bab16 kesedihan Lili

Di dalam ruang kerjanya, Reza sedang bergelut dengan tumpukan berkas yang harus diselesaikan malam ini juga, karena Lili yang tidak bisa bekerja, maka ia yang menghandle semuanya.

Setelah makan siang tadi ia segera ke kantor, menyelesaikan semua kerjaannya yang kini makin menumpuk, dan harus selesai hari ini juga, karena lusa ia dan Lili akan melakukan pemotretan di puncak untuk produk Ceofeng.

Saat bergelut dengan pekerjaannya, terdengar bunyi pintu diketuk, tak lama muncul asisten pribadinya bersama dengan Salsa yang mengekorinya dari belakang.

" Bos,,, orang yang anda tunggu sudah datang."

Ucapnya sambil menunduk hormat.

Reza pun mengangkat kepalanya, melihat ke arah Vino dan Salsa.

" Kamu keluarlah Vin, akan kuselesaikan sendiri."

Perintahnya sambil memberikan isyarat tangannya pada Vino.

Tanpa menunggu perintah kedua kalinya dari mulut Reza, asistennya segera mengangguk hormat lalu keluar dari ruang kerja Reza, meninggalkan mereka berdua, yang dulunya sepasang kekasih, dan kini hanya tinggal kenangan untuk keduanya.

Reza menatap tajam kearah Salsa yang masih berdiri di depan nya dengan senyum menghiasi bibirnya.

" Sayang,,, aku sangat merindukanmu."

Salsa berjalan ke arah Reza dan memeluknya dari belakang.

" Sayang,,, bisakah kita kembali seperti dulu lagi, aku sangat merindukan saat saat kita bersama."

Kini Salsa sudah duduk di pangkuan Reza dan bergelayut manja di leher Reza dan berusaha mencium bibir Reza.

Namun dengan cepat Reza melepas tangan Salsa dan mendorongnya kasar hingga model cantik ini terjatuh dari pangkuannya, Salsa meringis kesakitan saat kakinya terkilir karena posisi jatuhnya yang salah.

" Kau pikir aku bodoh, hentikan sandiwaramu sekarang, dan ingat jika kau tak ingin kariermu hancur maka jangan sekali kali kau menyentuh Lili, kalau tidak ini akan menyebar ke media dan pasti jadi konsumsi publik yang menjadi trending topik utama."

Reza menunjukkan laptop nya ke arah Salsa yang masih bersimpuh di lantai, dengan air matanya yang membasahi pipinya.

Sebenarnya ada rasa sakit dan tak tega melihat wanita yang pernah mengisi hidupnya dengan kasih sayang, meskipun luka yang telah ditorehkan Salsa pun masih menganga lebar, namun saat melihat air mata Salsa, hatinya sedikit melunak.

Salsa hanya bisa memandang ke arah laptop itu dengan derai air mata, tubuhnya gemetar menahan rasa sakit hati atas perlakuan kasar Reza dan juga apa yang dilihatnya sekarang.

" Aku benar benar membenci wanita itu, aku ingin melihatnya hancur dan mati mengenaskan, baru aku puas, dia yang jadi penyebab kehancuran kita, dia yang membuatmu jauh dariku.'

Salsa berusaha bangkit dengan meringis menahan sakit kakinya.

" Sudah ku bilang, jangan sentuh Lili sehelai rambutpun, semua itu kesalahanmu sendiri yang membuat kita berakhir seperti ini.

Karena aku masih memandang hubungan kita dulu, maka aku memberikanmu kesempatan tetap berkarier, tapi jika sedikit saja kau melukai Lili seperti kemarin, maka kau tau akibatnya."

Reza mencengkram dagu Salsa hingga wajah mereka begitu dekatnya, hingga orang yang tidak tau pasti menafsirkan kalau posisi mereka akan berciuman, bersamaan dengan itu pintu ruang Reza terbuka, dan nampak dua orang gadis yang berdiri terpaku di depan pintu.

Mereka tak berkedip melihat ke arah Reza dan Salsa. Lili yang tau sapa wanita itu pun pergi dari sana menyisakan Alin yang masih terpaku seperti tersihir dengan pemandangan di depannya.

Reza yang menyadari kehadiran keduanya pun melepaskan tangannya dari Salsa.

" Pergi, dan renungkan kata kataku."

Lalu Reza pun melangkah keluar meninggalkan Salsa yang masih berderai air mata.

" Apa kamu tidak terlalu kejam meninggalkan wanita itu dalam kondisi seperti itu, Eza?"

Tanpa menoleh kearah Reza yang masih fokus dengan mengemudi mobilnya.

Kini mereka bertiga sudah dalam perjalanan ke arah panti asuhan. Lili yang duduk di belakang hanya melihat ke luar jendela mobil, ia berpura pura mendengarkan lagu dengan memakai headseatnya.

Reza yang melihat Lili dari kaca spion pun menjawab pertanyaan Alin.

" Dia sudah berani menyakiti keluargaku, seharusnya aku bisa lebih kejam dari tadi."

