Sesampainya di sekolah, sontak Reza dan Nindi menjadi pusat perhatian karena selain mereka datang terlambat, Nindi juga masih digendong oleh Reza sehingga banyak pertanyaan yang muncul di benak mereka, terutama adalah tentang hubungan antara Nindi dan Reza. Kebetulan sekarang adalah jam istirahat, jadi para murid itu sedang duduk-duduk di pinggir lapangan.
"Dari mana saja kalian? Kenapa baru sampai? Dan kenapa kamu digendong?" Daisy melontarkan banyak pertanyaan, Nindi yang mendengarnya pun mendadak telinganya terasa gatal.
"Kak, saya mau mengantar dia ke UKS , tadi ada insiden sedikit saat di jalan," ucap Reza.
"Nggak usah, sekarang turunin gw. Gw udah merasa lebih baik." Nindi mencoba untuk menghilangkan rasa sakit itu, dia tidak mau terlihat lemah di mata Daisy.
Reza pun menurut, dia menurunkan Nindi dengan pelan, setelah itu Nindi kembali menuju dimana kelompoknya sedang berkumpul, dia berjalan tertatih-tatih seraya memegangi pinggangnya yang terasa nyeri. Tak sedikit siswa yang menertawakannya, tetapi ada juga yang menatapnya iba.
"Lo ngapain jalan kayak nenek kebayan gitu?" tanya Nathan seraya memperhatikan Nindi yang masih berjalan menghampiri mereka, jarak mereka pun sudah dekat.
"Ini semua gara-gara cowok setres itu." Nindi mencebik kesal, dia kembali mengingat dimana saat Reza dengan sengaja menjatuhkannya, namun dia juga senang karena bisa membalas Reza dengan cara halus.
"Tapi gimana rasanya digendong sama cowok yang belum lo kenal?" tanya Zafran ikutan nimbrung.
"Biasa aja," jawab Nindi acuh.
"Nat, bentar lagi kan makan siang, lo pasangan sama gw ya?" ucap seorang gadis yang menghampiri mereka, dia bernama Laura.
"Iya," jawab Nathan dengan malas, ia sangat tidak suka karena Laura suka seenak jidat mengatur dirinya, kalau bukan karena dia adalah sepupunya, mungkin saja Laura sudah ditendang biar nyungsep sekalian di planet pluto.
"Lo juga ya Za!!" teriak sahabat Laura, dia adalah Fiona.
"Hmmm." Zafran hanya mengangguk tanpa menatap gadis yang mengajaknya bicara, dia sangat malas dengan seseorang yang terkesan suka memaksa. Laura dan Fiona adalah anak orang kaya yang sering menggunakan kekuasaan orang tuanya untuk mengancam mereka yang tidak mau menuruti perintahnya.
"Lo kok mau aja gitu diperbudak sama mereka," ucap Nindi seraya menggelengkan kepalanya.
"Adik-adik, waktu istirahat kalian sudah berakhir. Kini akan dilanjutkan dengan acara makan siang, seperti biasa, kalian mencari pasangan terlebih dahulu, atau biar cepat, kalian kembali berpasangan dengan pasangan yang kemarin," ucap Eka.
Duaarrr
Nindi langsung melotot dengan mulut menganga lebar, dia tidak menyangka jika dia harus kembali berpasangan dengan siswa cupu kemarin yang ternyata bernama Ipul, untung saja tidak Upil, ehh ini kok jadi bahas upil sih, hehehe.
Nindi sudah melihat tanda-tanda kedatangan Ipul, dia tersenyum sehingga menampilkan gigi emas yang bersinar terang sehingga membuat Nindi bergidik ngeri. Meskipun dia jorok, tetapi dia tidak sampai memiliki gigi yang karatan seperti itu, entah berapa tahun si Ipul ini tidak menggosok giginya.
"Udah jangan senyum! Senyuman lo itu bikin nafsu makan gw ilang tau nggak?" ucap Nindi dengan sedikit membentak.
"M-maaf," ucap Ipul.
"Jangan kasar gitu napa sama suami," celetuk siswa di sebelah Nindi.
"Mau liat pukulan terbang hmm?" ucap Nindi dengan aura menyeramkan, kali ini suasana hatinya benar-benar buruk.
Siswa itu mendadak bungkam karena melihat wajah sangar Nindi. Tak hanya itu, kini rasa kekesalan Nindi semakin menjadi-jadi karena ada beberapa anggota OSIS di sekitarnya yang mengawasi mereka.
"Ini kenapa kalian makannya sendiri-sendiri?" tanya Daisy, sial sekali karena Daisy yang mengawasi di kelompok Nindi, bukan kelompoknya sih, lebih tepatnya ke Nindi, dia juga terlihat memegang ponsel, rasanya ingin sekali Nindi mengambil ponsel itu dan melemparnya ke atap gedung.
Nindi tak menghiraukan ucapan Daisy hingga membuatnya geram, lalu kemudian Daisy menyeringai.
"Kak Eka, ini ada pasangan yang tidak mau bersuap-suapan!!" seru Daisy hingga semua menoleh ke arah mereka.
'Sial*n!' umpat Nindi di dalam hatinya ketika melihat Eka berjalan ke arah mereka.
"Ini sudah ketentuan, jadi tidak boleh membantah, ini belum seberapa, bahkan di luar sana, banyak yang lebih parah dari ini!" ucap Eka tegas.
Terlihat Ipul sudah pucat pasi dengan tangan bergetar, dia pun menyuapi Nindi. Begitu pula dengan Nindi, rasanya ingin muntah ketika tangan itu kembali menyuapinya, apalagi kini menunya adalah nasi singkong dengan lauk ikan asin. Lengkap sudah, rasanya ikan asin itu menjadi tambah asin karena disuapi oleh abang Ipul.
Saat giliran Nindi menyuapi Ipul, dengan sengaja dia mengambil banyak nasi yang lengkap dengan lauknya lalu menyumpal mulut Ipul dengan sedikit kasar, namun ternyata makanan itu tidak jatuh sama sekali, melainkan muat di mulut Ipul. Nindi pun bengong seraya memperhatikan bibir Ipul yang sedang mengunyah makanan. Sementara Daisy, dia sangat puas karena berhasil mengerjai Nindi.
°
°
°
Yuk tekan like & berikan komentarnya..
Karena 1 like dari kalian sangat berarti buat Author😄
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
coni
hadir kaka, semangat dan mari saling mendukung 🥰
ditunggu feedback nya!!
salam ANGKASA
2021-04-11
3
zien
aku hadir disini dan memberimu like 😘❤️
mampir juga di novelku JODOHKU YANG LUAR BIASA 🙏😘
mari kita saling mendukung karya kita 🙏❤️
2021-03-06
1
Jungkook wife
"Istri yang Terabaikan" Hadir kembali kak. Mari terus saling mendukung. Semangat terus dalam berkarya kakak.
2021-03-06
1