bab 12 kesadaran Lili

Reza berlari dengan cepat menuju ruang ICU, sesekali tanpa sadar ia menabrak orang yang berjalan di koridor rumah sakit karena kecemasannya, ia tak menghiraukan sekelilingnya. Meskipun mendapatkan cacian dan amarah yang ditabraknya ia tak menghiraukannya, setelah minta maaf ia pun berlalu, mempercepat langkahnya agar cepat sampai di ruang perawatan Lili.

Nampak di depannya kini seorang pria yang tak asing baginya, ia tau siapa pria ini, orang yang secara diam diam telah mendekati Lili tanpa sepengetahuan Lili. Tangan Reza terkepal dan tanpa basa basi tinjunya sudah mendarat di wajah pria ini.

" Aaarrghh,,,"

Pria ini memegang bibirnya yang telah mengeluarkan darah begitu juga dengan hidungnya.

" Brengsek,,, kau yang menyebabkan Lili terluka, kan?"

Reza memukul pria ini lagi, hingga ia tersungkur ke lantai memegangi perut dan bibirnya yang terus mengeluarkan darah.

Saat Reza ingin memukulnya kembali terdengar suara yang menghentikannya.

" Reza,,, cukup,,,,!"

Papa Sanjaya dan Mama Zahira sudah berada tepat dibelakang Reza dan memegang tangan Reza yang siap memukul tubuh pria di depannya.

" Kau ingin berurusan dengan pihak berwajib sudah memukuli orang, ingat kedudukanmu di perusahaan, kau ingin buat malu perusahaan dan saham kita turun."

Ucapnya lirih namun penuh penekanan.

" Katakan dimana putriku sekarang, bagaimana keadaannya?"

Mama Zahira yang sedari tadi sudah meneteskan airmatanya kini menangis lagi dan terduduk di kursi ruang tunggu.

" Sudahlah Ma, jangan menangis lagi, yakinlah putri kita akan baik baik saja."

Papa Sanjaya pun membawa tubuh istrinya dalam pelukannya.

" Aku takut Pa,,, ia tak tahan melihat darahnya sendiri, pasti ia akan pingsan, lalu mereka,,, sudah membuat putri kita terluka Pa."

Dengan membenamkan wajahnya di dada bidang suaminya, air mata tetap menetes dari pelupuk matanya.

"Maafkan saya Om,,, Tante,,, karena lalai menjaga Lili, hingga kejadian seperti ini terjadi."

Reza nampak terduduk lemas di kursi ruang tunggu, sungguh ia merasa lelah karena belum istirahat sama sekali habis dari kantor tadi langsung mencari Lili mengitari kota, berharap menemukan gadis itu, karena gps yang dipasang di motor Lili telah dimatikan begitu juga dengan ponselnya.

Tak berapa lama seorang Dokter keluar dari ruangan ICU, berjalan ke arah mereka. Dan ia terkejut melihat pria yang tadinya buat keributan di dalam ruangan itu babak belur.

" Gimana kondisi putri saya, Dokter?"

Papa Sanjaya yang sudah berdiri dan berjabat tangan dengan Dokter itu.

" Kondisi putri Bapak sudah stabil, untung dia dibawa kemari dalam waktu yang tepat, kalau tidak ia akan kehilangan nyawanya karena darah nya terlalu banyak yang keluar, ternyata sabetan pisau tadi mengenai nadi putri Bapak, hingga darahnya tak mau berhenti, lukanya cukup lebar."

"Boleh kami menjenguknya Dok?"

" Silahkan,,, putri Bapak sudah dipindahkan ke ruang rawat inap VVIP di lantai atas."

Ucap Dokter itu sambil melirik ke arah pria ini, sedikit membungkuk hormat lalu pergi dari tempat itu diikuti Papa Sanjaya, Mama Zahira, Reza dan pria itu menuju ruang rawat Lili.

" Tuan, sebaiknya anda mendapat pengobatan dulu, darah anda perlu dibersihkan,,"

Pria itu hanya diam saja dan memandang Reza dengan tatapan devilnya. Lalu keluar ruangan mengikuti langkah Dokter yang pamit pada semuanya, setelah mengantar ke ruang rawat Lili.

" Tunggu pembalasanku Reza, kau harus membayar mahal untuk semua ini."

Diruang rawat Lili, Mama Zahira hanya bisa menangis melihat putri semata wayangnya terlihat pucat dan begitu lemah, nampak luka lebam di bibir Lili dan tangannya yang diperban. Reza hanya bisa menahan sakit hatinya, jika ia tak keterlaluan tadi tak mungkin Lili pergi dan mengecoh anak buahnya yang ditugaskan mengawasinya. Rasa bersalah membuatnya lemah dan duduk terkulai di sofa di kamar itu.

Tak lama ada notif masuk dalam ponselnya, pesan singkat yang membuatnya tersenyum jahat.

" Habisi mereka semua, berani menyentuh Lili."

pesan pun terkirim ke seberang.

" Reza kau sudah tau siapa yang membuat ulah ini?"

