Episode 17

Mamih Aldrich lansung memeluk Aldrich saat kami bertiga telah berada di depan pintu.

"Kamu sudah datang sayang." ucap mami kyliie.

"Iya mam aku sudah datang dan membawa menantu mu mam." ucap Aldrich yang membalas pelukan dari mami kyliie.

"Oh ya!" ucap mami kyliie yang lansung melepaskan pelukannya dari Aldrich.

"Apa kabar menantu ku?" ucap mami kyliie sambil memelukku erat.

"Aku baik-baik saja Tante." ucapku canggung.

"No no no..., bukan Tante tapi mami. kami harus memanggil aku mami bukan Tante karena aku maminya Aldrich maka aku juga mami kamu juga menantuku sayang." ucap mami kyliie.

aaku hanya membalas dengan menganggukkan kepalaku dan tanpa sadar air mataku jatuh menetes saat mendengar ucapan dari mami kyliie yang memyambutku seperti ini.

"Apa kabar nak?" ucap papi Rikkard kepada Aldrich. dan memeluk Aldrich.

"aaku baik Pi, bagaimana dengan papi?" tanya Aldrich. dan membalas pelukan dari papi Rikkard.

"Papi juga sehat nak." ucapnya den melepas pelukannya itu.

"Di mana Anggel papi?" tanya Aldrich.

"Dia tadi keluar mungkin sebentar lagi akan pulang ke rumah." jawab papi Rikkard "Mami ayo ajak menantu kita kedalam dan lanjut mengobrol nya di dalam saja ." ucap papi Rikkard.

"Ah ya, ayo sayang kita masuk kedalam. dan siapa perempuan yang berada di samping mu itu?" tanya mami kyliie.

"Dia sahabat ku mami, namanya......." ucapku berhenti dan melihat ke arah Gabriella.

"Ah, perkenalkan nama saya Gabriella Tante." ucap Gabriella menyambung ucapan ku.

"Ah ya nak Gabriella, ayo kita masuk dan berbicara di dalam dengan santai." ucap mami kyliie.

Akupun masuk dengan rangkulan dari mami ke dalam rumah dengan Gabriella yang berjalan di belakang

sedangkan Aldrich dan papi Rikkard telah berjalan di depan kami.

Barang-barang ku yang ada di mobil pun di bawa ke dalam rumah yang di bantu oleh pengurus rumah keluarga Lawrence.

.

.

.

.

.

.

.

Di ruang tamu

telah tersedia minuman jus jeruk dan juga kue-kue kering.

Di ruang tamu ada papi yang duduk di sofa untuk satu orang yang dekat dengan Aldrich, mami di sebelahku kiriku dan Aldrich di sebelah kanan ku di sofa yang sama sedangkan Gabriella duduk di sofa untuk satu orang yang dekat dengan mami .

"Ayo di minum nak Gabriella dan juga nak Citra." ucap papi Rikkard.

"Iya ayo di minum dan makan kue keringnya sayang ." sambung mami kyliie.

"Iy paman, dan Tante." balas Gabriella

dan aku hanya membalas menganggukkan kepala dan tersenyum.

kami minum dan makan yang ada di atas meja.

...

..

.

" Citra sayang kamu itu manis dan cantik ya, pantas Aldrich menjadikan kamu istrinya." ucap mami kyliie.

'Aldrich pasti ngak bilang bahwa pernikahan ini akan di coba hanya sampai satu tahun saja' batinku

" Entah lah mami, apa aku ini cantik di mata suamiku mami." ucap ku.

"Itu pasti sayang kamu itu cantik, ya kan papi?" tanya mami ke papi.

" Tentu saja mami, inikan pilihan putra kita hahahah." ucap papi sambil tertawa.

" Tentu saja papi, istriku ini memang manis dari dulu." ucap Aldrich.

"Itu memang pasti Tante paman dan Aldrich , dari dulu Citra itu memang manis." sambung dari Gabriella.

Mukaku sudah memerah karena ucapan mereka berempat padaku

" Sudah jangan mengoda Citra lagi lihat wajahnya sudah memerah." ucap mami kyliie.

yang membuat semua orang tertawa bersama.

.

.

.

.

.

Tak lama datang seorang wanita dengan cerianya masuk kedalam rumah.

"Mami, papi .... aku pulang." ucapnya sambil berteriak.

" Itu dia baru pulang." ucap papi.

