bab 17 siapa Jay?

Setelah menempuh perjalanan selama satu jam, akhirnya mereka pun sampai di bioskop yang dituju, setelah memarkirkan mobilnya mereka bertiga pun naik ke lantai atas tepat di mana bioskop itu berada di Mall Plaza.

Setibanya di tempat tujuan, mereka pun memilih film yang akan ditonton, dan Alin menjatuhkan pilihannya pada film romantis, Lili pun mengangguk setuju.

" Kalian tunggu disini, biar aku yang beli tiketnya, sekalian beli pop corn dulu."

Ujar Lili langsung menuju loket tiket.

Meninggalkan mereka berdua yang terpaku dengan sikap Lili.

" Apa kamu merasa aneh dengan sikap Lili dari tadi, dia lebih banyak diam dan melamun."

Kini mereka berdua duduk di kursi tunggu, sambil menatap ke arah Lili yang ikut antri di loket pembelian tiket.

" Ada yang dia sembunyikan, dari sifatnya ia akan menutup rapat jika itu berhubungan dengan kebahagiaan keluarga, ia akan mencari solusinya sendiri, meski kadang terlalu ceroboh."

Dengan ekor matanya, Reza mengikuti gerak langkah Lili kemanapun ia melangkah.

Sementara Lili yang sedang mengantri tiket pun dikejutkan dengan suara dari belakangnya.

" Malam cantik, mau nonton film apa, boleh gabung bersamamu?"

Lili pun segera menoleh ke belakang, dan ia pun tersenyum melihat lelaki tampan yang berdiri tepat dibelakangnya sekarang dengan tersenyum.

" Jay,,, sejak kapan kamu ada di sini?"

Rona bingar kebahagiaan terlihat jelas di mata gadis ini, sepertinya ia sangat bahagia bisa melihat pria yang ada di depannya saat ini.

" Sejak tadi aku sudah mengikutimu cantik, kau aja yang tak melihatku, melamunkan diriku ya?"

Dengan menaik turunkan alisnya Jay tersenyum ke arah Lili.

" Sapa juga yang mikirin kamu, pede banget kamu,,," Lili menyengirkan wajahnya membuat Jay gemas dibuatnya.

" Cantik,,, kau mau menggodaku, gimana kalau kita habiskan malam ini berdua saja, aku kangen sama kamu."

Tatapan penuh harap dan kerinduan terpancar jelas dimata Jay.

" Cletak,,," Lili menyentil kening Jay dengan keras, membuat pria ini meringis kesakitan sambil memegangi keningnya.

" Auuuuwww,,,, sakit cantik,,,"

" Mau aku tambah lagi, biar otak mesummu itu menjauh darimu dan tidak akan kembali lagi."

Dengan tatapan tajamnya yang menusuk ke arah Jay.

"Iya,, maaf,,, aku sudah salah lagi, tapi sekedar cium pipi boleh kan?"

Jay menyatukan kedua tangannya di dada, memohon pada Lili.

" Boleh saja,, tapi setelah kau jadi arwah ditanganku."

Ucap Lili sambil tersenyum manis dan menaikkan alisnya.

" Aku rela jadi arwah dan mengikutimu ke mana saja cantik, asalkan kau beri tempat aku dihatimu,,,"

" Jay,,,, sudah hentikan, debat denganmu tak ada habisnya, tuh kan,,, dah pada masuk semua, film nya udah mau main, kamu sih,,,"

Lili mulai cemberut dan melihat ke arah Alin juga Reza, namun tak mendapati keduanya.

Karena asyiknya mengobrol dengan Jay ia tak memperhatikan kalau Reza sudah membeli tiket dan pop corn untuk mereka.

Saat ia bingung mencari Alin dan Reza, tiba tiba Alin sudah menggaet lengannya dan mengajaknya masuk. Di ikuti Reza dibelakang nya, yang hanya diam membisu menatap ke arah dua gadis ini.

