Sementara itu di apartemen Salsa, nampak dua orang berlainan jenis sedang memadu asmara, dinginnya udara diruang kamar itu tak terasa oleh mereka karena aktivitas mereka yang menguras tenaga, peluh bercucuran dari keduanya, entah untuk berapa lama mereka saling memadu kasih, saling memberikan kepuasan pada pasangannya, hingga mereka mencapaiklimaksnya bersama.
Erangan kenikmatan terdengar dari bibir keduanya, hingga tubuh mereka melemas setelah mengalami pelepasan mereka.
Tubuh Aby direbahkan di samping Salsa, menenangkan sejenak nafasnya yang memburu, sedang Salsa bangun dari tidurnya, membawa selimut untuk menutupi tubuh polosnya, melangkah ke kamar mandi dan membersihkan dirinya.
Aby pun meraih celana boxernya yang tergeletak di sofa lalu memakainya, dan mengambil ponselnya yang berada di saku jas nya.
Tak lama sambungan terhubung dan ada sahutan diseberang.
" Gimana tugas kalian, semua berjalan lancar kan?"
" Maaf Tuan, kita sudah kedahuluan anak buah Reza, semua preman itu sudah menghilang tak ada jejak."
" Sial,,, lanjutkan tugas kalian berikutnya, dan ingat jangan sampai gagal lagi, atau nyawa kalian taruhannya."
Aby pun menutup sambungan tlpnya, ia melemparkan ponsel itu di sofa dekat jasnya.
Diusapnya kasar wajahnya lalu mendesah perlahan meluapkan kekecewaannya.
Tak berselang lama Salsa keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk yang melilit di tubuhnya, menunjukkan putih dan mulus kulitnya yang tiada cacat cela, memanjakan mata yang memandangnya.
Aby yang masih dikuasai oleh kekecewaan dan amarah yang tak bisa ia luapkan, memandang tubuh model cantik itu seperti singa yang kelaparan, ia pun berjalan mendekati Salsa yang memilah gaunnya di almari, tanpa disadari Salsa, Aby sudah melingkarkan tangannya di perut Salsa dan menciumi tengkuk serta bahu polos Salsa, menggigit kecil hingga meninggalkan bekas di kulit yang putih itu.
" Yang,,, aku mau ke kantor Reza, bukankah kita sudah sepakat sebelumnya, memisahkan Reza dari Lili, jadi please,, hentikan semua ini, nanti aku terlambat sayang,,,"
Salsa berusaha menahan agar desahannya tak keluar saat Aby mempermainkan dadanya, namun pertahanannya pun goyah saat Aby memberikan sentuhan sentuhan di daerah sensitifnya, membuatnya berbalik dan mencium Aby, ciuman panas pun tak dapat dihindari lagi, hingga Aby membawa tubuh Salsa berjalan ke arah ranjang dan menindihnya.
(aduh,,, otak mesum author kambuh lagi nih,,🤭,,silahkan berimajinasi sendiri ya lanjutan adegan seterusnya, author takut khilaf, banyak bocil😂🤭).
Mereka pun menghabiskan paginya dengan gairah yang membakar tubuh mereka, mengarungi samudra cinta yang menghempaskan mereka dalam manisnya lautan madu yang tercipta.
Hingga mereka terlupa akan segalanya, yang ada hanya hasrat yang membara, merengkuh indahnya syurga dunia.
**********
Di bandara kota J, nampak seorang gadis cantik baru saja turun dari pesawatnya, matanya menyusuri setiap sudut ruang tunggu di bandara itu, mencari sesosok yang sangat ia rindukan selama ini.
Namun sedikit kekecewaan dalam hatinya, saat ia menyadari orang yang diharapkan kedatangannya belum juga muncul menyambut kedatangannya.
Ia pun membawa kopernya ke luar parkiran, mencari taxi sambil sesekali menoleh ke kanan dan kiri, berharap pujaan hatinya datang menjemputnya.
Matanya pun berbinar, saat menangkap sesosok tubuh tegap yang mempesona setiap kaum hawa, dengan ketampanan dan postur tubuh yang ideal, sungguh dambaan setiap wanita, bahkan semenjak pria ini berjalan mendekatinya, puluhan pasang mata wanita tak berkedip memandangnya, bagai tersihir dan terpikat akan keindahan ciptaan Tuhan yang tiada cacat cela.
Karena rasa bahagianya, tanpa sadar Alin berlari menuju ke arah pria ini yang berjalan ke arahnya, entah karena dorongan kerinduan yang telah lama tersimpan dihatinya, atau karena adat yang sudah berbeda di negara yang telah ia habiskan selama 4 tahun disana, membuatnya tak malu malu untuk mengekspresikan kebahagiaan hatinya.
Tanpa menghiraukan apa pun ia berlari ke arah Reza, dan tanpa ia tahu ada sebuah mobil yang sedang melaju cepat ke arahnya.
" Aliiinnn,, awaaaassss,,,,"
Teriak Reza yang menyadarkan Alin dari bahaya yang mengancamnya. Namun ia hanya bisa menutup wajahnya dengan kedua tangannya saat mobil itu mendekatinya.
" Aaaaaaa,,,,"
Teriaknya tak tau harus berbuat apa, ia hanya pasrah jika harus mati saat ini.
Hingga tangan kekar menarik tubuhnya dalam pelukan pria ini.
Untuk beberapa saat mereka saling berpelukan, saling menenangkan jantung yang berdetak dengan cepat, karena terlalu terkejut dengan kejadian tadi.
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang melihat mereka berpelukan lalu tersenyum sinis dan merekam semuanya. Setelah itu ia pergi meninggalkan tempat itu.
" Kau tak apa apa, kan? Mana yang luka?"
Reza begitu khawatirnya, ia pun memeriksa tubuh Alin dengan pandangannya dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Alin hanya tersenyum menatap Reza yang begitu mencemaskannya, ia pun menggenggam tangan Reza, mengarahkan ke jantungnya.
" Semua baik baik saja, hanya disini yang terluka, apa ada obat untuk ini Eza?"
Sejenak mereka saling bertukar pandang, saling menyelami dalamnya tatapan mereka, mencari kebenaran yang tertinggal disana.
Reza pun mengakhiri pandangan mereka, ia pun menarik halus tangan Alin mengikuti langkahnya mengambil koper Alin, lalu berjalan ke arah mobilnya.
Setelah memasukkan koper Alin ke bagasi mobil, ia pun membuka pintu mobil untuk Alin, gadis itupun patuh dan masuk ke dalam mobil.
Reza berjalan memutar mobil dan membuka pintu kemudi, lalu masuk dan memakai sabuk pengamannya, lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang meninggalkan Bandara.
Jalanan yang padat merambat membuat perjalanan mereka terasa lama, karena baik Reza maupun Alin saling tenggelam dalam pemikiran mereka masing masing.
" Apa aku masih disana Eza, dalam hatimu atau aku telah tergantikan yang lain?"
Alin sedikit melirik kearah Reza yang fokus dengan kemudinya, kemudian melemparkan pandangannya ke luar jendela mobil.
" Maafkan aku Alin, aku tak tau harus menjawab apa padamu, meski kau masih dihatiku, namun kenyataannya ada ruang lain dihatiku untuk putri manjaku, dan aku akan melindungi dia dari apa pun itu, maafkan aku."
Gumam Reza dalam hatinya, ia tau Alin sempat melirik ke arahnya, namun ia pura pura tak tau.
Sejam perjalanan, akhirnya mereka sampai di Mansion keluarga Sanjaya.
Nampak Papa Sanjaya dan Mama Zahira beserta semua asisten rumah tangga dan security menyambut kedatangan mereka.
Alin turun dari mobil langsung memeluk Mama Zahira, dan Papa Sanjaya secara bergantian, dan menjabat tangan semua asisten rumah tangga dan security.
" Kabarmu gimana sayang,,, ayo masuk! Lili sedang istirahat di kamarnya, biasa lagi kecapekan dia, maaf ya sayang,,, ia tak bisa menyambut kedatanganmu."
Mama Zahira membelai rambut Alin penuh kasih sayang, lalu menggandeng tangannya masuk ke dalam rumah, diikuti Reza dan Papa Sanjaya di belakang mereka.
" Persiapkan hatimu Reza, menghadapi dua gadis yang akan merepotkanmu nantinya, Om tak mau keduanya terluka."
Ucap Papa Sanjaya sambil menepuk bahu Reza, meninggalkannya yang tertegun melihat ke arah Alin yang duduk di sofa, lalu memandang ke atas tangga yang sudah berdiri Lili disana memandang ke arah Alin.
" Oh Tuhan,,, kuatkan hamba dengan ujian ini,,," doa Reza dalam hati sambil menarik nafas dan menghembuskannya perlahan.
Hari hari sibuknya akan datang, dan ia sudah menyiapkan tenaga extra untuk menghadapi kejahilan kedua gadis ini.
bersambung🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Nurfitri Susanti
sppu nya Lily kah alinn nie
2021-08-22
1
🍾⃝⃡ ⃯sͩᴀᷝʙͧɴᷠᴀͣ•᭄͜͡
cinta segi 4 😂😂😂
2021-07-08
2
@💫ʟᷡ⃝ᴇᷳʏͦɴᷠaͣ
Kuat ya Reza 💪😀
2021-02-25
6