Episode 12

Di sisi lain

Nia sedang mengeluh karena sekarang duduk di kelas ekonomi sedangkan Citra berada di kelas bisnis.

" Sayang kenapa kita duduk di kelas ekonomi yang empit ini, kamukan tahu aku ini model terkenal masa duduk di kelas ekonomi yang nggak selevel dengan kita. dan kenapa Citra bisa dapat tempat duduk di kelas bisnis?" rengekmya pada Jacob.

"Sayang kamu tadi dengar sendiri kan , bahwa tiket kelas bisnis itu habis dan penuh nggak ada tempat kosong lagi.dan aku juga tidak tau kenapa Citra bisa dapat tempat itu." ucap Jacob.

"Ya seharusnya kamu pesan tiketnya jauh-jauh hari. tau begini aku akan mengundur pergi dan naik pesawat berikutnya saja. " ucap Nia.

"Kamu kan tau sendiri dari kemarin itu tidak bisa di pesan, akupun heran entah kenapa selalu tidak tersedia.

dan jika kamu mengundurkan jadwal pergi kita, jika kita terlambat kamu mau kontrak ini gagal dan harus Menganti rugi lagi ha.

udah deh kamu sabar aja sebentar juga kita akan tiba." jelas Jacob.

"Ih kamu kok santai aja sih." ucap Nia.

Nia pun berdir ingin melihat di mana Citra duduk, namun belum sampai Nia di pintu ruangan kelas bisnis dia terhenti karena pengawal yang berjaga di depan pintu itu.

" Maaf nona anda di larang melihat ke dalam ruangan ini. silahkan duduk kembali dengan tenang." ucap penjaga.

" Ih.. aku hanya ingin melihat temanku di dalam sana." ucap Nia.

"Maaf nona tidak bisa, nanti prifasi tuan saya bisa terganggu." ucap penjaga.

" Memang ada siapa di dalam sana sih. " ucap Nia kesal sambil duduk kembali di kursi nya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Kembali ke Aqila yang masih berfikir untuk memilih siapa yang akan dia dukungnya karena mengingat sekarang Citra yang punya orang yang luar biasa di sampingnya

sedangkan Jacob yang merupakan atasannya.

Namun setelah pikir panjang akhirnya Aqila memutuskan akan memilih mendukung Citra kerena dia tidak mau kehilangan karirnya atau bisa jadi kehilangannya nyawanya karena rumor mengatakan Aldrich itu kejam jika bertemu musuhnya.

"Sebaiknya aku memilih mendukung Citra yang di belakangnya ada Aldrich saja dari pada Jacob yang kekuasaannya tidak sebanding dengan Aldrich." fikirnya.

.

.

.

.

.

.

.

Aku dan Aldrich berbincang-bincang, karena tempat tujuan memakan waktu selama 17 jam.

"Sesampainya di sana kamu akan menginap di mana suamiku?" tanyaku.

"Aku akan menginap di hotel tempat kamu menginap."ucapnya.

"Kenapa bukankah rumah orang tua mu juga di kota New York itu suamiku?" tanyaku.

"Aku akan menemanimu menginap di hotel terlebih dahulu dan akan membawamu ke rumah orangtuaku bersama." jelasnya.

"Baiklah kalau begitu, aku hanya akan mengikuti perkataan mu suamiku." ucapku.

Karena perjalanan masih panjang aku memilih tidur, sedangkan Aldrich ku lihat mamandang leptopnya.

.

.

.

.

.

.

.

.

Saat pesawat akan landing Aldrich membangunkan ku.

"Istriku bangun, karena kita akan landing" ucapnya padaku sambil mengelus pipiku.

"Hem... apa kita telah sampai suamiku?"tanya ku.

"Iya kita sudah landing, kamu turun lah terlebih dahulu aku akan mengikutimu dari belakang." ucapnya.

"Baiklah sampai ketemu di hotel nanti suamiku." ucapku sambil berdiri berjalan kerah Gabriella dan Aqila.

"Istriku tunggu" ucapnya.

Aku berhenti dan melihatnya "Iya kenapa?" tanyaku.

Dia berjalan ke arahku dan mengecup kening ku

seketika pipiku memerah kerenanya.

"Nerhati-hatilah saat menuruni pesawat " ucapnya kembali

aku hanya tersenyum membalas ucapnya dan buru-buru aku berjalan ke arah Gabriella dan Aqila kembali.

