orang yang keluar dengan selamat.
Bangkai pesawat yang sudah tersisa setengah itu tidak menyisakan jasad penumpang sama sekali.
Seluruh penumpang raib. Hal itu dipercaya berkaitan erat dengan urban legend yang telah terjadi berpuluh tahun di daerah itu.
Hutan tempat jatuhnya pesawat itu, diketahui tinggal beberapa orang makhluk aneh pemakan manusia.
Ya. Makhluk itu kanibal. Osas menuturkan saat tim evakuasi memasuki hutan dan memeriksa bangkai pesawat, tak ada satu pun mayat penumpang yang ditemukan di dalam pesawat itu.
Vero melirik ke arah Saddam saat Osas mengatakan hal itu. Saddam tampak menggigit gigir bawahnya dan wajahnya berubah sangat murung.
Mungkin pria itu sedang mengingat Ibunya.
Osas kembali melanjutkan ceritanya setelah menghirup nafas dan menelan ludah dengan kentara sekali.
Pemerintah setempat tidak terkejut mendapatkan kenyataan bahwa mereka tidak berhasil menemukan mayat dalam bangkai pesawat.
Dengan kondisi yang nyaris putus asa saat itu, Tim Pencari tetap meneruskan pencarian dengan mengerahkan banyak orang.
Harapan Tim Pencari berbuah manis, beberapa hari kemudian setelah mereka menyusuri daerah tepian sungai di hutan mereka menemukan sepasang suami-istri yang terluka sedang berlindung di balik ceruk sebuah batu.
Sedangkan beberapa orang lainnya mereka temukan di depan sebuah bangunan yang telah habis terbakar dan rata dengan tanah.
Seorang pria yang merupakan salah satu penumpang selamat, kritis dengan luka tertusuk benda tajam di dada kanannya.
Para Tim Pencari saat itu sudah bisa mengambil kesimpulan bahwa beberapa penumpang yang berhasil selamat keluar dari hutan saat itu telah bertarung hidup mati melawan makhluk asli penghuni hutan itu.
Mereka semua lemas karena kelaparan dan babak belur terluka di sana-sini karena sesuatu di dalam hutan.
Pemerintah Lokal tidak menanyakan apa pun kepada para penumpang itu. Pemerintah memberi uang santunan yang jumlahnya terbilang fantastis dalam upaya tutup mulut kepada para penumpang yang selamat agar tidak membahas kejadian itu kepada siapa pun.
Lagi pula, siapa yang akan mempercayai mereka bukan? Osas mengedarkan pandangannya kepada mereka semua saat menanyakan hal itu.
"So where did these creatures come from?" Tiba-tiba pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulut Vero.
Dia benar-benar penasaran dari mana asal makhluk-makhluk itu.
Osas kembali menarik nafas. Mungkin keempat pemandu mereka saat itu mengira bahwa mereka semua belum pernah mendengar soal keberadaan makhluk-makhluk itu.
Osas menarik nafas dan meneruskan ceritanya.
Makhluk itu dipercaya sudah berada si hutan itu berpuluh tahun lamanya.
Sebagian penduduk mengatakan bahwa mereka adalah makhluk berevolusi yang berkembang biak.
Sebagian lagi mempercayai bahwa mereka adalah makhluk asing yang berasal dari luar angkasa karena penampilan aneh mereka.
Bahkan sebagian lagi mengatakan bahwa para makhluk itu masih keturunan Pemimpin Daerah yang telah sepuh dan sudah pensiun sejak lama.
Karena pengaruhnya yang sangat besar hingga sekarang, mantan Pemimpin Daerah itu memerintahkan agar orang-orang menjauhi hutan agar keturunannya dapat berkembang biak dengan bebas.
Tidak ada yang pernah tahu cerita mana yang benar. Karena tidak ada yang pernah melihat penampilan makhluk itu dengan jelas.
Dahulu kala sempat ada yang pernah melihat salah satu makhluk itu melintas di tepi hutan saat makhluk itu berburu makhluk buas.
Para orang tua mulai menciptakan cerita-cerita seram kepada anak-anak mereka agar menjauhi hutan.
Hal itu bukan tanpa alasan karena mengingat beberapa orang yang terlihat masuk ke dalam hutan tidak pernah kembali keluar.
Dan sekarang, faktanya adalah beberapa penumpang yang selamat keluar dari hutan hampir setahun yang lalu tampaknya telah berhasil membunuh semua makhluk buas itu.
Bangunan yang hangus terbakar di dalam hutan dan telah rata dengan tanah itu dipercaya adalah tempat tinggal para makhluk.
Besar kemungkinan semua jasad penumpang yang menghilang dari dalam pesawat pasti berakhir di sana.
Setelah kejadian itu, Pemerintah Lokal merasa tidak perlu menempatkan Penjaga Hutan untuk mencegah orang-orang masuk ke dalam sana.
Makhluk-makhluk itu dipercaya telah punah. Setidaknya itulah yang dipercaya oleh masyarakat sekitar sini dan Pemerintah Lokal.
Selama Osas menuturkan cerita yang dinilai Vero sangat mengerikan dan membuat bulu kuduknya berdiri pandangannya tak lepas dari Saddam.
Vero mengamati tiap reaksi pria itu.
Tatapan mata pria itu berarti antara sedih dan marah yang menjadi satu.
Sekarang Vero bisa mengerti apa yang dirasakan oleh Saddam.
Jika memiliki uang dan kuasa seperti pria itu, mungkin dirinya juga akan mengambil tindakan yang sama dengan Saddam.
Pemerintah Lokal berhutang penjelasan kepada keluarga ratusan penumpang yang jasadnya tidak dapat ditemukan.
"What do you think? Do you still want to enter this forest?" Tiba-tiba suara Osas memecah keheningan yang menggantung di antara mereka.
"Of Course they will. All of the creatures are dead. What are they afraid of?" Tiba-tiba Ndaka yang juga mahir berbahasa Inggris menjawab pertanyaan Osas.
Ndaka menekankan bahwa mereka tetap akan masuk ke hutan karena semua makhluk itu diyakini sudah punah.
"No one can confirm whether all the creatures have died" Osas sedikit membentak Ndaka yang tampaknya begitu ngotot bahwa mereka semua telah siap masuk ke dalam hutan meski telah mendengarkan penuturan Osas.
Osas mengatakan tidak ada yang bisa memastikan apakah makhluk itu telah tewas semuanya.
Osas juga menambahkan bahwa dia hanya berniat memberi gambaran situasi yang sesungguhnya kepada para pendatang yang dipandunya.
Dia merasa bertanggungjawab akan keselamatan mereka semua karena masuk ke hutan itu bukan sebuah tamasya akhir minggu.
Ndaka yang mendengar perkataan Osas terdiam dan membuat ekspresi rasa bersalah karena telah menyela pemimpinnya di tengah percakapan.
Sedangkan Salim dan Makalo yang tidak bisa berbahasa Inggris namun sepertinya mengetahui situasi yang sedang berlangsung tampak berbisik-bisik.
Tampak tangan Salim menepuk-nepuk pundak Osas yang berarti sebuah hiburan kepada pemimpin mereka agar lebih bersabar.
"Gimana Rul? Elu dan tim lu tetap ikut masuk? Atau kalian semua sekarang udah berubah pikiran?" Saddam menatap tajam ke arah Rully.
"Dari awal, kita semua punya tujuan yang beda-beda. Gua tetap masuk. Gua ngerasa tertantang. Tapi gua ga maksa kalo Vero dan Rizky mundur" Rully menatap Vero dan Rizky bergantian.
"Gimana?" Desak Rully pada Vero agar segera memberi jawaban.
Sebelum menjawab, Vero merasakan Saddam seperti sedang menanti jawabannya dengan tidak sabar.
Dan dia tidak ingin terlihat seperti seorang wanita yang tidak konsisten.
"Gua ikut. Tujuan gua dan elu semua juga beda." Vero menghindari tatapan Saddam saat memberikan jawabannya.
"Elu Riz??" Tanya Rully pada pria muda yang sedang berjongkok dan merokok dengan santai.
"Gua pacarnya Vero, gua juga ikut ke sini karna dia. Kalo dia masuk, gua masuk." Rizky menjawab dengan santai.
"Jangan ngaco!! Gua ga mau jadi alesan kalo elu kenapa-napa di dalem." Vero memotong cepat.
"Bisa jadi elu yang kenapa-napa di dalem kalo ga ada gua!" Rizky berdiri mencampakkan rokoknya ke rumput dan menginjaknya.
"Bukan urusan elu juga! Ga usah sembarangan kalo mengklaim sesuatu. Elu bukan siapa-siapa gua. Elu bebas mau kemana." Nada suara Vero mulai meninggi.
"Jadi selama ini elu nganggap gua apa?!?" Rizky maju mendekati Vero.
Vero yang sudah mulai muak dengan pengakuan-pengakuan Rizky yang dinilainya selalu sepihak dan tidak menerima penolakan mengangkat dagunya tinggi-tinggi seolah menantang pria tampan itu.
"Yang jelas elu bukan siapa-siapa gua Riz! Harusnya sebelum berangkat ke sini lu udah cukup jelas. Udah ah, gua ga mau ribut!" Vero berbalik hendak menuju mobil yang tak jauh dari mereka untuk mengambil ranselnya.
Rizky yang tersulut emosi mencengkeram lengan kanan Vero dan menariknya.
Sebelum langkah Vero tertahan karena cengkeraman Rizky di tangannya, Saddam sudah mengunci lengan Rizky di belakang tubuh pria yang baru saja ditolak mentah-mentah itu.
Setengah berbisik Saddam berkata di telinga Rizky,
"Gua rasa hubungan itu bisa terjadi kalo ada persetujuan kedua belah pihak. Kalo salah satunya udah ga setuju, harusnya lu tau harus ngapain. Jangan rusak acara gua"
Vero panik melihat Rizky kesakitan karena salah satu lengannya terlipat di belakang tubuhnya karena kuncian tangan Saddam.
Vero menarik lengan jaket yang dikenakan Saddam hingga wajahnya berada dekat sekali dengan tubuh pria itu.
Nafas mereka mengeluarkan asap karena suhu di hutan lebih dingin ketimbamg mereka berada di kota tadi.
Mata Vero bertemu dengan bola mata coklat muda milik Saddam. Bulu mata pria itu dinilainya sangat lentik.
Sebenarnya kondisi mereka saat itu sangat tidak memungkinkan untuk membuat Vero berpikiran macam-macam.
Tapi saat bisa berada sedekat itu dengan Saddam, Vero bisa melihat pipi Saddam yang terlihat merona merah menggemaskan karena cuaca dingin.
Vero takjub dengan raut dan garis wajah pria itu. Dia merasakan pandangannya melembut sekejab ketika menatap Saddam.
Untung dirinya segera menyadari keberadaan Rully dan Eko yang berdiri tak jauh dari mereka yang seperti sedang menonton konflik drama Korea.
Vero cuma sanggup mengatakan,
"Cukup. Gua ga suka orang kasar"
...***...
...Mohon dukungan atas karyaku dengan like, comment atau vote ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Nana Maryani
dengan kalimat ndaka apakah dia bagian dr keluarga kanibal ....
mau baca terus tapi takut ga dibaca malah pinisirin thor jangan serem" ya kejadiannya ngeri senut" jd ngebayanginnya
2024-03-14
0
Farni hana
karna Ndaka ingin mengantarkan kalian semua untuk jadi santapan saudara2nya... aduh... lebih menegangkan kan season 2 ni😬😬😬
2024-02-01
0
lisna
heran z sama s rulli ko diam z ya Vero digituin ma Rizki🤔
2023-12-04
0