Saat istirahat selama 10 menit aku duduk sambil berbicara dengan Gabriella dan juga Aqila.
"Kamu memang model hebat Ra, bahkan tuan Elliot bilang seharusnya kamu yang jadi model utamanya." kata Gabriella.
"Iya tadi aku juga lihat tuan Elliot selalu tersenyum puas oleh mu, sedangkan jika dengan nona Nia dia selalu marah karena kesalahan nona Nia. " ucap Aqila menyambung perkataan dari Gabriella.
"Hemm.,terima kasih pujiannya. aku juga berusaha dan ini semua juga karena arahan dari tuan Elliot." ucapku.
"Jagan terlalu merendah Ra, kamu itu memang hebat tapi sayangnya kamu dulu bertemu dengan orang yang tidak mendukungmu terbang, tapi malah mematahkan sayapmu." ucap Gabriella.
"Itu memang benar, tapi kenapa kamu.
.." ucapnya berhenti sambil melirik sekitar untuk melihat tidak ada orang .
" Kenapa kamu tidak pindah ke agensinya suamimu itu nona Citra.
bukankah di agensinya kamu akan cepat terkenal karena suamimu itu adalah adalah CEO Star entertainment no 1 di dunia." sambungnya dengan suara yang sedikit pelan.
"Aku hanya ingin berusaha dengan bakat dan kekuatanku sendiri seperti dulu.
jika aku melakukan apa yang tadi kamu katakan maka aku akan di nilai karena siapa orang di belakangku bukan karena aku usaha dan bakatku sendiri ." jelasku pada Aqila.
"Kamu memang luar biasa nona, aku menjadi kagum dengan sifatmu ini nona Citra." ucapnya.
Aku tersenyum mendengar ucapan dari Aqila.
tak lama tuan Elliot berjalan ke arah kami yang masih duduk dan berbicara.
" Permisi nona-nona, bolehkah saya duduk di sini bersama kalian?" tanya tuan Elliot.
" Silahkan tuan Elliot. " ucapku sang anggukan kepala dari Gabriella dan Aqila.
"Saya sangat senang sekali bekerjasama dengan nona Citra, kalau boleh tau kenapa nona Citra mau bekerja sebagai model kedua dari jawelli diamond.
padahal menurut saya anda bisa menjadi model utamanya ?" tanya tuan Elliot.
" Oh itu karena saya sempat vakum dari dunia permodelan selama 6 bulan. jadi untuk comeback, saya memilih pekerjaan yang sedikit ringan untuk menjadi model kedua." ucapku.
" Jadi begitu,pantas saja anda begitu paham dengan konsep hari ini.
kalau begitu karena 10 menit telah lewat jadi mari kita selesaikan pemotretan ini." ucap tuan Elliot berdiri dan menuju ke tempat kameranya.
Aku pun berdiri di tempat aku tadi berdiri. aku melihat Nia yang berjalan keluar dari lorong yang di ikuti oleh Jacob.
Kami melakukan sesi pemotretan yang tertunda yang tidak jauh berbeda dari tadi saat Nia masih melakukan kesalahan.
Saat pemotretan selesai tuan Elliot datang kepadaku.
" Nona Citra aku lupa bilang padamu tadi. jika kamu tidak keberatan apa kamu mau jadi model fashion show yang akan di adakan 5 hari lagi di New York Fashion Week di bulan februari ini ?.
kebetulan kenalanku seorang desainer memerlukan satu orang model lagi karena modelnya cidera di kakinya saat mengalami kecelakaan." ucap tuan Elliot padaku.
"Tentu aku mau jadi modelnya.
ini juga sebuah kehormatan bagi aku bisa tampil di acara New York Fashion Week." ucapku senang.
"Kalau begitu bisa kamu memberikan nomor telepon mu untuk menghubungi kamu kembali nona Citra." ucap tuan Elliot
sambil menyerahkan ponselnya.
"Tentu tuan Elliot." ucapku sambil menyimpan nomor telepon ku di ponselnya.
"Kalau begitu, sampai jumpa lagi nona Citra. " ucap tuan Elliot dan berjaln pergi saat aku membalasnya.