" Itu anak masih suka kekanak-kanakan." ucap Aldrich.

"Kamu sudah pulang sayang." ucap mami yang telah melihat anaknya berdiri di depan kami.

Kami semua melihat ke arahnya.

dia wanita yang sangat imut karena pipi cabynya menurutku.

"Kakak Al sudah pulang ya" ucapnya sambil berlari menuju ke arah Aldrich dan memeluknya, Aldrich pun membalas pelukan nya.

"Iya aku baru datang tadi, dan kenapa kamu semaikin gendut saja angel." ucap Aldrich melepas pelukannya adiknya dan lansung mencubit pipinya.

"Iih, aku ngak gendut tau..." ucapnya sambil memanyunkan bibirnya.

"Ah ini pasti kakak ipar bukan, waw ya ampun kakak cantik sekali." ucapnya sambil duduk di sampingku dan memegang jari tangan ku. hal itu membuat Aldrich pindah duduk.

"Iya kamu angel kan, kamu juga imut dan cantik kok adik ipar." ucapku.

" Kakak ipar memang benar aku ini imut bukan gendut ." ucapnya sambil menatap tajam ke arah Aldrich.

"Dan itu siapa kakak ipar?" tanyanya padaku.

"Dia itu sahabat ku." ucapku.

"Namanya siapa kakak ipar?"tanyanya lagi.

"Ya kamu harus tanya ke orangnya dong sayang." ucap mami.

"Iya masa nanya sama kakak ipar kamu terus, orangnya aja ada di dapan kamu sayang." sambung papi.

"Ehem... hi aku Angel nama kamu siapa?" tanyanya berdiri berjalan ke arah Gabriella dan mengarahkan tangannya kepada Gabriella untuk berjabat tangan.

"Aku Gabriella. kami bisa memanggilku Ella. " balas Gabriella dan membalas jabat tangan dari Angel.

"Kamu seumuran dengan kakak ipar bukan?" tanyanya.

"Iya kami seumuran." jawab Gabriella.

"Kalau begitu kamu juga seumuran dengan ku, kalau begitu ayo kita ke kamarku untuk berbicara kakak ipar juga ikut aku yuk jarang-jarang ada orang seumuran dengan ku kesini. " kata Angel.

"Tapi sayang biarkan nak Gabriella istirahat dulu di kamar tamu, karena sebentar lagi kita akan makan malam bersama." ucap mami kyliie.

"Yah "ucap Angel sambil memanyunkan bibirnya lagi.

"Tidak apa-apa Tante, saya juga belum capek." ucap Gabriella..

"Kalau begitu aku juga akan ikut." ucapku karena pasti seru fikirku.

"Ehem..... istriku kamu harus istirahat dulu." ucap Aldrich.

"Tapi......" ucapku pelan dan melihat ke arah Aldrich yang wajahnya dingin membuatku berhenti bicara dan patuh.

"Mami aku akan mengajak Gabriella ke kamarku dulu ya." ucap Angel sambil membawa Gabriella ke kamarnya dengan gembira.

"Iya sayang, jangan lupa bawa Gabriella makan malam bersama nanti." ucap mami yang agak keras supaya mereka berdua mendengarnya karena mereka berdua telah berada di jauh.

" Oh ya, sayang kamu juga harus istirahat dulu, nanti kita akan makan malam bersama ok." ucap mami.

"Iya mami"ucapku

"Kalau begitu aku pergi ke kamar dulu Pi, mi ."ucap Aldrich sambil berdiri dan menggandeng tanganku.

"Permisi mami papi, aku ke kamar dulu" ucapku sopan dan telah berjaln meninggalkan mami dan papi yang masih duduk di ruang tamu.

................

"Lihat mereka berdua mi, pasti anak kita menyukai Citra ya kan." kata papi Rikkard.

"Ituu benar papi, mami lihat mata Al kepada Citra itu seperti orang yang ingin selalu dekat dengan Citra Pi.

semoga kita cepat dapat cucu ya Pi." ucap mami kyliie.

" Papi juga ingin Al memberikan cucu secepatnya." ucap papi Rikkard.

Bersambung..............

.

Terpopuler

Comments

Michelle Avantica

Michelle Avantica

Aseeeek dah dipastikan tidak ada kata perpisahan nih antara Aldrich sm Citra ..Krn diyakiu akan tumbuh benih2 Cinta ..ea ea ea 😉😁

2021-03-28

5

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!