Suap-suapan

Setelah selesai melakukan pembersihan di area sekolah, para murid baru itu dipersilahkan untuk beristirahat, namun bukan berarti mereka boleh ke kantin. Jika mereka haus, mereka harus meminum minuman yang sudah dibawanya, itupun tempat minumannya menggunakan sebuah botol yang terbuat dari bambu, dan botol itu akan digunakan selama kegiatan MPLS, tujuannya ialah untuk mengurangi penggunaan plastik.

Saat ini adalah acara makan siang, para murid itu kembali membuat lingkaran, tetapi kali ini, mereka harus mencari pasangan di masing-masing kelompok, setiap pasangan harus terdiri dari satu siswa dan satu siswi.

"Semuanya dimohon untuk tenang! Yang bergerak hanya badan saja, mulutnya diam!" ucap Eka yang sudah mulai pusing karena adik kelasnya itu sangat susah diatur.

"Kamu kenapa masih sendiri?" tanya Eka kepada Nindi, dia hanya berdiam diri padahal teman-teman yang satu kelompok dengannya sudah semua mendapat pasangan, memang jumlah siswa di kelompok Nindi lebih sedikit ketimbang jumlah para siswi.

"Karena nggak berdua, makanya sendiri," jawab Nindi asal. Eka menghela nafas karena berhadapan dengan Nindi memang bisa membuat tekanan darahnya naik.

"Untuk siswa maupun siswi, yang belum mendapat pasangan, diharapkan untuk berdiri di tengah lingkaran," ujar Eka.

Nindi pun mengikuti arahan itu, padahal awalnya dia tadi akan berpasangan dengan Nathan ataupun Zafran, namun saat mereka akan menghampiri Nindi, mereka sudah ditarik duluan oleh siswi yang berasal dari sekolah yang sama dengan Nathan dan Zafran.

Hanya ada sekitar sepuluh orang yang berdiri di tengah lingkaran itu, namun disana hanya Nindi yang perempuan, sisanya terdiri dari siswa laki-laki.

"Kamu berpasangan dengan dia!" Daisy menunjuk seorang siswa yang berpenampilan culun, badannya kurus dan berkulit gelap, tak lupa juga dengan kaca mata tebalnya yang bertengger di wajahnya.

Nindi memutar bola matanya malas, dia tau Daisy sengaja mengerjainya, karena pada saat makan nanti, mereka diwajibkan untuk suap-suapan. Daisy memang sengaja memilih siswa nerd itu, padahal delapan siswa lainnya memiliki paras yang bisa dibilang masuk kategori lumayan, namun apalah daya jika delapan siswa itu harus berpasangan sesama jenis karena semua siswi sudah memiliki pasangan masing-masing. Wkwkwk nggak kebayang gimana reaksinya saat mereka saling menyuapi satu sama lain.

"Baiklah, karena semua sudah mendapatkan pasangan, maka sebelum kalian makan, alangkah baiknya kalian berdoa terlebih dahulu," kini panitia MPLS yang tak lain adalah seorang guru di sekolah itu memberikan pengarahan.

Setelah selesai berdoa, para siswa itu pun memulai acara makan siangnya, meski sebenarnya rasanya itu seperti menelan batu. Bagaimana tidak? Menunya itu adalah nasi talas dengan lauk ikan goreng saja, serta minumnya air putih. Belum lagi kamera yang stand by dimana-mana, yang paling menjengkelkan ialah, para anggota OSIS berkeliling untuk mengecek jika ada pasangan yang tidak mengikuti arahan.

Sementara di tempat Nindi.

"Apa kalian sudah saling menyuapi?" tanya salah satu OSIS yang bernama Tania.

Nindi dan siswa nerd itu mengangguk, meski sebenarnya itu hanya kebohongan semata.

"Bohong Kak, mereka sama sekali belum menyuapi satu sama lain," sahut seorang siswa dari pasangan sebelah, Nindi pun menatap siswa di depannya yang menjadi pasangannya lalu menoleh ke arah siswa tadi. Rasanya ingin sekali dia menyumpal mulut embernya itu menggunakan daun pisang yang menjadi bungkus makanannya.

"Apa benar?" tanya Tania memastikan.

"Benar Kak, ngapain saya bohong," ucap siswa itu dengan wajah sok polosnya. Nindi pun mengusap-ngusap tangannya yang terasa gatal, sedangkan siswa nerd itu memilih untuk melanjutkan makannya. Nindi tak habis pikir dengan siswa yang kini menjadi pasangannya, bisa-bisanya dia membawa bekal sebesar kepala sapi, yang lebih mengherankan lagi, dia makan dengan porsi yang banyak tetapi badannya kurus kering, lalu kemana perginya makanan itu? Pikirnya.

"Wahh si Gepeng malah jadi kompor, awas ntar kalau meledak," celetuk teman di sebelahnya lagi, Nindi pun terkejut ketika mendengar nama dari siswa bermulut ember itu, hampir saja dia tertawa karena dari kemarin dia mendengar nama-nama aneh yang membuat selera humornya meledak.

"Itu pasangan kamu makanannya masih banyak, jadi sekarang kalian harus suap-suapan di depan kakak,"

Gubrakkk

Benar dugaan Nindi, sedari tadi dia was-was kalau nanti Tania akan menyuruhnya untuk ikut memakan makanan siswa itu, dan ternyata itu benar terjadi. Nindi pun mengangguk meski di dalam hatinya berbagai macam sumpah serapah tertuju pada siswa yang bernama Gepeng tadi.

°

°

°

Jangan lupa berikan jempol dan komentarnya😉

Oh iya, kemungkinan Author akan jarang update karena bentar lagi mau PTS, jadi kegiatan ngehalu nya dikurangin dulu😄

Salam hangat dari Author💕😘😘

Terpopuler

Comments

anotherbyl

anotherbyl

Semangat kak!! Like mendarat...
Salam dari ELEGI NADA NADIA

2021-03-09

2

Jungkook wife

Jungkook wife

"Istri yang Terabaikan" datang membawakan like untuk kakak. Saya tunggu terus kelanjutan ceritanya. Ditunggu juga ya Feedback nya ke karya saya. Terimakasih.

2021-03-03

1

Ayuwidia

Ayuwidia

Like, lanjut semangat berkarya Kak 🌸🌸🌸

2021-03-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!