bab 13 obat cinta

Malam telah berlalu dari peraduannya, berganti dengan senyum mentari yang menyapa semua makhluk Nya. Udara pagi begitu segar dan menyejukkan, dihirupnya udara pagi dengan perlahan dari atas balkon kamarnya.

Dasar memang keras kepala, meskipun kondisi tubuhnya masih lemah namun ia tak mau dirawat di Rumah Sakit. Lili tetep kekeh ingin pulang dan beristirahat di kamarnya.

Setelah debat yang panjang dan penuh drama akhirnya ia memenangkan perdebatan dan inilah hasilnya, ia bisa menikmati indahnya pagi dari balkon kamarnya.

Meskipun tangannya masih di perban dan memar di wajahnya masih terlihat jelas.

" Kreeekk,,," bunyi pintu yang terbuka.

Nampak Bibi May masuk ke kamarnya dengan membawa sarapan pagi dan obat yang harus diminumnya pagi ini.

Dengan tersenyum lembut, Bibi May mendekati Lili yang duduk di balkon kamarnya.

" Non, ayo sarapan dulu, Bibi sudah buatkan makanan kesukaan Non, nasi goreng seafood pedas, sama jus jambu kesukaan Non."

Air mata menitik dari pelupuk mata wanita paruh baya ini melihat kondisi Lili sekarang.

Gadis yang biasanya selalu menggodanya tiap pagi dan membuatnya sibuk dengan manjanya yang ingin ini dan itu, kini hanya terduduk lemas di kursi santainya.

" Bi,,, kenapa menangis? Aku baik baik saja Bi, ini tak sakit kok, Bibi tak boleh bersedih kayak gitu, aku tak mengijinkan air mata ini tertumpah karena aku, jika Bibi sayang sama aku, ayo tersenyum, jangan buatku ikut bersedih di pagi yang indah ini."

Lili menghapus air mata Bibi May dengan senyuman yang tersungging di bibirnya.

" Sayang, siapa yang tega melakukan ini pada putri kecil Bibi, kalau aku ketemu mereka akan ku buat mereka jadi perkedel."

Geram Bibi May sambil meremas remas tangannya, membuat Lili tersenyum lebar.

" Ha,, ha,, ha,, Bibi,,, Bibi sungguh lucu dengan amarah seperti itu, sebelum mereka jadi perkedel Bibi, mereka sudah jadi santapan piranha di kolam Bi,,, nggak mungkin Reza dan Papa membiarkan mereka lolos."

Tawa Lili memenuhi ruang kamarnya, tanpa disadarinya Reza sudah berada di dalam kamar itu sedang menyaksikan keakraban dari pengasuh dan momongannya.

Senyuman tipis menghiasi bibirnya, dia terus menyaksikan interaksi antara keduanya, yang sangat jarang ia lihat seorang Lili tertawa lepas seperti itu.

Kebahagiaan benar benar terpancar dari raut wajahnya, membuat Reza enggan beranjak dari tempatnya berdiri, menyaksikan kebahagiaan gadis manjanya.

" Non, ayo makan dulu sarapannya, nanti keburu dingin."

Bibi May menyodorkan nampan yang berisi nasi goreng dan jus diatasnya, tak lupa segelas air putih dan obat yang sudah siap untuk diminum.

Lili memandang obat itu dengan cemberut, ia memandang memelas ke arah Bibi May dan bermanja padanya dengan menyandarkan kepalanya di bahu wanita paruh baya itu.

" Bi,,, obat itu pahitkan Bi,,, masa Bibi tega memberiku obat pahit itu, Bibi kan tahu aku nggak bisa minum obat, pasti ntar kumuntahkan kembali, kan sayang nasi gorengnya kalau harus kumuntahkan lagi, jadi,, aku mau sarapan tapi tak perlu minum obat ya Bi,,,"

Tuturnya manja sambil menaik turunkan alisnya dan mengerlingkan matanya, senyuman termanis diberikan pada Bibi May.

" Tapi Non,,, nanti kalau Nyonya dan Tuan tahu hidup Bibi yang terancam Non,,, lagian Bibi juga ingin kamu cepat sembuh, jangan membujuk Bibi lagi, semua tak akan berhasil."

Ucapnya lembut namun penuh penegasan, dengan mata yang menatap penuh kasih sayang pada Lili.

Lili semakin mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan Bi May, ia pun memundurkan tubuhnya dan bersandar pada kursi, sambil mengangkat kedua kakinya keatas kursi, dan memeluk kakinya, menjadikan lututnya sebagai penyangga kepalanya.

" Aku nggak mau sarapan kalau gitu, bawa aja semua kembali ke dapur Bi, lebih baik aku kelaparan dari pada harus minum obat itu."

Pandangan matanya kini tertuju ke lantai balkonnya, ia tak mau menatap Bibi May lagi, dan itu menandakan kalau ia benar benar lagi kesal sekarang, membuat Bibi May sedikit tergoyahkan pikirannya.

" Baiklah,,, baiklah,, putriku yang cantik,,, yang manja,,, Bibi mengalah padamu,,, makanlah sarapan ini dan tak perlu minum obatnya,,, biar Bibi buang saja obatnya nanti."

Mendengar itu mata Lili berbinar, ia sangat senang lalu memeluk Bibi May dan tersenyum bahagia.

" Bibi memang yang terbaik,,,tapi suapi aku dong Bi,, kan tanganku terluka sekarang,,, he,, he,, he,,,"

" Dasar manja,,, yang sakit tangan mana dan yang buat makan tangan mana,,, haduhh,,, putriku yang manja,,,,"

Bibi May mencubit pelan hidung Lili membuat gadis itu tersenyum nyengir.

Dengan penuh kasih sayang Bibi May menyuapi Lili, dan terjadi perbincangan hangat antara keduanya hingga suapan yang terakhir, setelah itu Lili pun meminum jusnya, dan meletakkan sisanya di meja dekat sofa.

" Makasih ya Bi,,, aku sayang,,, banget sama Bibi,,,"Lili bergelayut manja di lengan Bibi May dan menyandarkan kepalanya di bahu pengasuhnya itu.

Bibi May membelai lembut rambut Lili," Non,,, jangan bikin kami cemas lagi,,, dunia serasa runtuh saat tau Non di rumah sakit kemarin, Nyonya tak hentinya menangis, Tuan seperti kehilangan pegangan hidupnya, Reza seperti orang gila mencari keberadaan Non Lili, jangan buat kami cemas lagi ya sayang,,,kamu itu dunia kami,,,"

Bibi May pun meneteskan airmatanya, ia membayangkan jika hal buruk terjadi pada Lili, dadanya pun terasa sesak mengingatnya.

" Bi,,, maafin Lili,,, aku janji tak akan membuat Bibi bersedih lagi, aku akan menjaga diriku dengan baik Bi,,, jangan menangis lagi, sayang airmata seindah ini harus terjun dari pipi yang sudah berkerut,,, jalannya tak akan mulus,,, berlenggak lenggok karena kerutan ini seperti jalan tol yang banyak polisi tidurnya,,,he,, he,, he,,"

" Dasar anak nakal, he,,,he,, he,,,"

Bibi May pun mencubit pelan pipi Lili, membuatnya mengelus pipi sambil cemberut.

" Jangan cemberut dong sayang, ntar cantiknya ilang lagi,,,Bibi ke dapur dulu ya mempersiapkan penyambutan kedatangan Alin, ia akan datang hari ini."

Lili sedikit terkejut mendengar Alin akan datang, meskipun ia tau kalau hari ini pasti akan tiba, namun ia tak menyangka akan secepat ini, ia pun tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya pada Bibi May. Pertanda ia mengijinkan wanita paruh baya itu keluar dari kamarnya.

Tatapannya kini kosong menerawang ke depan, tanpa disadarinya Reza sudah duduk di sampingnya dengan membawa segelas air dan obat Lili.

" Minum obatmu!"

Katanya tanpa basa basi membuat Lili tersadar dari lamunannya.

Dengan tatapan tak suka ia memandang gelas dan obat yang diberikan Reza.

"Aku tak butuh itu, aku baik baik saja, cepat keluar dari kamarku, kamu merusak pagi indahku, sana pergi,,,"

Namun Reza tak beranjak dari duduknya, membuat Lili geram dan berniat meninggalkan tempat itu namun tertahan oleh Reza.

" Minum obatnya atau aku yang akan meminumkannya padamu!"

Ucapnya tegas.

" Sapa kamu berani memerintahku, minggir,, aku nggak mau minum obat itu,,,"

Lili bangkit dari duduknya, namun selangkah ia berjalan tangannya ditarik oleh Reza hingga ia terduduk di pangkuan Reza, dan dengan cepat ia mencium Lili dengan menekan tengkuk gadis ini hingga ia tak bisa menghindar, dan setelah obat itu masuk kedalam mulut Lili dan menelannya baru Reza melepaskan ciumannya dan tangannya dari tubuh Lili.

" Minum obatmu sendiri kalau kau tak mau aku yang meminumkannya padamu!"

Dengan menahan senyumnya ia berpura pura menatap Lili dengan arogannya.

Lili hanya bisa memelototkan matanya, lalu bangkit dari pangkuan Reza, karena kecerobohannya ia menyenggol gelas jus dan jatuh mengenai kakinya dan mengeluarkan darah, melihat darahnya yang mengalir, matanya menjadi kabur dan ,,,

" Brrrruuggghhhhh"

Tubuhnya terkulai lemas dan jatuh di pelukan Reza.

bersambung🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

LUNA HIATUS

LUNA HIATUS

lili koq bisa sama dgn aku ya gk bisa minum obat wkwkwkwk.

2021-10-12

2

Nurfitri Susanti

Nurfitri Susanti

alin siapanya lili ya

2021-08-22

1

Dfe

Dfe

minum obat aja gamau.. alsanya pahit.
yassalam.. pahit itu klo bucin ma orang tp orangnya cuek g respect. itu pahit bgt

2021-07-10

11

lihat semua
Episodes
1 bab 1 pengenalan tokoh.
2 bab 2 pulanglah
3 bab 3 senyum kemenangan
4 bab 4 anjing dan kucing
5 bab 5 pernyataan mengejutkan
6 bab 6 perdebatan
7 bab 7 pertemuan
8 bab 8 kerjasama
9 bab 9 perkelahian
10 bab 10 cinta masa kecil
11 bab 11 pertengkaran
12 bab 12 kesadaran Lili
13 bab 13 obat cinta
14 bab 14 kedatangan Alin
15 bab 15 otak licik dan otak bulus
16 bab16 kesedihan Lili
17 bab 17 siapa Jay?
18 Bab 18 curahan hati Alin
19 Bab 19 syuting iklan.
20 bab 20 ancaman tuk Lili
21 bab 21 penderitaan lili
22 bab 22 kegadisan yang terenggut
23 bab 23 hukuman rahasia yg tersimpan
24 bab 24 pernikahan dadakan
25 bab 25 hitam diatas putih
26 bab 26 salam perpisahan
27 bab 27 hari naas
28 bab 28 kedatangan Arsen
29 bab 29 hukuman manis
30 Bab 30 penculikan Lili
31 bab 31 kekejaman Arsen
32 Bab 32 kecelakaan
33 bab 33 pertemuan kembali
34 bab 34 tragedi di Mansion
35 bab 35 tragedi mansion 2
36 bab 36 tragedi mansion3
37 bab 37 airmata Lili
38 bab 38 perginya debay
39 bab 39 kehilangan debay 2
40 bab 40 rahasia terkuak
41 bab 41 kehamilan Salsa
42 bab 42 ice cream cinta
43 Bab 43 luka hati
44 Bab 44 pergi ke Mall
45 bab 45 keputusan Lili
46 bab 46 indah pagi yang ternoda
47 bab 47 perpisahan dimata
48 Bab 48 diantara dua pilihan
49 Bab 49 perkelahian
50 Bab 50 siapa gadis itu
51 bab 51 kedustaan Lili
52 Bab 52 Cahya kecelakaan.
53 Bab 53 my love
54 Bab 54 kehamilan Lili
55 Bab 55 pertengkaran manis
56 Bab 56 satu sama
57 bab 57 benci atau cinta
58 bab 58 cerita masa lalu
59 bab 59 fakta baru
60 bab 60 kejahilan Lili
61 bab 61 pertemuan
62 bab 62 kemesraan
63 bab 63 ciuman pertama
64 bab 64 ngidam kelapa muda
65 Bab 65 perjanjian bisnis
66 bab 66 siapa Natasya
67 bab 67. keusilan Lili
68 bab 68 meteor rain
69 bab 69 malam pertunangan
70 bab 70 firasat seorang istri
71 bab 71 penyamaran
72 bab 72 aksi Vino Erlangi
73 bab 73 salah waktu
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
Episodes

