Chapter 9

Aku terus saja memperhatikannya.

"Apa kau suka padaku? "Jen berkata.

"Hah?? suka padamu?? mustahil

bagiku" balasku lantang.

"Terus kenapa kau memperhatikanku

"balas Jen.

"Ehhh...engak,kepedan banget"

"Cepat bantuin aku" Suruh jen.

"Apa??kamu gak liat tanganku ini kenapa?" balasku.

"Hanya luka kecil"balas nya.

Sungguh punya bos sangat aneh,kadang baik kadang juga ngeselin,masa sakit gini aku di suruh bantu-bantu.

"Heh luka kamu itu kecil"kata Jen tidak peduli.

"Kecil-kecil gini sakit tau"

"Apa kau bisa merasakan sakit"tanya Jen lagi.

"Jelas aku merasaknnya,apa kau tidak?dasar bos aneh"

Aku mencoba menjahili bos Jen dengan jarum kecil.Aku mulai berjalan ke belakang dan menusuk Jen dengan jarum kecil itu.Tak sengaja Jen mundur dengan cepat dan jarum itu mulai menancap.

Kyaaaa....jarum itu nancap,aduh gimana nih,aku mulai khawatir.Tetapi eh tetapi Jen biasa saja,ia terus melanjutkan pekerjaannya.Hah emang benar bos ini aneh,masa di tusuk jarum aja gak kerasa.

"Hei,apa yang kau lakukan di belakang" tanya Jen dengan kesbikunnya.

"Ah tidak,tidak papa ko"

Aku merasa risih dengan jarum itu,pengen sekali nyabut.Tapi jen gerak terus,kalau sampai dia tau aku menusuknya,wah bisa gawat nih.

Aduhhh Jen gak bisa diam lagi,gerak le sana gerak ke sini.

"Cepat potong" suruh Jen.

Hufff aku segera memotong daging,dan pandanganku tetap pada jarum itu,jarum yang menusuk di tubuh Jen.

Giman ya caranya agar Jen bisa diam,gak gerak mulu.Masa sih aku harus nyuruh Jen berhenti.

Aku tak bisa tenang kalau gini,ah tapi aku ada ide.

Aku segera menjatuhkan pisau Jen.

"Panggg...." pisau jen jatuh mengenai lantai.

"Jen...pisaunya jatuh" kataku.

"Ambilah" balas dia.

"Gak bisa tanganku sakit"mohonku.

Jen pun mulai menunduk dan mengambil pisau itu,aku segera menedang pisau itu ke arah yang jauh.

"Kau ini...."kesal Jen.

"Anu...maaf,gak sengaja" balasku ketawa.

Jen mulai menuju pisau yang aku sepak.Aku mengikuti Jen dari belakang dan mencabut Jarum itu.

"Hufffttt..."akhirnya bisa juga.

Jen pun diam dan tidak jadi mengambil pisau.Ia membalik ke arahaku.Ia mulai mendekatiku.

"Apa yang kau lakukan!" tegas dia.

"Tidakkk......aku aku cuma mau ngambil pisau itu" balasku dengan nada rendah.

"Lalu kenapa kau menyuruhku" balas Jen.

"Anu...aku aku berubah pikiran,aku aja yang ngambil" sambil mengambil pisau itu.

Aku mulai kembalu dan memotong daging.Aku mengangkat jariku yang terluka,aku juga hati-hati agar tidak teriris lagi.

"Yaudah kamu duduk aja sana"ucap Jen,Jen mulai berubah pikiran.

Ahhh...ternyata dia menyuruhku duduk,apa dia tau apa yang aku katakan dalam hati.Ih ngaur aja,bodo amat lah mending aku duduk aja,biar Jen yang menyelesaikan semuanya.

"Jangan anggap aku bos baik,aku menyuruhmu duduk karena kau sangat merepotkan" kata Jen datar.

"Hummmm....iyadeh serah bos,asal aku bisa istirahat"

"Yaudah diam jangan berisik"

"Iya iya aku diam,bawel amat" balasku kesal.Aku mulai dudukndi sofa dan membuat diriku nyaman,dan juga tidak menganggu Jen dalam pekerjannya.

Waktu menandakan pukul 4 Sore.Aku ketiduran di sofa milik Jen.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!