Aku sekarang telah berada di kamar hotel tempat aku dan Aldrich menginap.
aku berjalan ke kamar dan tidak menemui Aldrich di manapun.
Namun akhirnya aku pergi mandi dan Menganti pakaian ku dengan yang nyaman di pakai sebuah dress polos bawah lutut yang aku pilih.
Aldrich belum juga berada di kamar akhirnya aku memutuskan untuk duduk di sofa dan menelepon Aldrich
Via telepon
Aku: halo suamiku, kamu di mana?
Aldrich: aku ada urusan penting tadi, dan sekarang berada di perjalanan ke hotel.
kenapa apa kamu kangen dengan ku?
Aku: hmm........ , bukan gitu aku hanya penasaran kamu berada di mana karena kamu tidak ada di kamar saat aku pulang tadi.
Aldrich: sebentar lagi aku akan sampai, apa kamu mau sesuatu.
Aku: tidak, aku tidak menginginkan apapun.
Aldrich: baiklah kalau begitu aku tutup telepon nya.
Aku: iya hati-hati di jalan.
Aldrich mematikan telepon seluler nya..
Sambil menunggu Aldrich sebaiknya aku menelepon Gabriella.
Via telepon
Aku: halo Gaby, kamu lagi apa?
Gabriella: ini lagi rebahan sambil nonton TV, kenapa Ra?
Aku: ini aku mau tanya apa kamu mau pulang sama Jacob dan lainnya terlebih dahulu atau pulang bareng sama aku ?
Gabriella: kenapa Ra , kok nanya itu?
Aku: jadi gini tadi Jacob bilang besok mereka akan pulang dulu , sedangkan aku bilang akan berliburan terlebih dahulu bersama kamu Gaby .
maaf aku bohong sambil membawa nama mu juga Gaby.
Gabriella: jadi gitu, kalau aku sih maunya pulang sama kamu saja Ra . dari pada sama mereka
yang ada aku ngak tahan dekat-dekat dengan si ular dan si berengsek itu Ra .
Aku: baiklah kalau begitu. besok kita bahas lagi tentang ini.
Gabriella: ok Ra.
Telepon pun berakhir.
Karena Aldrich belum juga datang aku akhirnya tertidur karena kelelahan hari ini di sofa.
Daat aku bangun aku tersadar telah berada di atas kasur.
aku lihat ke sekitar tapi tidak melihat sosok Aldrich namun aku mendengar suara air di kamar mandi yang kukira itu pasti dia.
Aku hanya lanjut untuk tidur-tiduran sambil memainkan game yang ada di ponselku.
Sekitar 12 menit Aldrich keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk saja.
aku pun spontan melihat dia, biasanya saat keluar dari kamar mandi dia selalu keluar pakai handuk kimono.
tumben hari ini dia pakai handuk dan bertelanjang dada.
Melihat pandangan di depanku, aku hanya melihat dia dengan kagum akan otot-otot perutnya lengannya yang biasanya tertutup oleh baju.
" Apa istriku belum puas memandangiku ?,"ucap Aldrich tersenyum menggoda ku.
" Ehemm..., t-tidak.
a-aku......... aku, aku tidak melihat apapun ." ucapku gugup dan juga malu dan lansung melihat ponsel ku kembali.
" Tidak lihat apanya, jelas-jelas air liur istriku menetes tadi. " ucapnya yang sekarang telah berjalan ke rruang wardrobe yang di sediakan oleh hotel tentunya.
'Kamu gila Citra, kenapa kamu melihatnya seperti itu tadi.
ya walau aku akui itu adalah otot-otot yang luar biasa membuat aku kagum' batinku
' Hentikan Citra jangan memikirkan itu lagi nanti Aldrich mengejekku lagi ' batinku lagi sambil memukul kepalaku sendiri.
' Lebih baik aku lanjut bermain gamenya kembali dari pada memikirkan pandangan tadi, oh ya tuhan..... kenapa bisa se luar biasa sekali sih' batinku sambil menutup wajahku dengan selimut sambil berteriak-teriak di dalam hatiku.
Beberapa menit kemudian.
" Istriku apa kamu tidur lagi?" tanya Aldrich.
" T-tidak aku hanya bermain game , kenapa?" jawabku bohong pada Aldrich.
" Aku bertanya karena kamu menutup wajahmu dengan selimut, aku takut kamu akan sesak nafas istriku. " jelasnya. yang telah duduk di atas kasur dan di samping ku .