Saat kami keluar menuju pintu keluar pesawat aku melihat Jacob,Nia,dan Shabila telah berjalan terlebih dahulu di depan kami.

Setelah berada di luar bandara kami memberhentikan taxi menuju ke hotel tempat kami menginap.

Sampainya di Hotel the luxury kingdom berbintang 5.

saat selesai check-in aku dapat kamar di samping kamarnya Nia .

Aku tau ada rencana jahat di belik itu, namun aku tidak akan mau di jebak oleh Nia.

saat semua orang telah memasuki kamar masing-masing.

Tiba-tiba Aldrich mendekatiku dan menarik tangan ku untuk mengikutinya dengan jari telunjuk di bibirnya.

karena melihatnya aku hanya patuh dan mengikutinya dengan diam.

dia membawaku ke sebuah suite room yang telah dia pesan tadi.

"Ini kamar siapa suamiku?" tanyaku.

"Ya ini kamar kita berdua selama menginap di hotel ini." jawabnya.

Aku mengangguk dan masuk saat Aldrich membuka kunci pintu kamarnya.

"Wah kamar hotel ini luar biasa suamiku.

ada ruang santai, kamar tidur dan kamar mandi yang luas.

dan dari dari jendela ini kita bisa melihat laut suamiku ." ucapku.

"Itu karena aku memilih tempat yang menghadap ke laut. Karena kamu suka sekali dengan lautan." jelasnya.

"Kamu selalu luar biasa suamiku.

selalu tau apa yang aku sukai.

terimakasih." ucapku sambil menatapnya.

Tatapan kami saling bertemu untuk ke sekian detiknya.

saat kami semakin dekat, lebih dekat dan hembusan nafasnya semakin terasa olehku namun saat bibir kami mendekat

deringan ponselku berbunyi.

mendengar dering ponsel ku aku tersadar dan memilih menjauh dari Aldrich dan mengangkat telepon nya

Saat ku lihat telepon ternyata Gabriella yang menelepon ku

" Kau menganggu ku saat yang tidak tepat Gaby" pikir ku.

Aku mengangkat telepon nya

Via telepon :

Aku: ya hallo Gaby

Gabriella:kamu di mana Ra, aku sekarang di depan kamarmu. saat ku gedor-gedor pintunya kamu tidak muncul-muncul.

Aku:oh ya aku belum sempat memberi tahukan mu kalau aku tidak tidur di kamar itu, sekarang aku berada di kamar yang di pesan Aldrich dan akan tidur di kamar ini bersama suamiku tentunya

Gabriella: oh my. kamu seharusnya memberitahukan ku dulu.

supaya aku tak khawatir kayak gini Ra

Aku: maaf kan aku Gaby. BTW ada apa kamu ingin menemui ku Gaby.

Gabriella: tidak hanya saja tadi Aqila bilang padaku jika kamu harus makan malam bersama saat ini juga.

jadi bagaimana apa kamu mau makan malam bersama kami atau hanya makan malam bersama Aldrich saja ?

Aku: aku tidak mau makan satu meja dengan mereka. maaf Gaby aku akan makan bersama dengan Aldrich saja

Gabriella:hei bilang saja kamu mau berduaan saja. aku mengerti kok hahahaha

Aku: jangan mulai meledekku Gaby

Gabriella: iya iya, aku akan memberikan mereka alasan bahwa kamu mengalami jet lag .

aku akan makan malam bersama mereka sebagai ganti dirimu Ra.

Aku: oh ya tentang Aqila apa dia akan bilang ke pada orang-orang tentang hubungan ku dengan Aldrich Gaby.

Gabriella:sepertinya tidak Ra. malahan dia mau mendukungmu untuk membalas dendam.

Aku: baiklah nanti kita bicarakan saat ketemu nanti.

Gabriella: iya selamat berkencan.

Ucapnya sambil menutup teleponku saat aku masih mau bicara dengannya.

Bersambung........

Terpopuler

Comments

Mamta Damar

Mamta Damar

suka dg karakter perempuanya ga menye2

2021-04-03

1

SimboLon Hayati Nur

SimboLon Hayati Nur

😀😀😀

2021-04-03

1

Khabib Abi

Khabib Abi

keeeeeeeeeerrrrrrrrrren ceritnya thor VISUAL nya dong😊😊

2021-04-03

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!