Papa Sanjaya duduk di samping Reza, menatapnya dengan penuh tanya.

" Sudah Om,, dan anak buah kita sudah membereskan mereka."

" Sapa dalang di balik semua ini?"

" Om akan tau esok pagi, besok pagi kehancuran dia sudah dipastikan."

Reza menatap ke depan dengan tatapan kosong, ia seakan tenggelam dalam pemikirannya sendiri. Hingga suara itu menyadarkannya.

" Bagus,,, tapi pastikan semua bersih tak berjejak, dan rencanamu untuk teman Lili itu,,,"

Papa Sanjaya hanya bisa menghela nafasnya dengan perlahan dan menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa.

" Selama kita masih membutuhkan dia, saya akan bersikap lunak padanya, Om. Lili juga akan aman selagi si brengsek itu masih mencintai Lili, ia akan melindungi Lili dari Papanya."

" Baiklah,, aku serahkan semuanya padamu, kau pasti tau yang terbaik untuk keluarga kita, jaga putriku baik baik, aku percayakan itu padamu, jangan khianati kepercayaan kami, Alin akan datang besok pagi."

Papa Sanjaya menepuk pelan pundak Reza, lalu melangkah ke arah Mama Zahira yang masih setia dengan tangisnya.

Reza mendesah perlahan, nampak beban yang berat terlihat jelas di wajahnya. Hatinya bingung dan bimbang sekarang, seakan ia berdiri diantara dua pilihan, jurang dan lautan, yang setiap saat bisa meremukkan dan menenggelamkannya.

" Kenapa kau datang disaat waktu yang kurang tepat, Alin,,, " bisiknya dalam hati, sekilas kenangan yang lalu tergambar jelas di pelupuk matanya.

Gadisnya yang periang, yang mampu membuat hari harinya ceria dan bahagia dengan candaan dan senyum manjanya. Membuat lengkungan di bibir Reza tanpa ia sadari.

Dan semua sirna tatkala ia mendengar rintihan yang membuatnya segera bangkit dari duduknya dan melangkah ke arah suara rintihan itu.

Lili berusaha bangun dari tidurnya. Ia merasakan beban yang berat di tangannya, dan saat ia membuka mata, tangannya telah diinfus dan tangan satunya telah diperban.

Melihat kedua orang tuanya yang tertidur di samping brankar nya dengan tangan mereka memegang tangan Lili, kepala keduanya direbahkan di atas brankar dan tangan mereka sebagai penopang kepala.

Melihat itu Lili tak tega untuk membangunkan keduanya, dan ia berusaha sendiri untuk bangun, menyandarkan tubuhnya di dinding dengan bantal yang jadi penopangnya.

Tanpa ia sadari Reza sudah mengamatinya dari tadi dengan tatapan dinginnya.

" Puas kamu membuat kami semua cemas seperti ini, lihat kedua orang tuamu, apa kamu tak kasihan sama mereka, andai saja kamu menurut sedikit saja, jika terjadi apa apa sama kamu apa mereka bisa hidup,, hah,,,"

Suaranya lirih namun penuh penekanan dan hanya bisa di dengar oleh keduanya.

" Pulang sana, sapa suruh kamu disini, aku tak butuh belas kasihanmu, aku bisa sendiri, minggir,, pergi dari ruanganku sekarang, aku muak melihat wajahmu yang sok cool itu,, pergi,,, !"

Bisiknya dengan tatapan membunuhnya, karena Reza kini sudah berada tepat disampingnya, membantu Lili mengatur bantal agar nyaman untuk tempat bersandar.

" Aku kesini hanya untuk menyaksikan kamu yang merasakan sakit, dan itu hiburan tersendiri buatku,,,"

Senyum devilnya pun muncul kembali, membuat Lili memelototkan matanya pada Reza.

"Aaauuwww"

jeritnya saat tangannya membentur tubuh kekar yang dipukulnya.

bersambung🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

jgn lp jejaknya,, makasih 🙏

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

aran

aran

makin penasaran siapa dalangnya 🤔

2021-10-04

1

Ezza

Ezza

next

2021-02-20

4

Awalin An

Awalin An

lumer amat thoor macam ice cream 2 jam di anggurin 😂

2021-02-20

1

lihat semua
Episodes
1 bab 1 pengenalan tokoh.
2 bab 2 pulanglah
3 bab 3 senyum kemenangan
4 bab 4 anjing dan kucing
5 bab 5 pernyataan mengejutkan
6 bab 6 perdebatan
7 bab 7 pertemuan
8 bab 8 kerjasama
9 bab 9 perkelahian
10 bab 10 cinta masa kecil
11 bab 11 pertengkaran
12 bab 12 kesadaran Lili
13 bab 13 obat cinta
14 bab 14 kedatangan Alin
15 bab 15 otak licik dan otak bulus
16 bab16 kesedihan Lili
17 bab 17 siapa Jay?
18 Bab 18 curahan hati Alin
19 Bab 19 syuting iklan.
20 bab 20 ancaman tuk Lili
21 bab 21 penderitaan lili
22 bab 22 kegadisan yang terenggut
23 bab 23 hukuman rahasia yg tersimpan
24 bab 24 pernikahan dadakan
25 bab 25 hitam diatas putih
26 bab 26 salam perpisahan
27 bab 27 hari naas
28 bab 28 kedatangan Arsen
29 bab 29 hukuman manis
30 Bab 30 penculikan Lili
31 bab 31 kekejaman Arsen
32 Bab 32 kecelakaan
33 bab 33 pertemuan kembali
34 bab 34 tragedi di Mansion
35 bab 35 tragedi mansion 2
36 bab 36 tragedi mansion3
37 bab 37 airmata Lili
38 bab 38 perginya debay
39 bab 39 kehilangan debay 2
40 bab 40 rahasia terkuak
41 bab 41 kehamilan Salsa
42 bab 42 ice cream cinta
43 Bab 43 luka hati
44 Bab 44 pergi ke Mall
45 bab 45 keputusan Lili
46 bab 46 indah pagi yang ternoda
47 bab 47 perpisahan dimata
48 Bab 48 diantara dua pilihan
49 Bab 49 perkelahian
50 Bab 50 siapa gadis itu
51 bab 51 kedustaan Lili
52 Bab 52 Cahya kecelakaan.
53 Bab 53 my love
54 Bab 54 kehamilan Lili
55 Bab 55 pertengkaran manis
56 Bab 56 satu sama
57 bab 57 benci atau cinta
58 bab 58 cerita masa lalu
59 bab 59 fakta baru
60 bab 60 kejahilan Lili
61 bab 61 pertemuan
62 bab 62 kemesraan
63 bab 63 ciuman pertama
64 bab 64 ngidam kelapa muda
65 Bab 65 perjanjian bisnis
66 bab 66 siapa Natasya
67 bab 67. keusilan Lili
68 bab 68 meteor rain
69 bab 69 malam pertunangan
70 bab 70 firasat seorang istri
71 bab 71 penyamaran
72 bab 72 aksi Vino Erlangi
73 bab 73 salah waktu
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
Episodes

Updated 78 Episodes

1
bab 1 pengenalan tokoh.
2
bab 2 pulanglah
3
bab 3 senyum kemenangan
4
bab 4 anjing dan kucing
5
bab 5 pernyataan mengejutkan
6
bab 6 perdebatan
7
bab 7 pertemuan
8
bab 8 kerjasama
9
bab 9 perkelahian
10
bab 10 cinta masa kecil
11
bab 11 pertengkaran
12
bab 12 kesadaran Lili
13
bab 13 obat cinta
14
bab 14 kedatangan Alin
15
bab 15 otak licik dan otak bulus
16
bab16 kesedihan Lili
17
bab 17 siapa Jay?
18
Bab 18 curahan hati Alin
19
Bab 19 syuting iklan.
20
bab 20 ancaman tuk Lili
21
bab 21 penderitaan lili
22
bab 22 kegadisan yang terenggut
23
bab 23 hukuman rahasia yg tersimpan
24
bab 24 pernikahan dadakan
25
bab 25 hitam diatas putih
26
bab 26 salam perpisahan
27
bab 27 hari naas
28
bab 28 kedatangan Arsen
29
bab 29 hukuman manis
30
Bab 30 penculikan Lili
31
bab 31 kekejaman Arsen
32
Bab 32 kecelakaan
33
bab 33 pertemuan kembali
34
bab 34 tragedi di Mansion
35
bab 35 tragedi mansion 2
36
bab 36 tragedi mansion3
37
bab 37 airmata Lili
38
bab 38 perginya debay
39
bab 39 kehilangan debay 2
40
bab 40 rahasia terkuak
41
bab 41 kehamilan Salsa
42
bab 42 ice cream cinta
43
Bab 43 luka hati
44
Bab 44 pergi ke Mall
45
bab 45 keputusan Lili
46
bab 46 indah pagi yang ternoda
47
bab 47 perpisahan dimata
48
Bab 48 diantara dua pilihan
49
Bab 49 perkelahian
50
Bab 50 siapa gadis itu
51
bab 51 kedustaan Lili
52
Bab 52 Cahya kecelakaan.
53
Bab 53 my love
54
Bab 54 kehamilan Lili
55
Bab 55 pertengkaran manis
56
Bab 56 satu sama
57
bab 57 benci atau cinta
58
bab 58 cerita masa lalu
59
bab 59 fakta baru
60
bab 60 kejahilan Lili
61
bab 61 pertemuan
62
bab 62 kemesraan
63
bab 63 ciuman pertama
64
bab 64 ngidam kelapa muda
65
Bab 65 perjanjian bisnis
66
bab 66 siapa Natasya
67
bab 67. keusilan Lili
68
bab 68 meteor rain
69
bab 69 malam pertunangan
70
bab 70 firasat seorang istri
71
bab 71 penyamaran
72
bab 72 aksi Vino Erlangi
73
bab 73 salah waktu
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!