"makasih tan Tante begitu baik sama aku Tante berkat Tante dan om aku merasa tak sendiri aku merasa memiliki orang tua kembali" tangis Hana pecah dipelukan Tante Fitri
" hey sudah jangan nangis nanti keliatan jeleknya " Tante Fitri menggoda
" Tante ih..." Hana cemberut karena digoda Tante Fitri
" sayang kamu nggak usah ngomong kayak gtu kami sayang banget sama kamu apalagi keadaanmu sekarang kami makin sayang, senadainya toh nanti kamu tidak berjodoh dengan Rijal om dan Tante akan tetap sayang,
tapi kami berharap dan selalu berdoa semoga kalian berjodoh" sambil membelai kepala hana
" sudah jangan nangis lagi,! kamu istirahat kamu pasti capek" kata Tante Fitri sambil melepas pelukannya
" apa kamu lapar ?" kalo lapar nanti Tante suruh mba mba bawakan makanan kekamar"
tanya Tante fitri.
Hana menggelengkan kepala "aku masih kenyang Tante aku mau tidur aja "
" baik klo gitu kamu Tante tinggal dulu selamat malam !" kemudian Tante Fitri meninggalkan kamar Hana
Hana langsung membuka kopernya hendak mencari baju ganti dan di berniat mandi karena perjalan jauh membuat badannya sedikit lengket. kurang lebih 30 puluh menit hana membersihkan tubuhnya kemudian keluar dari kamar mandi dan langsung menggelar perlengkapan sholat karena dia belum sholat isya.
begitu selesai sholat matanya terasa ngantuk Hana segera merapikan perlengkapan sholatnya dan langsung merebahkan badannya diatas kasur
"ah enak sekali rebahan seperti ini"
sambil memandang langit langit kamar ia teringat tawaran Tante Fitri untuk dia tinggal dirumah ini Hana bingung harus menerima atau tidak. akhirnya Hana pun terlelap karena ia merasa lelah satu hari ini kegiatannya padat ditambah setelah menempuh perjalan yang cukup jauh.
jam 12 malam Hana terjaga karena ia merasa tenggorokan nya kering. Hana pun keluar dari kamarnya hendak turun ke dapur namun tiba tiba langkahnya terhenti karena mendengar suara obrolan diruang tamu yang kebetualan berada dibawah tangga jadi dia bisa melihat dengan jelas siapa yang berbicara.
dia melihat Tante Fitri dan sosos laki laki itu iya dia rijal pria yang akan dijodohkan kepadanya.
Hana mendengar obrolan antara Tante Fitri dan Rijal sambil menggigit bibirnya dadanya terasa sesak air matanya hampir jatuh tapi dia berusaha Manahan agar jangan sampai jatuh.
flash back***
rijal baru saja pulang dari kantor kemudian dia masuk kedalam rumah dan hendak kedapur mengambil air putih dan disusul pembantunya
" tuan mau saya siapkan makan malam?"
" nggak usah bi aku sudah makan bibi silahkan kembali istirahat ini sudah malam dan aku nggak butuh apa apa" jawab Rijal
" baik den " jawab bi Surti sambil membungkuk dan berlalu dari hadapan rijar
Rijal duduk di dapur sambil memegang gelas yang sudah kosang tiba tiba mamanya turun dari tangga
"jal kamu baru pulang jam segini ? kamu jangan terlalu capek nanti kamu sakit" Tante Fitri mengingatkan
" ya mam " jawab rijal singkat
" jal mama mau bicara sebentar kamu ikut mama ke ruang tamu !" Tante Fitri berjalan menuju ruang tamu disusul Rijal
"ada Ama ma kok kayaknya serius amat?" tanya Rijal penasaran
mamanya diam sejenak menarik nafas panjang
" ini tentang Hana dan masalah perjodohan kalian "kata Fitri kepada putranya
Rijal hanya diam mendengarkan.
"Rijal mama mau kalian segera bertunangan aja dulu supaya Hana ada menjaga dan dia tidak merasa sendirian . terus terang mama sudah sangat sayang sekali sama Hana dan mama berharap kamu pelan pelan bisa mencintai hana, karena mama tau Hana perempuan baik dan dia juga gadis yang cantik pintar pula menurut mama dia adalah wanita yang sempurna dan pantas untuk menjadi pendampingimu" Fitri menjelaskan panjang lebar
"tapi ma aku sama sekali tidak mencintainya aku hanya menganggap dia seperti adik"
lagipula dia masih sangat kecil baru juga lulus SMA" ujar Rijal
" lagi pula aku sudah memiliki kekasih dan aku sangat mencintainya. tolong mama ngertiin perasaanku ma !" kata Rijal lagi memohon kepada mamanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments