"Jen....."
"Hah"
"Mkasih ya"
"Iyaaaaa"jawab Jen jutek.
Lalu jen datang menghampiriku,ia mengambil kursi dan duduk dekat denganku.Ada apa ini tumben sekali dia,kok jadi deg-degan ya.
"Aaa...."jen membuka mulut.
"Apa...?"
"Suapi aku"
"Kau serius"
"Lebih dari serius"jawab Jen.
Aku pun segera menyuapi Jen kembali,dan ia tersenyum padaku.
"Jen,apa aku boleh jujur?"
"Iya kenapa?jujur saja"jawab Jen.
"Sebenernya...waktu kemaren aku..."
gugup jadinya.
"Hah,apa?"
"Waktu itu aku tusuk kamu pake jarum,tapi....hehehhe"cengirku.
"Tapi kenapa?"
"Kau tidak merasaknnya"
"Siapa bilang?"jawab Jen
"Jadi.....??"
"Ya aku merasakannya,itu sangat ngilu bagiku "
"Ah...aku aku minta maaf " ucapku sambil menunduk.
"Lain kali jadi orang jangan iseng"
"Iya iya maaf"
"Oke sebagai gantinya gaji kamu akaj saya potong"
"Hahh....."mengaga.
Aku terkejut bukan main,gara-gara iseng aku jadi kena akibatnya deh,padahal kan aku baru kerja.Yah kalau gini mah aku gak semangat kerja tau.
"Kau kenapa hah?"
"Tidak papa"
"Yaudah suapi aku lagi"
"Lagi??ku kira sekali"
"Hei kau jangan pelit,bukankah tadi kau yang menawarkanku"
"Ii...iya sih"
Ku kira sekali dua kali ternyata ia memintaku menyuapinya sampai selesai.
Aku menyuapi Jen dengan keadaan melamun,hingga membuatku tak berkonsentrasi.Aku tak sengaja menyupai Jen dan mengenai hidungnya.
"Aaa...aduhh"ucap Jen mencoba memberitahuku.
"Ehhh..kenapa ini"kataku sambil menyimpan Sendok.
"Kau tidak ikhlas menyuapi ku ya?"
"Ikhlas ko"
"Yaudah lu kenapa? hah?"
"Gpp ko,sini aku suapi lagi"
"Udah tenang aja gaji mu tidak akan aku potong"
"Kau serius Bos jennn"
"Yyyyy"
"Ahhhhhh makasih "sambil memeluk Jen tanpa sadar karena aku terlalu gembira.
"Heii...sudahlah lepaskan aku"
"Heheheh ya maaf,abis seneng banget aku" sambil memperbaiki poniku.
"Cepat suapi"
Lagi-lagi ia aku suapi,dan aku membersihkan makanan yang tersisa di bibirnya menggunakan jariku.Di saat itu ia menatapku,aduh...udah donk jangan natap aku begitu,aku kan jadi malu.
Tanganku berhenti menyuapinya,lalu kembali ke kursiku dan menghabiskan sisa makananku.
"Hei,jika makanan ini tak habis kau bawa pulang saja"
"Hah?"
"Bawa pulang,di sini gak ada yang makan,seperti biasa lah"
"Hummmmm baiklah,aku bawa pulang,lumayan buat paman dan bibi"kataku.
Jen terus saja memandangiku,aku tidak tau apa yang terjadi dengan dia.Umhhhhhhhhh ayolah Jen pergi dari hadapanku,aku tidak mau seperti ini.Walau ini hanya cerita tetapi aku tidak ingin seperti drama korea,hanya tatap menatap,itu sangat membosankan dan sangat menjengkelkan bagiku.
Hehehh,beda ya drama korea ama cerita di sini,gak ada romantisnya.
Bibirku tak berhenti tersenyum melihat tatapan dari Jen.Idihhh jangan sampe deh aku suka sama dia,dia kan bos,trus gay lagi.
Tapi ku pikir-pikir lumayan juga ya.
Setelah makan aku mebereskan semuanya bahkan sampai mencuci piringnya.
"Akhirnya selesai juga" kataku sambil mengelap keringat.
"Prakkk" aku mendengar sesuatu,suara itu berasal dari kamar Jen.Aku segera menghampirinya.
"Bos Jen,apa yang terjadi" tanyaku sambil ter engah-engah karna habis berlari.Ya bukan main jauhnya,toko ini sangat luas,plus toko plus rumah tambah pabriknya.Bisa-bisa gue tersesat kalau jalan sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments