Aku dan Gabriella mencari dapur dengan bertanya kepada pengurus rumah yang ku temui, awalnya kami di larang karena aku menjelaskan maksudku baru lah pengurus rumah itu memberitahukan letak dapur
di dapur para koki melihatku terkejut.
"Ada urusan apa nyonya ke dapur ini." tanya kepala koki bernama Stiff.
"Oh saya hanya ingin memasak untuk suami saya khusus hari ini jadi saya harap kalian memperbolehkan saya mengacak-acak dapur ini." kataku sambil tersenyum manis kepada mereka yang ada di dapur.
"Baiklah nyonya, jika membutuhkan bantuan saya jangan segan memerintah kami." ucap kepala koki Stiff.
Aku menyuruh mereka keluar dan memasak steak untuk kami berempat
yang pastinya di bantu oleh Gabriella.
.
.
.
.
Makanan sudah ditata cantik atas meja aku pun meminta memanggil Aldrich kepada kepala pengurus rumah bernama Elan yang berumur sekitar 45 th
tak berapa lama datang lah Aldrich dan Alfin,mereka lansung duduk di atas meja " Hmmm wanginya enak sekali nyonya."tanya Alfin kepadaku
"Biasa saja Alfin, jangan terlalu memuji seperti itu, saya jadi malu." ucapku malu malu , kami pun mulai memakan makanan yang aku buat dengan Gabriella.
"Apa kau sendiri yang membuatnya istriku? "tanya Aldrich
"Tidak, Gabriella juga membantu aku tadi." jawabku.
"Para koki kemana? " tanyanya kembali.
"Oh mereka aku suruh keluar karena khusus untuk hari ini aku ingin memasak untuk kalian di hari yang special ini." jawabku, dan kami lanjut makan malam kembali sampai habis.
Selesai makan Gabriella pamit plang kepada Aldrich, dan aku mengantarnya ke depan mobilnya.
"Hm... Gaby bisakah kamu merahasiakan tentang aku yang telah menikah kepada keluargamu, aku mohon sampai aku yang bilang sendiri kepada mereka."tanya ku ragu kepada Gabriella.
"..... Baiklah aku akan merahasiakannya. tapi kau harus menjelaskannya sendiri tanpa harus aku paksa mengerti."jawab Gabriella padaku, aku hanya membalas mengangguk dan melambaika tanggan kepada Gabriella.
"Hati-hati di jalan ." kataku padanya, dia hanya mengangguk dan lansung menjlankan mobilnya.
saat aku masuk ke rumah aku melihat Alfin sepertinya dia akan keluar.
"Saya pamit pulang dulu nyonya."katanya padaku.
"Iya hati-hati di jalan Alfin."balasku padanya yang di balas dengan membukukkan badannya dan berjalan keluar.
Rumah ini sangat luas aku hampir tersesat karna ngak masih ngak hafal tata letak rumah ini, di sebelah tangga aku melihat Aldrich seperti menungguku.
"Sini istriku akan aku antar kau kekamar tidur kita." ucapnya yang aku balas dengan anggukkan kepala dan berjalan di sebelahnya.
Saat membuka pintu kamar itu aku terkagum karna kamarnya luas, dengan kasur zise king, dan werdrobe yang besar sebesar kamar tidurku di apartement dulu.
"Suamiku di mana barang-barang yang di bawa oleh Gabriella tadi? " tanya ku padanya.
"Aku telah meletakkan surat-surat pentingmu di brankas dan seperti perhiasan juga telah tersusun di wardrobe,tapi untuk baju-baju mu, aku hanya menyediakan piama,selebihnya besok kamu bisa membelinya atau menyuruh desainernya kesini." jelasnya sambil menunjukkan letaknya.
"Tidak usah aku akan membawa baju yang di apartement ke sini besok. "ucapku.
"Jangan membawa lagi baju yang telah kamu pakai dengan mantanmu itu ke rumah ini."jelasnya tegas kepadaku, aku hanya bisa patuh kepadanya.
"Baik suamiku besok akan aku beli yang baru."ucapku yang di balas anggukkan kepalanya.
"Aku akan membersihkan diri dulu." aku pun pergi kekamar mandi
di kamar mandi ku lihat ada bathtub, di sisi lainnya ada shower, dan deretan jenis sabun.
di samping pintu juga ada handuk yang tertata rapi dan handuk kimono yang tergantung, aku lansung berendam di dalam bathtub dengan menambah wewangian yang membuat tenang.
Selesai mandi aku keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk kimono dan lansung menuju Werdrobe tanapa melihat Aldrich karena aku malu.
aku memakai piama yang berwana pink dan keluar menuju kasur, ku lihat Aldrich sedang mengetik sesuatu di leptop miliknya di sisi kanan kasur.
dengan ragu aku duduk di ujung kiri kasur
"Jangan terlalu gugup istriku, aku tidak akan melakukan sesuatu tanpa izin darimu." ucapannya yang membuat ku lansung melihatnya, dia pun melihat aku.
"Kenapa melihatku seperti itu Istriku?" tanyanya kepadaku.
"Aku hanya mengagumimu karena kau menghormati perempuan, padahal aku secara resmi adalah istrimu tapi kau tidak akan melakukan apapun tanpa izin dariku. " Kataku padannya yang di balas senyumnya yang menawan.
"Aku masih binggung kenapa kau mau menikahiku suamiku?, secara aku akan memanfaatkanmu untuk balas dendamku."tanya ku padanya.
"Aku melihat kejujuran di matamu istriku,terlepas dari latar belakangmu. dan ya aku juga memanfaatkamu juga demi kepentingganku
jadi aku tidak mempermasalahkannya, makanya aku ingin mencoba bersamamu selama 1 tahun ini, jika aku nyaman dan jatuh cinta padamu aku akan meresmikan dan mempublikasikan pernikahan kita."jelasnya padaku.
(Entah mengapa aku tak masalah dengan hubungan yang saling memanfaatakan ini.)
"Apa kau mau pindah ke agensiku?, dari pada tetap dengan pecundang yang menghentikan jalan karirmu itu,aku bisa membuatmu besinar kembali istriku." tanyanya Pada ku.
"Aku sangat bersyukur tapi aku akan menolak tawaranmu karna aku tidak mau dinilai salah oleh orang lain karna memanfaatkan posisi suamiku yang sebagai CEO di agensinya, aku akan berjuang sendiri untuk membuat namaku bersinar kembali dan pantas di pasangkan dengan mu." jelasku dengan tegas kepadanya.
"Baiklah aku sangat suka dengan sifatmu yang begini istriku, sebaiknya kau istirahat dengan cepat karan besok mungkin akan menjadi hari yang panjang untukmu dan juga untuk agensimu." ucapnya yang membuatku bingung.
"Itu karna kau telah menghacurkan acara tadi sore dengan aksimu itu istriku." ucapnya lagi seakan mengerti pertannyaan di kepalaku
aku hanya membalas dengan menganggukkan kepala tanda mengerti.
Terkadang otakku tak berfungsi di depan suamiku yang tampan di depanku ini, aku pun memejamkan mata dan tidur terlelap di samping suamiku.
.
.
.
.
.
Pagi harinya aku terbanggun dengan merasakan ada yang berat di atas perutku, saat kulihat itu tanggan suamiku yang melingkar memelukku, aku memandanginya dengan takjub karna wajahnya yang tampan itu saat tidurpun masih tampan.
Lama ku pandang,matanya pun terbuka membuat aku salah tingkah,aku pun lansung bangkit dan lari ke kamar mandi.
Aldrich hanya tersenyum melihat tingkah laku ku yang gugup itu.
Aku keluar dari kamar mandi, Aldrich pun masuk ke kamar mandi. aku mengecek hp yang aku matikan sejak makan malam semlam, ku lihat banyak pangilan dari Jacob m
'Ini pasti soal aku yang menghancurkan acara kemari. ' pikirku.
aku melihat Aldrich telah memakai baju olah raganya dan memberikan satu lagi untuk ku.
"Ayo kita olah raga dulu......
...Bersambung.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Fitria Dafina
Suami dadakannya Citra paket lengkap, Udah ganteng, kaya, menghormati wanita pula.. Tendang aja itu si Jacob..
2021-05-18
1
Kikoaiko
ceritanya lunayan thor, tapi panggilanya bisa d ganti gak, kek yg aneh, sedangkan mereka nikahy sembunyi" jg
2021-04-04
1
HelmiyaniAmir
i like 😍
2021-04-02
2