Sebuah Lamborgini merah melaju dengan kecepatan yang sedang, menyusuri jalanan yang penuh dengan liku liku yang menanjak. Indahnya panorama alam sekitarnya membuat kedua gadis ini sangat takjub akan kebesaran Sang Pencipta.
Mereka hanya terdiam selama perjalanan, saling larut dalam pemikiran mereka masing masing, tak ada sepatah kata pun yang terucap dari bibir mereka.
Alin yang masih terkejut dengan apa yang telah dia lihat semalam, sejuta pertanyaan muncul dalam benaknya sekarang.
Dan itu sungguh sangat menyiksa dia sekarang ini. Apa sebenarnya gadis yang Reza maksud adalah Lili? Bukan gadis yang saat itu ada dikantornya. Apa Lili juga memiliki perasaan yang sama pada Reza?
Itulah pertanyaan yang menjadi benang kusut yang ingin diuraikannya sekarang.
"Jika benar gadis itu adalah Lili, apa yang harus aku lakukan, aku ingin bersama dengan Reza, tapi aku juga tak mau melukai hati Lili. Oh Tuhan,,, permainan cinta apa ini yang Kau berikan pada kami. Keduanya orang yang kusayang."
Bisik hati Alin yang ingin sekali menjerit meluapkan semua kegundahannya.
Kegelisahan pun sama terpancar dari raut wajah Lili, sepanjang perjalanan mereka yang menuju puncak, ia hanya terdiam dan memakai headseatnya, berpura pura sedang mendengarkan musik, padahal ia tak mendengarkan musik. Matanya kosong memandang keluar jendela mobil, ia memikirkan soal pembuatan iklan kecantikan nantinya. Apa ia bisa berpasangan dengan Reza? Apa jadinya iklan ini kalau tak sesuai yang ia harapkan, karena masa depannya tergantung dari iklan ini.
" Ya Allah,,, berilah kelancaran dan keberkahan untuk iklan ini, karena ini adalah awal kehidupanku yang baru."
Doa Lili dalam hatinya, ia pun menarik nafas perlahan dan menghembuskannya dengan berat.
Disandarkan tubuhnya dikursi mobil sambil memejamkan matanya terarah ke luar jendela mobil.
Reza yang memperhatikannya dari kaca spion ikut menarik nafas berat, ia tau kegelisahan Lili karena iklan ini adalah awal yang baru untuk kehidupan Lili jika tak sesuai dengan yang diharapkan.
" Kamu pasti bisa, dan jikalau pun kamu gagal, aku tak akan membiarkanmu jatuh ke tangan mereka." Gumam Reza dalam hatinya.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 3 jam, akhirnya mereka sampai di Villa puncak, tempat pemotretan akan dilangsungkan.
Setelah memakirkan mobilnya, ketiganya pun turun dan disambut oleh Vino dan kru yang lain. Nampak di sana sudah ada Abymana dan Salsa yang sedang melakukan pemotretan.
Ketiganya pun terhenti sejenak, melihat pemotretan dan video yang dibuat oleh sepasang mantan kekasih mereka, Lili pun membuang wajahnya saat Aby menatapnya.
Lili lalu melangkah pergi menuju kamarnya yang sudah dipersiapkan untuk mereka, Reza menatap gadis itu dengan tajam, mencoba membaca ekspresinya saat melihat Aby dan Salsa, meskipun Reza sangat geram kepada Aby namun ia tahan dan masuk menyusul Lili yang lebih dulu sampai di kamarnya.
Alin pun mengikuti langkah Reza yang menunjukkan letak kamar Alin yang bersebelahan dengan Lili.
Akhirnya mereka pun beristirahat di kamar masing masing sebelum pemotretan dan pembuatan video iklan yang direncanakan setelah pemotretan Aby dan Salsa selesai.
********
Sesuai jadwal yang telah ditentukan, kini Lili sudah berada di lokasi syuting bersama dengan Reza dan Alin. Setelah semua siap akhirnya pembuatan iklan pun dimulai. Menceritakan seorang gadis desa yang bertemu dengan pria kaya, yang terpesona oleh kecantikan gadis lugu itu. Hingga mereka menikah itulah alur dari pembuatan iklan ini, dan di mulai saat mereka bertemu pertama kali di sebuah pemandian air terjun saat si gadis sedang mencuci bajunya di sana.