"Iya sampai jumpa lagi tuan Elliot." balasku.
Akupun berjalan keluar dan menaiki mobil Van yang telah terparkir di pintu masuk gedung jawelli diamond.
"Kamu kemana aja tadi Ra?" tanya Gabriella yang masih di luar mobil.
"Hmm.., tadi aku bicara dulu berdua dengan tuan Elliot." jawabku sambil membawa Gabriella masuk kedalam mobil.
Di dalam mobil.
"Citra kamu tuh kebiasaan ya membuat kami menunggu terus."ucap Nia.
"Iya benar kata Nia, kamu kemana aja tadi Citra sayang.
kamu selalu membuatku menunggu dan saat aku menyari kamu selalu tidak ketemu." ucap Jacob.
" Aku ke kamar mandi dulu tadi." ucapku bohong.
"Udahlah Jacob sebaiknya kita kembali ke hotel untuk segera beristirahat.
aku lelah karena berdiri seharian ini." ucap Nia.
" Baik ayo kita lansung ke hotel." ucap Jacob.
Sesampainya di hotel aku hendak masuk ke dalam lift tapi tidak jadi karena Jacob mau bicara denganku dan duduk di sofa lobi hotel.
"Citra tunggu aku mau bicara dengan kamu sebentar, dan yang lainnya silahkan kembali ke kamar kalian masing-masing." ucap Jacob.
"Ada apa Jacob, kamu mau bicara soal apa ?" tanyaku.
" Ini tentang kamu sayang. kamu itu kenapa ?" ucapnya yang aku balas dengan ekspresi bingung.
" Kamu itu sekarang mulai berubah sayang, kamu tidak pernah lagi mangil aku sayang dan juga tiap aku datang ke apartemenmu kamu selalu tidak ada di sana.
sebenarnya kamu itu kemana saja dan kenapa dengan kamu Citra sayang." ucap Jacob.
Saat mendengar Jacob memangilku dengan kata sayang sebenarnya aku sangat ingin merobek mulutnya itu. namun aku harus sabar.
" Aku tidak kenapa-kenapa Jacob .
soal kenapa aku tidak lagi memanggilmu dengan sebutan sayang itu karena aku kecewa kepada kamu karena pernikahan kita di undur." ucapku bohong . " dan aku tidak lagi tinggal di apartemen ku untuk sementara, itu jawaban dari pertanyaan kamu tadi." ucapku.
" Terus kenapa kamu jarang mengangkat telepon ku dan menelepon ku pun kamu tak pernah lagi." tanya Jacob.
" Itu juga merupakan balasan atas penundaan pernikahan kita." alasanku.
" Kamu kekanakan sekali sekarang Citra.
jadi kamu maunya bagaimana?
apa kamu mau kita melangsungkan pernikahan kita sekarang? " ucap Jacob.
" Aku tidak mau kita mengadakan nya dengan sederhana lagi. aku mau pernikahan yang besar-besaran." ucapku.
"Baik kalau itu maumu. aku akan mempersiapkannya dalam bulan ini." ucap Jacob.
' Ya ya ya, silahkan kamu persiapkan Jacob karena itu bukan pesta pernikahan kita tapi akan menjadi pesta kehancuran untuk kamu Jacob dan juga untuk Nia ' batinku.
" Baik akan aku tunggu janji mu ini." ucapku,
" Dan Citra kita akan pulang besok karena perkerjaan kita telah selesai." ucap Jacob.
"Aku tidak bisa pulang bersama kalian, aku akan berliburan dulu dangan Gabriella.
kamu bisa membawa Aqila pulang bersamamu." ucapku.
" Tapi Citra...." kata Jacob.
"Tidak ada tapi-tapiannya aku akan berliburan dulu baru pulang bersama Gabriella titik." ucapku memotong ucapnya.
lalu aku pergi meninggalkan Jacob yang masih duduk dengan wajah yang masih bingung dan aku menuju lift.
Aku lansung menekan lantai 4 tempat kamar tidur yang di sediakan oleh Jacob. dan juga menekan tombol lantai 7 tempat kamar tidur ku dengan Aldrich .
supaya dia tidak curiga padaku.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments