WIH #4

Happy Reading!

Diana mendorong salah satu pintu kaca yang terbelah dua dan disambut kerincingan kecil yang terpasang di sudut kanan pintu. Sejenak pandangannya mengedar dan terhenti pada salah satu bangku kosong yang terletak di pojok ruangan dengan pencahayan yang sedikit redup.

Segera Diana mambawa langkahnya dan menempati bangku tersebut. Sesampainya di sana, mata gadis itu menangkap lembaran menu yang tergeletak rapih di mejanya. Dengan senyap, ia memilah nama-nama minuman yang akan menjadi target pesanannya.

Sesaat kemudian, seseorang dengan seragam pelayan datang dengan buku kecil di tangannya, "permisi, bisa saya tulis pesanan anda?" tanyanya dengan ramah dan sopan.

"Aku pesan Vanilla Latte, Ice Blend Strawberry Javachip, dan Caramel Macchiato," jawab Diana lalu melempar pandang pada lawan bicaranya yang sibuk mencatat pesanannya.

Senyap kembali menengah sebelum akhirnya pecah oleh suara si pelayan, "pesanan anda akan segera siap, nona," wanita itu membungkuk sejenak sebelum akhirnya pergi meninggalkan Diana seorang diri.

Gadis itu menghela nafas pelan seraya menyandarkan punggungnya ke bahu kursi dengan gelisah, kuku jarinya memainkan ujung jaket yang ia kenakan dan berakhir dengan cengkeraman yang erat ketika pikirannya terlintas perkataan pria asing itu.

"Jangan sampai kau berhubungan dengan pria lain selain diriku, Diana, jagalah hati suamimu ini. Aku akan selalu mengawasimu dimanapun kau berada."

Diana tertawa ganjil, "Suami?! Lelucon basi macam apa itu? Kekasih saja tak punya, jangankan suami," gumamnya dengan nada tak percaya, "memangnya dia mau mengawasiku bagaimana huh? Sangat tak masuk akal."

Seakan magnet, pandangan gadis itu terpaku pada cincin silver yang tersemat di jarinya. Diana memandanginya cukup lama hingga akhirnya teralih pada pintu yang terbuka menampakkan Clair dan Leora tengah masuk dengan pandangan mengedar.

Tubuh Diana kembali tegak, tangannya melambai membuat langkah sahabatnya terarah padanya. Alis Diana sedikit tertaut ketika telinganya diributkan oleh suara kursi yang ditarik dengan kasar. Keduanya menduduki kursi yang berada di seberang Diana.

"Diana, apa yang sebenarnya terjadi?!"

"Kau tidak apa-apa?? Kau pergi tak diundang dan pulang tak diantar." Clair menangkupkan tangannya ke kedua pipi Diana dan menengokkan ke sembarang arah.

"I,iya iya ... lepaskan tanganmu, sekarang aku baik-baik saja," Diana tersenyum masam seraya menjauhkan tangan Clair dengan pelan.

Tiba-tiba mimik Leora berubah terkejut, sementara matanya melekat pada cincin yang tertaut di jari Diana, "kau ...," Leora ganti menutup mulutnya, "... sejak kapan kau menikah?!" nada bicaranya yang meninggi berhasil mengundang beberapa pasang mata para pengunjung.

Diana mematung.

Mendengar seruan Leora, Clair menatap objek yang sempat menjadi bahan bicara gadis berambut pendek itu.

Sontak Diana menarik tangannya dan menyembunyikannya ke bawah meja, membuat Clair ganti memandang wajah Diana, tatapan kedua sahabatnya mengunci tubuh Diana yang masih membatu.

"Tidak, jika sudah begini, aku tidak mungkin ceritakan yang sebenarnya pada mereka, pasti mereka tidak akan percaya dan malah menganggapku sebagai orang yang terobsesi dunia fantasi," batin Diana sembari melepas cincin itu dengan perlahan.

"C-cincin ...? Hahaha, apa yang kalian bicarakan? Sejak kapan aku memakai cincin apalagi cincin pernikahan? Hahaha ... kalian ini lucu sekali!" alibi Diana sembari melempar pandang, sementara tangannya meremas kuat cincin itu dengan harapan akan hancur dalam genggamannya.

Hening, tak ada dialog diantara mereka, membuat musik yang sejak tadi mengalun pelan kembali menengahi suasana.

Saat Leora hendak angkat bicara, seorang pelayan datang menaruh minuman yang sempat dipesan Diana. Hal itu membuat Diana menghembuskan nafas lega, sejak tadi nafasnya sedikit tersendat memikirkan alasan yang tepat atas kecerobohannya menampakkan cincin itu.

Di tengah aktifitas si pelayan, mata Diana terarah pada kantung celemek yang menganga lebar dan selembar kain lap yang setengahnya terendam dalam saku celana.

Seketika lampu bohlam Diana menyala terang. Diam-diam gadis itu menarik kain lap dari tempatnya dan membiarkannya jatuh begitu saja, "ah, kain lap anda terjatuh."

Tanpa menunggu respon dari si pelayan, Diana membungkukkan badan menjangkau benda itu lalu memasukkannya kembali ke tempat semula bersama dengan cincin yang tadinya ia genggam.

"Ah iya, terima kasih," si pelayan sempat membungkuk sebelum akhirnya melenggang pergi.

Dari jauh, tindakan Diana terekam oleh sepasang mata sosok bertopi beserta pakaian serba hitam yang duduk dengan tangan menyila di bangku sudut ruangan.

"Oh iya, aku memesan minuman kesukaan kalian, silahkan diminum," tiba-tiba suasana menjadi canggung, Diana menarik gelas ice blend Strawberry Javachip dan menegaknya dengan tak nyaman.

Sambil menegak minuman, Leora menatap jemari Diana yang polos tanpa perhiasan, pikirannya bertanya-tanya akan itu, apa dia salah lihat? Atau sekedar berhalusinasi? "Diana ..." panggilnya.

"Hm?" Diana membawa pandangannya ketika namanya diserukan.

"... sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan pada kami?" sambungnya.

"Benar! Ceritakan apa yang kau alami hingga kau hilang begitu saja," sahut Clair.

Diana melepas sedotan yang sempat terapit bibirnya, "sebenarnya, saat itu aku bertemu seseorang dan ..." Diana menghentikan kalimatnya, mata gadis itu terpaku pada pria berpakaian gelap yang baru saja menundukkan kepala seakan tersadar bahwa Diana tengah memperhatikannya.

Diana mengerjapkan matanya ketika Leora melambaikan tangan menghalang pandangannya. "Kau baik-baik saja?" Leora mengajukan pertanyaan.

Diana bungkam, matanya kembali mengarah pada sosok yang kini tak lagi nampak. Tiba-tiba wajah Diana menekuk, tangan gadis itu mencengkram perutnya seiring dengan tubuhnya yang mencondong ke depan.

"Diana, ada apa denganmu??" Clair mulai khawatir.

"M-maaf teman-teman, aku sedang haid dan aku lupa bawa pembalut, sepertinya aku harus pulang. Perutku sudah tak tahan," Diana berakting keras.

"Baik baik, mau kuantar? Kebetulan aku dan Clair kemari membawa motor." Leora mengajukan tawaran yang dibalas tolakkan halus oleh Diana.

"Aku pulang dulu ya, maafkan aku ..." Diana melangkah pergi, meninggalkan gelas yang masih menyimpan setengah minumannya.

"Hati-hati Diana, dan terima kasih atas minumannya!" lambaian tangan Clair memelan ketika tak mendapat balasan dari Diana yang terus memacu langkahnya.

"Dia terlihat aneh ..." komentar Leora.

"Entahlah, apapun yang terjadi padanya, aku harap ia masih mau sekolah."

...\=\=\=\=\=❤\=\=\=\=\=...

Brak!

Diana membanting pintu kamarnya cukup keras. Nafasnya tersenggal senggal, tenaganya usai terkuras oleh pacuan larinya, "oh Tuhan, aku baru saja ditampakkan oleh hantu penghuni kafe." Gadis itu mencoba berpikir positive. Ia menelan ludah beberapa kali membasahi tenggorokannya yang terasa kering.

Langkah Diana bergerak maju, melempar ponsel yang sebelumnya menetap dalam kantung jaket ke atas ranjang. Di tengah dahaganya, sebuah gelas yang penuh dengan air berdiri di atas laci seakan menggoda Diana dengan kesegarannya.

"Ha ... sesuatu yang kebetulan." Gadis itu menyeret kakinya menghampiri gelas tersebut. Sesaat kemudian, ponsel Diana berdering, namun gadis itu tetap pada aktifitasnya meski menghiraukan panggilan itu. Dalam sekian detik, gelas itu kembali diletakkan dengan isian hampa, kemudian ia membalik tubuhnya dengan pipi yang menggembung terisi air.

"Berniat membuang cincin pernikahan kita, hm?"

Pfftt ...

Sontak Diana menyemburkan isi mulutnya, menghujani wajah Sean yang entah sejak kapan duduk di tepian ranjang.

...WHO IS HE?...

...To be continue ......

Leora guys :p

Terpopuler

Comments

Di Elva

Di Elva

kren sih ceritanya.. agak menguras otak 😶

2022-11-02

0

syafridawati

syafridawati

aq mampir dengan like dan fav semangatt

2021-07-28

2

Mommy Gyo

Mommy Gyo

hadir Thor salam cantik tapi berbahaya

2021-05-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!