Updated 78 Episodes

1
bab 1 pengenalan tokoh.
2
bab 2 pulanglah
3
bab 3 senyum kemenangan
4
bab 4 anjing dan kucing
5
bab 5 pernyataan mengejutkan
6
bab 6 perdebatan
7
bab 7 pertemuan
8
bab 8 kerjasama
9
bab 9 perkelahian
10
bab 10 cinta masa kecil
11
bab 11 pertengkaran
12
bab 12 kesadaran Lili
13
bab 13 obat cinta
14
bab 14 kedatangan Alin
15
bab 15 otak licik dan otak bulus
16
bab16 kesedihan Lili
17
bab 17 siapa Jay?
18
Bab 18 curahan hati Alin
19
Bab 19 syuting iklan.
20
bab 20 ancaman tuk Lili
21
bab 21 penderitaan lili
22
bab 22 kegadisan yang terenggut
23
bab 23 hukuman rahasia yg tersimpan
24
bab 24 pernikahan dadakan
25
bab 25 hitam diatas putih
26
bab 26 salam perpisahan
27
bab 27 hari naas
28
bab 28 kedatangan Arsen
29
bab 29 hukuman manis
30
Bab 30 penculikan Lili
31
bab 31 kekejaman Arsen
32
Bab 32 kecelakaan
33
bab 33 pertemuan kembali
34
bab 34 tragedi di Mansion
35
bab 35 tragedi mansion 2
36
bab 36 tragedi mansion3
37
bab 37 airmata Lili
38
bab 38 perginya debay
39
bab 39 kehilangan debay 2
40
bab 40 rahasia terkuak
41
bab 41 kehamilan Salsa
42
bab 42 ice cream cinta
43
Bab 43 luka hati
44
Bab 44 pergi ke Mall
45
bab 45 keputusan Lili
46
bab 46 indah pagi yang ternoda
47
bab 47 perpisahan dimata
48
Bab 48 diantara dua pilihan
49
Bab 49 perkelahian
50
Bab 50 siapa gadis itu
51
bab 51 kedustaan Lili
52
Bab 52 Cahya kecelakaan.
53
Bab 53 my love
54
Bab 54 kehamilan Lili
55
Bab 55 pertengkaran manis
56
Bab 56 satu sama
57
bab 57 benci atau cinta
58
bab 58 cerita masa lalu
59
bab 59 fakta baru
60
bab 60 kejahilan Lili
61
bab 61 pertemuan
62
bab 62 kemesraan
63
bab 63 ciuman pertama
64
bab 64 ngidam kelapa muda
65
Bab 65 perjanjian bisnis
66
bab 66 siapa Natasya
67
bab 67. keusilan Lili
68
bab 68 meteor rain
69
bab 69 malam pertunangan
70
bab 70 firasat seorang istri
71
bab 71 penyamaran
72
bab 72 aksi Vino Erlangi
73
bab 73 salah waktu
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!