Ucapnya dingin tanpa ekspresi dan tetap fokus menatap ke arah jalanan yang padat merambat itu.

Setelah sejam perjalanan mereka pun sampai di panti asuhan itu. Setelah menemui pengurus panti dan memberikan donasi, Reza melangkahkan kakinya ke arah anak anak yang sudah berkumpul di musholla panti.

Nampak seorang ustadz dan ustadzah yang memberikan ceramah kajian pada mereka.

Reza pun masuk dan membaur bersama dengan mereka, anak anak pun bergantian

menjabat tangannya dan mencium punggung tangan Reza, setelah itu mereka melanjutkan membaca Al Qur'an dan Reza ikut mengajari mereka, begitupun dengan Lili dan Alin.

Ke dua gadis itu sangat cantik dengan balutan baju syar'i mereka, wajah keduanya bersinar seperti bulan yang sedang memancarkan cahayanya, begitu meneduhkan dan menentramkan hati.

Dengan sabar dan telatennya Reza mengajari anak anak itu, dan ia sangat dekat dengan anak anak panti, bahkan ustadzah Annisa pun menaruh hati padanya.

Tanpa sadar ustadzah cantik ini mencuri pandang kearah Reza, saat ia mengajari anak anak panti. Dan itu tak lepas dari pandangan seorang Liliana, namun ia hanya terdiam dan melanjutkan mengajari anak anak.

Tanpa Lili sadari jika dari tadi ada sepasang mata yang sudah mengamati tiap gerak geriknya, pria itupun tersenyum, sungguh ia terpesona dengan sosok wanita cantik yang kini dengan senyum manisnya sedang mengajari anak anak panti mengaji.

Mungkin ini pertemuan pertama mereka, namun hatinya telah terikat pada wanita ini.

Setelah kajian selesai mereka pun pamit pada anak anak dan pengurus panti juga pada ustadz dan ustadzah tadi. Namun hanya Reza dan Alin yang berpamitan dengan mereka, sedangkan Lili sudah ada di dalam mobil menunggu mereka.

Tanpa seorang pun tau, gadis itu sedang menangis sendiri di dalam mobil, ia merasa teriris hatinya melihat ada bayi yang sakit dan ditinggalkan ibunya di panti tadi, saat ia tak sengaja melihatnya saat keluar dari musholla.

Ia tak bisa membayangkan jika itu terjadi pada dirinya.

" Ya Allah,,, aku masih beruntung dari bayi tadi, aku tak akan pernah menyiakan amanatmu Ya Allah."

bisiknya dalam hati lalu mengusap airmatanya setelah Alin dan Reza membuka pintu mobil mereka.

" Kita pulang sekarang?"

Tanya Reza pada keduanya.

" Aku ingin nonton bioskop, bisa kita nonton, gimana Li, kamu mau?"

Tanya Alin penuh semangat dengan binar matanya yang penuh harap.

" Iya, kita pergi ke bioskop, apa pun maumu Tuan Putri kami siap melayani."

Balas Lili sambil tersenyum manis saat melihat Alin cemberut karena tak suka di panggil Tuan Putri.

Reza yang melihat ke arah Lili pun tau jika saat ini ia sedang bersedih, bekas tangisnya yang tertinggal di matanya yang merah tak dapat mengelabuhi Reza.

" Kita ke taman kota saja, melihat indahnya danau, apa lagi sedang bulan purnama, besok baru kita nonton."

" Tapi Eza,,, aku ingin sekarang, Lili juga setuju, iya kan Li?"

"Iya,,, kita nonton saja."

Reza pun memandang ke arah Lili, namun gadis itu membuang wajahnya kesamping, menghindari tatapan Reza.

" Apa yang kau sembunyikan?"

Gumamnya dalam hati.

bersambung🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Awalin An

Awalin An

banyak cewek yang suka krnapa gk di tembak ??? apa gak suka cwek thooor??

2021-03-03

3

🇮🇩⨀⃝⃟⃞☯Ayodyatama🌹

🇮🇩⨀⃝⃟⃞☯Ayodyatama🌹

jadi penasaran ma reza🤔
banyak kali yang tertarik padanya...😂😂

2021-03-03

6

lihat semua
Episodes
1 bab 1 pengenalan tokoh.
2 bab 2 pulanglah
3 bab 3 senyum kemenangan
4 bab 4 anjing dan kucing
5 bab 5 pernyataan mengejutkan
6 bab 6 perdebatan
7 bab 7 pertemuan
8 bab 8 kerjasama
9 bab 9 perkelahian
10 bab 10 cinta masa kecil
11 bab 11 pertengkaran
12 bab 12 kesadaran Lili
13 bab 13 obat cinta
14 bab 14 kedatangan Alin
15 bab 15 otak licik dan otak bulus
16 bab16 kesedihan Lili
17 bab 17 siapa Jay?
18 Bab 18 curahan hati Alin
19 Bab 19 syuting iklan.
20 bab 20 ancaman tuk Lili
21 bab 21 penderitaan lili
22 bab 22 kegadisan yang terenggut
23 bab 23 hukuman rahasia yg tersimpan
24 bab 24 pernikahan dadakan
25 bab 25 hitam diatas putih
26 bab 26 salam perpisahan
27 bab 27 hari naas
28 bab 28 kedatangan Arsen
29 bab 29 hukuman manis
30 Bab 30 penculikan Lili
31 bab 31 kekejaman Arsen
32 Bab 32 kecelakaan
33 bab 33 pertemuan kembali
34 bab 34 tragedi di Mansion
35 bab 35 tragedi mansion 2
36 bab 36 tragedi mansion3
37 bab 37 airmata Lili
38 bab 38 perginya debay
39 bab 39 kehilangan debay 2
40 bab 40 rahasia terkuak
41 bab 41 kehamilan Salsa
42 bab 42 ice cream cinta
43 Bab 43 luka hati
44 Bab 44 pergi ke Mall
45 bab 45 keputusan Lili
46 bab 46 indah pagi yang ternoda
47 bab 47 perpisahan dimata
48 Bab 48 diantara dua pilihan
49 Bab 49 perkelahian
50 Bab 50 siapa gadis itu
51 bab 51 kedustaan Lili
52 Bab 52 Cahya kecelakaan.
53 Bab 53 my love
54 Bab 54 kehamilan Lili
55 Bab 55 pertengkaran manis
56 Bab 56 satu sama
57 bab 57 benci atau cinta
58 bab 58 cerita masa lalu
59 bab 59 fakta baru
60 bab 60 kejahilan Lili
61 bab 61 pertemuan
62 bab 62 kemesraan
63 bab 63 ciuman pertama
64 bab 64 ngidam kelapa muda
65 Bab 65 perjanjian bisnis
66 bab 66 siapa Natasya
67 bab 67. keusilan Lili
68 bab 68 meteor rain
69 bab 69 malam pertunangan
70 bab 70 firasat seorang istri
71 bab 71 penyamaran
72 bab 72 aksi Vino Erlangi
73 bab 73 salah waktu
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
Episodes

Updated 78 Episodes

1
bab 1 pengenalan tokoh.
2
bab 2 pulanglah
3
bab 3 senyum kemenangan
4
bab 4 anjing dan kucing
5
bab 5 pernyataan mengejutkan
6
bab 6 perdebatan
7
bab 7 pertemuan
8
bab 8 kerjasama
9
bab 9 perkelahian
10
bab 10 cinta masa kecil
11
bab 11 pertengkaran
12
bab 12 kesadaran Lili
13
bab 13 obat cinta
14
bab 14 kedatangan Alin
15
bab 15 otak licik dan otak bulus
16
bab16 kesedihan Lili
17
bab 17 siapa Jay?
18
Bab 18 curahan hati Alin
19
Bab 19 syuting iklan.
20
bab 20 ancaman tuk Lili
21
bab 21 penderitaan lili
22
bab 22 kegadisan yang terenggut
23
bab 23 hukuman rahasia yg tersimpan
24
bab 24 pernikahan dadakan
25
bab 25 hitam diatas putih
26
bab 26 salam perpisahan
27
bab 27 hari naas
28
bab 28 kedatangan Arsen
29
bab 29 hukuman manis
30
Bab 30 penculikan Lili
31
bab 31 kekejaman Arsen
32
Bab 32 kecelakaan
33
bab 33 pertemuan kembali
34
bab 34 tragedi di Mansion
35
bab 35 tragedi mansion 2
36
bab 36 tragedi mansion3
37
bab 37 airmata Lili
38
bab 38 perginya debay
39
bab 39 kehilangan debay 2
40
bab 40 rahasia terkuak
41
bab 41 kehamilan Salsa
42
bab 42 ice cream cinta
43
Bab 43 luka hati
44
Bab 44 pergi ke Mall
45
bab 45 keputusan Lili
46
bab 46 indah pagi yang ternoda
47
bab 47 perpisahan dimata
48
Bab 48 diantara dua pilihan
49
Bab 49 perkelahian
50
Bab 50 siapa gadis itu
51
bab 51 kedustaan Lili
52
Bab 52 Cahya kecelakaan.
53
Bab 53 my love
54
Bab 54 kehamilan Lili
55
Bab 55 pertengkaran manis
56
Bab 56 satu sama
57
bab 57 benci atau cinta
58
bab 58 cerita masa lalu
59
bab 59 fakta baru
60
bab 60 kejahilan Lili
61
bab 61 pertemuan
62
bab 62 kemesraan
63
bab 63 ciuman pertama
64
bab 64 ngidam kelapa muda
65
Bab 65 perjanjian bisnis
66
bab 66 siapa Natasya
67
bab 67. keusilan Lili
68
bab 68 meteor rain
69
bab 69 malam pertunangan
70
bab 70 firasat seorang istri
71
bab 71 penyamaran
72
bab 72 aksi Vino Erlangi
73
bab 73 salah waktu
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!