"Kalian kenapa bisa terlambat?" tanya seorang wanita yang memiliki postur tubuh gemuk, dia adalah bu Rina yang merupakan guru BK di sekolah Nindi.
"Karena kesiangan bu," jawab Nindi enteng.
"Haishh sudahlah,sekarang juga kalian berdiri di lapangan dan hormat di depan tiang bendera!" ucap bu Rina tegas.
"Ih ibuk mah, panas banget tau buk, nanti kalau saya pingsan gimana? Yang lain aja ya," tawar Nindi. Sedangkan Eka dan Reza hanya menyimak.
"Tidak ada tawar menawar, ini bukan transaksi jual beli sapi!" bu Rina sudah mulai hilang kesabaran karena menghadapi Nindi yang seketika membangkitkan emosinya.
"Eka, kamu awasi mereka. Jangan sampai mereka kabur," ucap bu Rina lagi.
"Iya buk," jawab Eka.
Mau tidak mau akhirnya Nindi menjalankan hukuman yang diberikan oleh bu Rina.
"Duhh mataharinya cerah banget lagi, seneng kali ya liat gw dihukum?" Nindi tak henti-hentinya menggerutu, sedangkan Reza tetap fokus tanpa menghiraukan Nindi yang terus komat-kamit tidak jelas.
Lima belas menit kemudian, Nindi merasa kepalanya berputar-putar, hampir saja dia ambruk jika tubuh Reza tidak menopangnya.
"Eh..ehh, kenapa lo? Mabuk?" tanya Reza seraya membenarkan posisi Nindi agar kembali berdiri tegak. Namun baru beberapa menit, Nindi langsung pingsan dengan wajah yang sudah pucat pasi dan keringat bercucuran di dahinya.
"Astaga, pingsan lagi," keluh Reza, di lapangan itu tidak ada siapa-siapa karena Eka sudah pergi ke ruang OSIS untuk mengikuti rapat.
Akhirnya Reza menggendong Nindi dan membawanya ke UKS, tetapi saat sudah sampai di UKS, dia tidak melihat siswa yang bertugas di sana. Tak ingin ambil pusing, dia pun keluar dari ruangan dan menuju ke kelas. Untung saja sekarang kelasnya mendapat jam kosong.
"Kalian berdua, temen kalian pingsan dan sekarang di UKS nggak ada yang jaga." Reza menghampiri Nathan dan Zafran, sontak mereka berdua langsung kaget dan berlari menuju UKS.
"Kurang asem tuh si Reza, ya kali orang pingsan bukannya ditangani kek, malah ditinggal," ucap Zafran seraya meneteskan minyak angin ke lubang hidung Nindi.
"Woyy ogeb! Itu minyak anginnya--" Nathan tidak bisa melanjutkan ucapannya, dia merasa ingin ketawa tapi takut dosa.
"Kenapa? Ini tips biar dia cepet sadar," sahut Zafran santai. Nathan pun menggelengkan kepalanya merutuki kebodohan sahabatnya itu.
"Haaahhhhh hidung gw! Panas..!!! Hehh ini kenapa?" pekik Nindi dengan wajah yang sudah memerah karena merasakan sensasi panas dingin di hidungnya.
Nathan dan Zafran pun tertawa terbahak-bahak karena sudah tidak kuasa melihat wajah Nindi yang sudah seperti kepiting rebus.
"Bangk* lo berdua!! Lo kasi apaan ke hidung gw hah?" Nindi menatap tajam ke arah mereka.
"Minum dulu, biar adem." Nathan memberikan sebotol air mineral yang entah didapat dari mana.
Nindi mengambil botol itu dan langsung meminum botolnya..ups ralat, meminum airnya maksudnya.
"Gw tadi netesin minyak angin ke hidung lo," celetuk Zafran dengan watadosnya (wajah tanpa dosa).
Byurrr
"Nindi sial*n..!!!!" umpat Nathan dan Zafran karena wajah dan seragamnya basah akibat ulah Nindi yang tidak sengaja menyemburkan air yang berada di mulutnya.
"Syukurin, lagian lo dapet tips dari mana sih? Heran gw," ucap Nindi kesal.
"Udah, ganti topik. Lo kok bisa pingsan? Dan tadi kemana aja lo? Gw kira lo nggak sekolah," tanya Nathan seraya mengelap wajahnya menggunakan tisu.
"Nahh, gw juga mau nanya. Terus lo kok bisa sama Reza?" Zafran ikut menimpali.
"Gw dihukum karena telat, awalnya sih gw nggak ketahuan, tapi karena gw jatuh dari pagar belakang sekolah, akhirnya gw ketangkap juga sama kak Eka, disana juga ada cowok si*lan itu, nahh terus gw disuruh hormat di depan tiang bendera sama ibu guru yang body nya super big itu lohh," ucap Nindi cekikikan.
"Bu guru mana yang lo maksud?" tanya Nathan yang belum mengerti.
"Duhh lo telmi amat sih, masa nggak tau? Itu lho guru wanita yang badannya lebar, jidatnya lebar, dan pantatnya apalagi," ucap Zafran.
"Anj*m! Lo ngapain bahas pantat orang, dasar otak ngeres!" Nindi menjitak kepala Zafran.
"Oh gw tau, maksud kalian bu Rina yang galak itu kan?" sahut Nathan.
"Yups, 100 buat kamu." Nindi mengacungkan jempolnya.
"Hahahahaha." mereka bertiga tertawa terbahak-bahak, hingga sebuah suara bariton menghentikan tawa mereka.
"Nindi..!! Nathan..!! Zafran..!!! Kalian bertiga....!!!!!!" seru seseorang yang berdiri di ambang pintu.
Sontak mereka bertiga langsung menoleh dan....
Glek
'Mati gw!'
°
°
°
Hayukk jan lupa tekan jempol serta berikan komentarnya sayang😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Dewi_k
semoga sukses dan jangan menyerah
2021-03-10
1
Jungkook wife
Hadir kak dari "Istri yang Terabaikan" ditunggu Feedback nya kak
2021-03-10
1
Little Peony
Semangat selalu Thor 🌸🌸🌸
2021-03-09
2