bab 15 otak licik dan otak bulus

Lili menuruni anak tangga dengan perlahan menuju ruang makan, entah kenapa ia merasa lapar sekali saat ini, meskipun ia tak ingin bertemu dengan Alin dalam keadaan yang memprihatinkan seperti itu, namun karena dorongan laparnya, mau tak mau ia harus keluar kamarnya.

Melihat Lili yang menuruni tangga, semua orang yang tadinya saling bercanda kini menatap kearahnya, Lili pun tersenyum ke arah Alin dan melambaikan tangannya, dan di balas pula oleh Alin.

" Ayo kita makan siang dulu, pasti kamu juga lapar kan, sayang?"

Mama Zahira menarik lembut tangan Alin mengikutinya ke ruang makan, diikuti Papa Sanjaya juga Reza.

Bersamaan dengan itu Lili juga sampai diruang makan, ia pun memeluk Alin dan mereka saling berpelukan.

" Gimana kabarmu putri manja, lama kita nggak ketemu, makin cantik aja kamu."

Alin mencubit hidung Lili sambil tersenyum.

" Auw,, sakit ,, dasar usil,, aku baik, kamu gimana?"

Lili menarik lembut tangan Alin mengajaknya duduk di kursi meja makan, karena semua orang sudah menunggu mereka.

Alin duduk di dekat Reza dan Lili mengambil kursi di depan mereka bersebelahan dengan Mama Zahira, sedang Papa Sanjaya duduk di kursi kebesarannya, ditengah mereka.

Hidangan yang tersedia merupakan semua makanan kesukaan Alin, dan Lili hanya bisa mendesah pelan, karena diantara semua makanan itu tak ada yang ia sukai.

Reaksi Lili bisa dilihat oleh semuanya, dan mereka hanya bisa menahan senyum.

" Sayang,,, apa kau ingin sesuatu?"

Goda Mama Zahira pada Lili, membuatnya memandang Mama Zahira dengan cemberut.

" Ma,,, sudah jangan meledekku lagi, Mama taukan ini semua bukan seleraku,,,"

Ia hendak meninggalkan tempat itu, namun tangannya di cekal Mama Zahira.

" Duduk,,, kamu nggak menghargai sekali jerih payah koki kita, kamu pikir makanan ini tidak pake uang, seenaknya saja mau kau tinggal gitu saja, kamu juga tak menghargai Alin yang baru datang, kan ini semua untuk menyambutnya."

Lili yang sudah mendengar ceramah Mamanya, sebelum panjang kali lebar kali tinggi dan mengisi volumenya, ia pun duduk kembali meski dengan cemberut.

" Li,,, liat deh wajahmu di cermin saat ini, nampak cantik banget."

Goda Alin sambil tersenyum ke arah Lili.

" Tertawalah kalian diatas penderitaanku, kalau bukan karena ini harimu Alin, aku akan pergi dari sini."

Cetusnya dengan sewot.

Membuat semua orang tertawa, jarang jarang mereka bisa mengerjai Lili yang manja dan arogan itu.

Sebenarnya Lili tidak menyukai sayur sayuran, dan semua hidangan yang tersedia memakai bahan dasar sayur, hingga mau tak mau ia harus memakannya.

" Eza, ini sayur kesukaanmu kan? Ayo makan yang banyak biar tubuhmu sehat."

Alin mengambil piring berisi nasi Reza dan mengambilkannya sayur cap cay dan udang crispy nya.

Dengan tersenyum, Reza mengambil piring itu dari Alin, dan tanpa sengaja tangan mereka bersentuhan, membuat keduanya saling canggung, dan malu malu.

" Ekheeemmm,,, kalau mau romantis, ntar malam aja kalian dinner, kan kalian udah lama tidak bertemu, pasti banyak yang ingin kalian bicarakan."

Suara Mama Zahira mengakhiri tatapan keduanya, lalu mereka pun kembali fokus pada makannya.

Sedang Lili yang masih mengotak atik nasinya pun berdiri dari duduknya, membawa nasi itu ke arah dapur lalu menyalakan kompor, mengambil penggorengan, dan menuangkan minyak, diambilnya beberapa potong nugget lalu digorengnya.

Bibi May pun menghampiri Lili, lalu mengambil alih spatula yang di pegang Lili.

" Sayang,,, kenapa kamu tidak makan udang dan ayam crispy yang tersedia di meja makan, kenapa menggoreng nugget sendiri, tanganmu kan masih sakit?"

" Sapa suruh meletakkan makanan itu di depan si kuman, mana mungkin aku mau makan bekas dia."

Gumamnya lirih namun bisa di dengar semuanya. Membuat mereka semua menggelengkan kepalanya melihat sikap Lili yang tak berubah terhadap Reza.

" Ternyata kalian tetap sama seperti dulu, seperti anjing dan kucing."

Gumam Alin disela makannya, membuat Lili dan Reza memandang ke arah Alin.

" Sudah,,, lanjutkan makan kalian, biarkan ia berbuat semaunya kalau tak ingin ada drama lagi nantinya, jangan hiraukan dia."

Papa Sanjaya menimpali ucapan Alin, lalu pergi meninggalkan ruang makan karena ia memang sudah selesai makannya.

" Nanti malam hadiri acara baksos di Panti Asuhan Kasih Bunda, kau ingatkan Reza?"

Ucapnya sebelum pergi dari ruang makan itu, di susul oleh Mama Zahira yang mengikuti langkah suaminya menuju kamar mereka.

Namun sebelum pergi ia membelai rambut Alin dan menyuruhnya lekas istirahat di kamarnya setelah selesai makan, dan Alin pun menganggukkan kepalanya.

" Eza, tolong tunjukkan kamarku, ada hal yang ingin ku bicarakan denganmu."

Tanpa menunggu jawaban Reza, Alin menarik tangan Reza dan membawanya melangkah ke arah kamar Alin.

Sedang Lili hanya menyaksikan interaksi kedua orang itu dengan mengernyitkan alisnya.

" Non,, apa kamu cemburu sama Alin?"

Goda Bibi May yang melihat Lili terus memandangi kepergian keduanya.

" Bibi bicara apa sih, mana mungkin aku cemburu pada kuman jelek itu."

Ucapnya sambil memakan makanannya.

Bibi May hanya tersenyum melihat tingkah Lili yang cemberut sambil sesekali melihat ke arah kamar Alin.

" Kenapa mereka lama sekali di kamar, kenapa hatiku terasa sakit bayangin yang tidak tidak, nggak mungkin, aku nggak mungkin suka pada kuman itu kan?"

Bisiknya dalam hati, dengan kegelisahan yang ada di benaknya, Lili pun meninggalkan ruang makan setelah menghabiskan makanannya menuju ke kamarnya.

Saat ia mau menaiki tangga, tangan Reza sudah mencekal lengannya, membuat tubuh Lili mundur ke belakang.

" Apa apaan sih, lepas nggak, kamu ingin memperparah sakitku dengan tanganmu yang penuh bakteri dan kuman itu."

Lili berusaha melepas tangan Reza yang mencengkram lengannya.

" Minum obatmu sekarang, kalau tidak aku yang akan meminumkannya seperti tadi pagi, ayo minum sekarang."

Tangan Reza yang satunya sudah membawa obat dan segelas air putih.

Melihat obat itu Lili sedikit memundurkan tubuhnya ke belakang, ia pun tersenyum pada Reza.

" Baiklah, karena obat itu pahit klo diminum langsung, lebih baik aku minum dari kamu seperti tadi pagi saja, gimana, kan kita bisa rasakan pahit bersama."

Dengan sedikit tersenyum dan mengerlingkan sebelah matanya pada Reza. Membuat pria ini curiga pasti ada udang dibalik rempeyek, he,,, he,,, he,,, ( authornya lagi gesrek).