" Sapa dia, cowokmu kah, kenapa aku belum pernah bertemu dengannya?"

Di sela langkah mereka masuk ke dalam ruang bioskop dan mencari tempat duduk Alin berusaha mengobati jiwa ke kepoannya.

Ia sungguh penasaran dengan pria yang bisa membuat seorang Lili bisa berlama lama berbincang dengannya, dan itu terlihat dekat sekali.

" Oh dia,,, si playboy itu, dia temanku kuliah, anak baru juga di kampusku, pindahan dari Harvard."

Lili dengan entengnya mendudukkan pantatnya di kursi disusul Alin dan Reza. Posisi Reza yang duduk ditengah sedang Alin dan Lili duduk di sebelah kanan dan kirinya.

Tak lama film pun di putar, dan mereka cukup menikmatinya. Apa lagi Alin yang memang suka film romantis. Berbeda dengan kedua gadis itu, Reza justru sangat terganggu dengan kedatangan Jay yang tiba tiba sudah duduk di kursi samping Lili.

Cerita yang menguras air mata, membuat kedua gadis ini ikut larut dalam kesedihan, mereka menitikkan air mata, Alin yang terlarut dan terbawa dalam suasana pun menangis di dada Reza. Sekilas Lili melirik kearah keduanya, ia bisa melihat bagaimana sayangnya Reza pada Alin.

" Kau butuh dada untuk bersandar, aku siap dengan senang hati akan menyambutmu."

Jay tersenyum menggoda ke arah Lili yang menghapus air matanya.

Ia bisa merasakan kesedihan anak itu, yang hidup sebatang kara, ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya, hidup dari memulung dan mengamen, sungguh menyayat hati Lili, apa lagi tidurnya di rumah kardus, dan banyak tikus tikus besar yang berkeliaran.

" Thanks,, tapi aku tak butuh dadamu untuk bersandar, minggir,,, aku mau ke toilet,,,"

Lili pun berdiri dari duduknya, berjalan keluar dari ruang bioskop itu, dan Reza hanya bisa memandangi kepergian gadis ini.

Sampai film usai Lili tak kembali lagi ke dalam bioskop, membuat Alin cemas namun tidak dengan Reza, ia tetap tenang, dan tetap fokus pada pikirannya.

" Apa mungkin ia sudah pulang, berulang kali ku hubungi namun ponselnya mati, ke mana sebenarnya anak ini, buat orang cemas aja."

Alin berusaha terus menghubungi ponsel Lili, namun tak ada jawaban dari empunya tlp.

Ia pun gemas dibuatnya dan membanting ponselnya ke dashboard mobil, karena sekarang mereka sudah berada di dalam mobil, Alin pun mengarahkan pandangannya ke luar jendela mobil dan menyandarkan punggunggnya di kursi sambil menghela nafas berat.

" Tenanglah, ia baik baik saja, pasti sekarang ia lagi menyendiri, menenangkan pikirnya."

Tanpa mengurangi fokusnya mengemudi Reza berusaha menenangkan Alin yang sudah cemas dari tadi.

*****

Sementara itu, di kursi taman kota, nampak seorang gadis sedang memandangi air danau yang tertimpa cahaya purnama, semilir angin menyibakkan anak rambutnya. Matanya terlihat sembab, dan masih nampak memerah. Sesekali ia masih menghapus air mata yang tak mau berhenti, terus saja mengalir meski tak sederas tadi.

" Bibi,, aku janji pasti akan membawa pulang Bibi kembali, kalian pasti akan berkumpul kembali, tunggu saja Bi, langkahku tinggal sedikit tuk bisa sampai pada Bibi."

" Kau masih mencemaskannya, kau masih berangan untuk mengembalikan Bibimu pada putranya, apa kau ada kuasa untuk itu?"

Lili terkejut dengan suara yang baru di dengarnya, ia pun menoleh dan nampak pria tampan itu berdiri di belakang bangku taman tempat Lili duduk bersandar memandang ke arah danau.

" Jay,,, kapan kau disini?"

" Sedari pertama kau injakkan kakimu di taman ini, bukankah aku sudah bilang akan jadi arwah yang mengikutimu cantik,,, karena kaulah pemilik hatiku."

" Hentikan gombalanmu Jay,,, aku tak akan terpengaruh dengan buai mu, play boy macam kamu perlu dihempas ke laut, dan jangan pernah ikuti aku lagi."

Lilipun beranjak dari duduknya, berniat meninggalkan taman itu namun terhenti dengan tangan yang sudah mencekalnya.

" Aku akan membantumu, asal kau mau berjanji akan membiarkan aku jadi bayanganmu."

Lili tidak menjawab perkataan Jay dan dengan kasar melepas cengkraman tangan Jay lalu melangkah pergi. Tak jauh kakinya melangkah, Reza dan Alin sudah berdiri menghadang langkahnya, membuatnya yang tertunduk pun mengangkat wajahnya melihat siapa yang menghadangnya.

" Dasar tukang bikin onar, kau mau membuat aku jantungan, bikin orang cemas aja, nih rasakan hukumanmu."

Alin sudah menjewer telinga Lili seperti anak kecil, membuat ia meringis kesakitan.

" Dasar kuman bodoh,,,tolong aku dari nenek sihir ini,,,,!"

Teriak Lili yang telinganya di jewer sepanjang jalan menuju ke mobil mereka.

Membuat Reza dan Jay hanya bisa menahan tawanya.

bersambung🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

#semangatsss

#semangatsss

jay park.. jejejejej

2021-04-04

0

gusion&Lesley

gusion&Lesley

Lan樹tっk

2021-03-18

0

🇮🇩⨀⃝⃟⃞☯Ayodyatama🌹

🇮🇩⨀⃝⃟⃞☯Ayodyatama🌹

jay yg mana nieh..yang ono kah?🤣

2021-03-08

6

lihat semua
Episodes
1 bab 1 pengenalan tokoh.
2 bab 2 pulanglah
3 bab 3 senyum kemenangan
4 bab 4 anjing dan kucing
5 bab 5 pernyataan mengejutkan
6 bab 6 perdebatan
7 bab 7 pertemuan
8 bab 8 kerjasama
9 bab 9 perkelahian
10 bab 10 cinta masa kecil
11 bab 11 pertengkaran
12 bab 12 kesadaran Lili
13 bab 13 obat cinta
14 bab 14 kedatangan Alin
15 bab 15 otak licik dan otak bulus
16 bab16 kesedihan Lili
17 bab 17 siapa Jay?
18 Bab 18 curahan hati Alin
19 Bab 19 syuting iklan.
20 bab 20 ancaman tuk Lili
21 bab 21 penderitaan lili
22 bab 22 kegadisan yang terenggut
23 bab 23 hukuman rahasia yg tersimpan
24 bab 24 pernikahan dadakan
25 bab 25 hitam diatas putih
26 bab 26 salam perpisahan
27 bab 27 hari naas
28 bab 28 kedatangan Arsen
29 bab 29 hukuman manis
30 Bab 30 penculikan Lili
31 bab 31 kekejaman Arsen
32 Bab 32 kecelakaan
33 bab 33 pertemuan kembali
34 bab 34 tragedi di Mansion
35 bab 35 tragedi mansion 2
36 bab 36 tragedi mansion3
37 bab 37 airmata Lili
38 bab 38 perginya debay
39 bab 39 kehilangan debay 2
40 bab 40 rahasia terkuak
41 bab 41 kehamilan Salsa
42 bab 42 ice cream cinta
43 Bab 43 luka hati
44 Bab 44 pergi ke Mall
45 bab 45 keputusan Lili
46 bab 46 indah pagi yang ternoda
47 bab 47 perpisahan dimata
48 Bab 48 diantara dua pilihan
49 Bab 49 perkelahian
50 Bab 50 siapa gadis itu
51 bab 51 kedustaan Lili
52 Bab 52 Cahya kecelakaan.
53 Bab 53 my love
54 Bab 54 kehamilan Lili
55 Bab 55 pertengkaran manis
56 Bab 56 satu sama
57 bab 57 benci atau cinta
58 bab 58 cerita masa lalu
59 bab 59 fakta baru
60 bab 60 kejahilan Lili
61 bab 61 pertemuan
62 bab 62 kemesraan
63 bab 63 ciuman pertama
64 bab 64 ngidam kelapa muda
65 Bab 65 perjanjian bisnis
66 bab 66 siapa Natasya
67 bab 67. keusilan Lili
68 bab 68 meteor rain
69 bab 69 malam pertunangan
70 bab 70 firasat seorang istri
71 bab 71 penyamaran
72 bab 72 aksi Vino Erlangi
73 bab 73 salah waktu
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
Episodes

