Kemudian kami sampai di rumah.Ia meberiku uang.
"Buat apa ini?apa kau memberikannya untukku?aku kan belum gajian" ucapku.
"oh itu,belilah beberapa bahan untukku besok,aku kekurangan bahan makanan,jadi kau belilah" kata Jen sambil menghidupkan mesin mobil.
"Hah,kau ini...kau kan bisa membelinya sendiri,kenapa harus aku" balas ku sewot.
"Dimalah aku sudah tau"kata Jen membelakangiku dengan tubuhnya yang tinggi itu.
"Apa?tau apa?"
"Kau menusukku"
"Hah?" aku mulai menutup mulut dengan kedua tanganku itu.Ternyata dia merasakan tusukan jarum itu,aku pikir dia kebal.Ternyata cuma nahan kesakitan.
"Ahh anu,itu" giliran aku mulai membelakangi,dan saling membelakangi.
"Kau tau itu sakit"
"Ya maaf,aku gak sengaja"
Hiyaaa buat malau saja,ternyata dia tau.
Tetapi Jen malah pergi dengan mobilnya.Walau aku meminta maaf berkali-kali ia tak akan mendengarnya.Kadang ngeselin juga bos Jen.
Tapi tidak papa,ia membelikanku makanan enak.Dengan bangga aku masuk ke dalam rumah.
Langit-langit sudah gelap,aku tidak tau bagaimana dengan diriku tanpa adanya Jen.Lampu-lampu menghiasi jalanan.
Setelah Jen pergi aku mencoba masuk secara diam-diam seperti biasa.
Dan aku mendengar keributan dari tetangga yang begitu mengangetkan.
Bukannya ingin kepo dengan urusan rumah tangga orang lain,tetapi aku cuma penasaran saja,heheh.
Aku mulai melangkah memasuki area rumah tetanggaku.Kedengarannya begitu menegangkan.Dari pembicraaanya saja begitu menakutkan.
Aku mulaienguping dengan telingaku.
"Pokonya kita cerai...."teriak sang wanita.
"Gak mau,kita tetap bersama"balas sang pria.
Denger-denger sih mereka ini adalah pasangan yang baru nikah.Karena aku jarang di rumah jadi aku tidak tau kalau mereka sering ribut.
"Kamu pergi dari sini!!"usir wanita itu sambil melemperkan vas bunga.
"Pokonya aku mau sama kamu!" bantah pria itu.
"Wah....masalahnya serius nih"gumamku dalam hati.
"Kamu itu udah gak nafkahi aku,terus selingkuh lagi"dengan nada tinggi.
Wanita itu mencoba mengatur nafasnya.
Hehehe,daripada lama-lama di sini mending aku pergi aja.Ntar aku lagi yang di salahin.
Prankkkkkk
Barang yang terbuat dari kaca mulai pecah,entah apa itu,tetapi suaranya sangat membuatku risih.Suara itu terdengar beberapa kali.Aku harus mencari cara untuk menghentikan perkelahian mereka,tapi apa ya??.
Akhirnya ide mulai ada di benakku,wkwkw di saat begini ternyata aku pintar juga.Aku mulai mencari token listril dan mematikan lampu mereka.
Aku berjalan mencari token listrik itu,dan akhirnya ketemu juga.
"Cklekkkkk"aku mulai mematikannya.
"Hihihi,semoga mereka diam" gumamku.
Aku mulai kembali menguping.
"Tuh kan,bayar tagihan listrik aja belum,hadinya mati lampu kan" marah wanita itu.
"Iya iya nanti aku bayar,kamu jangan marah terus donk" ucap pria itu mencoba menenangkan istrinya.
"Yelah,malah tambah parah,sebelum mereka keluar aku harus pergi terlebih dahulu"ucapku pada diriku sendiri.
Tidak jauh sih antara rumahku dan rumah tetangga,hanya beberapa meter jaraknya.Aku segera menuju rumah dan masuk secara perlahan,tapi lampu ruang tamuasih saja nyala,apa pada belum tidur ya?.
Yahhhh, ternyata bibi dan pamanku sudah menungguku di sofa dengan secangkir kopi.Akupun duduk di sebelahnya,dan dia ingin bebicara sesuatu.
Setelah mendengar pembicaraannya aku kaget,aku mulai memasang wajah malu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments