12. Sudut Pandang

Beberapa menit setelah Saddam dan Rully turun dari mobil Vero berniat meluruskan kakinya yang dirasa telah terlalu lama duduk menekuk semenjak dari pesawat semalaman.

Vero yang duduk di kursi tengah di sebelah Eko turun melalui pintu kiri. Setengah penasaran kakinya melangkah ke mulut gang tempat di mana Saddam dan Rully menghilang. Dia tak tahu apa yang sedang dikerjakan kedua orang pria tersebut.

Lingkungan tempat mobil mereka berhenti bisa dibilang sangat sepi. Sepanjang tembok dipenuhi hiasan vandalisme yang cukup indah dibanding coretan-coretan yang biasa dilihatnya di bawah jembatan layang Jakarta.

Saat dirinya menyadari sudah berjalan cukup jauh dari mobil, Vero memutar langkahnya kembali ke arah SUV yang terparkir. Dilihatnya Rizky juga sudah berada di luar mobil menyalakan sebatang rokok.

Vero memperlambat langkahnya agar tiba di dekat Rizky lebih lama, tapi rupanya pria itu telah menyadari Vero datang.

"Ngapain ke sana?" Rizky berkata sambil mengerucutkan bibirnya menunjuk arah Vero datang sebelumnya.

"Ga ada, liat-liat doang" jawab Vero tanpa melihat ke arah Rizky.

"Kamu kenapa sih kalo aku ngomong kayaknya jijik banget cuma untuk ngeliat aja?" Rizky mencampakkan rokoknya yang masih menyala ke tanah dan mendekati Vero.

"Apa sih Riz, biasa aja" Vero berjalan menuju sisi kiri pintu mobil yang berdampingan dengan tembok.

"Liat aku dulu!" bentak Rizky sambil menarik lengan kiri Vero.

Langkah Vero terjajar dua langkah ke belakang karena tarikan Rizky. Kini mereka berdiri berhadap-hadapan di mulut gang.

"Kamu apaan sih, rese sendiri. Aku ngapain juga enggak." Vero menarik lepas tangan Rizky yang masih berada di lengannya.

Rizky yang sepertinya kesal dengan Vero karena tangannya dipaksa melepaskan cengkeramannya pada wanita itu kembali menarik lengan Vero dan memojokkan tubuhnya di dinding gang.

"Sok banget sih Ver, siapa banget sih lu?" Rizky berkata lirih di depan wajah Vero.

"Bukan siapa-siapa. Bukan siapa-siapanya elu lebih jelasnya," sinis Vero pada Rizky.

Mendengar hal itu Rizky semakin berang dan merapatkan tubuhnya pada Vero. Pria itu hendak menciumnya.

Vero mendorong tubuh Rizky,

"Jangan rese. Tingkah lu tuh menjijikkan."

Saat Vero beringsut dari balik tubuh Rizky pandangan matanya tertumbuk pada dua sosok pria yang sepertinya sudah mengamati mereka sedari tadi.

Saddam dan Rully mendekat, wajah Saddam terlihat seperti hendak akan memakan mereka semua sekaligus.

Mungkin pria itu sudah muak akan dramanya bersama Rizky sepanjang perjalanan.

Saat Saddam hendak melewati mereka menuju pintu mobil, Rizky menangkap lengan pria itu yang terlihat membawa sebuah benda dalam bungkusan.

"Gua tau pasti ini tempat apa. Lu beli senjata kan Dam?" Rizky menjajari langkah Saddam.

Saddam bergeming.

"Mana? Mana? Gua boleh liat sekarang?" Rizky berbicara sambil meraba bungkusan yang berada di tangan Saddam.

"Liat dong, pelit amat" Rizky setengah menarik bungkusan.

Brakk!!

Vero terkejut karena dalam sekejab mata Rizky sudah berada di posisinya tadi. Terpojok dengan di dinding gang dengan kerah baju tercengkeram oleh tangan kanan Saddam.

Rully hanya berdiri mematung tak jauh dari mereka. Vero sedikit sebal dengan Rully yang terlihat seperti tidak berniat untuk memisahkan kedua pria itu.

