Lalu aku mendatangi bos jen.
"Jen...walau aku tak bawa hadiah,aku akan memberikan sesuatu untukmu" ucapku padanya.
"Apa?" jawabnya.
Kemudian aku menyuruh ia memejamkan matanya,cuma gitu aja dia tidak mau,aku memaksa untuk memejamkan matanya.
"Apa yang akan kamu lakukan?"Jen mencurigaiku.
"Yah...jangan sensitifan donk"
"Iya apa dulu?"
"Lah aneh namanya juga kejutan"
Yah,niatku mau ngasih kejutan malah berdebat kayak gini,sumpah pen banget akutu ngehajar Jen dengan tanganku sendiri,pengen ku cubit lah,aku pukul,pengen aku apalah gitu,buat dia menyesal.
"Oke oke aku tutup mataku"ucap Jen dengan rasa yang penuh curiga terhadapku.
"Nah...gitu donk,kan enak"
Dan akhirnya ia mau memejamkan matanya.Setelah itu aku menghampiri Jen dan mencium pipi Jen.
Muachhhh......ciumanku membasahi pipinya Jen.
Mata Jen tiba saja membuka.
"Maaf,aku cuma bisa ngasih itu"ucapku padanya.Setelah itu ia menyuruhku makan,emang dia cowok apaan sih,di kasih gitu masa gak suka.Jangan-jangan dia gay lagi,aduhhh kok makin ribet sih.Bilang makasih kek,apa kek,padahal ini kan pertama kali aku mencium seseorang.Pipiku mulai memerah secara tiba-tiba.
Apa yang terjadi denganku,apa aku tersipu mali,kan seharusnya jen.
"Aaaaaa....gak adil"gumam ku dalam hati.
Dari depan Jen memerhatikan aku makan.
"Hei,makanlah...kalau gak suka biar aku yang makan" ucapku padanya.
Percuma saja ya aku ngomong gitu,dia tetap diam.Akupun mulai bertindak,aku segera duduk di samping Jen dan mencoba menyuapinya.
"Hei...kau pikir aku anak kecil"
"Heh,mau anak kecil ataupun itu kalau di suapin ya gpp tau,emang salah kah?gak kan"
"Gak...tetap saja gak mau"jen kekeh tidak mau di suapi.
"Oke.....kalau gak mau aku saja yang makan"ucapku sambil mengambil porsi dengan begitu banyak.
Nyumyyyyyy.....enak banget,emang masakan aku ter the best lah.Mataku tertuju pada masakan yang aku buat untuk mengerjai Jen.
"Jen...kau bilang masakan aku enak,kenapa tidak makan"
Aku mengambil masakan yang aku buat dan memberikannya lagi pada jen,ku rasa daripada tidak ada yang makan biar jen aja yang makan.
"A.....buka mulutnya"kataku sambil memberi suapan.
"Aku tidak mau"
"Ayolah....."
"TIdak...."
Prankkkkkk......mangkuk yang aku pegang terbanting oleh jen.Aku begitu kaget,mungkin aku terlalu jahil dan keterlaluan.Aku mengambil pecahan yang manguk yang berada di lantai.Mangkuk itu terbuat dari kaca,dan membuatku terluka.Jen hanya duduk terdiam sambil memegang dagunya dengan penuh kesesalan.
Aku segera membereskannya dan kembali ke kursiku.
Aku kembali dengan makanan yang ada di piringku,tak pernah aku rasakan ternyata darah mengalir di jariku,aku tak melihatnya karena aku sedang melamun.Darah itu menetes pada makananku,aku tak sengaja mengunyah makanaku dengan darahku sendiri.
Jen memperhatikanku bahkan ia juga melihat aku memakan darahku.Setelah beberapa lama Jen menghampiriku dan menarik tanganku.
"Ma...ma kemana"tanyaku.
"Ayo...lukamu bisa terinfeksi"kata Jen.
Aku heran kenapa jen mendadak baik mendadak jahad,kejam dan juga pendiam.
Jen membawaku ke kamar kecil dan membasuh lukaku,aku hanya menatap wajah jen,dia juga selalu peduli padaku,lain kali aku harus berbuat baik padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
upil ipil
semangat Kaka ,,folbak aku ya
2021-02-09
0