Malam semakin larut, dan jalanan ibu kota ini pun mulai sepi, hanya sesekali nampak lewat kendaraan yang melintasinya, namun gadis ini tak menghiraukan keadaaan yang begitu mencekam itu, buliran bening terus saja mengalir dari pelupuk matanya, rasa sakit yang ia sembunyikan dan tahan sedari tadi melihat pengkhianatan yang dilakukan oleh kekasih yang telah bersamanya mengisi hari hari mereka dengan cinta kasih selama dua tahun terakhir ini.
Dengan langkah gontai ia terus menyusuri jalan, tanpa ia sadari saat kakinya melangkah ada jeruji aspal dan high hellsnya pun terperosok ke dalamnya, dengan susah payah ia mencoba mengangkatnya namun terasa berat, karena ia sudah cukup lelah, energinya terasa terkuras karena terlalu lama berjalan dan menangis.
Akhirnya ada tangan yang mengangkat kakinya dan mengambil high hells tersebut, kemudian memasangkan di kakinya. Mereka berdua hanya saling pandang,
Tanpa adanya kata atau ucapan, yang tercipta hanya keheningan, gadis itupun mengakhiri tatapan mereka dan kembali berjalan, namun buliran bening itu sudah menghilang dari wajahnya yang kini terlihat sangat pucat.
Ia terus melangkah dan akhirnya sampai pada taman kota yang ditengahnya terdapat danau yang terlihat indah tertimpa sinar lampu kota yang berwarna warni. Ia pun duduk di taman, memandang ke arah danau yang memantulkan cahaya lampu dan rembulan.
Tak berselang lama Reza pun duduk disampingnya, ia menatap kasihan pada gadis di depannya sekarang, meskipun ia sangat manja dan suka seenaknya bahkan sering menghinanya sebagai benalu di keluarga itu, namun Reza tetap sabar dan selalu bisa menjinakkan macan betina itu.
" Ayo pulang, Om dan Tante sangat mencemaskanmu, apa masih kurang jalan jalannya?"
Ucapnya lembut dengan terus memandangi wajah gadis di depannya.
Namun Lili tetap saja Lili, ia tak akan mendengarkan omongan seorang Reza, ia tetap membisu dengan mata yang tetap fokus pada danau. Namun sekarang tubuhnya terguncang lagi dengan isak tangis yang semakin menjadi sambil mengangkat kedua kakinya ke atas bangku dan membenamkan kepala dilengannya sebagai penyangga.
Reza pun bangkit dan melangkah pergi, beberapa menit kemudian ia kembali lagi dengan membawa kerikil kerikil kecil dan mulai melemparnya ke tengah danau satu persatu, menciptakan bunyi di air yang tenang itu. Membuat Lili mendongak dan melihat ke arahnya.
Reza yang melihatnya pun tersenyum dan menghampiri Lili.
"Saat aku kecil, dan ada beban yang menghimpit di kalbu, akan kuambil batu dan ku anggap batu itu bebanku, lalu ku genggam erat dan melemparnya jauh jauh ke dalam air, agar bebanku bisa hilang, cobalah!"
Reza meraih tangan Lili lalu membuka pergelangan tangannya dan memberikan beberapa kerikil padanya. Lili hanya memandanginya dengan sendu. Dengan senyum tipisnya Reza pun mengangguk, seakan membenarkan kata katanya tadi.
Lili pun turun dari bangku dan melangkah ke pinggir danau, lalu menggenggam kerikil itu kuat kuat dan melemparnya.
"Aku membencimu Abymana Alfarizi,,, aku membencimu seumur hidupku,,,kau sudah mati bagiku,,,"
Teriaknya sambil melempar kerikil kerikil itu.
Sekilas kenangan saat bersama dengan orang yang menyakiti hatinya terbayang di pelupuk matanya. Namun dengan cepat ditepisnya kenangan itu dan dikuburnya dalam dalam ke dasar danau beserta dengan kerikil yang dilemparnya terakhir kali.
Cuaca yang mulanya tak mendung tiba tiba saja turun hujan dengan derasnya, Lili pun memeluk tubuhnya yang terasa dingin karena hujan yang menerpanya, karena saat ini ia menggunakan dress yang terbuka bagian dadanya, dan tak berlengan.
Tiba tiba saja ia merasakan ada tangan yang menutupi tubuhnya dengan menggunakan jas yang tadi dipakainya,
Untuk sesaat pandangan mereka saling bertemu, dan entah untuk berapa lama mereka saling pandang dan akhirnya tanpa disangka oleh Lili, Reza mengangkat tubuhnya dan membawanya berjalan menyusuri jalanan kota yang sudah sunyi dan senyap itu.
" Lepaskan aku bodoh, beraninya kamu mengangkatku, turunkan aku,,"
Lili meronta ronta dalam gendongan Reza, namun ia tak berhasil melepaskan dirinya dari pelukan Reza yang semakin kuat dan erat.
"Diam,," bentak Reza.
" Menurutlah kalau tidak aku akan memperkosamu disini, kau tahukan ini sudah tengah malam, dan tak seorangpun yang akan tahu jika aku memperkosamu, lalu ku tinggalkan kau disini sendirian dalam keadaan pingsan, biar para pemabuk yang kita temui tadi memangsamu hidup hidup,,,"
Ucapan yang penuh ancaman itupun bisa membungkam mulut Lili dan pasrah saat Reza menggendongnya menyusuri jalanan di bawah guyuran hujan.
Karena ia tau pasti ada segerombolan pemabuk tadi yang mereka jumpai saat berjalan ke arah taman kota. Dan ia masih bisa berpikir jernih saat ini, bagaimana jika karena egonya ia akan berakhir seperti yang Reza bilang.
" Aku bukannya takut dengan ancamanmu, tapi aku terlalu lelah untuk berdebat denganmu."
Ucapnya lirih namun bisa di dengar oleh Reza, dan senyuman penuh kemenangan tersungging di bibir pria ini.
" Kalau kau bisa bersikap manis seperti ini padaku, maka aku rela menjadi budak cintamu,,,"tuturnya sambil tersenyum penuh arti pada Lili.
" Kau,,, jangan karena kamu sudah menolongku malam ini kau jadi ngelunjak ya,, selamanya aku tak akan pernah mau menjadi istrimu,, ih,,, membayangkannya aja aku sudah mau muntah,,"
Lili bergumam dengan wajah yang cemberut, dan saat air hujan menerpa wajahnya ia pun bersembunyi di balik dada bidang Reza.
" Ucapan dan tindakan tidak berjalan beriringan Nona manja, kau tidak sadar itu,,"
sindir Reza namun tidak dihiraukan oleh Lili, dan Reza penasaran karena tak mendapat respon dari wanita yang paling menyebalkan di hidupnya itu.
Dengan sedikit menundukkan wajahnya ia melihat ke arah Lili dan ternyata gadis itu sudah tertidur dengan pulasnya.
Reza hanya bisa menarik nafas kasar melihat ulah gadis ini, namun senyuman licik tersungging dibibirnya.
"Kapan kau akan mengerti, kalau aku menyayangimu melebihi siapa pun di dunia ini, karena kaulah duniaku selama ini, princessku yang manja,,,"
Gumamnya pelan lalu mencium kening Lili dan membawanya kembali berjalan.
*******
Malam telah beranjak dari peraduannya, berganti sinar surya yang menyinari dengan kehangatan cahayanya. Semilir sang bayu menyusup di balik tirai yang jendelanya telah terbuka, menampar wajah cantik yang masih lelap dan setia dengan mimpinya.
Kicauan burung yang mengalunkan melody yang indah ditelinga pun membuatnya tersadar dari buaian mimpinya, perlahan ia mengerjabkan matanya. Setelah itu ia menggeliat meregangkan otot ototnya yang terasa kaku, dan saat matanya telah terbuka dengan lebar ia pun terkejut karena ini bukanlah kamarnya.
Saat ia menoleh ke samping, matanya membulat melihat pria yang kini tengah tertidur dengan memeluk perutnya.
" Reza,,,,"
teriaknya sekeras mungkin dan membuat si empunya nama langsung bangun dengan gelagapan.
" Api,,, api,, api,,,"
Reza yang masih belum sadar sepenuhnya malah mengambil air yang ada di dalam gelas dan menyiramnya ke arah Lili.
" Rezaaaa,,,,"
teriak Lili lebih kencang lagi memekakkan telinga dan sepertinya akan terjadi goncangan hebat seperti gempa bumi. Tatapan gadis itu sangat tajam ke arah Reza dengan kedua tangan yang sudah berkacak pinggang ke arahnya.
Reza yang telah tersadar dari alam bawahnya pun terkejut dengan pemandangan di depannya. Ia bukannya takut malah tertawa terpingkal pingkal melihat kondisi Lili yang rambutnya acak acakan dengan wajah yang telah basah terguyur air minum tadi.
" Ha,,, ha,, ha,,, kau lucu sekali Lili,,, seperti kucing kecil yang tercelup ke dalam air,,, ha,, ha,, ha,,,,"
Tawa Reza memenuhi ruang kamar itu.
"Kauuu,,,"
Lili pun dengan marahnya mengambil bantal dan memukul mukul tubuh Reza berulang kali hingga gerakannya terhenti saat Reza sudah berhasil mengambil alih bantal itu dan melemparkannya ke lantai, lalu ia mendekati Lili dengan tatapan yang tak dapat diartikan oleh gadis itu, membuatnya mundur dan terus mundur saat Reza mendekatinya hingga,,,
" *gubrakkk,,,"
" Aaaaaaa,,,,"
Apa yang terjadi ya,,🤔
bersambung🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
jangan lupa jempolnya , tinggalin jejak,, mkasih🙏*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
🕊️⃝ᥴͨᏼᷛCia
hah 😱 kok namanya seperti familyar
2024-04-24
0
☂⃝⃞⃟ᶜᶠ 𝐑𝐢𝐓𝐚★𝐚𝐅𝐫𝐞𝐋𝐢💕
🤣🤣🤣kagetmu sunguh lucu Reza.....
2022-07-11
1
😘😘😘very nice
2022-07-11
2