Namun Reza tetap menaruh obat itu di mulutnya dan meminum sedikit air dan menarik tubuh Lili dekat dengannya, saat is ingin meminumkan obat itu, Lili berkata," Alin, kamu mau kemana, kenapa tak istirahat di kamar?"

Mendengar Lili menyapa Alin, spontan Reza menoleh ke belakang, dan kesempatan itu dibuat Lili menutup mulut Reza dengan kedua tangannya dan menginjak kaki Reza dengan sandalnya yang berduri, membuat Reza menelan obat itu sendiri.

Dan segera Lili berlari ke kamarnya setelah tangannya terlepas dari cengkraman Reza.

" Lili,,, awas kau,,, dasar licik,,," teriak Reza.

" Kamu aja yang bodoh, mau ku kelabui,, ha,,, ha,,, ha,,, dasar otak bulus,,," tawa Lili menggema di ruang tangga.

Saat Reza naik ke tangga menuju ke arahnya, dengan cepat Lili masuk ke kamarnya dan menguncinya.

" Liat aja nanti malam, habis kau sama aku, dasar licik." Ancam Reza dibalik pintu kamar Lili karena tak bisa membuka pintu kamar itu.

Sedang Lili tertawa puas bisa mengerjai Reza.

" Kau kira aku akan terjebak untuk kedua kalinya, dasar otak bulus,, ha,,, ha,, ha,,,"

bersambung,,, 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

banyubiru

banyubiru

udah boom like ya ka

2021-12-01

1

🎀ᵀᵗᵇ'ˢ YAZID

🎀ᵀᵗᵇ'ˢ YAZID

licik sm bulus beda ya?🤔

2021-08-03

36

🍾⃝⃡ ⃯sͩᴀᷝʙͧɴᷠᴀͣ•᭄͜͡

🍾⃝⃡ ⃯sͩᴀᷝʙͧɴᷠᴀͣ•᭄͜͡

ngakak malam² awas lili yaa nanti jadi bucin loh sama reza😂😂

2021-07-08

2

lihat semua
Episodes
1 bab 1 pengenalan tokoh.
2 bab 2 pulanglah
3 bab 3 senyum kemenangan
4 bab 4 anjing dan kucing
5 bab 5 pernyataan mengejutkan
6 bab 6 perdebatan
7 bab 7 pertemuan
8 bab 8 kerjasama
9 bab 9 perkelahian
10 bab 10 cinta masa kecil
11 bab 11 pertengkaran
12 bab 12 kesadaran Lili
13 bab 13 obat cinta
14 bab 14 kedatangan Alin
15 bab 15 otak licik dan otak bulus
16 bab16 kesedihan Lili
17 bab 17 siapa Jay?
18 Bab 18 curahan hati Alin
19 Bab 19 syuting iklan.
20 bab 20 ancaman tuk Lili
21 bab 21 penderitaan lili
22 bab 22 kegadisan yang terenggut
23 bab 23 hukuman rahasia yg tersimpan
24 bab 24 pernikahan dadakan
25 bab 25 hitam diatas putih
26 bab 26 salam perpisahan
27 bab 27 hari naas
28 bab 28 kedatangan Arsen
29 bab 29 hukuman manis
30 Bab 30 penculikan Lili
31 bab 31 kekejaman Arsen
32 Bab 32 kecelakaan
33 bab 33 pertemuan kembali
34 bab 34 tragedi di Mansion
35 bab 35 tragedi mansion 2
36 bab 36 tragedi mansion3
37 bab 37 airmata Lili
38 bab 38 perginya debay
39 bab 39 kehilangan debay 2
40 bab 40 rahasia terkuak
41 bab 41 kehamilan Salsa
42 bab 42 ice cream cinta
43 Bab 43 luka hati
44 Bab 44 pergi ke Mall
45 bab 45 keputusan Lili
46 bab 46 indah pagi yang ternoda
47 bab 47 perpisahan dimata
48 Bab 48 diantara dua pilihan
49 Bab 49 perkelahian
50 Bab 50 siapa gadis itu
51 bab 51 kedustaan Lili
52 Bab 52 Cahya kecelakaan.
53 Bab 53 my love
54 Bab 54 kehamilan Lili
55 Bab 55 pertengkaran manis
56 Bab 56 satu sama
57 bab 57 benci atau cinta
58 bab 58 cerita masa lalu
59 bab 59 fakta baru
60 bab 60 kejahilan Lili
61 bab 61 pertemuan
62 bab 62 kemesraan
63 bab 63 ciuman pertama
64 bab 64 ngidam kelapa muda
65 Bab 65 perjanjian bisnis
66 bab 66 siapa Natasya
67 bab 67. keusilan Lili
68 bab 68 meteor rain
69 bab 69 malam pertunangan
70 bab 70 firasat seorang istri
71 bab 71 penyamaran
72 bab 72 aksi Vino Erlangi
73 bab 73 salah waktu
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
Episodes

Updated 78 Episodes

1
bab 1 pengenalan tokoh.
2
bab 2 pulanglah
3
bab 3 senyum kemenangan
4
bab 4 anjing dan kucing
5
bab 5 pernyataan mengejutkan
6
bab 6 perdebatan
7
bab 7 pertemuan
8
bab 8 kerjasama
9
bab 9 perkelahian
10
bab 10 cinta masa kecil
11
bab 11 pertengkaran
12
bab 12 kesadaran Lili
13
bab 13 obat cinta
14
bab 14 kedatangan Alin
15
bab 15 otak licik dan otak bulus
16
bab16 kesedihan Lili
17
bab 17 siapa Jay?
18
Bab 18 curahan hati Alin
19
Bab 19 syuting iklan.
20
bab 20 ancaman tuk Lili
21
bab 21 penderitaan lili
22
bab 22 kegadisan yang terenggut
23
bab 23 hukuman rahasia yg tersimpan
24
bab 24 pernikahan dadakan
25
bab 25 hitam diatas putih
26
bab 26 salam perpisahan
27
bab 27 hari naas
28
bab 28 kedatangan Arsen
29
bab 29 hukuman manis
30
Bab 30 penculikan Lili
31
bab 31 kekejaman Arsen
32
Bab 32 kecelakaan
33
bab 33 pertemuan kembali
34
bab 34 tragedi di Mansion
35
bab 35 tragedi mansion 2
36
bab 36 tragedi mansion3
37
bab 37 airmata Lili
38
bab 38 perginya debay
39
bab 39 kehilangan debay 2
40
bab 40 rahasia terkuak
41
bab 41 kehamilan Salsa
42
bab 42 ice cream cinta
43
Bab 43 luka hati
44
Bab 44 pergi ke Mall
45
bab 45 keputusan Lili
46
bab 46 indah pagi yang ternoda
47
bab 47 perpisahan dimata
48
Bab 48 diantara dua pilihan
49
Bab 49 perkelahian
50
Bab 50 siapa gadis itu
51
bab 51 kedustaan Lili
52
Bab 52 Cahya kecelakaan.
53
Bab 53 my love
54
Bab 54 kehamilan Lili
55
Bab 55 pertengkaran manis
56
Bab 56 satu sama
57
bab 57 benci atau cinta
58
bab 58 cerita masa lalu
59
bab 59 fakta baru
60
bab 60 kejahilan Lili
61
bab 61 pertemuan
62
bab 62 kemesraan
63
bab 63 ciuman pertama
64
bab 64 ngidam kelapa muda
65
Bab 65 perjanjian bisnis
66
bab 66 siapa Natasya
67
bab 67. keusilan Lili
68
bab 68 meteor rain
69
bab 69 malam pertunangan
70
bab 70 firasat seorang istri
71
bab 71 penyamaran
72
bab 72 aksi Vino Erlangi
73
bab 73 salah waktu
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!