14. Another Strangers

Rully mengetuk-ngetukkan ujung sepatunya ke lantai kusam sebuah restoran Fish and Chips yang berjarak tak lebih dari 15 menit menumpang sebuah taksi dari hotel tempat mereka menginap.

Saddam memberinya instruksi untuk menemui dua orang warga lokal yang akan menemani mereka memasuki hutan beberapa hari lagi.

Meski sudah sering bertemu dan berurusan dengan orang asing, kali ini Rully merasa agak gugup.

Pagi-pagi benar tadi dia sudah turun untuk sarapan di restoran hotel. Awalnya dia merasa menjadi manusia pertama dalam rombongan mereka yang sarapan lebih awal di pagi pertama mereka di hotel itu, tapi saat melihat Vero sedang duduk dengan sepiring omelete dan secangkir kopi dia menghampiri wanita itu untuk sarapan bersama.

Pagi itu mereka terlibat percakapan soal Yana dan rencana pernikahan mereka yang dijadwalkan tak lama lagi. Vero mengkhawatirkan keadaan sahabatnya itu.

Tak heran jika Vero mengkhawatirkan Yana yang tinggal bersama Ayah tirinya sejak meninggalnya Ibu Kandung mereka.

Ayah Kandung Yana telah meninggal saat wanita itu masih kecil dan Ibunya menikah lagi dan melahirkan dua orang adik laki-laki untuknya.

Yana tinggal bersama Ayah dan kedua saudara tirinya. Kisah Yana mirip seorang Cinderella yang harus menghidupi keluarga tirinya.

Sering Yana bercerita kepada Vero bahwa dirinya sangat ingin meninggalkan keluarganya itu karena tingkah kedua adik laki-lakinya yang merupakan pengangguran dan sering terlibat kriminal perjudian membuatnya muak.

Tapi tiap kali Vero menyarankan untuk meninggalkan keluarganya itu, Yana sering merasa tidak tega karena Ayah Tirinya sudah tua dan tak lagi bekerja.

Vero dan Yana sama-sama menganggap bahwa menikah dengan Rully yang mengerti kondisi itu adalah sebuah jalan keluar paling indah.

Yana keluar rumah karena menikah. Keluar rumah dengan alasan seperti anak perempuan pada umumnya, yaitu dibawa oleh Sang Suami.

Rully sama sekali tidak pernah keberatan dengan kondisi Yana itu. Dia menerima wanita yang akan menjadi calon isterinya itu sepenuhnya.

Rully bahagia karena merasa dirinya akan menjadi seorang pria tempat Yana bergantung dan berharap.

Mereka telah menabung beberapa tahun terakhir ini, dan mereka telah melihat-lihat berbagai katalog perumahan yang kelak akan mereka pilih sebagai tempat mereka berkeluarga dan membesarkan anak-anak mereka.

Rully tersenyum tipis membayangkan wajah Yana yang berbinar-binar saat Rully melamarnya.

Dan sekarang, dia hanya tinggal menjalankan proyeknya bersama Saddam demi mendapat bayaran besar untuk memulai usahanya nanti.

Rully sangat mencintai Yana, dan juga dirinya sangat menyayangi Vero yang sudah dianggapnya sebagai adiknya sendiri.

Seperti Vero yang menginginkannya hidup bahagia bersama Yana, Rully juga sangat menginginkan Vero akan bahagia suatu hari nanti bersama pria yang dicintainya.

Sebelum pergi dari hotel menuju restoran itu, Rully sempat mengernyitkan dahi karena tiba-tiba Vero bertanya tentang Saddam.

Satu hal yang belum pernah dilakukan Vero sebelumnya; bertanya tentang seorang pria.

Meski pertanyaan wanita itu cukup sederhana,

"Kapan Saddam balik ke sini?"

Tapi di telinga Rully itu pertanyaan luar biasa.

Bukan seperti Vero yang selama ini dikenalnya.

Saat dirinya mengangkat cangkir kopinya untuk ketiga kalinya, dari arah pintu masuk matanya menangkap kedatangan dua pria asing berkulit gelap yang celingak-celinguk seperti mencari sesuatu.

Menyadari kalau itu adalah orang-orang yamg ditunggunya, Rully melambaikan tangan.

Salah seorang pria berwajah ramah yang kira-kira berumur akhir 30-an tersenyum kepadanya.

"R--uu-ll-y?" Pria yang tersenyum itu berusaha menyebutkan namanya dengan benar sambil melihat ke arah ponselnya.

Mungkin pria itu sedang belajar mengeja nama asing yang belum pernah disebutnya sebelumnya.

"Yes. Rully." Rully mengulurkan tangannya ke arah pria itu.

"Yes. Yes. I am Osas. This is Salim." Osas memperkenalkan diri dan menunjukkan pria lebih tua yang berada di sebelahnya.

"Osas. Salim. Have a sit." Rully mengulangi nama yang didengarnya dan menunjukkan kursi-kursi yang berada di hadapannya.

Osas duduk dengan luwes dan santai, sedangkan Salim terlihat mengawasi Rully dengan pandangan menyelidik.

"We receive, an order. To accompany some foreigners into the small forest near the Kokwane. Like we know how the forest is.  All of you already know.  And we took risks because the pay was high. You know what I mean." Osas mengangkat bahunya di akhir kalimatnya.

Saat Osas mengatakan bahwa para pemandu itu mengambil resiko untuk mengantarkan mereka masuk ke dalam hutan karena bayaran yang besar, nyali Rully sempat ciut sebentar.

Ada perasaan takut yang tidak pernah terpikirkan olehnya sejak sebelum mereka tiba di Johannesburg.

Entah karena dirinya baru saja memikirkan soal tunangannya, atau memang dirinya takut karena melihat reaksi penduduk asli yang ternyata lebih takut dari pada mereka.

"Everything is okay right?. I mean about tomorrow's preparations?" Rully hanya menanyakan soal persiapan sesuai instruksi Saddam.

"Everything is okay Sir" Osas menjawab sambil mengacungkan jempolnya.

"Okay. You want a cup of tea?" Rully berdehem sambil mengangkat tangannya ke arah waiter yang merangkap sebagai kasir.

Sebelum kedua tamunya itu menolak untuk berbasa-basi, Rully telah memesankan mereka dua cangkir teh dan beberapa potong cake.

Penampilan kedua tamunya itu jauh dari kesan orang perkotaan. Saat Rully kembali menyesap minumannya, Salim yang lebih tua berbisik kepada Osas.

Seperti teringat akan sesuatu Osas memajukan badannya sedikit dan berbicara setengah berbisik,

"Initially, your companion was only 3 people, me, Salim and Makalo. But someone else will join. We let him come because he looks like he really needs a job.  His name is Ndaka.  I think you need to tell your boss."

Osas mengatakan kalau pada awalnya pendamping ke hutan hanya tiga orang dan mereka memutuskan menambah seorang lagi karena seorang pria terlihat sangat membutuhkan pekerjaan.

Rully tidak mempermasalahkan hal itu, dan menurutnya Saddam juga pasti tidak akan keberatan.

"Okay, no problem" Rully mengangguk kepada Osas. Dan pria berkulit hitam itu tampak tersenyum dan mengangguk ke arah Salim yang juga terlihat lega.

"We'll be waiting near the ranger post. At 1 pm. We will carry all your luggage from there. Agree?" Osas masih tersenyum mengangkat alisnya menunggu persetujuan.

Osas mengatakan bahwa mereka akan menunggu di dekat pos penjaga hutan pukul 1 siang. Dan dari sana mereka akan membantu mengangkat semua bawaan mereka ke dalam hutan.

Rully tersenyum dan mengangguk. Osas langsung berdiri, tapi kemudian teh yang dipesan Rully datang dengan asap yang masih mengepul.

Belum lagi sempat untuk meminta kedua orang itu minum, Osas sudah mengambil dua cangkir teh dari atas nampan yang masih dipegang waiter.

