Chapter 7

Pagi hari......

Aku bangun dengan cepat,baju sudah aku siapakan.Aku bergegas menuju kamar mandi dan mencuci muka,ya sekalian aku mandi juga.Ya walau punya bibi dan paman,seperti biasa mereka tak pernah peduli padaku.Untung-untung sih aku masih bisa hidup.

Aku menuju meja sarapan,tak tersedia satu pun makanan.Yah terpaksa deh harus kerja tanpa sarapan.Udah biasa sih gak makan pagi.Yaudah lah aku cuma ngambil air putih aja dan meneguknya,setidaknya perutku terisi.

Pagi tak sarapan,emang pelit banget punya bibi.

Aku mulai berjalan ke luar dan pergi kerja.Di perjalanan,di saat berangkat kerja aku mampir ke toko nasi buat sarapan.

"Pak...nasi bungkus itu berapa ya harganya?" tanyaku.

Lalu bapak memberitahu harganya,Saat ku tau harganya,yah gak cukup sama uang aku.Gak jadi makan deh,jadinya aku pergi kerja lebih awal,yang biasanya pukul 8 kini malah pukul 7.

Lumayan cape sih jalan kayak gini,mana gak ada yang mau kasih tumpangan lagi.Di saat melangkah aku melihat pemulung yang keberatan membawa gerobak.

"Ibu itu kasian"ucapku menghampiri.

"Ibu....ibu gak papa,sini Gebby bantu" tawarku.Ibu ini cukup tua dan kekurangan daya tahan tubuh,ia juga mulai kelelahan.

"Gak usah nak,ibu masih bisa dorong ko" jawabnya.

"Gpp ko bu,kita kan satu arah,jadi bisa saya bantu"balasku.

Akhirnya sang ibu membolehkanku mendorong gerobak itu,ya walau agak berat sih.Tetapi kasian juga kalau gak aku bantu.

Ketika mendorong ibu itu menghentikanku,ia akan mampir ke toko roti.

"Bentar dulu nak ibu mau beli roti buat anak-anak"

"Ohh iya bu"jawabku.

Aku segera mengantar ibu itu ke toko,dan membeli beberapa roti untuk anaknya.Ketika membayar sang ibu kekurangan uang,padahal roti itu sangat penting baginya,ia sudah beberapa hari tidak makan.

"Pak..tapi saya punya segini"kata sang ibu.

"Jangan donk,kembalikan lagi kalau gak ada uang" marah penjual.

"Pliss pak,cuma kurang sedikit ko,roti ini untuk makan anak saya"

"Tidak lebih baik pergi saja"usir penjual itu.

Padahal cuma kurang beberapa saja,ya mau gak mau aku harus memberikan uang ku,ya cukup sih untuk membayar roti kecil ini.

"Ini pak saya tambahin" kata ku sambil memberikan uang.

"Oke,gitu donk"

Aku segera mengajak sang ibu kembali.

"Nak...makasih ya,kau tau roti ini sangat penting" ucap sang ibu.

"Heheh,iya bu gpp,saya ikhlas ko"jawabku tersenyum.Ya sebenernya aku lapar juga,tapi biarlah dia lebih membutuhkan daripada aku.

Setelah itu aku kembali mendorong gerobak,rumahnya tidak terlalu jauh,ia tinggal di gubuk yang kecil dan 3 orang anak,satu pria dan dua wanita.

Anak-anak itu masih kecil belum bisa bekerja.

"Ibu,gebby pulang dulu ya"

"makasih ya nak"senyumnya

Setelah beberapa menit aku berjalan lagi,dan sampai di toko daging itu,ya agak jauh sih dari rumah aku.Itung-itung olahraga pagi deh.Apalagi habis dorong gerobak.

sesampai di sana,ya seperti biasa bos Jen tidak ada.

Aku segera mengganti pakaian ku dan memotong daging yang sudah di siapakan Bos Jen malam tadi,ya kurasa sih begitu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!