" Hahahaha, aku hanya ingin saja " jawabku canggung.
" Hmmm, besok apa kamu punya jadwal pemotretan lagi?" tanya Aldrich.
" Tidak, besok aku tidak ada jadwal lagi dan ya Jacob dan yang lainnya akan kembali ke Singapura besok.
Gabriella akan tinggal denganku dan akan pulang bersama juga. " balasku.
" Kalau begitu, besok kita akan ke tempat tinggal orangtuaku.
jadi sekarang sebaiknya kamu hubung Gabriella untuk berkemas dan kamu sebaiknya juga mengemasi barang-barang mu istriku. " jelasnya.
" Ah ya nanti akan aku beritahukan pada Gabriella.
hmmmm, suamiku aku dapat tawaran dari tuan Elliot si fotografer kemarin menjadi model fashion di New York Fashion Week 3 hari lagi.
apa kamu akan mengijinkan ku untuk ikut serta dalam acara itu ? " tanya ku pada Aldrich.
Lama aku menunggu jawaban dari Aldrich
" ok aku ijinkan, tapi kamu harus terima syarat dari aku." ucapnya.
" Apa syaratnya suamiku?" tanyaku.
" Adalah nanti aku akan beritahukan padamu." ucapnya.
" Ya baiklah, kau membuatku penasaran suamiku.
aku akan menelepon Gabriella dulu." ucapku pada Aldrich. dan segera menelepon nomor Gabriella.
Singkat cerita aku telah menghubungi Gabriella dan dia setuju ikut denganku karena dia tidak atau mau ngapain di sini sendirian.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pagi harinya selesai olah raga dan sarapan aku di telepon oleh Jacob karena dia akan pergi pagi ini ke Singapura.
Dia memintaku untuk menemuinya di lobi.
akupun mengikuti kemauannya dengan izin dari Aldrich.
Di lobi aku keluar dari lift yang di temani dengan Gabriella.
" Citra sayang. " ucap Jacob
" Kamu yakin tidak mau pulang bersama dengan kami?" ucapnya lagi.
Aku melihat wajah masamnya Nia yang mengarah padaku dan juga wajah Shabila.
" Aku kemarin telah bilang padamu jika aku akan berliburan dulu dengan Gabriella di sini Jacob , jadi aku tidak akan pulang hari ini." ucapku jelas.
" Ih dasar kampungan banget sih, kayak orang yang baru pertama kali ke luar negri aja." ucap Shabila.
" Iya ya, KAMPUNGAN banget" ucap Nia
" Eh kalian ini ......." ucap Gabriella yang mau membalas mereka tapi aku hentikan.
" Jangan Gaby, nanti orang-orang melihat kita." ucap ku.
" Kami berangkat dulu ya sayang" ucap Jacob padaku.
"Iya hati-hati di jalan" ucapku untuk mereka berempat. yang telah berjalan keluar hotel
"Ih Ra ngapain bilang hati-hati segela deh, pantasnya kamu bilang semoga di tabrak mobil tuh si ular dan si berengsek." ucap Gabriella.
"Ngak gitu juga kali Gaby, jika mereka ketabrak mobil atau apapun. aku tidak bisa balas dendam.
udah yuk kita siap-siap untuk pergi ke tempat tinggal orangtuanya Aldrich" kataku.
" Iya iya, aku ke kamar dulu ya.
nanti kami tunggu aku di sini jika kamu duluan yang tiba di lobi ya. dan jangan tinggalkan aku." ucapnya.
" Mana mungkin aku ninggalin kamu Gaby," ucapku sambil menuju lift bersama dengan Gabriella.
" Janji ya Ra" ucapnya lagi sambil menunjukkan jari kelingking nya.
" Iya Gaby, ngapain juga aku ninggalin kamu di sini" ucapku dengan membalas menautkan jari kelingking ku ke jari kelingking nya.
Nersambung...........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Michelle Avantica
Jangan kasih ampun buat para penghianat itu ya Cit ... walau ada untungnya juga sih buat elo Krn dgn penghianatan mereka loe jadi dapet Jodoh yg luar biasanya ngelebihin si Jacob gaje tuh..
2021-03-28
4
Sofie
mantap thor ,, jgn ada pelakor sma obat perangsang thor,, i hate dgn itu🤣
2021-03-26
2