Tangan kanan Vero masih menutup mulutnya seperti khawatir setelah pekikannya tadi, dia akan kembali menjerit melihat keributan yang masih berlangsung di depannya.

Tapi perkiraannya meleset, Saddam yang sejenak seperti menoleh ke kiri melihatnya dan Rully yang masih berdiri mematung, sepertinya menyadarkan pria itu.

Saddam melepaskan Rizky dan berjalan menuju SUV yang terparkir tak jauh dari mereka.

Dan Rizky yang lehernya baru saja terbebas dari tangan Saddam, tampak memegang kerah bajunya.

"Anjing! Cuihh!!" Rizky meludah setelah memaki.

Rully hanya menepuk bahu Rizky dan kemudian berjalan menuju SUV dan duduk di kursi paling belakang.

Vero hanya menatap semua pria yang satu persatu meninggalkannya untuk masuk ke dalam mobil.

"Apa yang gua lakuin di sini? Harusnya gua kerja di lab dan makan siang kebab dingin ama Yana di kantin..."

Setelah memikirkan hal itu, Vero masuk kembali ke dalam SUV dan duduk di sebelah Eko yang tampaknya baru terbangun dari tidurnya.

"Enek opo toh Mba?" Eko bertanya padanya dengan wajah polos. Mungkin asisten Saddam itu merasakan sesuatu yang canggung di antara mereka semua.

Vero hanya bisa meringis dan menggeleng sambil menatap tas di pangkuannya.

Bahkan untuk sekedar melirik bahu Saddam yang duduk di depannya pun Vero tak memiliki keberanian.

Sekarang dia merasa takut kepada Rizky dan diliputi perasaan tidak enak kepada Saddam.

Ini adalah kontrak kerjanya bersama pria itu. Tapi tingkah Rizky membuat mereka tampak tidak profesional.

...--oOo--...

Mobil memasuki pelataran sebuah hotel yang cukup mewah. Dua orang Bellboy tampak berdiri di depan sebuah meja concierge yang di sebelahnya terdapat troli tinggi besi kuningan. Saat mobil berhenti, semua orang bergegas turun kecuali Saddam.

Vero yang sudah lebih dulu berdiri di sisi luar mobil sambil menunggu barangnya diturunkan, mengalihkan pandangannya ke arah Saddam.

Vero melihat pria itu sekilas seperti sedang melihat ke arahnya melalui kaca spion. Tapi untuk memastikannya, Vero tak cukup bernyali.

Setelah semua bawaan diturunkan, supir SUV yang tadinya turun ikut membantu mereka kini telah kembali ke belakang setir.

Eko tampak berbincang dengan Saddam melalui kaca jendela mobil yang sekarang telah turun seluruhnya.

Vero yang berdiri sejajar dengan mobil kini bisa melihat ekspresi wajah Saddam saat berbicara dengan Eko melalui pantulan kaca spion.

Vero sedang mengamati rahang tegas milik Saddam yang dibalut dengan rambut tipis yang terbayang di bawah kulit dagunya.

Saat pandangan mata Vero berhenti pada bibir penuh Saddam, pandangan pria itu tiba-tiba mengarah padanya dari pantulan kaca spion.

Entah berapa lama pandangan mereka bertemu. Tapi kali ini Vero tidak memalingkan wajahnya. Dia membalas tatapan Saddam.

Vero masih menatap mata coklat Saddam. Entah berapa jam atau berapa hari lagi dirinya baru akan bertemu lagi dengan Saddam yang akan pergi meninggalkan mereka menuju ke Cape Town.

Ada perasaan lega saat mengetahui bahwa Eko diminta Saddam untuk tetap berada di hotel bersama mereka.

Dalam diamnya saat bertatapan dengan pria itu, ada terlintas sedikit rasa di benak Vero bahwa dirinya tak ingin pria itu pergi.

"Ngeliat dia pergi, kok rasanya kayak bakal ada yang kurang. Gua kok kayak gak mau ditinggalin ya.."

Vero menggeleng-geleng menampik pikirannya barusan. Pandangannya sudah kembali tertuju pada ransel besar di kakinya.

Perlahan mobil bergerak menjauhi mereka meninggalkan pelataran lobby hotel.

Vero kembali melihat spion yang kaca pintu mobilnya perlahan menutup.

"Ganteng." Vero berbisik.

"Siapa Mba? Saya?" Eko yang tiba-tiba sudah berada di dekatnya membuat Vero hampir terlonjak.

Eko terlihat kembali memanggul ransel besar Vero seperti memang bahwa ransel itu adalah bawaannya.

Vero hanya meringis kaku kepada Eko dan langsung buru-buru melangkahkan kakinya mengikuti Rully yang memasuki lobby hotel.

...***...

...Kalau suka minta like dan komentarnya ya...

...vote juga boleh banget...

Terpopuler

Comments

lisna

lisna

mulai seru nich apa rizky tau ya bahaya apa yg akan dihadapin nanti secara kan dia tanda tangani surat perjanjian tanpa melihat keseluruhan isinya

2023-12-04

1

HNF G

HNF G

gara2 rizky si orang hutan yg rese😒

2023-11-22

1

anisa f

anisa f

la rully itu ngapain sih
kok setiap rizky "berbuat" dia diem aja

2023-09-16

1

lihat semua
Episodes
1 1. Percakapan Terakhir
2 2. Sekretaris
3 3. Ibu
4 4. Fotografer
5 5. Peneliti
6 6. Bola Mata Coklat Muda
7 7. Pecinta
8 8. Keberangkatan
9 9. Transit
10 10. Ketibaan
11 11. Johannesburg
12 12. Sudut Pandang
13 13. Keluarga
14 14. Another Strangers
15 15. Berkumpul
16 16. Hawa Dingin
17 17. Kokwane
18 18. Fakta
19 19. Follow Me
20 20. Shock Therapy
21 21. Kabut Tebal
22 22. Malam Dingin Pertama
23 23. Awal Mula
24 24. Dalam Sebuah Kastil
25 25. Bayi Pertama
26 26. Akhir Penantian
27 27. Suara Nafas
28 28. Guncangan
29 29. Cause of Me
30 30. Terpisah
31 31. Mulai Gelap
32 32. Hanyut
33 33. I Will Find You
34 34. Skin to Skin
35 35. Let's Get It On
36 36. Canggung
37 37. Penculikan
38 38. The Last Porter
39 39. Di Sepanjang Lembah
40 40. Asisten Ulung
41 41. Nasib Rizky
42 42. Di Dalam Gendongan
43 43. Pergumulan
44 44. Serum Terakhir
45 45. Before You Go
46 46. Petarung
47 47. Wait For Me
48 48. Pria di Kursi Roda
49 49. Tuan Rumah
50 50. The Laboratory
51 51. Cucu Bungsu
52 52. Bukan Teman Pilihan
53 53. Teman ??
54 54. Trespass
55 55. Save You
56 56. The Real Fight
57 57. Kecupan Di Pipi
58 58. Ledakan Terakhir
59 59. Tatoo
60 60. Kritis
61 61. Menunggu
62 62. Ketika Tuan Enzo Sadar
63 63. Istri ?
64 64. Mulai Janggal
65 65. Kembalinya Ingatan
66 66. So What?
67 67. The Conclusion
68 68. Mahasiswi Miskin
69 69. Rully Ngambek
70 70. Di Atas Parit
71 71. Masih Butuh Waktu
72 72. Menanggalkan Kenangan
73 73. Pesona Tuan Enzo
74 74. Pindahan
75 TERIMA KASIH PEMBACA
76 75. Basecamp Baru
77 76. Panas
78 77. Ya atau Tidak ?
79 78. Interview oleh Vero
80 79. Kastil Saddam
81 80. Pandangan Veronica
82 81. Canggung (lagi)
83 82. Kejutan
84 83. Kejutan (2)
85 84. I Want You to The Bone
86 85. Beautiful
87 86. Handsome
88 87. Singa Betina
89 88. Secret Villa
90 89. I Belong To You
91 90. Last Day
92 91. Ngambek
93 92. Curhat Saddam
94 93. Apologize
95 94. Early Morning
96 95. Untuk Sahabatku, Rully
97 96. Hadiah Wisuda
98 97. Menyambut Dunia Baru
99 98. Tetap Di Sampingku
100 99. Arriving at Moskwa
101 100. Pertemuan Bisnis
102 101. Menjadi Istrinya
103 102. Jangan Tidur
104 103. A Mother
105 104. Hai Zach!
106 105. Afrika Selatan ?
107 106. Tiba di Masa Depan
108 EXTRA PART 1
109 EXTRA PART 2
110 EXTRA PART 3 : IN THE END
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Percakapan Terakhir
2
2. Sekretaris
3
3. Ibu
4
4. Fotografer
5
5. Peneliti
6
6. Bola Mata Coklat Muda
7
7. Pecinta
8
8. Keberangkatan
9
9. Transit
10
10. Ketibaan
11
11. Johannesburg
12
12. Sudut Pandang
13
13. Keluarga
14
14. Another Strangers
15
15. Berkumpul
16
16. Hawa Dingin
17
17. Kokwane
18
18. Fakta
19
19. Follow Me
20
20. Shock Therapy
21
21. Kabut Tebal
22
22. Malam Dingin Pertama
23
23. Awal Mula
24
24. Dalam Sebuah Kastil
25
25. Bayi Pertama
26
26. Akhir Penantian
27
27. Suara Nafas
28
28. Guncangan
29
29. Cause of Me
30
30. Terpisah
31
31. Mulai Gelap
32
32. Hanyut
33
33. I Will Find You
34
34. Skin to Skin
35
35. Let's Get It On
36
36. Canggung
37
37. Penculikan
38
38. The Last Porter
39
39. Di Sepanjang Lembah
40
40. Asisten Ulung
41
41. Nasib Rizky
42
42. Di Dalam Gendongan
43
43. Pergumulan
44
44. Serum Terakhir
45
45. Before You Go
46
46. Petarung
47
47. Wait For Me
48
48. Pria di Kursi Roda
49
49. Tuan Rumah
50
50. The Laboratory
51
51. Cucu Bungsu
52
52. Bukan Teman Pilihan
53
53. Teman ??
54
54. Trespass
55
55. Save You
56
56. The Real Fight
57
57. Kecupan Di Pipi
58
58. Ledakan Terakhir
59
59. Tatoo
60
60. Kritis
61
61. Menunggu
62
62. Ketika Tuan Enzo Sadar
63
63. Istri ?
64
64. Mulai Janggal
65
65. Kembalinya Ingatan
66
66. So What?
67
67. The Conclusion
68
68. Mahasiswi Miskin
69
69. Rully Ngambek
70
70. Di Atas Parit
71
71. Masih Butuh Waktu
72
72. Menanggalkan Kenangan
73
73. Pesona Tuan Enzo
74
74. Pindahan
75
TERIMA KASIH PEMBACA
76
75. Basecamp Baru
77
76. Panas
78
77. Ya atau Tidak ?
79
78. Interview oleh Vero
80
79. Kastil Saddam
81
80. Pandangan Veronica
82
81. Canggung (lagi)
83
82. Kejutan
84
83. Kejutan (2)
85
84. I Want You to The Bone
86
85. Beautiful
87
86. Handsome
88
87. Singa Betina
89
88. Secret Villa
90
89. I Belong To You
91
90. Last Day
92
91. Ngambek
93
92. Curhat Saddam
94
93. Apologize
95
94. Early Morning
96
95. Untuk Sahabatku, Rully
97
96. Hadiah Wisuda
98
97. Menyambut Dunia Baru
99
98. Tetap Di Sampingku
100
99. Arriving at Moskwa
101
100. Pertemuan Bisnis
102
101. Menjadi Istrinya
103
102. Jangan Tidur
104
103. A Mother
105
104. Hai Zach!
106
105. Afrika Selatan ?
107
106. Tiba di Masa Depan
108
EXTRA PART 1
109
EXTRA PART 2
110
EXTRA PART 3 : IN THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!