Syuting pun dimulai dan take,,,,
Lili yang memakai baju kebaya khas gadis jawa kuno pun membawa keranjang pakaiannya ke sungai, dengan anggunnya ia mulai berakting seperti gadis jaman dulu yang mencuci bajunya di sungai, kilauan cahaya surya yang menerpa air sungai membuat wajah gadis ini bersinar seterang mentari.
Kemudian datanglah Alin dengan membawa keranjang dan cucian kotor. Mereka pun bertegur sapa dan bercanda ria bersama, saling mencipratkan air ke muka masing masing sambil tertawa riang.
Tanpa mereka sadari ada dua orang pria yang sedang memperhatikan mereka. Kedua gadis itupun melanjutkan aktivitas mencucinya lalu mandi berendam di pemandian itu.
Saat sedang asyik bercanda mereka tak menyadari jika baju mereka sudah berpindah tempat. Saat mereka mau mengambil bajunya , Lili dan Alin terkejut tak mendapati baju mereka. Seluruh area sudah mereka jelajahi namun nihil tak ada jejak hilangnya baju mereka.
Dengan terpaksa kedua gadis itu naik ke bebatuan besar dan mengeringkan tubuh mereka yang hanya memakai jarik yang membebat tubuh mereka, terlihat jelas pundak dan dada atas mereka yang memanjakan mata yang melihatnya, namun masih tertutupi dengan rambut mereka yang tergerai dan basah, membuat semua orang terpana dengan kecantikan keduanya. Kecantikan yang sangat alami tiada bermake up.
Tiba tiba saja ada sepasang tangan yang sudah membawa jaket dan menutupi tubuh atas keduanya. Lili dan Alin terkejut saat mendapati adanya dua cowok ganteng yang mau berbagi jaket dengan mereka.
Kedua pria itupun mengulurkan tangannya dan berkata," cah ayu,,, aku tresno karo sliramu,,, gelem ora dadi bojoku?"
( cantik,, aku cinta sama kamu, mau tidak jadi istriku?")
Bagai tersihir oleh ketampanan pria pria itu, bagai terhipnotis oleh rayuan mereka, Lili dan Alin hanya tertunduk malu dan menganggukkan kepalanya. Mereka pun berniat meninggalkan tempat itu.
Namun karena Lili tak terbiasa memakai kemben jarik, saat ia ingin turun dari bebatuan itu kakinya terpeleset dan terkilir,
membuatnya hilang keseimbangan dan tercebur ke sungai itu.
" Lili,,," teriak Alin yang khawatir dengan keadaan Lili.
Jay dan Reza segera terjun ke sungai untuk menyelamatkan Lili, karena tanpa terduga air mulai mengalir dengan deras.
Meskipun ia bisa berenang dengan kondisi kakinya yang luka, Lili tak berdaya melawan arus sungai, untung Jay dan Reza bisa menggapai tangannya dan menariknya ke tepi sungai.
Lili pun terbatuk batuk karena sempat meminum air sungai itu.
" Ini kan yang kamu harapkan?"
Dengan wajah yang dingin Reza pun memijat kaki Lili dan mengembalikan persendian yang terkilir tadi. Lili hanya bisa meringis menahan sakit saat Reza memijat kakinya.
" Biar ku bantu memapahmu cantik, apa perlu ku gendong kamu?"
Jay sudah bersiap memapah tubuh Lili namun langkahnya terhenti, karena Reza sudah membopong tubuh Lili dan membawanya berjalan ke arah Villa. Tanpa mereka tau semua adegan itu terekam dengan jelas di roll video dan membuat sutradara iklan tersenyum puas.
Sedangkan Alin dan Jay hanya bisa memandangi kepergian keduanya, lalu melangkah menuju Villa dengan sejuta pertanyaan di pikiran mereka.
" Apakah benar gadis itu Lili, Eza?"
bersambung🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Nurfitri Susanti
😄😄😄
2021-08-22
0
gusion&Lesley
Lan樹tっk
2021-03-28
0
🇮🇩⨀⃝⃟⃞☯Ayodyatama🌹
joko tarub😂
2021-03-20
6