ALDRICH (side story') 2

Sesampainya di kantor Star entertainment

aku berjalan ke lift yang khusus di desain untukku dan akan lansung mengarah ke ruangan ku.

di dalam ruangan, aku melakukan pekerjaanku yang tertunda.

Tok tok tok, suara ketukan pintu

"Maaf tuan menganggu, ini laporan tentang nyonya Citra tuan." ucap Alfin sambil meletakkan kertas laporan di atas mejaku aku hanya mengangguk dan dia lansung keluar dari ruanganku.

Aku pun melihat semua laporan semua tentang Citra.

Tentang latar belakangnya, orang tua,teman,karir dan juga mantan kekasih yang di tentang oleh keluarganya dan dia memilih meninggalkan keluarganya demi mantan kekasihnya yang sekarang telah berselingkuh di belakang Citra.

Ada pula beberapa foto Citra kecil, melihat foto itu Aldrich mengingat bahwa dia pernah bertemu dengan gadih kecil itu,

Flashback

Pada saat itu Aldrich kecil berumur 12th diganggu oleh beberapa orang laki-laki yang seumuran dengannya di taman kota.

Lalu datang Citra yang berumur 7th dengan beberapa orang dewas yang berpakaian serba hitam dan mengusir beberapa orang anak laki-laki itu.

"Ppa kakak tampan terluka?"ucap Citra padaku.

"Aku baik-baik saja,terima kasih telah menolongku."ucapku padanya.

"Tidak usah berterima kasih kakak,kebetulan aku sedang bermain karena bosan.lalu melihat kakak di ganggu oleh kakak-kakak yang nakal itu

oh ya namaku citra,kakak bisa memanggilku Rara . nama kakak siapa?" katanya padaku sambil mengulurkan tangannya dengan sangat imut dan manis waktu itu.

Belum sempat aku menjabat tangannya,para pria dewasa berbaju seba hitam itu datang.

"Nona sekarang kita harus pergi,ini perintah tuan dan nyonya." kata pria berbaju hitam itu.

"Tapi aku masih mau di sini." jawab Citra.

"Maaf nona tidak bisa." kata pria berbaju hitam itu sambil mengendong Citra dan berjalan pergi.

" Sampai jumpa lagi kakak tampan." ucapnya teriak dan melambaikan tangannya padaku dan telah pergi menjauh.

Aku hanya membalas melambaikan tangan dan tersenyum.

Flashback off.

"Ternyata kamu sudah menjadi wanita dewasa yang cantik dan berani sekarang." ucapku masih melihat foto Citra kecil.

"Maaf menganggu tuan,barusan nyonya Citra menelepon saya untuk menjemput temannya ke apartemen milik nyonya tuan untuk diantarkan ke rumah tuan, jadi bagaimana tuan?" ucap Alfin.

"Kenapa kamu menjemput temannya?,memang Citra di mana?" tanyaku pada Alfin.

"Nyonya sekarang berada di taman jaya melakukan pemotretan mengantikan model yang bernama Nia tuan."jelas Alfin.

" Baik kamu jemput dan antar teman Citra kerumahku,kamu pakailah mobilmu sendiri.aku akan memakai mobilku karena ada urusan." perintahku padanya.

"Baik tuan,saya permisi." jawabnya dan segera pergi keluar.

Aku juga pergi keluar melihat Citra di taman jaya.

aku menaiki mobil Ferrari berwana hitam dan mengemudikan ke jalan.

Di taman Jaya aku lihat wanita bertopeng di atas panggung, aku pikir itu adalah Citra. aku terus melihatnya yang melakukan aksinya di atas panggung.

sampai acara itu ricuh dan melihat dia yang turun dari panggung.

Tak lama aku melihat dia yang telah berganti baju dan berdiri di ujung sebrang jalan.

aku melajukan mobilku dan berhenti tepat di depannya.

"Masuklah"ucapku padanya

iya melihatku dan masuk dengan patuh.

Akupun melajukan mobil dengan kecepatan sedang dan berbincang-bincang dengannya tentang yang di sukai dan tidak di sukai nya.

Di dalam perjalanan selama 1 jam, kami sampai di rumah, Aku juga melihatnya yang terkejut melihat rumahku .

dengan keebohan yang di buat oleh temannya aku pun masuk ke dalam ruang kerja dan menyuruh Alfin ikut dengan ku beserta kepala pengurus rumah.

"Elan tolong kamu sediakan baju tidur dan beberapa kebutuhan wanita untuk malam ini." perintahku padanya.

"Baik tuan." ucapnya lalu pergi keluar.

"Fin, tolong kamu sediakan pengawal untuk Citra,tapi jangan sampai Citra menyadari adanya pengawal di sampingnya" ucapku.

"Baik tuan."katanya.

Akupun pergi ke kamar dan membersihkan diri di kamar.

selesai itu aku di pangil oleh Elan

"Tuan kata nyoya makan malam telah di siapkan." katanya aku balas anggukan dan berjalan menuju meja makan

kamipun makan malam bersama.

Selesai makan aku menunjukkan letak kamar kepada Citra. dan berbincang-bincang mengenai pernikahan kita dan aku berjanji tidak akan menyetuh tanpa izin dari dia.

Saat pagi hari selesai kami olah raga, dan Sarpan bersama, aku pun pergi bekerja Dia mengantarkan ku ke depan pintu.

Aku hanya mengecup kening nya dan bilang

"Hati-hati saat berada di luar,dan kalau terjadi apa apa lansung hubungi aku atau Alfin. "ucapku yang di balas anggukan kepalanya dengan senyum manisnya

melihat senyumanmya hatiku berdegup kencang.

Sesampai di kantor aku melakukan pekerjaan ku.

"Tuan jadwal hari ini ada meeting jam 9, dan makan siang dengan CEO Moon entertainment di restaurant delicieux jam 1 siang." ucap Alfin.

" Ya baiklah. "ucapku sambil melanjutkan pekerjaanku.

.

.

.

.

.

.

Saat makan siangku dengan CEO Moon entertainment selesai akau melihat Citra dengan seorang laki-laki yang ku yakini itu adalah mantan kekasih nya Citra.

aku memperhatikan Citra yang tidak suka melihat hidangan di atas mejanya

aku lihat itu bukanlah makanan kesukaan Citra.

"Tolong pesan menu Foie Gras dan jus jeruk untu wanita yang ada di meja sana," ucapku kepada pelayan restaurant itu sambil menunjuk ke arah Citra.

"Baik tuan."ucap pelayan itu.

Aku pun membayar makan yang di makan Citra dan juga menejernya Gabriella itu

melihat makanan telah di atas meja aku mengirim pesan ."makanlah dengan nyaman karena aku yang memesannya untukmu istriku." isi pesanku.

Melihat Citra yang mencari keberadaan ku, aku pun melambaikan tangan ke padanya dan tersenyum.

lalu aku pergi kembali ke kantor ku.

Sesampainya di kantor aku di hubungi para tetua.

Via telepon:

Kakek:kapan kau akan membawa cucu menantu ku ke sini?

Aku: aku kan telah mengirimkan surat nikah ku dan foto ku dengannya di gereja kakek.

Kakek:aku juga ingin melihatnya langsung.

Aku :baik akan ku cari harinya untuk mempertemukan kalian dan dengan ayah dan ibu juga.

Kakek:sebaiknya secepatnya kamu usahakan.

Aku:iya kakek,aku tutup dulu teleponnya kakek.ada banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan.

Kakek:baiklah ,jaga selalu kesehatan mu.

Aku:iya, kakek juga.

Aku mematikan telepon dan kembali bersibuk dengan pekerjaanku yang banyak.

Aldrich side story' selesai.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!