"We had to go quickly. Kokwane is very far from here." Osas mengangguk kepada Rully, dan Rully yang terpana dengan ketangkasan Osas hanya berdiri sambil mengangguk.

Tak berapa lama matanya melihat punggung kedua orang asing yang perlahan menjauh dan keluar dari restoran kecil itu.

Rully kembali duduk dan meneguk sisa tehnya. Sekarang dia akan kembali ke hotel dan menunggu Saddam kembali dari Cape Town.

Besok pagi-pagi benar mereka sudah akan bertolak lewat jalan darat menuju hutan. Debar antusias dan debar takut serasa bercampur menjadi satu di dadanya.

...***...

...Mohon dukungan atas karyaku dengan like, comment atau vote ...

Terpopuler

Comments

Farni hana

Farni hana

kalau tidak salah satu orang tambahan inilah saudara ke 6 makhluk buas itu😬😬😬

2024-02-01

1

Patrish

Patrish

semoga selamat ya Rully...

2023-12-15

0

anisa f

anisa f

b9 brti

2023-09-16

0

lihat semua
Episodes
1 1. Percakapan Terakhir
2 2. Sekretaris
3 3. Ibu
4 4. Fotografer
5 5. Peneliti
6 6. Bola Mata Coklat Muda
7 7. Pecinta
8 8. Keberangkatan
9 9. Transit
10 10. Ketibaan
11 11. Johannesburg
12 12. Sudut Pandang
13 13. Keluarga
14 14. Another Strangers
15 15. Berkumpul
16 16. Hawa Dingin
17 17. Kokwane
18 18. Fakta
19 19. Follow Me
20 20. Shock Therapy
21 21. Kabut Tebal
22 22. Malam Dingin Pertama
23 23. Awal Mula
24 24. Dalam Sebuah Kastil
25 25. Bayi Pertama
26 26. Akhir Penantian
27 27. Suara Nafas
28 28. Guncangan
29 29. Cause of Me
30 30. Terpisah
31 31. Mulai Gelap
32 32. Hanyut
33 33. I Will Find You
34 34. Skin to Skin
35 35. Let's Get It On
36 36. Canggung
37 37. Penculikan
38 38. The Last Porter
39 39. Di Sepanjang Lembah
40 40. Asisten Ulung
41 41. Nasib Rizky
42 42. Di Dalam Gendongan
43 43. Pergumulan
44 44. Serum Terakhir
45 45. Before You Go
46 46. Petarung
47 47. Wait For Me
48 48. Pria di Kursi Roda
49 49. Tuan Rumah
50 50. The Laboratory
51 51. Cucu Bungsu
52 52. Bukan Teman Pilihan
53 53. Teman ??
54 54. Trespass
55 55. Save You
56 56. The Real Fight
57 57. Kecupan Di Pipi
58 58. Ledakan Terakhir
59 59. Tatoo
60 60. Kritis
61 61. Menunggu
62 62. Ketika Tuan Enzo Sadar
63 63. Istri ?
64 64. Mulai Janggal
65 65. Kembalinya Ingatan
66 66. So What?
67 67. The Conclusion
68 68. Mahasiswi Miskin
69 69. Rully Ngambek
70 70. Di Atas Parit
71 71. Masih Butuh Waktu
72 72. Menanggalkan Kenangan
73 73. Pesona Tuan Enzo
74 74. Pindahan
75 TERIMA KASIH PEMBACA
76 75. Basecamp Baru
77 76. Panas
78 77. Ya atau Tidak ?
79 78. Interview oleh Vero
80 79. Kastil Saddam
81 80. Pandangan Veronica
82 81. Canggung (lagi)
83 82. Kejutan
84 83. Kejutan (2)
85 84. I Want You to The Bone
86 85. Beautiful
87 86. Handsome
88 87. Singa Betina
89 88. Secret Villa
90 89. I Belong To You
91 90. Last Day
92 91. Ngambek
93 92. Curhat Saddam
94 93. Apologize
95 94. Early Morning
96 95. Untuk Sahabatku, Rully
97 96. Hadiah Wisuda
98 97. Menyambut Dunia Baru
99 98. Tetap Di Sampingku
100 99. Arriving at Moskwa
101 100. Pertemuan Bisnis
102 101. Menjadi Istrinya
103 102. Jangan Tidur
104 103. A Mother
105 104. Hai Zach!
106 105. Afrika Selatan ?
107 106. Tiba di Masa Depan
108 EXTRA PART 1
109 EXTRA PART 2
110 EXTRA PART 3 : IN THE END
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Percakapan Terakhir
2
2. Sekretaris
3
3. Ibu
4
4. Fotografer
5
5. Peneliti
6
6. Bola Mata Coklat Muda
7
7. Pecinta
8
8. Keberangkatan
9
9. Transit
10
10. Ketibaan
11
11. Johannesburg
12
12. Sudut Pandang
13
13. Keluarga
14
14. Another Strangers
15
15. Berkumpul
16
16. Hawa Dingin
17
17. Kokwane
18
18. Fakta
19
19. Follow Me
20
20. Shock Therapy
21
21. Kabut Tebal
22
22. Malam Dingin Pertama
23
23. Awal Mula
24
24. Dalam Sebuah Kastil
25
25. Bayi Pertama
26
26. Akhir Penantian
27
27. Suara Nafas
28
28. Guncangan
29
29. Cause of Me
30
30. Terpisah
31
31. Mulai Gelap
32
32. Hanyut
33
33. I Will Find You
34
34. Skin to Skin
35
35. Let's Get It On
36
36. Canggung
37
37. Penculikan
38
38. The Last Porter
39
39. Di Sepanjang Lembah
40
40. Asisten Ulung
41
41. Nasib Rizky
42
42. Di Dalam Gendongan
43
43. Pergumulan
44
44. Serum Terakhir
45
45. Before You Go
46
46. Petarung
47
47. Wait For Me
48
48. Pria di Kursi Roda
49
49. Tuan Rumah
50
50. The Laboratory
51
51. Cucu Bungsu
52
52. Bukan Teman Pilihan
53
53. Teman ??
54
54. Trespass
55
55. Save You
56
56. The Real Fight
57
57. Kecupan Di Pipi
58
58. Ledakan Terakhir
59
59. Tatoo
60
60. Kritis
61
61. Menunggu
62
62. Ketika Tuan Enzo Sadar
63
63. Istri ?
64
64. Mulai Janggal
65
65. Kembalinya Ingatan
66
66. So What?
67
67. The Conclusion
68
68. Mahasiswi Miskin
69
69. Rully Ngambek
70
70. Di Atas Parit
71
71. Masih Butuh Waktu
72
72. Menanggalkan Kenangan
73
73. Pesona Tuan Enzo
74
74. Pindahan
75
TERIMA KASIH PEMBACA
76
75. Basecamp Baru
77
76. Panas
78
77. Ya atau Tidak ?
79
78. Interview oleh Vero
80
79. Kastil Saddam
81
80. Pandangan Veronica
82
81. Canggung (lagi)
83
82. Kejutan
84
83. Kejutan (2)
85
84. I Want You to The Bone
86
85. Beautiful
87
86. Handsome
88
87. Singa Betina
89
88. Secret Villa
90
89. I Belong To You
91
90. Last Day
92
91. Ngambek
93
92. Curhat Saddam
94
93. Apologize
95
94. Early Morning
96
95. Untuk Sahabatku, Rully
97
96. Hadiah Wisuda
98
97. Menyambut Dunia Baru
99
98. Tetap Di Sampingku
100
99. Arriving at Moskwa
101
100. Pertemuan Bisnis
102
101. Menjadi Istrinya
103
102. Jangan Tidur
104
103. A Mother
105
104. Hai Zach!
106
105. Afrika Selatan ?
107
106. Tiba di Masa Depan
108
EXTRA PART 1
109
EXTRA PART 2
110
EXTRA PART 3 : IN THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!