Bab 18 curahan hati Alin

Malam semakin larut, tak membuat matanya bisa terpejam, ia pun nampak gelisah di peraduannya. Dibolak balikkan tubuhnya mencari posisi tidur yang enak baginya. Namun berbagai posisi tak bisa membuatnya memejamkan mata dan terbuai dalam mimpinya.

Kegelisahan nampak terpancar jelas di wajah gadis ini, hingga ia pun memutuskan untuk menenangkan hati dan pikirannya dengan menghirup udara malam ini yang terasa dingin menusuk persendian.

Diatas balkon kamarnya ia menikmati indahnya kerlip bintang dan cahaya bulan, semilir angin malam menerpa wajahnya dan menyibakkan anak rambutnya yang tergerai indah.

Diambilnya nafas dalam dalam, lalu dihembuskannya perlahan.

Kini pandangan matanya terpusat pada gazebo taman. Di mana ada dua insan sedang asyik bernyanyi ria, nampak rona bahagia terpancar dari keduanya. Seakan mereka begitu menikmati kebersamaan mereka. Lili pun tersenyum tipis, karena malam yang sunyi, suara mereka pun terdengar jelas di pendengaran Lili.

"Eza, liat bulan dan bintang itu, tiap malam aku selalu memandanginya, dan kutitipkan rinduku lewat mereka, berharap kau juga sama, sedang memandangi mereka. Dan sampailah pesanku pada mereka untukmu."

Alin menatap Reza dengan penuh cinta, terpancar jelas kerinduan yang begitu dalam dimatanya. Reza yang asyik memainkan dawai gitarnya kini pun memandang ke arah Alin dengan lekat.

" Alin,,, sudah empat tahun, tapi kamu tak berubah, suka blak blakan, dan kulihat Alin masih tetap sama tak berubah, namun waktu terus berjalan, dan selang waktu itu sudah ada hati yang pernah mengisinya."

Reza pun menaruh gitarnya kemudian bangkit dari duduknya. Berdiri menatap indahnya bintang dan bulan. Lalu ia pun mendesah perlahan.

" Eza, apa dihatimu sekarang telah terisi oleh wanita itu? Apa aku sudah terbuang dari dalam hatimu?"

Alin berusaha menegarkan hatinya mendengar pernyataan Reza barusan, ia sungguh sakit mendengarnya. Air mata yang setiap saat ia tumpahkan kala merindukan kekasih masa kecilnya kini pun tak dapat ia tahan lagi, mengalir tanpa suara membasahi pipi cuby nya.

Reza tak menyadari jika gadis ini sedang menangis, karena pandangannya kini telah terfokus pada sosok yang berdiri dengan menatap hal yang sama dengannya, yaitu bintang dan bulan.

" Kau tetap disana Alin, tak akan ada yang bisa mengambil posisimu di tempatnya, tapi ada ruang lain yang tersimpan untuk gadis ini, kalian berada dihatiku, dan aku sulit untuk menentukan siapa diantara kalian, kamu akan selalu jadi cinta pertamaku tapi kutak tau apakah kamu juga cinta terakhirku. Biarkan takdir yang berbicara untuk cinta kita."

Ucapnya lirih namun penuh dengan penekanan. Diambilnya nafas perlahan lalu dihembuskannya dengan berat.

" Sudah larut, sebaiknya kamu istirahat, karena besok kita akan pergi ke puncak, pembuatan iklan kecantikan yang kemarin kita ajukan itu."

Namun Alin tak merespon kata Reza, ia tenggelam dengan pemikirannya sendiri.

" Apa wanita itu yang sudah mencuri hatimu?"

Suaranya tertahan karena menahan tangisnya.

" Ia mengisi hariku selama dua tahun ini, namun semua telah berakhir karena pengkhianatannya, namun bukan dia yang tinggal dihatiku sekarang."

Tangisan Alin pun tak bisa ditahan lagi, ia menumpahkan semua perasaannya lewat air mata yang terus mengalir dengan derasnya. Reza pun menoleh ke belakang dan menghampiri Alin lalu mensejajarkan tubuhnya dengan gadis itu.

Perlahan dihapusnya air mata itu, lalu menakupkan kedua tangannya di pipi Alin. Menatapnya dengan penuh kasih.

Terselip senyuman tipis di bibirnya," jangan menangis lagi, aku tak tahan melihatnya."

Alin menatap lekat kearah wajah yang selama ini ia rindukan, perlahan kedua tangannya menakup di pipi Reza, disusurinya tiap inci wajah Reza, dan pandangannya tertuju pada bibir yang merona itu, entah dorongan kerinduan atau rasa cintanya, ia tak bisa menahan gejolak rasanya, tanpa sadar ia pun mencium bibir Reza, untuk sesaat Reza masih terpaku dan terkejut dengan tindakan Alin.

Perlahan ia melepaskan ciuman mereka," tidurlah sudah larut, nanti kamu sakit."

Reza pun bangkit dari posisinya, ingin melangkah pergi, namun baru beberapa langkah, tubuhnya telah terpaku dengan pelukan Alin dari belakang, untuk sesaat mereka dalam posisi itu.

" Bisakah kita kembali seperti dulu, aku membutuhkanmu, Eza.'

" Biarkan semua berjalan seperti air yang mengalir, aku tak ingin memberikan harapan palsu untukmu, jika kita berjodoh pasti kita bersama."

Kini mata Reza beralih pada gadis yang masih setia berdiri di balkon kamarnya, yang menatap ke arah mereka, saat Reza menatapnya ia pun mengalihkan pandangannya ke arah bintang.

" Kenapa hatiku sakit melihatnya dekat dengan wanita lain, ada apa dengan ku, tidak aku pasti cuma kelelahan saja, kenapa aku merasa ada yang hilang dan terlepas dari ragaku."

Gumam Lili pelan sambil menatap bintang.

" Apa tak ada sedikitpun rasa disana, apa kau tak cemburu melihatku dengan yang lain, ternyata semua hanya anganku saja, princess crewet."

Reza pun melepas tangan Alin yang melingkar di perutnya, lalu membalikkan tubuhnya, membelai lembut rambut gadis itu, lalu tersenyum," ayo tidur, sudah larut malam, aku tidak mau kamu sakit, kita bahas semua ini setelah kita pulng dari puncak, ok."

Alin pun mengangguk dan tersenyum, lalu mereka melangkah masuk ke dalam mansion menuju kamar masing masing.

Lili pun merasakan tubuhnya seperti es, karena udara yang terasa dingin, tubuhnya menggigil kedinginan, dan ia pun memutuskan untuk masuk ke kamarnya.

Karena merasakan dingin yang sangat, ia pun memutuskan untuk ke dapur membuat teh hangat, perlahan ia keluar dari kamarnya dan menuruni tangga menuju dapur, setelah tehnya siap, ia pun berjalan ke ruang makan dan meminum tehnya.

" Kenapa belum tidur?"

Lili terkejut dengan suara yang kini sudah ada di belakangnya. Nampak Reza berdiri sambil bersedekap dada, memandangnya dengan tajam.

Lili pun bangkit dari duduknya, berjalan tanpa menghiraukan ucapan Reza menuju kamarnya, namun langkahnya terhenti, Reza sudah mencengkram tangannya dan menggandengnya menuju ruang keluarga dan mendudukkan Lili di sofa.

" Apa apaan sih kamu, lepas gk?"

" Nggak sebelum tanganmu q olesi obat ini dulu biar tak ada bekas lukanya."

Reza mengambil kotak P3K yang ada di sampingnya. Namun Lili tak menghiraukan ucapan Reza, dia bangkit dari duduknya ingin pergi dari tempat itu, namun Reza menariknya kasar hingga dia terjatuh ke sofa dan menimpa tubuh Reza. Bersamaan dengan itu Alin keluar dari kamarnya dan melihat semuanya.

Mereka bertiga hanya saling pandang hingga akhirnya,," Apa yang kalian lakukan,,,?"

Mama Zahira sudah berdiri di belakang Lili yang masih dalam posisi jatuh diatas tubuh Reza.

bersambung🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

gusion&Lesley

gusion&Lesley

ぁんじゅt.っk

2021-03-18

0

Nur LloVve

Nur LloVve

Di tunggu feedback nya yah kak.Kalo udah feedback komen aja yah,ntar aku kasih vote karya kakak.
#I'm A Special Girl

2021-03-18

2

🇮🇩⨀⃝⃟⃞☯Ayodyatama🌹

🇮🇩⨀⃝⃟⃞☯Ayodyatama🌹

aq cemburu za.....batin lili🤭

2021-03-16

3

lihat semua
Episodes
1 bab 1 pengenalan tokoh.
2 bab 2 pulanglah
3 bab 3 senyum kemenangan
4 bab 4 anjing dan kucing
5 bab 5 pernyataan mengejutkan
6 bab 6 perdebatan
7 bab 7 pertemuan
8 bab 8 kerjasama
9 bab 9 perkelahian
10 bab 10 cinta masa kecil
11 bab 11 pertengkaran
12 bab 12 kesadaran Lili
13 bab 13 obat cinta
14 bab 14 kedatangan Alin
15 bab 15 otak licik dan otak bulus
16 bab16 kesedihan Lili
17 bab 17 siapa Jay?
18 Bab 18 curahan hati Alin
19 Bab 19 syuting iklan.
20 bab 20 ancaman tuk Lili
21 bab 21 penderitaan lili
22 bab 22 kegadisan yang terenggut
23 bab 23 hukuman rahasia yg tersimpan
24 bab 24 pernikahan dadakan
25 bab 25 hitam diatas putih
26 bab 26 salam perpisahan
27 bab 27 hari naas
28 bab 28 kedatangan Arsen
29 bab 29 hukuman manis
30 Bab 30 penculikan Lili
31 bab 31 kekejaman Arsen
32 Bab 32 kecelakaan
33 bab 33 pertemuan kembali
34 bab 34 tragedi di Mansion
35 bab 35 tragedi mansion 2
36 bab 36 tragedi mansion3
37 bab 37 airmata Lili
38 bab 38 perginya debay
39 bab 39 kehilangan debay 2
40 bab 40 rahasia terkuak
41 bab 41 kehamilan Salsa
42 bab 42 ice cream cinta
43 Bab 43 luka hati
44 Bab 44 pergi ke Mall
45 bab 45 keputusan Lili
46 bab 46 indah pagi yang ternoda
47 bab 47 perpisahan dimata
48 Bab 48 diantara dua pilihan
49 Bab 49 perkelahian
50 Bab 50 siapa gadis itu
51 bab 51 kedustaan Lili
52 Bab 52 Cahya kecelakaan.
53 Bab 53 my love
54 Bab 54 kehamilan Lili
55 Bab 55 pertengkaran manis
56 Bab 56 satu sama
57 bab 57 benci atau cinta
58 bab 58 cerita masa lalu
59 bab 59 fakta baru
60 bab 60 kejahilan Lili
61 bab 61 pertemuan
62 bab 62 kemesraan
63 bab 63 ciuman pertama
64 bab 64 ngidam kelapa muda
65 Bab 65 perjanjian bisnis
66 bab 66 siapa Natasya
67 bab 67. keusilan Lili
68 bab 68 meteor rain
69 bab 69 malam pertunangan
70 bab 70 firasat seorang istri
71 bab 71 penyamaran
72 bab 72 aksi Vino Erlangi
73 bab 73 salah waktu
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
Episodes

Updated 78 Episodes

1
bab 1 pengenalan tokoh.
2
bab 2 pulanglah
3
bab 3 senyum kemenangan
4
bab 4 anjing dan kucing
5
bab 5 pernyataan mengejutkan
6
bab 6 perdebatan
7
bab 7 pertemuan
8
bab 8 kerjasama
9
bab 9 perkelahian
10
bab 10 cinta masa kecil
11
bab 11 pertengkaran
12
bab 12 kesadaran Lili
13
bab 13 obat cinta
14
bab 14 kedatangan Alin
15
bab 15 otak licik dan otak bulus
16
bab16 kesedihan Lili
17
bab 17 siapa Jay?
18
Bab 18 curahan hati Alin
19
Bab 19 syuting iklan.
20
bab 20 ancaman tuk Lili
21
bab 21 penderitaan lili
22
bab 22 kegadisan yang terenggut
23
bab 23 hukuman rahasia yg tersimpan
24
bab 24 pernikahan dadakan
25
bab 25 hitam diatas putih
26
bab 26 salam perpisahan
27
bab 27 hari naas
28
bab 28 kedatangan Arsen
29
bab 29 hukuman manis
30
Bab 30 penculikan Lili
31
bab 31 kekejaman Arsen
32
Bab 32 kecelakaan
33
bab 33 pertemuan kembali
34
bab 34 tragedi di Mansion
35
bab 35 tragedi mansion 2
36
bab 36 tragedi mansion3
37
bab 37 airmata Lili
38
bab 38 perginya debay
39
bab 39 kehilangan debay 2
40
bab 40 rahasia terkuak
41
bab 41 kehamilan Salsa
42
bab 42 ice cream cinta
43
Bab 43 luka hati
44
Bab 44 pergi ke Mall
45
bab 45 keputusan Lili
46
bab 46 indah pagi yang ternoda
47
bab 47 perpisahan dimata
48
Bab 48 diantara dua pilihan
49
Bab 49 perkelahian
50
Bab 50 siapa gadis itu
51
bab 51 kedustaan Lili
52
Bab 52 Cahya kecelakaan.
53
Bab 53 my love
54
Bab 54 kehamilan Lili
55
Bab 55 pertengkaran manis
56
Bab 56 satu sama
57
bab 57 benci atau cinta
58
bab 58 cerita masa lalu
59
bab 59 fakta baru
60
bab 60 kejahilan Lili
61
bab 61 pertemuan
62
bab 62 kemesraan
63
bab 63 ciuman pertama
64
bab 64 ngidam kelapa muda
65
Bab 65 perjanjian bisnis
66
bab 66 siapa Natasya
67
bab 67. keusilan Lili
68
bab 68 meteor rain
69
bab 69 malam pertunangan
70
bab 70 firasat seorang istri
71
bab 71 penyamaran
72
bab 72 aksi Vino Erlangi
73
bab 73 salah waktu
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!