Updated 78 Episodes

1
bab 1 pengenalan tokoh.
2
bab 2 pulanglah
3
bab 3 senyum kemenangan
4
bab 4 anjing dan kucing
5
bab 5 pernyataan mengejutkan
6
bab 6 perdebatan
7
bab 7 pertemuan
8
bab 8 kerjasama
9
bab 9 perkelahian
10
bab 10 cinta masa kecil
11
bab 11 pertengkaran
12
bab 12 kesadaran Lili
13
bab 13 obat cinta
14
bab 14 kedatangan Alin
15
bab 15 otak licik dan otak bulus
16
bab16 kesedihan Lili
17
bab 17 siapa Jay?
18
Bab 18 curahan hati Alin
19
Bab 19 syuting iklan.
20
bab 20 ancaman tuk Lili
21
bab 21 penderitaan lili
22
bab 22 kegadisan yang terenggut
23
bab 23 hukuman rahasia yg tersimpan
24
bab 24 pernikahan dadakan
25
bab 25 hitam diatas putih
26
bab 26 salam perpisahan
27
bab 27 hari naas
28
bab 28 kedatangan Arsen
29
bab 29 hukuman manis
30
Bab 30 penculikan Lili
31
bab 31 kekejaman Arsen
32
Bab 32 kecelakaan
33
bab 33 pertemuan kembali
34
bab 34 tragedi di Mansion
35
bab 35 tragedi mansion 2
36
bab 36 tragedi mansion3
37
bab 37 airmata Lili
38
bab 38 perginya debay
39
bab 39 kehilangan debay 2
40
bab 40 rahasia terkuak
41
bab 41 kehamilan Salsa
42
bab 42 ice cream cinta
43
Bab 43 luka hati
44
Bab 44 pergi ke Mall
45
bab 45 keputusan Lili
46
bab 46 indah pagi yang ternoda
47
bab 47 perpisahan dimata
48
Bab 48 diantara dua pilihan
49
Bab 49 perkelahian
50
Bab 50 siapa gadis itu
51
bab 51 kedustaan Lili
52
Bab 52 Cahya kecelakaan.
53
Bab 53 my love
54
Bab 54 kehamilan Lili
55
Bab 55 pertengkaran manis
56
Bab 56 satu sama
57
bab 57 benci atau cinta
58
bab 58 cerita masa lalu
59
bab 59 fakta baru
60
bab 60 kejahilan Lili
61
bab 61 pertemuan
62
bab 62 kemesraan
63
bab 63 ciuman pertama
64
bab 64 ngidam kelapa muda
65
Bab 65 perjanjian bisnis
66
bab 66 siapa Natasya
67
bab 67. keusilan Lili
68
bab 68 meteor rain
69
bab 69 malam pertunangan
70
bab 70 firasat seorang istri
71
bab 71 penyamaran
72
bab 72 aksi Vino Erlangi
73
bab 73 salah waktu
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!